ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS UKS Lainnya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS UKS

1. Pengertian
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan
populasi yang menggunakan pengetahuan atau ilmu keperawatan, sosial, dan kesehatan
masyarakat (American Public Health Association, 1996). Praktik yang dilakukan
berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit
serta kecacatan untuk semua orang melalui kondisi yang diciptakan di mana orang bisa
menjadi sehat.
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan
pengetahun dan keterampilan, membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan, dan perilaku hidup sehat
sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.
Satu di antara pelayanan kesehatan komunitas adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
dan kelompok khusus. Keduanya merupakan bagian penting dalam keperawatan
komunitas.
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagi sasaran utama.
Usaha kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu
bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat kuku dan juga memperoleh pendidikan seks yang sehat ( Prasasti, 2008).
Usaha kesehatan disekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha kesehatan
disekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan
upaya kesehatan yang pada gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadika sebagai usaha
untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan ( P.Anto, 2006)

2. Tujuan
a. Tujuan umum Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan
dan perkembangan anak yang optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
b. Tujuan khusus Untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup
upaya menurunkan angka kesehatan anak sekolah; meningkatkan kesehatan peserta didik,
baik fisik, mental maupun sosial; serta memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
untuk melaksanakan prinsip hidup sehat.

2. Alasan mendasar perlunya UKS


Berikut ini akan dijelaskan alasan mendasar mengapa UKS itu amat diperlukan a. Anak
usia sekolah merupakan kelompok yang beresiko terkena berbagai macam penyakit yang
dapat mengganggu status kesehatannya.
b. Anak usia sekolah merupakan kelompok anak terbesar, sehingga sasarannya sangat
tepat.
c. Pada anak usia sekolah penting ditanamkan pemahaman mendasar tentang apa itu
kesehatan, khususnya perilaku untuk selalu hidup bersih dan sehat.
d. Kesehatan juga turut menentukan prestasi yang dicapai oleh anak didik.
e. Sekolah merupakan institusi yang bersifat formal sehingga mudah diorganisasikan di
bidang kesehatan.
f. Promosi kesehatan melalui anak-anak sekolah akan efisien dan efektif dalam kaitannya
menanamkan.
3. Keperawatan kesehatan di sekolah
Perawat sebagai salah satu komponen bangsa di bidang kesehatan mempunyai tanggung
jawab untuk mewujudkan pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi
sejak pembuahan sampai usia lanjut.

Tujuan perawat Kesehatan di sekolah adalah untuk secara aktif mengidentifikasi faktor-
faktor yang ada pada siswa sebagai usaha pencegahan bagi peserta didik agar selalu siap
belajar.
Menurut Brietly, fungsi perawat sekolah ada tiga, yaitu
● memberikan pelayanan dan meningkatkan kesehatan individu
● memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah,
memberi kontribusi untuk mempertahankan dan
● memperbaiki lingkungan fisik dan sosial sekolah serta menghubungkan program
kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat yang lain.

Pelayanan kesehatan di sekolah meliputi ‘


a. Basic care, meminimalkan komplain dan memberikan pelayanan yang pertama kepada
peserta didik sesuai dengan health records.
b. Primary Care, memberikan pelayanan dan follow up pada kasus akut dan kronis yang
terjadi pada peserta didik serta melakukan pendokumentasian.
c. Physical Examination, pengkajian kesehatan secara menyeluruh pada peserta didik.
d. Screening, penilaian terhadap penglihatan, pendengaran, keadaan tulang belakang, dan
kondisi lain.
e. Specialized care, memberikan pelayanan kesehatan khusus kepada orang yang
memiliki keterbatasan.

Karakteristik perawat sekolah antara lain sebagai berikut :


a. Sebagai aplikasi pengetahuan keperawatan yang ditujukan pada siklus kehidupan
manusia umumnya serta pada anak dan remaja khususnya.
b. Mengutamakan pada health promotion, health maintenance, dan disease prevention.
c. Merupakan praktik keperawatan non klinis, yaitu di sekolah, rumah, komunitas. d.
Praktik mandiri dan merupakan pelayanan kesehatan profesional di sekolah.
e. Penerima pelayanannya adalah individu, orang tua, kelompok, dan yang ada
disekitarnya.
f. Berpraktik sepanjang waktu dan episodik tanpa batasan jam sekolah.
g. Selama praktik selalu profesional, menggunakan prinsip manajemen, berkolaborasi,
dengan disiplin ilmu lain, dan berkolaborasi dengan tempat pelayanan kesehatan.

Sementara itu, peran perawat sekolah secara langsung adalah mendidik siswa mencegah
masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul dan melakukan intervensi sebagai
upaya kuratif atau memodifikasi masalah kesehatan yang terjadi di sekolah dan
menggunakan metode pencegahan dengan tiga tahap, yaitu pencegahan primer, sekunder
dan tersier.

4. Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan


Disekolah Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan di lingkungan sekolah sehat
yang dikenal denga istilah tiga program pokok (trias) UKS (Depkes RI, 2003)

a. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat
tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial
maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan yang
diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang. Pada
kurikulum berbasis kompetensi (KBK), pendidikan kesehatan ditekankan pada sikap
dan perilaku sehat. Hal ini sesuai dengan definisinya, bahwa KBK merupakan
pernyataan tentang apa yang harus dicapai oleh siswa yang mencakup aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Untuk itu, kompetensi yang dituntut pada pendidikan kesehatan diharapkan dapat
direfleksikan dalam cara berpikir dan bertindak di kehidupan sehari-hari. Tujuan
pendidikan kesehatan
1) Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara
hidup sehat dan teratur.
2) Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup
sehat.
3) Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.
4) Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan
syarat kesehatan
5) Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari
6) Peserta dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan
berat badan yang seimbang.
7) Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam
kesehtan sehari-hari.
8) Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam
kehidupan sehari-hari.
9) Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadup pengaruh buruk dari luar
10) Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan
yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit

Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara
optimal, dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut
1) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik 2)
Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta didik
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
4) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehtaan termasuk upaya alih teknologi
5) Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional
6) Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Pelaksanaan pendidikan melalui kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler dan


ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garis-garis besar
program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai, dan
sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam
melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan
kesehatan.
Materi pendidikan kesehatan disekolah dasar yang masuk dalam sains pada KBK
adalah kebersihan dan kesehatan pribadi, makan bergizi, pendidikan kesehatan
reproduksi, dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani. Memelihara kebersihan dan
kesehatan pribadi adalah salah satu upaya pendidikan kesehatan yang diberikan
kepada peserta didik disekolah, madrasah dan rumah.
Melalui peningkatan kebersihan dan kesehatan pribadi diharapkan peserta didik dapat
meningkatkan derajat kesehatannya menjadi lebih baik. Dalam usaha peningkatan
kesehatan, masalah kebiasaan hidup bersih serta menyenangi kebersihan dan
keserasian harus ditanamkan sejak dini, yaitu sejak dari kelas satu sekolah dasar,
bahkan sejak di taman kanak-kanan (pra-sekolah).
Upaya pertama dan yang paling utama agar seseorang dapat tetap dalam keadaan
sehat adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri, bahkan agama
sangat memperhatikan kesehatan pribadi antara lain dengan adanya aturan bersuci,
makan, minum serta adanya pengaturan dispensasi pelaksanaan ibadah bagi orang
sakit.
Upaya menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri sebenarnya bukanlah hal yang
mudah namun bukan pada hal yang terlalu sulit untuk dilaksanakan.
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksankan pendidikan
kesehatan antara lain pendekatan individual dan kelompok. Pendekatan kelompok
terbagi lagi menjadi pendekatan kelompok kelas, bebas, dan lingkungan keluarga.
Sedangkan, metode yang dapat digunakan oleh guru atau pembina dalam pelaksanaan
pendidikan kesehatan adalah belajar langsung, karya wisata, bermain peran,ceramah,
demonstrasi, tanya jawab, simulasi, dramtisasi dan bimbingan (konseling).

b. Pelayanan Kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan disekolah atau madrasah adalah upaya
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhdap peserta didik pada
khususnya dan warga sekolah pada umumnya dibawah koordinasi guru pembinan
Uks dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat. Pelayanan
kesehatan di sekolah atau madrasah dilaksanakan dengan kegiatan yang
komprehensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa

penyuluhan kesehtan dan latihan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan,


kemudian kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan
tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian
proses penyakit sedini mungkin, serta selanjutnya adalah kegiatan penyembuhan dan
pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah cedera atau kecacatan
akibat proses penyakit untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera
atau cacat agar dapat berfungsi optimal. Namun demikian,upaya pelayanan kesehatan
di sekolah harus lebih diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan dan upaya
pencegahan penyakit terutama dilaksanakan melalui kegiatan penjaringan kesehatn
siswa kelas satu atau baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala seluruh sisa,
penyuluhan kesehatan dan imunisasi 1) Tujuan pelayan kesehatan a) Tujuan umum :
meningkatnya derajat kesehtan peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah
secar optimal b) Tujuan khusus : (1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan
melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat (2)
Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan dan cacat (3) Menghentikan proses penyakit dan
pencegahan komplikasi akibat penyakit atau kelainan pengembalian fungsi, dan
peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi
optimal (4) Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental sosial maupun
lingkungan 2) Tempat melakukan pelayanan kesehatan : a) Disekolah atau madrasah
dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler b) Di puskesmas dan tempat pelayanan
kesehatan (misalnya dokter praktik) yang ada disekitar sekolah atau madrasah sesuai
kebutuhan 3) Pelaksanaan pelayanan kesehatan Dilakukan melalui serangkaian
kegiatan peningkatan status kesehatan (promotif), tindakan pencegahan (preventif),
serta penyembuhan dan

pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) yang dilaksanakan melalui kegiatan


berikut. a) Peningkatan kesehatan (promotif) dilaksankan melalui kegitan
intrakurikuler dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga
kesehatan di sekolah. Misalnya kegiatan penyuluhan gizi, kesehatan pribadi, penyakit
menular, cara menggosok gigi yang benar, cara mengukur tinggi badan dan berat
badan, serta cara meemriksa ketajaman pengelihatan b) Tindakan penceghan
(preventif) dilaksankan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, pemutusan
mata rantai penularan penyakit, dan penghentian proses penyakit pada tahap dini
sebelum timbul penyakit. Misalnya, imunisasi yang dilakukan oleh petugas
puskesma, pemberantasan sarang nyamuk, pengobatan sederhanan oleh dokter kecil,
kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi siswa SD kelas satu dan pemeriksaan
berkala setiap enam bulan bagi seluruh siswa c) Penyembuhan dan pemulihan (kuratif
dan rehabilitatif) dilakukan melalui kegiatan pencegahan komplikasi dan kecacatan
akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang
cedera atau cacat agar dapat berfungsi dengan normal lagi Kegiatan dapat berupa
pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medis ke
puskesmas untuk mengurangi derita sakit, kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi
lain yang membahayakan nyawa, dan kasus penyakit khusus. 6. Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup
pembinaan lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat dan unsur-unsur
penunjang. Program pembinaan lingkungan sekolah a. Lingkungan fisik sekolah 1)
Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih 2) Pengadaan dan
pemeliharaan tempat pembuangan sampah 3) Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
4) Pemeliharaan kamar mandi, WC kakus, urinoar

5) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruangan kelas, ruang perpustakaan, ruang


laboratorium dan tempat ibadah 6) Pemeliharaan kebersihan dan keindahaan halaman
dan kebun sekolah (termasuk pengelihatan sekolah) 7) Pengadaan dan pemeliharaan
warung atau kantin sekolah 8) Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah b.
Lingkungan mental dan sikap c. Program pembinaan lingkungan mental dan sosial
yang sehatdilakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan
pendidikan (wiyata mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahan
sekolah, sehingga tercipta suasasa dan hubunan kekeluargaan yang akrab dan erat
antara sesama warga sekolah 7. Sasaran usaha kesehatan di sekolah Sasaran
pelayanan uks adalah seluruh peserta didik dari berbagai tingkat pendidikan sekolah,
mulai dari taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan
agama, pendidikan kejuruan, dan pendidikan khusus (sekolah luar biasa). Untuk
sekolah dasar, UKS diprioritaskan pada kelas satu, tiga, dan enam karena alasan-
alasan berikut. a. Kelas satu Merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah
yang baru dan mulai lepas pengawasan dari orang tua. Kemungkinan kontak dengan
berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian
tentang kesehatan. Di samping itu, kelas satu adalah saat yang baik untuk diberikan
imunisasi ulangan. Pada kelas satu ini dilakukan penjaringan untuk mendeteksi
kemungkinan adanya kelainanyang mungkin timbul sehingga mempermudah
pengawasan untuk jenjang berikutnya. b. Kelas tiga Dilaksanan di kelas tiga untuk
mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu terhadulu dan langkah selanjutnya
akan dilakukan dalam program pembinaan UKS. c. Kelas Enam
Dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang selanjutnya,
sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup. 8. Peran
perawat kesehatan sekolah 1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,
perawat mempunyai peran : a. Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta
didik dengan melakukan pengumpulan data, analisis data, analisis data, serta
perumusan dan prioritas masalah. b. Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama
Tim Pembina Usaha Kesehatan di Sekolah (TPUKS) c. Melaksanakan kegiatan UKS
sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun d. Menilai dan memantau hasil kegiatan
UKS e. Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 2. Sebagai
pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas menjadi
salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang
koodinator UKS di tingkat puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk sebagai
koordinasi maka pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau
paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS. 3. Sebagai penyuluh dalam
bidang kesehatan, peranan perawat kesehatan dalam memberikan penyuluhan
kesehatan dapat dilakukan secara langsung (melalui kesehatan yang bersifat umum
dan klasikal) atau tidak langsung sewaktu

melakukan pemeriksaan

kesehatan

peserta didik secara

perseorangan. 9. Fungsi Perawat Sekolah 1. Memberikan pelayanan serta


meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada
semua populasi yang ada di sekolah.

2. Memberikan

kontribusi

untuk

mempertahankan dan

memperbaiki

lingkungan fisik dan sosial sekolah. 3. Menghubungkan program kesehatan sekolah


dengan program kesehatan masyarakat yang lain

DAFTAR PUSTAKA

1.

Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Mancana Jaya Cemerlang, 2009.

2.

Departemen Kesehatan. Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah. Jakarta,


2008.

3.

Herawati, Neni FS. Buku Panduan Praktikum Keperawatan Komunitas I. Banjarbaru:


PSIK FK UNLAM, 2012.

4.

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan


Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia No. 1/U/SKB/2003, No. 1067/MENKES/VII/2000, No. MA/230 A/2003,
No. 26 Tahun 2003 Tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah.

5.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.


Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah, 2012.

6.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.


2012. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
SekolahKementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman pelaksanaan UKS di
sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, 2012.

7.

Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta,


2007.

8.

Efendi F, Makhfudli. Keperawatan Keshatan Komunitas Teori dan Praktik dalam


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009)

Anda mungkin juga menyukai