Makalah Kel 9 Stoikiometri

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PRINSIP DASAR STOIKIOMETRI

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Ratna Sari Dewi, S.Si., M.Si

Disusun oleh

Kelompok IX:

1. NALA ANGRIANI S DAULAY (4213131031)


2. RISMA NURHASANAH (4213131051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “PRINSIP DASAR STOIKIOMETRI”. Adapun makalah ini dibuat guna
memenuhi penyelesaian salah satu tugas pada mata kuliah KAPITA SELEKTA, semoga
makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen pengampu Ibu Susilawati Amdayani S.Si., M.Pd. selaku dosen mata kuliah
dan kepada kedua orang tua Dasar-dasar Pendidikan teman-teman kami yang memberi
dukungan dan doa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf
dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan kedepannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 22 Agustus 2022

Penulis, Kelompok IX
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................................. 5
1. Pengertian Stoikiometri............................................................................................................. 5
2. Bilangan Avogrado ................................................................................................................... 5
3. Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif ....................................................................... 5
4. Konsep Mol .............................................................................................................................. 6
5. Rumus Molekul dan Rumus Empiris ........................................................................................ 6
6. Penentuan Reaksi Pembatas ...................................................................................................... 7
7. Hasil Teoritis, Hasil Nyata dan Persen Hasil............................................................................. 7
8. Contoh soal ............................................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 17
B. Saran ....................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 18
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi yang meliputi struktur,
susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya (Nursiah, 2019). Ilmu
kimia menjadi dasar bagi manusia dalam melakukan percobaan-percobaan untuk mereaksikan
suatu zat dengan zat lainnya sehingga membentuk zat baru yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dengan tujuan tertentu. Contohnya reaksi pembuatan garam Natrium Clorida (NaCl)
yang dibentuk dari reaksi asam Clorida (HCL) dengan basa NaOH. Bahan–bahan hasil dari
reaksi kimia banyak dimanfaatkan dalam kehidupan manusia diantaranya deterjen
meringankan pekerjaan manusia dalam mencuci pakaian, dalam bidang kedokteran ditemukan
obat–obat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit.

Stoikiometri dan persamaan kimia merupakan materi kimia yang bersifat abstrak yang
memuat pemahaman konsep dan pemahaman algoritmik (Zidny,dkk, 2015). Materi
stoikiometri didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jumlah pereaksi dan hasil
reaksi di dalam reaksi kimia (Muklis, 2017).

Ilmu kimia selalu berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia. Pada dasarnya reaksi kimia
yang terjadi bermacam-macam jenisnya, diantaranya reaksi penggabungan (kombinasi),
penguraian, pembakaran, pendesakan, dan metatesis. Persamaan reaksi kimia dapat digunakan
untuk menggambarkan ciri-ciri jenis-jenis reaksi kimia tersebut. Persamaan reaksi merupakan
gambaran singkat yang digunakan untuk menunjukkan proses terjadinya reaksi (Magfirah,
2016). Stoikiometri merupakan ilmu yang mempelajari kuantitas dari reaktan dan produk
dalam reaksi kimia.

Persamaan reaksi dan stoikiometri reaksi kimia merupakan konsep yang harus
dipahami siswa, karena keduanya merupakan konsep dasar yang digunakan untuk mempelajari
materi kimia yang lain. Konsep pereaksi pembatas merupakan bagian dari materi stoikiometri.
BAB II

LANDASAN TEORI
1. Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri di dalam ilmu kimia, (kadang disebut stoikiometri reaksi agar
membedakannya dari stoikiometri komposisi) ialah ilmu yang mempelajari dan
menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia . Kata ini
berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metria (ukuran).

2. Bilangan Avogrado
Bilangan Avogadro (lambang: L, atau NA), juga dinamakan sebagai tetapan
Avogadro atau konstanta Avogadro, adalah banyaknya "entitas" (biasanya atom atau
molekul) dalam satu mol, yang merupakan jumlah atom karbon-12 dalam 12 gram
(0,012 kilogram) karbon-12 dalam keadaan dasarnya. Perkiraan terbaik terakhir untuk
angka ini adalah 6,02 x 1023/mol.

Nilai ini kebetulan sangat dekat (hanya berbeda 0.37% lebih kecil) dengan 2 79
−1,
mol sehingga angka ini berguna sebagai perkiraan pada fisika nuklir pada waktu
menghitung laju pertumbuhan reaksi berantai.

3. Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif


a. Massa Atom

Nilai massa atom relatif diperoleh dengan membandingkan massa suatu atom
dengan massa atom yang lain. Sebagai pembanding (patokan ditetapkan sebesar

1
dari massa satu atom C-12. Jadi, massa atom relatif (simbol:Ar).
12
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑋
𝐴𝑟 𝑋 =
1
12 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶 − 12

b. Massa Molekul Relatif

Nilai masa molekul (symbol : Mr). Merupakan perbandingan masa molekul zat
1
dengan 12 masa 1 atom C-12.

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑋


𝑀𝑟 𝑍𝑎𝑡 𝑋 =
1
12 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶 − 12

Masa molekul relative suatu zat = jumlah massa atom relatife atom atom
penyusun molekul zat tersebut.

4. Konsep Mol
Untuk menyatakan jumlah penyusun suatu zat, dipergunakan suatu satuan

jumlah zat yaitu mol. Satu mol zat ialah sejumlah zat yang mengandung 6.0225× 1023

butir partikel (sejumlah bilangan avogrado). Jadi, bilangan avogrado merupakan “factor
penghubung A” antara jumlah mol zat dengan jumlah partikel yang dikandung zat.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 = =
𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝑣𝑜𝑔𝑎𝑑𝑟𝑜 6.0025 × 1023

Massa 1 mol suatu zat = massa molekul dalam satuan gram = Mr × 1 gram

Massa dari 1 mol atom disebut massa molar, misalnya 1 mol atom kalor
mempunyai massa molar ; 35.435 g Cl/mol Cl.

5. Rumus Molekul dan Rumus Empiris


a. Rumus Molekul

Suatu rumus yang menyatakan tidak hanya jumlah relative atom-atom dari
setiap elemen, tetapi juga menunjukkan jumlah actual atom setiap unsur penyusun
dalam suatu molekul senyawa. Misalnya, kita kenal benzene mempunyai rumus
molekul C6H6 artinya benzene tersusun dari 6 buah atom C dan 6 buah atom H.
b. Rumus Empiris

Rumus empiris atau rumus sederhana menyatakan perbandingan mol unsur-


unsur dalam suatu senyawa. Untuk menentukan rumus empiris, diperlukan
perbandingan mol atau unsu-unsur penyusun. Rumus empiris diperoleh dari
pengukuran hasil pecrobaan % susunan senyawa.

Misalnya, pada senyawa benzena, dengan rumus molekul C6H6 mempunyai


rumus empiris (CH)n karena perbandingan mol antara C dan H adalah 6:6 atau bila
disederhanakan = 1:1. Artinya dari rumus empiris tersebut dapat diperoleh senyawa lain
dengan mengubah factor n, misalnya= (CH)2 =C2H2.

6. Penentuan Reaksi Pembatas


Suatu reaksi kimia seringkali berlangsung dalam keadaan zat-zat pereaksinya
mempunyai jumlah yang berlebih. Sebagian dari pereaksi yang berlebih tetap berada
dalam campuran sampai reaksi berakhir. Pereaksi yang habis bereaksi disebut pereaksi
pembatas, pereaksi ini keseluruhannya habis bereaksi.

7. Hasil Teoritis, Hasil Nyata dan Persen Hasil


Jumlah hasil reaksi yang dihitung dari sejumlah pereaksi yang ada dari awal
reaksi dilakukan disebut hasil teoritis suatu reaksi. Jumlah hasil yang secara nyata
dihasilkan dalam sebuah reaksi kimiadisebut hasil nyata. Persen hasil merupakan
perbandingan hasil nyata dengan hasil teoritis. Ada reaksi yang hasilnya hampir sama
dengan hasil teorits dan reaksi tersebut dikatakan bereaksi secara kuantitatif. Pada
reaksi-reaksi senyawa organik, kebanyakan hasil reaksi (hasil nyata) lebih kecil
dibandingkan hasil teoritis. Hal ini karena reaksi tidak berjalan sempurna, ada reaksi-
reaksi saingan yang dapat mengurangi hasil reaksi atau dapat juga terjadi kehilangan
zat selama penanganan.

8. Contoh soal
1) Jika 0,56 g logam M bereaksi dengan HCl(aq) dan membentuk 0,005 mol H2 dan
larutan MCl2, maka massa atom relatif M adalah ....
A. 7
B. 14
C. 28
D. 56
E. 112
Pembahasan :
Reaksi logam M dengan HCl menghasilkan H2 dan larutan MCl2 sebagai berikut:
M + HCl → MCl2 + H2
Dari soal diketahui :
⇒ mol H2 = 0,005 mol
⇒ massa M = 0,56 g
Sesuai dengan konsep perbandingan mol, maka berlaku :
𝑚𝑜𝑙 𝑀 1
⇒ =1
𝑚𝑜𝑙 𝐻2
𝑚𝑜𝑙 𝑀
⇒ =1
𝑚𝑜𝑙 𝐻2

⇒ mol M = mol H2
⇒ mol M = 0,005 mol
Hubungan massa dengan mol :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎(𝑔𝑟𝑎𝑚)
𝑚𝑜𝑙 = 𝐴𝑟(𝑀𝑟)

Berdasarkan rumus di atas :


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑀(𝑔𝑟𝑎𝑚)
⇒ 𝑚𝑜𝑙 𝑀 = 𝐴𝑟𝑀(𝑀𝑟)

0,56
0,005 = 𝐴𝑟(𝑀𝑟)

0,56
𝐴𝑟 𝑀 = 0,005

𝐴𝑟 𝑀 = 112

2) Di antara gas berikut yang mempunyai jumlah atom paling banyak pada keadaan
STP Adalah ...
A. 2,8 liter CH4
B. 2,8 liter C2H4
C. 5,6 liter CO2
D. 5,6 liter SO2
E. 5,6 liter C2H2
Pembahasan :
Hubungan volume STP dengan mol
Volume STP = 22,4 x mol
Hubungan jumlah molekul dengan mol
Jumlah molekul = mol x Avogadro
Jumlah atom bergantung pada jumlah mol atau volume zat. Jumlah mol berbanding
lurus dengan volume STP, jadi semakin besar volumenya maka akan semakin besar
jumlah molnya.
Kemudian, dari rumus kedua kita ketahui jumlah molekul berbanding lurus dengan
jumlah mol. Semakin besar jumlah molnya, maka semakin besar jumlah
partikelnya.
Dari kelima opsi, A dan B sudah pasti salah karena 5,6 lebih besar dari 2,8. Jadi,
kemungkinan jawabannya ada di C, D, dan E.
Karena volume ketiga zat tersebut sama yaitu sama-sama 5,6 liter, maka jumlah
molnya akan sama begitupula jumlah molekulnya yaitu sebagai berikut:
Jumlah mol
5,6
⇒ mol = 22,4

⇒ mol = 0,25 mol


Jumlah molekul
⇒ Jumlah molekul = mol x Avogadro
⇒ Jumlah molekul = 0,25 x 6,2 x 1023
Jadi, untuk melihat jumlah atom paling banyak kita harus melihat zat mana yang
memiliki jumlah atom dalam 1 molekul terbesar.
⇒ 1 molekul CO2 = 3 atom
⇒ 1 molekul SO2 = 3 atom
⇒ 1 molekul C2H2 = 4 atom
Karena dalam 1 molekul C2H2 memiliki jumlah atom lebih besar yaitu 4, maka
jumlah atom paling banyak terdapat pada 5,6 liter C2H2 yaitu:
⇒ Jumlah atom = 4 x 0,25 x 6,2 x 1023
⇒ Jumlah atom = 6,2 x 1023 atom
3) Logam alumunium larut dalam larutan KOH pekat berdasarkan reaksi :
2Al(s) + 2KOH(aq) + 6H2O(l) → 2K[Al(OH)4](aq) + 3H2(g). Volume gas (pada
STP) yang dihasilkan pada pelarutan 2,7 gram alumunium (Al = 27) adalah ...
A. 1,12 liter
B. 2,24 liter
C. 3,36 liter
D. 4,48 liter
E. 5,60 liter
Pembahasan :
Pada reaksi dihasilkan 2,7 gram Al, maka:
2,7
⇒ mol Al = 27

⇒ mol Al = 0,1 mol


Berdasarkan perbandingan mol:
⇒ mol gas H2 = 3/2 x 0,1 mol
⇒ mol gas H2 = 0,15 mol
Volume pada STP
⇒ Volume H2 = 0,15 x 22,4
⇒ Volume H2 = 3,36 liter.
4) Bila tetapan Avogadro = L dan massa molar gas amonia = Mr g/mol, maka dalam
10 mol gas amonia terdapat molekul sebanyak ...
A. 10
B. 10L
C. L/10Mr
D. 10 MrL
E. 10L/Mr
Pembahasan :
Jumlah molekul gas amoniak
⇒ N = mol x Avogadro
⇒ N = 10 x L
⇒ N = 10L
Jika massa 1 atom Ne = 3,32 x 10-23 g, maka massa atom relatif atom Ne adalah
....
A. 20
B. 15
C. 10
D. 5
E. 3

Pembahasan :
massa Ne
⇒ mol Ne = 𝐴𝑟 𝑁𝑒
3,32 x 10−23
⇒ Ar Ne = 1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶−12
2

3,32 ×10−23
⇒ Ar Ne = 1
×2×10−23
2

⇒ Ar Ne = 19,92
⇒ Ar Ne = 20
5) Logam alumunium sebanyak 0,2 mol dilarutkan dalam 600 mL larutan asam sulfat
0,5 M. Menurut persamaan reaksi:
2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Volume gas H2 yang terbentuk pada keadaan standar adalah ...
A. 2,24 liter
B. 2,90 liter
C. 4,48 liter
D. 6,72 liter
E. 11,20 liter
Pembahasan :
Mol asam sulfat
⇒ n H2SO4 = V H2SO4 x M
⇒ n H2SO4 = 0,6 (0,5)
⇒ n H2SO4 = 0,3 mol
Mol Hidrogen
⇒ n H2 = 3/3 x n H2SO4 ⇒ n H2 = n H2SO4
⇒ n H2 = 0,3 mol
Volume Hidrogen pada STP
⇒ V H2 = n H2 x 22,4
⇒ V H2 = 0,3 x 22,4
⇒ V H2 = 6,72 liter.
6) Suatu senyawa dengan Mr = 80 mengandung 40% massa unsur X (Ar = 32) dan
sisanya unsur Y (Ar = 16). Rumus molekul senyawa tersebut adalah …
A. XY
B. XY2
C. XY3
D. X2Y
E. X2Y3
Pembahasan:
Rumus empiris = Mol X : Mol Y
Rumus empiris = 40/32 : 60/16
Rumus empiris = 1,25 : 3,75
Rumus empiris = 1 : 3
Rumus empiris : XY3
Mr RM = (Mr RE) x n
80 = ( 1 x Ar X + 3 x Ar Y) x n
80= ( 32 + 3 x 16) x n
80 = (80) n
n=1
RE = RM = XY3
7) Timah (II) fluorida sering ditambahkan pada pasta gigi sebagai bahan untuk
mencegah gigi berlubang, (Ar Sn = 118,7 dan F = 19). Massa F yang terkandung
dalam 31,34 g senyawa ini adalah….
A. 1,9 gram
B. 3,8 gram
C. 7,6 gram
D. 15,2 gram
E. 19,0 gram
Pembahasan:
Massa F = (Ar F x n)/(Mr SnF2) x massa senyawa
Massa F = (19 x 2)/156,7 x 31,34 gr = 7,6 gr
8) Massa gas NO (Mr = 30) dan O2 (Mr = 32) yang diperlukan untuk menghasilkan
69 g NO2 (Mr = 46) masing-masing adalah ….
A. 15 g dan 8 gr
B. 28 g dan 16 g
C. 45 g dan 24 g
D. 58 g dan 32 g
E. 72 g dan 40 g
Pembahasan:
Reaksi: 2NO + O2 → 2NO2
Mol NO2 = gr/Mr = 69/46 = 1,5 mol
Mol NO = 2/2 x 1,5 mol = 1,5 mol
Massa NO = mol x Mr = 1,5 x 30 = 45 gram
Mol O2 = 1/2 x 1,5 mol = 0,75 mol
Massa O2 = mol x Mr = 0,75 x 32 = 24 gram
9) 3,2 gram gas metana (CH4) Ar C = 12, Ar H = 1. Tentukan volume gas dalam STP?
A. 44,8 L
B. 448 L
C. 4,48 L
D. 49 L
E. 50 L

Pembahasan :

Mr CH4 = 12+4 = 16

Gram / Mr = V STP / 22,4 L

3,2 / 16 = V STP / 22,4 L

V STP = 0,2 / 22,4 L = 4,48 L

10) 11,2 L (STP) gas SO2 (Ar S = 32, Ar O = 16). Tentukan massa SO2
A. 32 gram
B. 64 gram
C. 3,2 gram
D. 6,4 gram
E. 0,32 gram

Pembahasan:

Ar SO2 = 32+32 = 64

Gram / Mr = V STP / 22,4 L

Gram / 64 = 11,2 / 22,4

Gram = ½ x 64 = 32 gram

11) 22 gram gas CO2 (Ar C = 12, Ar O = 16. Tentukan volume gas CO2 (STP) dan
berapa jumlah partikel (molekul) CO2 ?
A. 11,2 L dan 3,01x1023
B. 112 L dan 6,01x1023
C. 22,4 L dan 3,01x1023
D. 22,4 L dan 6,01x1023

Pembahasan :

1. Gram / Mr = VSTP / 22,4 L


22 / 44 = VSTP / 22,4 L

½ = VSTP / 22,4 L

VSTP = ½ x 22,4 L = 11,2 L

2. VSTP / 22,4 L = Partikel / 6,02x1023


11,2 / 22,4 = Partikel / 6,02x1023
Partikel = ½ x 6,02x1023 = 3,01x1023
12) Hitung volume gas CO2 0,1 mol jika diukur pada suhu 370C, tekanan 0,4 atm (R
= 0,082 L atm mol-1 K-1)
A. 1,2 L
B. 3,2 L
C. 4,2 L
D. 5,2 L
E. 6,2 L

Pembahasan :

T = 370C + 273 = 310

PV = nRT

0,4 V = 0,1(0,08)(310)

V = 0,1(0,08)(310) / 0,4 = 6,2 L

13) Jika diukur pada suhu 270C dan tekanan 760mmHg, gas oksigen O2 yang
massanya 8 gram akan mempunyai volume (R = 0,082 L atm mol-1 K-1)
A. 6,15 L
B. 7,15 L
C. 8,15 L
D. 9,15 L
E. 10,5 L

Pembahasan :

n = gr/Mr = 8/32 = 0,25

T = 270C+273 = 300

PV = nRT

(1) V = 0,25(0,082)(300)
V = 6,15 L
14) Suatu senyawa yang memiliki massa 100 gram mengandung unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen dengan persentase sebagai berikut:
41,82% untuk atom C
6,51% untuk atom H
51,67% untuk atom O
Tentukan rumus empiris senyawa tersebut!
A. CH2O dan C6H12O6
B. CH2O6
C. CH4
D. CH2
E. CH2O3
Pembahasan :
Massa senyawa sebesar 100 gram, maka:
Massa C = 41,82 gram
Massa H = 6,51 gram
Massa O = 51,67 gram

Kemudian, cari jumlah mol masing-masing unsur dengan rumus sebagai berikut:

rumus empiris dan rumus molekul

Karena perbandingan jumlah mol juga menyatakan perbandingan jumlah atom,


maka perbandingan jumlah mol dapat digunakan untuk menentukan rumus empiris.

mol C : mol H : mol O = atom C : atom H : atom O = 3,485 : 6,510 : 3,229

Karena atom-atom dalam molekul merupakan kelipatan bilangan bulat, maka


perbandingan atom di atas harus bilangan bulat dan harus lebih sederhana, sehingga
harus membagi ketiga bilangan di atas dengan kelipatan bilangan paling kecil yaitu
3,229. Perbandingannya menjadi:
1,07 : 2,01 : 1,00
Perbedaan angka di belakang koma pada desimal kedua dapat diabaikan, dengan
demikian perbandingan atom C, H dan O adalah:

1:2:1

Perbandingan ini menyatakan perbandingan atom-atom paling sederhana dalam


molekul. Dengan demikian, rumus empiris senyawa adalah CH2O

15) Sebanyak 18 gram senyawa karbon (Mr = 180) terdiri 7,2 gram karbon 1,2 gram
hydrogen dan sisanya oksigen (Ar C=12, Ar H=1 dan Ar O=16). Tentukan
RE dan RM
F. CH2O dan C6H12O6
G. CH2O2 dan C6H12O22
H. CH4 dan C6H12O6
I. CH4 dan C6H12O22
J. CH2O2 dan C6H12O6

Pembahasan :

1. C : H : O
7,2/12 : 1,2/1 : 9,6/16
0,6 : 1,2 : 0,6
1: 2 : 1
RE = CH2O
2. (RE)n = Mr
(CH2O)n = 180
(12=2=16)n = 180
30n = 180
n=6
RM = C6H12O6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh isi dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan.
1. Satu mol setiap zat mengandung partikel sejumlah tetapan Avogadro (L),yaitu
6,023 x 1023. Massa zat bergantung pada jumlah molnya, dimanamassa = mol ×
Ar/Mr . Volume molar gas tidak bergantung pada jenisnya,tetapi pada jumlah mol,
suhu, dan tekanan pengukuran, dimana V = mol ×Vm . Pada STP Vm = 22,4
liter/mol
2. Rumus molekul dapat ditentukan dari rumus empiris, jika massa molekulrelatif
(Mr) senyawa diketahui. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan, jika kadar
unsur-unsurnya diketahui

B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran yaitudalam
mengerjakan setiap soal stoikiometri diharapkan memahami danmenguasai konsep
hukum-hukum dasar kimia. Selain itu soal-soal stoikiometriharus dikerjakan secara
teliti. Sebab perhitungan yang diberikan biasanya berbentuk hitungan bilangan pecahan
desimal dan bilangan berpangkatsehingga apabila tidak teliti dapat menyebabkan
kesalahan dalam perhitungan
DAFTAR PUSTAKA
Sappaile,Nursiah.(2019). Hubungan Pemahaman Konsep Perbandingan Dengan Hasil
Belajar Kimia Materi Stoikiometri. JIP STKIP Kusuma Negara, 10(2).
Zidny, Robby.,Sopandi, Wahyu.,& Kusrijandi,Ali.(2015). Gambaran Level
Submikroskopik Untuk Menunjukkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi
Persamaan Kimia Dan Stoikiometri. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA,
1(1), 42-59.
Mukhlis.(2017). Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran
Model Problem Solving Materi Stoikiometri. Lantanida Journal,5(2),93-196.
Maghfirah,Lailatul,.,dkk.(2016). Identifikasi tingkat Pemahaman Konsep
Stoikiomerti Pada Pereaksi Pembatas Dalam Jenis-jenis Reaksi Kimia Siswa
Kelas X MIA SMA NEGERI 4 MALANG. Jurnal Pembelajaran Kimia,1(2).
Yusuf, Yusnidar.(2018). Kimia Dasar. Jakarta : EduCenter Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai