3 - Kebijakan PKP Di Puskesmas - Pelatihan Surveior
3 - Kebijakan PKP Di Puskesmas - Pelatihan Surveior
3 - Kebijakan PKP Di Puskesmas - Pelatihan Surveior
Kesehatan Primer di
Puskesmas
2
Pencapaian Target RPJMN
Target indikator terkait pelayanan kesehatan primer belum seluruhnya dapat tercapai
Meningkat Menurun
4
Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan kasus
yang dapat dicegah
Kategori usia (life cycle)
PERINGKAT Bayi & Balita Anak-anak Remaja 1 Remaja 2 Usia Produktif 1 Usia Produktif 2 Lansia
Kelainan Maternal & Penyakit Penyakit Penyakit
1 Infeksi Enterik Infeksi Enterik Cedera Transportasi
Neonatal Kardiovaskular Kardiovaskular Kardiovaskular
Penyakit Kulit & Kelainan Kelainan Kelainan
2 Defisiensi Nutrisi Kelainan Mental Kelainan Mental
Subkutan Muskuloskeletal Muskuloskeletal Muskuloskeletal
Penyakit Kulit & Cedera Tidak Penyakit Kulit & Penyakit Kulit & Penyakit Organ
3 Kelainan Mental Neoplasma
Subkutan Disengaja Subkutan Subkutan Indera
Diabetes & Penyakit
4 PTM Lainnya Cedera Transportasi Cedera Transportasi Kelainan Saraf Neoplasma
Ginjal
Neoplasma
% total Penyebab
94% 78% 66% 67% 73% 85% 94%
Kematian
% total YLDs 93% 65% 67% 68% 71% 80% 90%
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
•Skrining Thalasemia
•Skrining Anemia
Usia •Skrining Faktor Risiko Stroke
Sekolah & •Skrining Faktor Risiko Penyakit
Jantung
• Pemantaua Remaja •Skrining Hipertensi
n Tumbuh • Skrining Penyakit paru
Kembang • Skrining
Bayi Anemia
obstruksi kronik
Anak •Skrining Tuberkulosis
• Imunisasi • Imunisasi •Skrining Kanker paru
• ANC 6x (2x • Skrining
dokter dan Hipotiroid •Skrining Hepatitis
USG) Kongenital •Skrining Diabetes
• Skrining
Balita •Skrining Kanker payudara
Penyakit •Skrining Kanker serviks
jantung •Skrining Kanker usus
Bawaan
dengan Usia Reproduksi
Ibu Hamil Pulse
oxymetry
& Lansia
Revitalisasi strukturdan jejaring layanan kesehatan primer serta laboratorium kesehatan
masyarakat
Tingkatan fasilitas layanan primer Tingkatan labkesmas, merujuk pada WHO
Unit Yankes di
~85,000 Desa / 3 LABKESMAS PROVINSI 28
Kelurahan
Desa/Kelurahan
Posyandu
~300,000 Dusun / 2 LABKESMAS KAB/KOTA 231
RT/RW
Kunjungan Rumah
~273.5 juta 1 LABORATORIUM PUSKESMAS 10.374
penduduk
9
Outline Penyajian
1. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Arah Kebijakan Puskesmas
4. Harapan
2
Fokus Transformasi +270 juta penduduk
Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Primer
Siklus hidup sebagai fokus berkualitas
integrasi pelayanan kesehatan
sekaligus sebagai fokus
penguatan promosi dan
pencegahan
Mendekatkan layanan +300 ribu unit penyedia
kesehatan melalui jejaring pelayanan Kesehatan Primer
hingga tingkat desa dan dusun, dengan fasilitas dan SDM
termasuk untuk memperkuat terstandardisasi
promosi dan pencegahan serta
resiliensi terhadap pandemi
Memperkuat Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS) melalui
pemantauan dengan 100% wilayah dan kondisi
dashboard situasi kesehatan per kesehatan penduduk termonitor
desa secara berkala
11
Arsitektur Pelayanan Kesehatan Primer
Pemberi Layanan Kesehatan
Praktik Mandiri
KLINIK PRATAMA PUSKESMAS
(Dokter, Dokter Gigi, Bidan)
Kunjungan Kader
Struktur jejaring berbasis wilayah administrasi untuk memastikan
layangan kesehatan dapat menjangkau seluruh masyarakat
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
Klinik Klinik
Pratama
dengan menjamin PUSKESMAS 7,281 Kecamatan
tersedianya pelayanan Praktek Mandiri
kesehatan hingga tingkat
desa/kelurahan dan Unit Kesehatan di 83,794 Desa / Kelurahan
Fasyankes desa/kelurahan Koordinir pelayanan kesehatan dan
keluarga Penunjang partisipasi masyarakat
• Nakes (min.1 perawat, 1 bidan)
• Kader
Jejaring semua FKTP dan fasyankes
penunjang milik Pemerintah Pusat, POSYANDU ~300,000 Dusun / RT/RW
Pemerintah Daerah, swasta, dan
unit pelayanan kesehatan di
tingkat desa/kelurahan, serta UKBM
di dalam wilayah kerja suatu Kunjungan runah
Puskesmas. ~273.5 juta
penduduk
MASYARAKAT 13
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga
tingkat desa
Klaster Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Ibu-Anak Produktif-Lansia Penyakit Menular
Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah;Bumil KEK tinggi;
1 C akupan imunisasi rendah Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Unit di Desa dan Dusun Kunjungan terjadwal untuk kader
cakupan berdasar wilayah 6 melakukan evaluasi mingguan 5 melakukan pengec ekan ca tatan
home based rec ord (buku KIA)
Desa/Kelurahan Tindak lanjut saat kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing servic es
Posyandu Prima
Puskesmas meneruksan data
2 evaluasi ca paian ke unit di Desa
Dusun/RT/RW
Kader menindaklanjuti
4 permasalahan evaluasi ca paian
dan masalah yang ditemukan dari
3
Posyandu meneruskan data Dusun/RT/RW kegiatan Posyandu dengan
evaluasi ca paian ke Kader di
Dusun/RT/RW Posyandu melakukan kunjungan rumah
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
hidup 13
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (1/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
Ibu hamil, 1.
2.
ANC Terpadu (6x +USG oleh dokter)
Kelas ibu hamil
1.
2.
ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6)
Kelas ibu hamil
1.
2.
Kelas ibu hamil
Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
bersalin, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil K
urang Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Kurang Energi Kronik (KEK)
nifas 4. Persalinan normal 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 5. Pengobatan sederhana
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (
KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan
Bayi dan 1.
2.
Pelayanan Neonatal Esensial
Kelas Ibu Balita
1. Pelayanan Neonatal Esensial
2. Kelas Ibu Balita
1.
2.
Kelas Ibu Balita
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
anak pra- 3.
4.
Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR)
3.
4.
Imunisasi Rutin Lengkap
Pemberian Vitamin A dan obat c ac ing
sekolah 5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 4. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 5. Deteksi dini, Pendampingan serta rujukan balita weight
6. Imunisasi Rutin Lengkap 5. Imunisasi Rutin Lengkap faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan
7. Pemberian Vitamin A dan obat c ac ing 6. Pemberian Vitamin A dan obat c ac ing stunting
8. Penc egahan, deteksi dini , Tatalaksana dan rujukan 7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan rujukan 6. Skrining kasus TBC
balita weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi balita weight faltering, underweight, gizi kurang,
buruk dan stunting gizi buruk dan stunting
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 8. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
10. Skrining kasus TBC 9. Skrining kasus TBC
11. Skrining Talasemia 10. Pengobatan sederhana
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14. Pengobatan
Usia sekolah 1.
2.
Skrining kesehatan (PTM & PM)
Vaksinasi / Imunisasi
1.
2.
Skrining kesehatan (PTM & PM)
Vaksinasi / Imunisasi
1.
2.
KIE Kesehatan Remaja
Penc egaham anemia
dan remaja 3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Fasilitasi UKS
3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Penc egahan anemia
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak 5. Pengobatan sederhana
(KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
19
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (2/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan Kecamatan) Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
Layanan lain 1.
2.
Laboratorium
Farmasi
1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT
3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap
20
Outline Penyajian
1. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Arah Kebijakan Puskesmas
4. Harapan
2
Kondisi Puskesmas saat ini
Terdapat 3 Provinsi dengan Puskesmas memiliki sarana tidak sesuai standar (>20%)
93,81%
Lampung 94,32
DI Yogya karta 94,34
Sulaw esi Sela tan 94,40
Puskesmas memiliki Banten 96,13
43,71%
Puskesmas memiliki Tiga terendah:
51,35%
Pra-sarana sesuai 28,36% di Papua Puskesmas dengan Tiga terendah:
standar 30,92% di Papua Barat
Alkes Standar 26,73% di Kaltara
35,12% di Sultra
29,15% di Papua Barat
30,91% di Gorontalo
Papua 28,36 Kalimantan Utara 26,73
Papua Barat 30,92 Papua Barat 29,15
Sulawesi Tenggara 35,12 Gor ontalo 30,91
Maluku 38,62 Sulawesi Teng gara 33,49
Nusa Tenggara Timur 39,75 Sulawesi Teng ah 34,19
Ketersediaan alat
Kalimantan Utara 40,35 Dukungan prasarana Sulawesi Barat 34,96
kesehatan sesuai standar
Sumatr a Utara 40,43 Sulawesi Utara 36,12
Puskesmas kurang
Jawa Barat 40,46 Sumatr a Utara 38,19
tidak memadai di semua
Maluku Utara
Jambi
41,12
41,46
memadai di seluruh Jambi
Papua
38,57
38,65 Provinsi
Bengkulu 42,21 Provinsi Kalimantan Tengah 38,70
DKI Jakarta 42,26 Nusa Tenggara Timur 39,36
Kalimantan Tengah 42,81 Riau 41,05
Sulawesi Utara 43,09 Kepulauan Riau 41,13
Riau 43,09 Bali 41,32
INDONESIA 47,16 Aceh 41,84
Sumatr a Barat 43,94 Maluku Utara 42,89
Sulawesi Tengah 44,46 Maluku 43,19
Kalimantan Timur 44,52 INDONESIA 51,35
Sulawesi Selatan 44,61 Kalimantan S elatan 44,15
Gor ontalo 44,65 Lampung 44,37
Kepulauan Riau 45,13 Kalimantan Timur 44,44
Sumatr a Sel atan 45,29 Sumatr a Barat 44,82
Kalimantan S elatan 45,83 Sumatr a Sel atan 45,62
Sulawesi Barat 46,22 Kalimantan Barat 46,93
Aceh 46,51 Jawa Barat 48,91
Banten 47,09
Sulawesi Selatan 50,25
Kepulauan Bangka Belitung 47,30
Kepulauan Bangka Belitung 51,56
Kalimantan Barat 47,47
Jawa Tim ur 54,56
Lampung 49,60
Bengkulu 54,71
DI Yogyakarta 49,89
Jawa Tengah 56,51
Jawa Tim ur 49,91
DKI Jakarta 57,28
Bali 50,62
Nusa Tenggara Bar at 57,54
Nusa Tenggara Bar at 50,63
Banten 59,22
Jawa Tengah 52,32
DI Yogyakarta 60,78
19
Kondisi: Desember 2022
Keluhan terkait pelayanan Puskesmas
(pasien, petugas, dan pemegang program)
• Keterbatasan akses dan jarak terlalu • Keterbatasan SDM (luar pulau jawa dan • Adanya ego program sehingga
(terutama di DTPK) serta kurangnya kota besar) pelaksanaan kurang optimal
sarana prasarana, obat, • Kurangnya kemampuan/pemahaman dilapangan
manajemen
• Sistem rujukan yang sulit • Keuangan tidak fleksibel • Rendahnya kemampuan
• Sarpras dan obat sering kurang manajerial, analisis data, dan
• Dokter jaga tidak ada • Pengurangan/Distribusi Beban UKP untuk koordinasi lintas program pada
Puskesmas perkotaan ke FKTP lain namun SDM kesehatan
• Jam layanan tidak tepat waktu untuk Puskes didesa sulit Faskes swasta
sedikit • Anggaran yang kaku
• Waktu tunggu yang lama • Digitalisasi penting tapi kemampuan SDM
dan Biaya untuk semua kegiatan perlu
diperhitungkan
Puskesmas diselenggarakan untuk mewujudkan wilayah kerja yang sehat
mengutamakan promotif dan preventif Permenkes no 43/2019
UKM Esensial UKM Pengembangan
1. Promosi kesehatan Bersifat inovatif
2. Kesehatan lingkungan
Puskesmas MAPPING 3. Kesehatan keluarga
Disesuaikan dengan
prioritas masalah
Balita gizi PERMASALAHAN kesehatan, kekhususan
kurang
(Kecamatan) 4. Gizi
wilayah kerja, dan
TB KESEHATAN 5. Pencegahan dan potensi sumber daya
DI WILKER pengendalian penyakit yang tersedia
Balita tidak PUSKESMAS UKP
Kematian COVID-19
Klaster Manajemen
dipantau 1. Rawat jalan (kunjungan sehat
Ibu tumbang maupun sakit)
ASI eksklusif ↓ 2. Gawat darurat
Ibu tidak 3. Persalinan normal
bersalin di 4. Perawatan di rumah
Faskes 5. Rawat inap, sesuai kebutuhan
Klaster
ISPA Usia Klaster
Diare pelayanan
Klaster Ibu – Keluarga tdk
Produktif-memiliki Penanggulangan Dalam melaksanakan UKM dan UKP, Puskesmas
Anak Karies
anak Lansia jamban Hipertensi
Penyakit
tdk Menular
menyelenggarakan kegiatan:
terkontrol • Manajemen • Pelayanan • Pelayanan
DBD Puskesmas Perkesmas Laboratorium
Kematian • Pelayanan • Kunjungan
IDL ↓ Neonatal Kefarmasian Keluarga
Kepala
Puskesmas
Sistem Informasi
Puskesmas dan
Dashboard PWS
Ranc angan Juknis ILP, 2023
15
Klaster 1: Manajemen
Lingkup tugas:
1. Manajemen Puskesmas 2.Manajemen Mutu Pelayanan
# Perencanaan (P1) dan Keselamatan masyarakat,
3. Administrasi dan
pasien dan petugas
Ketatausahaan
a. Pengukuran mutu
b. Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi 4. Jejaring dan jaringan Puskesmas
(PPI)
c. Keselamatan Pasien
Perencanaan Puskesmas dilakukan melalui pendekatan
keterpaduan lintas program dan lintas sektor dalam lingkup siklus 5. Sistem Informasi Puskesmas
kehidupan d. Manajemen Risiko
# Penggerakan, Pelaksanaan (P2) e. Budaya mutu dan
Pj klaster menyampaikan hasil PWS pada saat Lokakarya Mini
berdasarkan data dalam sistem informasi Puskesmas, dashboard
keselamatan 6. . Manajemen Sumber daya
PWS, ataupun laporan dari Pustu/Posyandu Prima. Dari hasil PWS
diketahui cakupan pelayanan dan morbiditas serta masalah
f. Keselamatan dan
kesehatan lainnya yang perlu mendapatkan perhatian. Selain itu,
capaian indikator keluarga sehat pada Program Indonesia Sehat
Kesehatan Kerja (K3)
dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dibahas bersama dan
dirumuskan intervensi selanjutnya dalam forum tersebut. g. Manajemen Fasilitas dan
# Pengawasan, Pengendalian, Penilaian (P3) Keselamatan (MFK)
Pengawasan Puskesmas terdiri atas pengawasan internal dan
eksternal yang dilakukan melalui kegiatan supervisi secara
terjadwal atau sewaktu-waktu dalam lingkup Puskesmas dan
jaringannya, sekolah, Posyandu dan upaya kesehatan bersumber
16
daya masyarakat (UKBM) lainnya serta kunjungan rumah.
Pasien berkunjung LAYANAN DALAM PUSKESMAS
Klaster 2 dan 3 ke Puskesmas
PWS:
Klaster Pelayanan:
Analisa Beban Rujuk FKRTL
1. Klaster Ibu dan Anak
Penyakit meliputi 2. Klaster Usia Produktif dan Lansia
morbiditas dan
cakupan pelayanan Klaster pelayanan meliputi skrining
penyakit, pengobatan umum,
konseling dan pengambilan sampel
Klaster Klaster Ya
Klaster Usia Produktif Penanggulangan
Ibu dan Anak
dan Lansia Penyakit Menular
Tidak
Perlu
Pemantauan
Pelayanan
Lanjutan Farmasi (jika
diperlukan)
Ya
Kegiatan
Kunjungan Rumah
Pasien Pulang
(Nakes/Kader)
Klaster 4: Penanggulangan Penyakit Menular
Alur Pelayanan Klaster 4
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Desa/Kelurahan
Setiap desa/kelurahan memiliki 1 unit pelayanan kesehatan yang menjadi jaringan Puskesmas
Layanan Kegiatan
kesehatan pemberdayaan
setiap hari masyarakat
Sarana, prasarana dan Alkes sesuai Ruang khusus: untuk aktivitas kader
standar
SDM:2 kader
SDM:min. 1 perawat dan 1 bidan
Kegiatan pemberdayaan:
Paket Layanan terstandar sesuai siklus 1. Perenca naan desa &
Tersedia di seluruh
hidup: Pemberdayaan Masyarakat Desa
desa/kelurahan
1. Skrining, edukasi kesehatan 2. Manajemen Kader Posyandu
2. Pengobatan terbatas 3. Kunjungan rumah
3. Laboratorium dengan POC T
4. Pemantauan wilayah setempat
4. Perenca naan Desa dan
pendampingan Posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
22
PustuPrima bertanggung jawab atas hasil status kesehatan masyarakat di
desa/kelurahan
Masalah Kesehatan di setiap siklus hidup yang ingin diatasi
Ibu Hamil, bersalin, nifas Bayi dan balita Remaja Usia Produktif Lansia
PTM (hipertensi, DM, Stroke, PPOK) , PTM (hipertensi, DM, stroke,
Status gizi Ibu Hamil Kehamilan, Status gizi, tumbuh kembang, Status gizi, Anemia remaja, Karies
gigi, Penglihatan pendengaran, kanker, penyakit menular/ infeksi PPOK), kanker, masalah gizi,
persalinan dan nifas beresiko. infeksi
Perilaku berisiko, obesitas, maslaah
(TBC,dll), masalah gizi (anemia, penglihatan, demensia.
obesitas) gangguan mental emosional tingkat kemandirian lansia,
kebugaran dan depresi, masalah kebugaran,
masalah layak hamil
gangguan mental emosional
Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan dini masalah
kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan
2134
Gambaran Umum
29
Hasil kunjungan awal PISPK dianalisis dalam PWS dan ditindaklanjuti dengan
mengoptimalkan peran Unit Kesehatan di Desa/kelurahan, , Posyandu dan
kunjungan rumah oleh kader Dashboard
SIMPUS Kesehatan Berbasis
Aplikasi KS
Wilayah/PWS
PUSKESMAS
Evaluasi setiap
bulan
Posyandu
(integrasi KIA, UPL)
Kunjungan Rumah
2
Kesimpulan dan Harapan
1. Arah kebijakan Puskesmas ke depan adalah memperkuat fungsi Puskesmas dalam penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Primer yang mudah diakses dan berkualitas melalui Integrasi Pelayanan
Kesehatan Primer (ILP).
2. ILP memfokuskan layanan pada pendekatan berbasis siklus hidup, bukan berbasis program dengan
penerapan integrasi layanan guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif,
responsif, dan terjangkau.
3. Perluasan jangkauan layanan kesehatan primer untuk mendekatkan akses layanan dilakukan dengan
mendayagunakan Lembaga Kemasyarakatan Desa Posyandu di tingkat dusun/RT/RW dan Pustu
Primas di tingkat desa/kelurahan.
4. Melalui integrasi pelayanan kesehatan primer, peran Puskesmas sebagai penanggung jawab wilayah
dalam kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat dengan aktifnya PWS tingkat
desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader.
5. Lintas program dan sektor di pusat dan daerah memiliki peran yang menentukan untuk
keberlangsungan transformasi pelayanan kesehatan primer.
6. Surveior diharapkan mendukung transformasi pelayanan kesehatan primer melalui keterlibatan dalam
upaya penjaminan mutu Puskesmas yang berkesinambungan
31