Untitled
Untitled
Untitled
2022
KONSEP DIARE
1. Definisi Diare
Diare adalah buang air besar pada anak lebih dari 3 kali dalam sehari disertai
dengan perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tampan lendir dan darah
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair sebanyak 3 kali atau
lebih dalam satuhari, diare merupakan permasalahan global yang menjadi penyebab
kematian kedua pada anak, setelah pneumonia, kebanyakan orang meninggal karena
mengalami dehidrasi berat dan kehilangan cairan (WHO, 2019). Diare adalah
perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam tinja
kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari (Tanto dan Liwang, 2014).
Etiologi
1. Faktor Infeksi
ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan
2. Faktormalabsorbsi
b. Malabsorbsilemak
c. Malabsornsiprotein
3. FaktorResiko
Menurut jufrri dan Soenarto (2012), ada beberapa faktor resiko diare yaitu
a. Faktor umur yaitu diare terjadi pada kelompok umur 6-11 bulan pada
bakteritinja.
b. Faktor musim : variasi pola musim diare dapat terjdadi menurut
pada musimhujan.
a. DiareAkutCair
daribiasanya(padaumumnya3kaliataulebih)perharidengankonsistensicaird
an berlangsungkurangdari 7 hari.
b. Diarebermasalah
diaredengan malnutrisi.
c. Diareberdarah
Diare berdarah atau disentri adalah diare dengan darah dan lendir
d. Kolera Diare
terusmenerus,cairsepertiaircucian,tanpasakitperut,disertaimuntahdan
mual diawalpenyakit.
e. Diareberkepanjangan
f. Diarepersisten/diarekronik
2. Patofisiologi
elektrolit dalam lumen usus. Mekanisme patofisiologi diare dapat berupa osmosis,
hidroksida, defek dalam absorsi mukosa usus missal pada defesiensi melabsorsi
glukosa/galaktosa. Secara klinis yang khas pada diare ini ditemukannya diare
atau eschericia coli, penyakit yang menghasilkan horon (VI Poma), reseksi ileum
kedalam lumen serta gangguan absorbsi air elektrolit sehingga terjadi diare
implamasi, mukosa usus halus terjadi pada infeksi seperti disentri shigella atau
Gangguan motilitas usus yang terjadi pada diare , dm, hipertiroid, juga
kecemasan, obat-obatan dan toksin dapat berefek langsung pada enteric nervous
system (ENS) yang menyebabkan gangguan motilitas usus, Motilitas usus yang
meningkat, penurunan waktu transit, atau paparan isi lumen terhadap permukaan
absorsi usus berperan terhadap terjadi diare ini, Diare dapat terjadi akibat satu
3. Manifestasi Klinis
penyebabnya, gejala demam biasanya dialami akibat adanya patogen yang invasif
bercampur darah disebabkan adanya patogen yang bersifat invasif dan sitotoksik
tetapi tidak disebabkan virus, diare yang disertai mual muntah paling sering terjadi
akibat virus dan keracunan makanan contohnya akibat racun bakteri stapyrococus
Dehidrasi dapat timbul pada anak-anak ketika terjadi diare dan asupan oral
menurun atau hilang, penurunan turgor kulit, tidak mampu berkeringat dan
penurunan jumlah buang air kecil dengan warna gelap ( Daldiyano, 2011).
4. Pemeriksaan penunjang
8. Kultur fases
5. Penatalaksanaan
1. Farmakologis
jumlah pemberiannya
4. Obat spasmotitik
5. Antibiotik
2. Non farmakologis
Salah satu pengobatan non farmakologis yang dapat diberikan adalah
1. Defenisi
berasal dari kawasan Asia tenggara, tanaman buah ini kemudian menyebar luas ke
kawasan Afrika, Amerika Serikat dan Amerika Serikat. Penyebaran tanaman ini
selanjutnya merata ke seluruh dunia, yakni tropis mulai dari Asia Tenggara ke
timur laut Teduh sampai ke Hawaii dan menyebar kebarat melalui Samudera
Atlantik.
Pisang kepok sangat efektif dalam membantu aktivitas dan kerja sistem
usus yang teratur dan menormalkan pembuangan feses. Menurut Dr. Felix Samuel
MKS pernah mengatakan pisang kepok dapat mengurangi frekuensi diare karena
mengandung pektin yang memiliki manfaat yang sangat baik bagi sistem
pencernaan karena sifatnya yang dapat melunakkan serta menyerap air dengan
baik.
3. Kandungan Musaparadisiaca (Pisang kepok)
(Pisang kepok)dalam kesehatan antara lain sebagai agen laxatiur bila dikonsumsi
di pagi hari sebagai anti diare dan anti disentri, kandungan membantu usus dan
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan Pada tahap ini akan
pengumpulan data akan diperoleh data subyektif yaitu data yang diperoleh dari
keterangan Pasien atau orang tua Pasien. Data obyektif diperoleh dari pemeriksaan
fisik.
3. Diagnosa keperawatan
volume aktif
(Manurung, 2011).
Kriteria hasil yaitu berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan, hasil
yang ditetapkan dalam kriteria hasil adalah pernyataan satu hal yang spesifik,
besar atau dapat diukur. Kriteria dapat menggunakan kata-kata positif bukan
Pedoman penulisan kriteria hasil adalah berfokus kepada pasien singkat dan
jelas, dapat diobservasi dan dapat diukur, ada batas waktu, ditentukan oleh
5. Intervensi
dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna
petunjuk atau bukti tertulis yang menggambarkan secara tepat. Rencana tindakan
dilakukan oleh perawat maupun tenaga medis lain untuk membantu pasien dalam
proses penyembuhan dan perawatan serta masalah kesehatan yang dihadapi pasien
dengan infeksi bakteri dilakukan sesuai dengan intervensi yang di buat antaranya :
7. Evaluasi
Menurut Nursallam (2011) evaluasi keperawatan terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Evaluasi formatif, Evaluasi ini disebut juga evaluasi berjalan dimana evaluasi
2. Evaluasi yang didapatkan dari diagnosa diare adalah anak BAB 1 kali dalam
sehari dengan konsistensi padat, anak tampak lebih segar, N : 98x/i, peristaltik
hasil : BAB 1 kali sehari turgor kulit baik, mukosa bibir lembab, kulit lembab
anak tampak lebih segar, mata tidak cekung, RR : 20x/i,HR : 95x/i, dan skor