Makalah Kimia Struktur Atom Nanomaterial

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA

STRUKTUR ATOM NANOMATERIAL

DI SUSUN
O
L
E
H
Nama : Rangga Syaputra Usu
Kelas : X-3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................2

Pengertian dan Pentingnya Nanoteknologi................................................3


Struktur Atom............................................................................................4
Konfigurasi Elektron...................................................................................5
Jari-jari Atom Dan Sifat Keperiodikan Unsur..............................................9
Konsep Unsur Atom Pada Nahasan Nanomaterial.....................................10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah kimia tentang nanomaterial

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Saya berharap semoga karya ilmiah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
Struktur Atom Keunggulan Nanomaterial

Pengertian dan Pentingnya Nanoteknologi


Halo pelajar Pancasila, apa yang Kalian pikirkan jika mendengar kata nano? Kata nano
berasal dari Bahasa Yunani yang artinya kerdil. Ukurannya adalah satu perseribu
juta atau satu persemilyar. Jika dibandingkan terhadap ukuran meter maka satu
nanometer (nm) sama dengan 10 –9 m. Bisakah Kalian mengamati benda seukuran
ini? Ukuran nano ini digunakan pada rekayasa teknologi sehingga dikenal dengan
istilah nanoteknologi. Istilah ini muncul pada tahun 1974 yaitu saat Norio
Taniguchi menyatakan bahwa material dapat dikontrol dan direkayasa hingga
ukurannya lebih kecil dari ukuran mikrometer.
Jadi area nanoteknologi adalah teknik bagaimana menciptakan mesin-mesin
seukuran molekul untuk memanipulasi dan mengontrol sebuah objek. Melalui
nanoteknologi, material dapat didesain sedemikian rupa untuk memperoleh sifat
dan material yang diinginkan tanpa memboroskan atom-atom yang tidak diperlukan.
Ingatlah bahwa salah satu prinsip kimia hijau adalah atom ekonomi. Oleh karena itu
nanoteknologi merupakan salah satu penerapan prinsip kimia hijau untuk tujuan
pelestarian lingkungan.
Sebagai gambaran pentingnya nanoteknologi mari kita lihat kembali potensi
Lumpur Lapindo. Sebelum diketahui bahwa terdapat kandungan LTJ, penelitian
sebelumnya mengungkapkan adanya silika dalam lumpur Lapindo yang telah
diproses menggunakan mesin ball mill untuk menghasilkan nanosilika. Silika
ukuran nano ini berguna untuk memperkuat bahan bangunan yaitu batako atau
batubata. Nanosilika yang berasal dari lumpur Lapindo dicampur dengan semen
masing-masing dengan perbandingan 50 persen. Pada penggunaannya sebagai
bahan bangunan ternyata hanya dengan komposisi 10 persen nanosilika dari berat
total semen maka kekuatannya bisa mencapai dua hingga tiga kali dari desain
batubata atau batako yang dibuat tanpa teknologi nano
Struktur Atom
Apa saja bagian-bagian atom? Bagian atom merupakan partikel penyusun atom
atau partikel subatom. Atom memiliki bagian inti atom yang disebut nukleus
sebagai pusat atom. Inti atom ini menentukan massa atom. Inti atom ditempati
oleh partikel atom yaitu proton (partikel atom bermuatan positif) dan neutron
(partikel atom tidak bermuatan listrik). Adapun partikel atom bermuatan negatif
menempati bagian di luar nukleus. Perhatikan tabel berikut.
Massa Muatan
Partike Simbo Lokasi
(g) dan (C)
l l
(sma)
= 1,67262 × 10– dalam
Proton p + 1,6022 × 10–
24
g 19 nukleus
= 1,00073 sma
= 1,67262 × 10– Dalam
Neutro n 0
24
g nukleus
n
= 1.00087 sma
= 9,10939 × 10–28 Luar
Elektro e - 1,6022 × 10–
g nukle
n 19
= 0,0006 sma us

nomor massa menyatakan jumlah proton dan neutron sedangkan nomor atom
menyatakan jumlah elektron. Dalam sebuah atom yang netral jumlah elektronnya
sama dengan jumlah proton. Atom netral artinya atom tersebut tidak membentuk ion
yaitu tidak melepas atau menangkap elektron pada kulit terluarnya. Perhatikan
berikut
Nomor massa Nomor atom
Lambang Nama
unsur Unsur Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
proton neutron proton elektron
1
1H Hidrogen 1 1-1=0 1 1
4
He Helium 2 4-2=2 2 2
2
7
Li Litium 3 7-3=4 3 3
3
9
Be Berilium 4 9-4=5 4 4
4
Konfigurasi Elektron
Setelah Kalian memahami posisi proton dan neutron dalam inti atom lalu di
manakah posisi elektron? Elektron berada di luar inti atom namun pada bagian
manakah? Bagaimana susunan elektron pada atom? Susunan elektron ini
dikenal sebagai konfigurasi elektron. Pada bab ini dibahas singkat dua teori
model atom yang mendasari konfigurasi elektron yaitu teori model atom Niels
Bohr dan mekanika kuantum. Persamaan kedua teori ini adalah menjelaskan
posisi dan susunan elektron pada suatu lokasi di luar nukleus. Apakah
perbedaan kedua teori tersebut? Ayo cermati tabel berikut Perbedaan Teori
Model Atom Bohr terhadap Teori Model Atom Mekanika Kuantum

Teori model atom


Aspek Teori model atom Bohr
mekanika kuantum
Pencetus Niels Bohr (1885-1962) - Louis de Broglie
- Heisenberg
- Erwin Schrodinger
Tahun 1913 Dimulai tahun 1900
Teori model atom
Aspek Teori model atom Bohr
mekanika kuantum
Keberadaan - Elektron berada pada kulit atom/ - Elektron berada
elektron orbit/lintasan yang merupakan dalam daerah paling
tingkat energi elektron. memungkinkan
- lintasan elektron diasumsikan terdapat elektron
mirip sistem tata surya (disebut orbital).
- Kulit atom yang paling dekat - Posisi elektron lebih
nukleus (kulit K) mempunyai akurat.
energi electron paling rendah.
Makin jauh dari nukleus tingkat
energi membesar.
- Elektron yang bermuatan negatif
bergerak mengelilingi nukleus
yang bermuatan positif. Selama
bergerak pada lintasannya
maka elektron tidak
menyerap/ memancarkan
energi.
- Elektron yang berpindah
dari tingkat energi tinggi
ke tingkat energi rendah
akan memancarkan energi
dari gelombang
elektromagnetik.
Demikian pula hal sebaliknya.
- Posisi elektron tidak akurat.
Bentuk Dikemukakan berbentuk elips Selain berbentuk
orbit/ namun tidak dideskripsikan bola ada juga bentuk
lintasan dengan jelas. spesifik lainnya yang
elektron dapat dideskripsikan
dengan jelas.
Perilaku Sebagai partikel saja. Sebagai partikel
elektron sekaligus gelombang
(dualisme gelombang-
partikel).
Efek Tidak dapat menjelaskan efek Mampu menjelaskan
elektro- medan magnet (Zeeman effect) kedua efek tersebut
magnetik maupun efek medan listrik (Stark dengan teliti.
effect).
Teori model atom
Aspek Teori model atom Bohr
mekanika kuantum
Bilangan Tidak dapat menjelaskan bilangan Bisa menjelaskan ke-4
kuantum kuantum. bilangan kuantum
sebagai ciri-ciri
elektron yang
spesifik.
Aplikasi Hanya pada atom Hidrogen namun Pada semua ukuran
tidak pada atom berukuran besar. atom baik kecil, besar,
maupun kompleks.

Bohr dan Burry secara bersamaan mengusulkan aturan konfigurasi elektron


pada kulit atom, yaitu: (1) Elektron menempati kulit atom dimulai dari kulit
yang paling dekat nukleus yaitu kulit K, (2) Jumlah maksimal elektron yang
menempati tiap kulit mengikuti aturan 2n 2 (n adalah nomor kulit), dan (3)
Pada kulit terluar tidak dapat memiliki lebih dari 8 elektron dan kulit terluar
sebelumnya tidak dapat memiliki lebih dari 18 elektron. Hal ini akan mengacu
pada aturan oktet saat unsur-unsur bergabung membentuk senyawa. Adapun
jumlah elektron pada kulit terluar disebut elektron valensi. Perhatikan tabel
berikuta Konfigurasi elektron teori model atom Bohr
Jumlah
Susunan
elektron Diagram konfigurasi
Kulit Nama konfigurasi
maksimum elektron model atom
ke-kulit elektron
pada kulit Bohr

1 K 2 2
2 L 8 2.6
3 M 18 2.8.8
4 N 32 2.8.18.4
5 O 50 2.8.18.18.4
6 P 72 2.8.18.32.10.2
7 Q 98 2.8.18.32.28.8.2

Jari-jari Atom sebagai Sifat Keperiodikan Unsur


Melalui konfigurasi elektron dari atom suatu unsur kita juga bisa mengetahui sifat kimia dan
fisika yang spesifik pada unsur itu. Hal ini dinamakan sifat keperiodikan unsur. Salah satu
sifat keperiodikan unsur yang dibahas pada bab ini adalah jari-jari atom. Bagaimana cara
menghitung jari-jari atom? Pada berikut ini terdapat simbol “r” yaitu jari-jari dan “d”
merupakan diameter. Adapun jari-jari atom dinyatakan dalam satuan Angstrom (Å). Satu
Å = 100 pm (pikometer). Satu pm besarnya sama dengan 10 –12 m. Ukuran jari-jari atom
berkisar 30 - 300 pm.
Konsep Struktur Atom pada Bahasan Nanomaterial
Nanomaterial adalah salah satu aplikasi nanoteknologi. Mengapa struktur atom menjadi
konsep penting dalam bahasan nanomaterial? Sifat material sangat dipengaruhi oleh
ukuran partikel yaitu atom maupun molekul penyusunnya. Material berukuran nano
pada batasan 1-100 nm memiliki sifat antara lain titik lebur, konduktivitas listrik,
permeabilitas magnetik, warna, optis, dan reaktivitas kimia yang unik dan berbeda
dibandingkan material pada ukuran makroskopik.
Bagaimana konsep pembentukan material menjadi berukuran nano? Sintesis
nanomaterial antara lain dapat dilakukan dengan metode
(1) top-down yaitu sintesis secara fisika. Pada metode ini partikel besar dipecah menjadi
partikel berukuran nanometer (2) bottom-up yaitu proses sintesis nanopartikel secara
kimia dengan melibatkan reaksi kimia dari sejumlah material awal sehingga dihasilkan
material lain yang berukuran nanometer. Konsep perubahan sifat material pada ukuran
nano didasari oleh dua aspek yaitu (1) ukuran material (2) luas permukaan material.
Mari kita bahas satu-persatu.

1. Ukuran material
Kalian telah mempelajari bahwa salah satu sifat keperiodikan unsur adalah jari-jari atom.
Ukuran atom ditentukan oleh jari-jarinya. Semakin pendek jari-jari atom maka ukuran atom
makin kecil. Material yang merupakan gabungan atom jika direduksi menjadi skala
nano dapat menunjukkan sifat yang sangat berbeda dibandingkan dengan apa yang
ditampilkan pada skala makro. Contohnya antara lain (1) tembaga adalah zat buram
namun bisa menjadi transparan (2) platina adalah bahan inert yang berubah menjadi
katalis (3) aluminium merupakan bahan yang sulit terbakar ternyata dapat menjadi
mudah terbakar
(4) emas yang tadinya padatan dapat berubah menjadi cairan pada suhu kamar (5)
silikon yang bersifat isolator ternyata dapat bersifat konduktor.

2. Luas permukaan material.


Material berskala nano memiliki luas permukaan yang relatif lebih besar jika
dibandingkan material nonnano untuk massa yang sama. Hal ini dapat dijelaskan dari
teori tumbukan yang akan Kalian pelajari lebih lanjut di kelas XI nanti. Teori ini
menyatakan bahwa makin kecil ukuran material menyebabkan jumlah sisi aktif material
untuk bereaksi secara kimia menjadi bertambah. Pertambahan jumlah sisi aktif merujuk
pada makin luasnya permukaan sisi aktif partikel. Material menjadi lebih reaktif secara
kimiawi ketimbang material nonnano. Dalam rangka mensintesis atom demi atom maka
harus terjadi tumbukan antarpartikel untuk menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang
menghasilkan reaksi kimia harus terjadi pada sisi aktif. Oleh karenanya makin luas
permukaan partikel akan memberi peluang terjadinya reaksi kimia karena bertambahnya
sisi aktif.

Anda mungkin juga menyukai