Makalah Kel 9 Stoikiometri
Makalah Kel 9 Stoikiometri
Makalah Kel 9 Stoikiometri
DOSEN PENGAMPU:
Disusun oleh
Kelompok IX:
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “PRINSIP DASAR STOIKIOMETRI”. Adapun makalah ini dibuat guna
memenuhi penyelesaian salah satu tugas pada mata kuliah KAPITA SELEKTA, semoga
makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen pengampu Ibu Susilawati Amdayani S.Si., M.Pd. selaku dosen mata kuliah
dan kepada kedua orang tua Dasar-dasar Pendidikan teman-teman kami yang memberi
dukungan dan doa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf
dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan kedepannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Penulis, Kelompok IX
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................................. 5
1. Pengertian Stoikiometri............................................................................................................. 5
2. Bilangan Avogrado ................................................................................................................... 5
3. Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif ....................................................................... 5
4. Konsep Mol .............................................................................................................................. 6
5. Rumus Molekul dan Rumus Empiris ........................................................................................ 6
6. Penentuan Reaksi Pembatas ...................................................................................................... 7
7. Hasil Teoritis, Hasil Nyata dan Persen Hasil............................................................................. 7
8. Contoh soal ............................................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 17
B. Saran ....................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi yang meliputi struktur,
susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya (Nursiah, 2019). Ilmu
kimia menjadi dasar bagi manusia dalam melakukan percobaan-percobaan untuk mereaksikan
suatu zat dengan zat lainnya sehingga membentuk zat baru yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dengan tujuan tertentu. Contohnya reaksi pembuatan garam Natrium Clorida (NaCl)
yang dibentuk dari reaksi asam Clorida (HCL) dengan basa NaOH. Bahan–bahan hasil dari
reaksi kimia banyak dimanfaatkan dalam kehidupan manusia diantaranya deterjen
meringankan pekerjaan manusia dalam mencuci pakaian, dalam bidang kedokteran ditemukan
obat–obat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit.
Stoikiometri dan persamaan kimia merupakan materi kimia yang bersifat abstrak yang
memuat pemahaman konsep dan pemahaman algoritmik (Zidny,dkk, 2015). Materi
stoikiometri didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jumlah pereaksi dan hasil
reaksi di dalam reaksi kimia (Muklis, 2017).
Ilmu kimia selalu berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia. Pada dasarnya reaksi kimia
yang terjadi bermacam-macam jenisnya, diantaranya reaksi penggabungan (kombinasi),
penguraian, pembakaran, pendesakan, dan metatesis. Persamaan reaksi kimia dapat digunakan
untuk menggambarkan ciri-ciri jenis-jenis reaksi kimia tersebut. Persamaan reaksi merupakan
gambaran singkat yang digunakan untuk menunjukkan proses terjadinya reaksi (Magfirah,
2016). Stoikiometri merupakan ilmu yang mempelajari kuantitas dari reaktan dan produk
dalam reaksi kimia.
Persamaan reaksi dan stoikiometri reaksi kimia merupakan konsep yang harus
dipahami siswa, karena keduanya merupakan konsep dasar yang digunakan untuk mempelajari
materi kimia yang lain. Konsep pereaksi pembatas merupakan bagian dari materi stoikiometri.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri di dalam ilmu kimia, (kadang disebut stoikiometri reaksi agar
membedakannya dari stoikiometri komposisi) ialah ilmu yang mempelajari dan
menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia . Kata ini
berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metria (ukuran).
2. Bilangan Avogrado
Bilangan Avogadro (lambang: L, atau NA), juga dinamakan sebagai tetapan
Avogadro atau konstanta Avogadro, adalah banyaknya "entitas" (biasanya atom atau
molekul) dalam satu mol, yang merupakan jumlah atom karbon-12 dalam 12 gram
(0,012 kilogram) karbon-12 dalam keadaan dasarnya. Perkiraan terbaik terakhir untuk
angka ini adalah 6,02 x 1023/mol.
Nilai ini kebetulan sangat dekat (hanya berbeda 0.37% lebih kecil) dengan 2 79
−1,
mol sehingga angka ini berguna sebagai perkiraan pada fisika nuklir pada waktu
menghitung laju pertumbuhan reaksi berantai.
Nilai massa atom relatif diperoleh dengan membandingkan massa suatu atom
dengan massa atom yang lain. Sebagai pembanding (patokan ditetapkan sebesar
1
dari massa satu atom C-12. Jadi, massa atom relatif (simbol:Ar).
12
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑋
𝐴𝑟 𝑋 =
1
12 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶 − 12
Nilai masa molekul (symbol : Mr). Merupakan perbandingan masa molekul zat
1
dengan 12 masa 1 atom C-12.
Masa molekul relative suatu zat = jumlah massa atom relatife atom atom
penyusun molekul zat tersebut.
4. Konsep Mol
Untuk menyatakan jumlah penyusun suatu zat, dipergunakan suatu satuan
jumlah zat yaitu mol. Satu mol zat ialah sejumlah zat yang mengandung 6.0225× 1023
butir partikel (sejumlah bilangan avogrado). Jadi, bilangan avogrado merupakan “factor
penghubung A” antara jumlah mol zat dengan jumlah partikel yang dikandung zat.
Massa 1 mol suatu zat = massa molekul dalam satuan gram = Mr × 1 gram
Massa dari 1 mol atom disebut massa molar, misalnya 1 mol atom kalor
mempunyai massa molar ; 35.435 g Cl/mol Cl.
Suatu rumus yang menyatakan tidak hanya jumlah relative atom-atom dari
setiap elemen, tetapi juga menunjukkan jumlah actual atom setiap unsur penyusun
dalam suatu molekul senyawa. Misalnya, kita kenal benzene mempunyai rumus
molekul C6H6 artinya benzene tersusun dari 6 buah atom C dan 6 buah atom H.
b. Rumus Empiris
8. Contoh soal
1) Jika 0,56 g logam M bereaksi dengan HCl(aq) dan membentuk 0,005 mol H2 dan
larutan MCl2, maka massa atom relatif M adalah ....
A. 7
B. 14
C. 28
D. 56
E. 112
Pembahasan :
Reaksi logam M dengan HCl menghasilkan H2 dan larutan MCl2 sebagai berikut:
M + HCl → MCl2 + H2
Dari soal diketahui :
⇒ mol H2 = 0,005 mol
⇒ massa M = 0,56 g
Sesuai dengan konsep perbandingan mol, maka berlaku :
𝑚𝑜𝑙 𝑀 1
⇒ =1
𝑚𝑜𝑙 𝐻2
𝑚𝑜𝑙 𝑀
⇒ =1
𝑚𝑜𝑙 𝐻2
⇒ mol M = mol H2
⇒ mol M = 0,005 mol
Hubungan massa dengan mol :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎(𝑔𝑟𝑎𝑚)
𝑚𝑜𝑙 = 𝐴𝑟(𝑀𝑟)
0,56
0,005 = 𝐴𝑟(𝑀𝑟)
0,56
𝐴𝑟 𝑀 = 0,005
𝐴𝑟 𝑀 = 112
2) Di antara gas berikut yang mempunyai jumlah atom paling banyak pada keadaan
STP Adalah ...
A. 2,8 liter CH4
B. 2,8 liter C2H4
C. 5,6 liter CO2
D. 5,6 liter SO2
E. 5,6 liter C2H2
Pembahasan :
Hubungan volume STP dengan mol
Volume STP = 22,4 x mol
Hubungan jumlah molekul dengan mol
Jumlah molekul = mol x Avogadro
Jumlah atom bergantung pada jumlah mol atau volume zat. Jumlah mol berbanding
lurus dengan volume STP, jadi semakin besar volumenya maka akan semakin besar
jumlah molnya.
Kemudian, dari rumus kedua kita ketahui jumlah molekul berbanding lurus dengan
jumlah mol. Semakin besar jumlah molnya, maka semakin besar jumlah
partikelnya.
Dari kelima opsi, A dan B sudah pasti salah karena 5,6 lebih besar dari 2,8. Jadi,
kemungkinan jawabannya ada di C, D, dan E.
Karena volume ketiga zat tersebut sama yaitu sama-sama 5,6 liter, maka jumlah
molnya akan sama begitupula jumlah molekulnya yaitu sebagai berikut:
Jumlah mol
5,6
⇒ mol = 22,4
Pembahasan :
massa Ne
⇒ mol Ne = 𝐴𝑟 𝑁𝑒
3,32 x 10−23
⇒ Ar Ne = 1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶−12
2
3,32 ×10−23
⇒ Ar Ne = 1
×2×10−23
2
⇒ Ar Ne = 19,92
⇒ Ar Ne = 20
5) Logam alumunium sebanyak 0,2 mol dilarutkan dalam 600 mL larutan asam sulfat
0,5 M. Menurut persamaan reaksi:
2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Volume gas H2 yang terbentuk pada keadaan standar adalah ...
A. 2,24 liter
B. 2,90 liter
C. 4,48 liter
D. 6,72 liter
E. 11,20 liter
Pembahasan :
Mol asam sulfat
⇒ n H2SO4 = V H2SO4 x M
⇒ n H2SO4 = 0,6 (0,5)
⇒ n H2SO4 = 0,3 mol
Mol Hidrogen
⇒ n H2 = 3/3 x n H2SO4 ⇒ n H2 = n H2SO4
⇒ n H2 = 0,3 mol
Volume Hidrogen pada STP
⇒ V H2 = n H2 x 22,4
⇒ V H2 = 0,3 x 22,4
⇒ V H2 = 6,72 liter.
6) Suatu senyawa dengan Mr = 80 mengandung 40% massa unsur X (Ar = 32) dan
sisanya unsur Y (Ar = 16). Rumus molekul senyawa tersebut adalah …
A. XY
B. XY2
C. XY3
D. X2Y
E. X2Y3
Pembahasan:
Rumus empiris = Mol X : Mol Y
Rumus empiris = 40/32 : 60/16
Rumus empiris = 1,25 : 3,75
Rumus empiris = 1 : 3
Rumus empiris : XY3
Mr RM = (Mr RE) x n
80 = ( 1 x Ar X + 3 x Ar Y) x n
80= ( 32 + 3 x 16) x n
80 = (80) n
n=1
RE = RM = XY3
7) Timah (II) fluorida sering ditambahkan pada pasta gigi sebagai bahan untuk
mencegah gigi berlubang, (Ar Sn = 118,7 dan F = 19). Massa F yang terkandung
dalam 31,34 g senyawa ini adalah….
A. 1,9 gram
B. 3,8 gram
C. 7,6 gram
D. 15,2 gram
E. 19,0 gram
Pembahasan:
Massa F = (Ar F x n)/(Mr SnF2) x massa senyawa
Massa F = (19 x 2)/156,7 x 31,34 gr = 7,6 gr
8) Massa gas NO (Mr = 30) dan O2 (Mr = 32) yang diperlukan untuk menghasilkan
69 g NO2 (Mr = 46) masing-masing adalah ….
A. 15 g dan 8 gr
B. 28 g dan 16 g
C. 45 g dan 24 g
D. 58 g dan 32 g
E. 72 g dan 40 g
Pembahasan:
Reaksi: 2NO + O2 → 2NO2
Mol NO2 = gr/Mr = 69/46 = 1,5 mol
Mol NO = 2/2 x 1,5 mol = 1,5 mol
Massa NO = mol x Mr = 1,5 x 30 = 45 gram
Mol O2 = 1/2 x 1,5 mol = 0,75 mol
Massa O2 = mol x Mr = 0,75 x 32 = 24 gram
9) 3,2 gram gas metana (CH4) Ar C = 12, Ar H = 1. Tentukan volume gas dalam STP?
A. 44,8 L
B. 448 L
C. 4,48 L
D. 49 L
E. 50 L
Pembahasan :
Mr CH4 = 12+4 = 16
10) 11,2 L (STP) gas SO2 (Ar S = 32, Ar O = 16). Tentukan massa SO2
A. 32 gram
B. 64 gram
C. 3,2 gram
D. 6,4 gram
E. 0,32 gram
Pembahasan:
Ar SO2 = 32+32 = 64
Gram = ½ x 64 = 32 gram
11) 22 gram gas CO2 (Ar C = 12, Ar O = 16. Tentukan volume gas CO2 (STP) dan
berapa jumlah partikel (molekul) CO2 ?
A. 11,2 L dan 3,01x1023
B. 112 L dan 6,01x1023
C. 22,4 L dan 3,01x1023
D. 22,4 L dan 6,01x1023
Pembahasan :
½ = VSTP / 22,4 L
Pembahasan :
PV = nRT
0,4 V = 0,1(0,08)(310)
13) Jika diukur pada suhu 270C dan tekanan 760mmHg, gas oksigen O2 yang
massanya 8 gram akan mempunyai volume (R = 0,082 L atm mol-1 K-1)
A. 6,15 L
B. 7,15 L
C. 8,15 L
D. 9,15 L
E. 10,5 L
Pembahasan :
T = 270C+273 = 300
PV = nRT
(1) V = 0,25(0,082)(300)
V = 6,15 L
14) Suatu senyawa yang memiliki massa 100 gram mengandung unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen dengan persentase sebagai berikut:
41,82% untuk atom C
6,51% untuk atom H
51,67% untuk atom O
Tentukan rumus empiris senyawa tersebut!
A. CH2O dan C6H12O6
B. CH2O6
C. CH4
D. CH2
E. CH2O3
Pembahasan :
Massa senyawa sebesar 100 gram, maka:
Massa C = 41,82 gram
Massa H = 6,51 gram
Massa O = 51,67 gram
Kemudian, cari jumlah mol masing-masing unsur dengan rumus sebagai berikut:
1:2:1
15) Sebanyak 18 gram senyawa karbon (Mr = 180) terdiri 7,2 gram karbon 1,2 gram
hydrogen dan sisanya oksigen (Ar C=12, Ar H=1 dan Ar O=16). Tentukan
RE dan RM
F. CH2O dan C6H12O6
G. CH2O2 dan C6H12O22
H. CH4 dan C6H12O6
I. CH4 dan C6H12O22
J. CH2O2 dan C6H12O6
Pembahasan :
1. C : H : O
7,2/12 : 1,2/1 : 9,6/16
0,6 : 1,2 : 0,6
1: 2 : 1
RE = CH2O
2. (RE)n = Mr
(CH2O)n = 180
(12=2=16)n = 180
30n = 180
n=6
RM = C6H12O6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh isi dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan.
1. Satu mol setiap zat mengandung partikel sejumlah tetapan Avogadro (L),yaitu
6,023 x 1023. Massa zat bergantung pada jumlah molnya, dimanamassa = mol ×
Ar/Mr . Volume molar gas tidak bergantung pada jenisnya,tetapi pada jumlah mol,
suhu, dan tekanan pengukuran, dimana V = mol ×Vm . Pada STP Vm = 22,4
liter/mol
2. Rumus molekul dapat ditentukan dari rumus empiris, jika massa molekulrelatif
(Mr) senyawa diketahui. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan, jika kadar
unsur-unsurnya diketahui
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran yaitudalam
mengerjakan setiap soal stoikiometri diharapkan memahami danmenguasai konsep
hukum-hukum dasar kimia. Selain itu soal-soal stoikiometriharus dikerjakan secara
teliti. Sebab perhitungan yang diberikan biasanya berbentuk hitungan bilangan pecahan
desimal dan bilangan berpangkatsehingga apabila tidak teliti dapat menyebabkan
kesalahan dalam perhitungan
DAFTAR PUSTAKA
Sappaile,Nursiah.(2019). Hubungan Pemahaman Konsep Perbandingan Dengan Hasil
Belajar Kimia Materi Stoikiometri. JIP STKIP Kusuma Negara, 10(2).
Zidny, Robby.,Sopandi, Wahyu.,& Kusrijandi,Ali.(2015). Gambaran Level
Submikroskopik Untuk Menunjukkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi
Persamaan Kimia Dan Stoikiometri. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA,
1(1), 42-59.
Mukhlis.(2017). Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran
Model Problem Solving Materi Stoikiometri. Lantanida Journal,5(2),93-196.
Maghfirah,Lailatul,.,dkk.(2016). Identifikasi tingkat Pemahaman Konsep
Stoikiomerti Pada Pereaksi Pembatas Dalam Jenis-jenis Reaksi Kimia Siswa
Kelas X MIA SMA NEGERI 4 MALANG. Jurnal Pembelajaran Kimia,1(2).
Yusuf, Yusnidar.(2018). Kimia Dasar. Jakarta : EduCenter Indonesia.