Landasan Teori Yang 2
Landasan Teori Yang 2
Landasan Teori Yang 2
LANDASAN TEORI
A. Kerukunan
1. Pengertian Kerukunan
bersama.
tujuan dari konsep kerukunan. Dalam hal ini yang dimaksud keadaan
harmonis yaitu ketika semua umat berada dalam kondisi yang damai antara
satu dengan yang lainnya, saling menerima, saling bekerja sama, dan
1
Paulus Wirutomo, dkk, Sistem Sosial Indonesia, (Jakarta: UI-Press,2012), 58.
19
20
2. Trilogi Kerukunan
Kerukunan” yaitu:
agama.
2
Frans Magnis Suseno, Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafah Tentang Kebijaksanaan Hidup,
(Jakrata: PT. Gramedia Pustaka Utama 1996),39.
3
Musahadi HAM, Mediasi dan Konflik di Indonesia, (Semarang: WMC 2007), 57.
21
beragama4.
yang mempunyai peran dan tujuan tertentu yang harus diwujudkan secara
royong dalam kehidupan umat beragama yang harmonis itu jauh lebih
dari mereka lebih fokus kepada kebenaran dari pada mencari kebenaran.5
5
Drs. H. Hasbullah Mursyid, Dkk, Komplikasi Kebijakan Peraturan Perundang-Undangan
Kerukunan Antar Umat Beragama, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama 2008), 5.
23
beragama.
1) Toleransi
2) Kebebasan Beragama.
6
Ridwan Lubis, Cetak Biru Peran Agama, ( Jakarta: Puslitbang 2005), 12-13.
24
4) Berfikir positif.
perbedaan agama, dimana dalam perbedaan agama tersebut kita tetap bisa
sanggar Candi Busana. Dari wawancara dengan salah satu pemilik Sanggar
yang terjadi kita setiap hari akan bertengkar dengan penganut agama lain.
7
Hamzah Tualeka Zn, Sosiologi Agama, (Surabaya: IAIN SA Press 2011), 156-161.
25
Maka dari itu junjung tinggi konsep kerukunan agar kehidupan beragama
B. Sapta Darma
penganut aliran ini wajib menjalankan isi dari tujuh ajaran suci tersebut.
Sapta Darma memiliki arti. Sapta yang berarti tujuh, sedangkan Darma
yang berarati landasan dari sebuah perilaku, perilaku yang baik dan nilai
Yaitu Allah Yang Maha Besar, Allah Yang Maha Pengasih dan
Penyayang, Allah Yang Maha Adil, Allah Yang Maha Abadi, Allah
Yang Maha Menguasai. Sifat sifat tersebut tidak ada seorangpun yang
abadi.
8
Wawancara kepada Bapak Paidi Seorang pemilik sanggar Candi Busana pada tanggal 10
November 2019
9
Persada Pusat, Sejarah Penerimaan Wahyu Wewarah Sapta Darma dan Perjalanan Panutan
Agung Sri Gutama, 26
26
ing Negarane
Bangsane
d. Tetulung marang sapa bae yen perlu, kanthi ora nduweni pamrih apa
manusia, memiliki budi pekerti yang baik dan tubuh yang sehat
g. Yakin yen kahanan donya iku ora langgeng tansah owah gingsir
hidup kita berada di posisi atas kadang pula berada di posisi bawah. 10
Tuhan yaitu:
a. Sujud (sujudan)
Makna dari kata sujud memiliki arti patuh, tunduk, pasrah dan
dirinya kepa Allah SWT maka akan menjadi lebih yakin dalam
dengan tangan bersilang diantara dada serta perut. Posisi seperti itu
10
Kamil Kartapradja, Aliran Kebatinan dan Kepercayaan Di Indonesia, (Jakarta: CV Haji
Masagung 1990), 79.
28
baru lahir dalam keadaan masih suci. Posisi tersebut juga sama
dengan posisi bayi ketika masih dalam kandungan. Setelah itu posisi
b. Racut
c. Ruwat
d. Ening
ketika tubuh kelihatan tenang tapi fikiran masih kemana mana maka
kelompok dan motivasi mereka untuk tetap bersama kelompok dimana hal
tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap berada dalam kelompok
kesatuan yang terjalin dalam kelompok, saling berinteraksi antar satu sama
dalam kelompoknya.
kelompoknya.
12
Walgito, Psikologi Kelompok, (Yogyakarta: Andi 2007), 47.
13
Mc Shane & Glinow, Organizational Behavior, (Amerca: Mc Graw-Hill, 2003), 47
14
Robbins, Stephen P, Perilaku Organisasi. Edisi 10,(Jakarta : Erlangga,2006), 50
15
Forsyth, D.R, Group dynamics. 3rd Ed,(California: Wadsworth Publishing company,1990), 149-
151.
30
bersama-sama.16
d. Ancaman luar, harus mampu bertahan dari ancaman luar yang dapat
sebuah kekuatan demi menjaga kelompoknya supaya tetap utuh dengan cara
menjaga dan mencintai antar sesama.18 Hal ini sangat diperlukan dalam
individu berada dalam keadaan damai satu sama lain,saling menerima, suka
bergotong royong dan dalam keadaan tenang serta aman. Konsep kerukukun
hak pribadi masing masing individu. Seperti halnya yang di anut oleh
masyarakaat Dusun Gempolan pada saat ini. Mereka menganut aliran Sapta
mereka tetap menghargai orang orang yang menganut agama lain, sehingga di
Dusun Gempolan tidak pernah terjadi permusuhan dan mereka selalu hidup
guyub rukun.