Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
OLEH:
TIM PENYUSUN
Prof.Dr.Ir.H.Iwan Suyatna,M.Sc.,DEA,IPU
NIP. 19570813 198503 1 007
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
II. SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI ....................... 2
A. Proposal Penelitian .......................................................................... 2
1. Bagian-bagian Proposal Penelitian ............................................. 2
2. Penjelasan Bagian-bagian Proposal Penelitian ........................... 3
B. Skripsi .............................................................................................. 3
1. Bagian Awal ................................................................................. 5
2. Bagian Inti (Tubuh Utama) ........................................................... 9
3. Bagian Akhir ................................................................................. 18
III. PETUNJUK TEKNIS PENULISAN ........................................................... 20
A. Ukuran Kertas dan Teks .................................................................. 29
B. Pengetikan ....................................................................................... 29
C. Tanda Baca ..................................................................................... 29
D. Nomor Halaman .............................................................................. 30
E. Ilustrasi ............................................................................................ 30
F. Angka dan Simbol ........................................................................... 31
G. Satuan dan Ukuran ......................................................................... 32
H. Penulisan Istilah Asing, Nama Ilmiah, dan Rumus .......................... 33
I. Pemisahan Kata dan Pasal ............................................................. 34
J. Mutu Karya Tulis Ilmiah ................................................................... 34
K. Judul ............................................................................................... 34
L. Urutan Pemecahan Bab .................................................................. 34
M. Penulisan Daftar Pustaka ................................................................ 36
N. Pengajuan Proposal Penelitian dan Ujian Skripsi ........................... 39
IV. PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI ............................................... 40
A. Pengajuan Proposal ....................................................................... 40
B. Seminar ........................................................................................... 40
C. Ujian Skripsi ...................................................................................... 40
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Contoh sampul proposal penelitian dan warna...................................... 43
2. Contoh halaman pengesahan untuk proposal penelitian......................... 44
3. Contoh cetakan pada punggung kulit luar skripsi.................................... 45
4. Contoh halaman sampul dalam skripsi..................................................... 46
5. Contoh surat pernyataan bukan plagiat................................................... 47
6. Contoh halaman pengesahan skripsi........................................................ 48
7. Contoh abstrak skripsi .............................................................................. 49
8. Contoh abstrak skripsi (bahasa Inggris)................................................... 52
9. Contoh riwayat hidup penulis skripsi....................................................... 55
10. Contoh kata pengantar ........................................................................... 56
11. Contoh daftar isi...................................................................................... 58
12. Contoh daftar tabel.................................................................................. 60
13. Contoh daftar gambar ............................................................................. 61
14. Contoh daftar lampiran ...................................................................... 62
15. Contoh penulisan daftar pustaka ........................................................... 63
16 . Contoh penulisan tabel .......................................................................... 67
17. Contoh gambar ...... .............................................................................. 69
19. Contoh tabel yang terputus halaman .................................................. 71
21. Contoh kuisener ...................................................................................... 73
1
I. PENDAHULUAN
A. Proposal Penelitian
1. Bagian-bagian proposal penelitian
Proposal penelitian terdiri atas tiga bagian, yaitu: Bagian Awal, Tubuh Utama,
dan Bagian Akhir. Bagian Awal secara berurutan meliputi sampul, halaman judul,
halaman pengesahan, dan daftar isi. Tubuh Utama meliputi Pendahuluan, Tinjauan
Pustaka, dan Metode Penelitian. Bagian Akhir meliputi Daftar Pustaka dan Lampiran
(jika ada).
Bab dan anak bab dari Tubuh Utama harus tersusun sebagai berikut ini:
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODE PENELITIAN
Bagi Jurusan Budidaya Perairan dan Manejemen Sumberdaya Perairan:
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Bahan dan Alat Penelitian
C. Prosedur Penelitian
D. Analisis Data
Bagi Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan:
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
C. Teknik Sampling
D. Analisis Data
E. Definisi Operasional
F. Kerangka Pemikiran dan atau Hipotesis
3
B. Skripsi
Umumnya skripsi terdiri atas tiga bagian yaitu: Bagian Awal, Tubuh Utama
dan Bagian Akhir. Bagian Awal skripsi secara berurutan meliputi Sampul,
Halaman Judul, Surat Pernyataan, Halaman Pengesahan, Abstrak, Abstract,
Riwayat Hidup, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel (jika ada), Daftar
Gambar (jika ada), dan Daftar Lampiran (jika ada). Skripsi ditulis dalam bahasa
Indonesia yang baku dengan menghindari penggunaan istilah asing. Istilah asing
yang belum ada kata padanannya dalam kata bahasa Indonesia harus diketik
dengan huruf miring (italic).
Bagian Awal skripsi secara berurutan meliputi :
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Surat Pernyataan
4. Halaman Pengesahan
5. Abstrak
4
6. Abstract
7. Riwayat Hidup
8. Kata Pengantar
9. Daftar Isi
10. Daftar Tabel, dan Daftar Gambar
1. Bagian Awal
a. Sampul
Sampul skripsi terdiri atas sampul luar dan sampul dalam. Sampul luar
dapat berupa sampul keras (hard cover) atau sampul lunak (soft cover)
dengan warna biru laut dan terbuat dari kertas yang bermutu baik. Sampul
luar memuat judul, tulisan SKRIPSI, nama lengkap mahasiswa, nomor induk
mahasiswa, lambang universitas (lebar 5 cm, tinggi 5 cm), nama fakultas
dan universitas, nama Kota Samarinda, dan tahun penyerahan (Lampiran 3).
Bila judul skripsi lebih dari 2 (dua) baris maka jarak ketikan antara baris
adalah 1 (satu) spasi. Pada punggung sampul luar skripsi harus dicetak
nama mahasiswa, NIM, dan tahun pembuatan skripsi (Lampiran 3). Sampul
dalam skripsi memuat tulisan yang sama seperti sampul luar, tetapi terbuat
dari kertas HVS 80 gr berwarna putih.
b. Halaman judul
Halaman ini merupakan halaman pertama skripsi dengan nomor “i”
tetapi nomor tidak dicantumkan pada halaman tersebut. Halaman judul
memuat tulisan yang sama dengan kulit luar, kecuali lambang universitas
diganti dengan teks yang berbunyi “Skripsi merupakan satu di antara
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman”. Nama penulis
harus lengkap, tanpa singkatan. Teks pada halaman judul harus pada posisi
di tengah-tengah kertas (Lampiran 4).
c. Surat pernyataan
Surat Pernyataan ditandatangani oleh mahasiswa di atas materai Rp
6000,- yang menyatakan bahwa data primer dalam skripsi yang disusunnya
benar-benar diperoleh dari hasil penelitiannya dan tidak ada unsur plagiat di
dalamnya. Surat pernyataan dapat dilihat di Lampiran 5.
d. Halaman pengesahan
Skripsi dianggap sah apabila sudah disetujui oleh Pembimbing I dan
Pembimbing II dan diketahui oleh Dekan. Pada halaman pengesahan harus
tercantum judul skripsi, nama dan NIM mahasiswa, nama fakultas, jurusan
dan program studi, serta tanggal lulus. Tanda tangan Dekan harus disahkan
dengan stempel lembaga. Halaman pengesahan untuk skripsi dapat dilihat
pada Lampiran 6.
6
e. Abstrak
Abstrak diketik satu spasi dengan batas tepi yang sama seperti
bagian-bagian lainnya, dan ditulis maksimal satu halaman. Nama lengkap
penulis ditulis dengan huruf besar tiga spasi di bawah kata “Abstrak”. Nama
tersebut kemudian disusul oleh judul yang ditulis semua dengan huruf kecil,
kecuali huruf pada awal kalimat, nama tempat, nama hewan atau tumbuhan
atau nama lain yang menurut kaidah Bahasa Indonesia harus berhuruf
besar. Akhirnya di dalam tanda kurung ditulis nama Pembimbing (tanpa
gelar). Teks abstrak dimulai dengan alinea baru (Lampiran 7), dan setiap
alinea baru diketik menjorok ke dalam lima ketukan (dalam word “tab”) dari
margin kiri dan diketik satu setengah spasi.
Teks atau Isi abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap mengenai
penelitian yang telah dilakukan, termasuk tujuan, metode, dan deskripsi hasil
yang penting-penting, dan tidak boleh ada kalimat yang merupakan
kesimpulan. Abstrak hanya terdiri satu alinea dan maksimun disusun atau
terdiri dari 300 kata. Walau singkat, semua kalimat hendaknya ditulis
lengkap dan tidak seperti menulis telegram. Hindari pemakaian singkatan
atau istilah yang tidak baku yang tidak dimengerti oleh pembaca awam
dalam bidang yang ditulis, kecuali akan disebutkan lebih dari dua kali.
Contohnya, bila kata “tingkat kematangan gonad” digunakan lebih dari dua
kali, maka ditulis terlebih dahulu “tingkat kematangan gonad (TKG)”,
selanjutnya digunakan singkatan TKG. Abstrak hanya memuat teks dan
hendaknya tidak ada pengacuan pada pustaka, tabel dan gambar serta tidak
mengandung tabel, gambar atau kutipan pustaka.
f. Abstract
Di samping abstrak yang ditulis dalam bahasa Indonesia, juga perlu
disusun “Abstract” dalam bahasa Inggris. Abatrak berbahasa Inggris
merupakan terjemahan dari abstrak berbahasa Indonesia. Teknis
pengetikannya sama dengan cara penulisan Abstrak bahasa Indonesia
(Lampiran 8)
g. Riwayat hidup
Riwayat hidup dengan foto penulis disertakan dalam skripsi
sebanyak- banyaknya satu halaman dengan 1,5 spasi. Di dalamnya memuat
7
data pribadi penulis yang meliputi tempat dan tanggal lahir, nama kedua
orang tua, sebagai anak keberapa dalam susunan keluarga, dan bila sudah
berkeluarga disebutkan nama istri dan anak- anaknya. Di dalam riwayat
hidup, juga dicantumkan riwayat pendidikan penulis hingga mencapai gelar
terakhir. Bilamana telah bekerja, diuraikan secara singkat riwayat pekerjaan
tersebut dan sebutkan juga jabatan yang pernah dipangku (Lampiran 9).
h. Kata pengantar
Halaman ini ditulis 1,5 spasi, berisi ucapan terima kasih penulis
kepada mereka yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk
kedua orangtua dan keluarga diletakkan di bagian awal paragraf.
Selanjutnya ucapan terimakasih kepada lembaga/fakultas dan pribadi-
pribadi. Untuk lembaga/fakultas yang ditulis adalah jabatannya, seperti
Dekan/Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi/Kepala
Laboratorium/Kepala Tata Usaha/Kepala Dinas/Lurah dll, tanpa
mencantumkan namanya. Sedangkan untuk pribadi-pribadi seperti
pembimbing/penyuluh/teman seangkatan dll., dapat ditulis nama lengkapnya
(bukan nama alias/panggilan). Nama lengkap harus dicantumkan 2x1,5
spasi di bawah baris terakhir di sisi kanan halaman. Demikian juga
dicantumkan nama kampus dan tanggal di bawah nama penulis (Lampiran
10).
i. Daftar isi
Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman. Nomor-
nomor halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat pada daftar isi,
kecuali “KATA PENGANTAR”
Judul “DAFTAR ISI” diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan
ditempatkan di tengah-tengah kertas. Kata “Halaman” diketik 4 spasi di
bawah halaman judul “DAFTAR ISI” dan ujung kanan kata “Halaman”
tersebut berjarak 3 cm dari tepi kanan kertas. Bila daftar isi memerlukan
lebih dari satu halaman maka daftar isi diteruskan pada halaman berikutnya.
Pembagian atau penyusunan bab, anak bab dan seterusnya tergantung
pada isi skripsi dengan jarak antar bab 2 spasi, sedang antar anak bab
cukup 1,5 spasi dan bila ada pembagian yang lebih kecil lagi, spasi di
antaranya diperkecil pula. Untuk judul bab, anak bab dan bagian lebih kecil
yang untuk penulisannya memerlukan lebih dari satu baris, maka baris
8
melebar. Judul gambar terletak 2 spasi di bawah gambar dan diakhiri tanpa
titik. Jika judul gambar lebih dari 1 (satu) baris maka diketik dengan 1 (satu)
spasi dan baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama kata pertama
baris kalimat di atasnya. Nomor gambar dibuat berurutan antara tubuh
utama dan lampiran.
l. Daftar Lampiran.
Daftar lampiran memuat lampiran yang tidak masuk di tubuh utama,
seperti daftar pertanyaan (kuisener), dokumentasi yang berisi foto-foto
selama kegiatan penelitian, analisis statistik dll. Setiap lembar daftar
pertanyaan diberi nomor halaman perurutan menggunakan angka arab dan
semua foto diberi nomor urut dengan keterangan fotonya. Jika keterangan
foto lebih dari satu baris, maka jaraknya 1 spasi.
Bab I. Pendahuluan
Pendahuluan berisikan: latar belakang, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian dan manfaat penelitian. Pendahuluan bertujuan untuk
menjelaskan kepada pembaca alasan pentingnya dilakukan penelitian.
Dalam bab ini peneliti mengantarkan pembaca agar dapat mengikuti dengan
mudah uraian dan arah studi.
a. Latar belakang
Latar belakang berisi uraian tentang alasan (reasoning) mengapa
penulis tertarik untuk melakuakn penelitian ini atau mengapa diambil judul
penelitian ini. Uraian dalam latar belakang bisa dilakukan dari hal yang
bersifat umum ke hal khusus (uraian deduktif), atau dari hal yang bersifat
khusus ke hal yang umum (uraian induktif). Yang banyak dilakukan peneliti
adalah uraian secara deduktif, yang disebut juga uraian pyramida terbalik.
Uraian dalam latar belakang bukan cuplikan teori dan tidak perlu dukungan
sumber pustaka, kecuali menyangkut data. Agar uraian tidak menyimpang
kemana-mana, maka kata-kata di judul penelitian terus dijadikan orientasi
10
sejalan atau bertentangan satu sama lainnya dan alternatif yang dapat
dipakai sebagai dasar metode pendekatan studi yang dianggap paling
rasional. Tinjauan pustaka tidak hanya menyajikan hasil-hasil para peneliti
yang terdahulu, tetapi hasil-hasil tersebut juga harus ditelaah secara cermat,
kritis dan logis yang dihubungkan dengan masalah yang dihadapi. Bahan
pustaka yang dikutip harus berasal dari sumber langsung.
Bahan pustaka yang dikutip harus diketahui nama keluarga atau
marga penulisnya atau nama organisasi yang menulisnya. Apabila jumlah
penulis tiga orang atau lebih, maka penunjukan nama penulis dalam teks
cukup nama penulis yang pertama dengan ditambah “dkk” atau di belakang
nama keluarga atau marga atau nama lengkap penulis tersebut.
Tinjauan Pustaka merupakan kumpulan keterangan yang diperoleh
dari bahan rujukan yang berkaitan erat dengan judul skripsi serta dapat
menunjang isi skripsi secara keseluruhan. Tinjauan Pustaka dapat dianggap
sebagai suatu simpulan kutipan yang diulas dan ditujukan untuk
menjelaskan perhatian terhadap suatu permasalahan. Di dalam Tinjauan
Pustaka dapat dikemukakan hal-hal yang sejalan atau bertentangan dengan
pendapat peneliti lainnya, dan membenarkan pendekatan yang dipakai untuk
memecahkan masalah itu. Keterangan-keterangan atau kutipan-kutipan
yang diperoleh harus disusun secara sistematis, sehingga antara paragraf
yang satu dengan paragraf berikutnya memperlihatkan keterkaitan secara
runut. Oleh sebab itu kutipan yang diperoleh dari suatu bahan pustaka perlu
diserasikan, sejauh hal tersebut tidak menyimpang dari makna yang
dimaksudkan. Bab Tinjauan Pustaka dapat dibagi menjadi beberapa anak-
bab sesuai dengan kebutuhan.
Pustaka yang digunakan sebaiknya berupa pustaka terbaru yang
sesuai dengan bidang yang diteliti. Kumpulan pustaka yang sesuai dan
mutakhir dapat membantu penulis mengetahui dengan jelas status penelitian
di bidang tersebut. Kumpulan pustaka yang memadai dapat meningkatkan
kepercayaan diri penulis dalam memilih metode yang akan digunakan dalam
penelitian, melaksanakan penelitian, dan menyusun argumentasi dalam
pembahasan permasalahan yang timbul dalam penelitian. Komunikasi
perseorangan dapat dilakukan dengan ahli dalam bidang yang bersangkutan
12
singkatan nama diberi titik. Pada penulis kedua singkatan nama penulis
diletakkan di depan nama akhir. Contoh: Suroso Imam Zadjuli. 2016. menjadi
Zadjuli, S.I. 2016; Suroso Imam Zadjuli dan Rina Tri Ratnasari 2017 ditulis
menjadi Zadjuli, S.I. dan R.T. Ratnasari. 2017.
Penulisan sumber pustaka dalam tinjauan pustaka ada beberapa cara yaitu:
1) Pada bagian awal atau permulaan kalimat : Chowdury (2017)
menemukan ...
2) Pada bagian tengah kalimat: Keadaan ini tampaknya sesuai dengan
pendapat Chapra (2015) yang menyatakan......................................
3) Pada bagian akhir kalimat: ................................... dikeluarkan melalui
zakat (Herianingrum, 2016).
4) Mengutip dari 2 orang penulis: Sula dan Kartajaya (2017) menemukan
......... Kondisi ................ lingkungan (Salam dan Hartini, 2017).
5) Mengutip lebih dari 2 orang penulis: Kekayaan bisa menghasilkan .......
lebih banyak (Riswati dkk., 2014). Kekayaan berarti melimpahnya
kepemilikan materi (Maynard et al., 2016). Menurut Rahmania dkk.
(2017), sumber dari...
6) Mengutip lebih dari dua sumber: Menurut Davis dan Woods (2014);
Agasi (2015); Kon dan Cowie (2016), penelitian tentang
....................................
7) Pengutipan dari sumber kedua:
Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis asli,
nama penulis buku atau majalah yang dibaca. Disarankan sebaiknya
yang dibaca adalah sumber aslinya.
Contoh:
Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Douglas dan Boggie, (2013)
dalam Adinda dkk. (2016)
Sesuai contoh ini, yang tertulis dalam daftar pustaka hanya Adinda dkk.
(2016), tetapi Douglas dan Boggie (2013) tidak tertulis.
15
Judul gambar ditulis dua spasi di bawah gambar dengan huruf kecil, kecuali
awal kalimat, nama tempat dan nama lainnya. Semua tabel, gambar dan
lampiran harus telah dirujuk atau dipetik di dalam teks paling sedikit satu kali.
Tabel dan gambar di dalam teks maupun pada lampiran yang tidak pernah
dirujuk atau dipetik di dalam teks tidak boleh dicantumkan dalam skripsi.
Bobot suatu karya tulis ilmiah dapat dilihat pada bab ini. Pembahasan
hasil penelitian tidak harus secara kaku dicantumkan terpisah dengan
hasilnya, bahkan lebih baik jika pembahasan tersebut diuraikan secara
terpadu dengan hasilnya. Dalam bab ini harus dibahas secara logis dan
sistematis keterkaitan antara hasil yang satu dengan yang lainnya
berdasarkan analisis yang digunakan dan perbandingannya dengan teori
atau hasil penelitian sebelumnya, baik yang mendukung maupun yang
bertentangan. Rujukan terhadap teori dan hasil penelitian terdahulu sangat
penting karena dapat mengarah kepada munculnya pendapat, penemuan
atau teori baru. Oleh karena itu pembahasan hasil penelitian harus diuraikan
sedemikian rupa sehingga dapat menjadi dasar penting untuk penarikan
kesimpulan. Pada bab pembahasan ini dapat pula disampaikan kendala
yang dialami selama penelitian dan kemungkinan pengembangan penelitian
tersebut pada masa mendatang.
3. Bagian akhir
a. Daftar pustaka
Daftar Pustaka berisi semua pustaka yang dikutip penulis sebagai
acuan dalam penulisan skripsi. Daftar ini dapat berupa artikel yang dimuat
dalam majalah atau jurnal dan buku yang diterbitkan, serta lazimnya dapat
19
istilah, dan nama suatu organisasi atau lembaga yang populer seringkali
cukup ditulis singkatannya saja pada waktu menuliskannya di dalam daftar
pustaka. Daftar singkatan yang umum digunakan dalam penulisan daftar
pustaka dapat dilihat pada Lampiran 14.
Semua pustaka yang tercantum pada daftar pustaka harus sudah
dirujuk atau dipetik di dalam teks skripsi paling sedikit satu kali, dan
sebaliknya semua rujukan pustaka yang tercantum dalam teks harus
tercantum pada daftar pustaka.
Kata Daftar Pustaka diketik di tengah-tengah kertas, 2 spasi di
bawah nomor halaman. Tiga spasi di bawahnya, dimulai dari pinggir kiri
diketik pustaka yang dipakai di dalam naskah. Tiap pustaka diketik 1 (satu)
spasi dan antara pustaka berjarak 2 spasi. Baris kedua dan seterusnya dari
setiap pustaka dimulai tepat di bawah hurup kelima dari baris kalimat di
atasnya.
Ada dua bentuk pengacuan yang umum dilakukan dalam penulisan
Daftar Pustaka, yaitu sistem Nama–Tahun (sistem Harvard) dan sistem
Nama– Nomor (sistem Vancouver). Di dalam pedoman ini digunakan sistem
Nama– Tahun. Urutan penulisan pustaka berupa buku di dalam Daftar
Pustaka adalah nama (keluarga) pengarang atau penyusun, tahun
penerbitan, judul buku, nomor edisi, nama penerbit, volume (jilid), dan jumlah
halaman. Urutan penulisan pustaka yang dikutip dari majalah/jurnal adalah
nama (keluarga) penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, nama
majalah/jurnal, volume atau nomor, serta halaman awal dan akhir dimana
tulisan tersebut terletak.
Daftar Pustaka harus memuat semua pustaka yang dikutip penulis,
terkecuali bahan-bahan yang tidak diterbitkan. Skripsi, Tesis atau Disertasi
yang tidak dipublikasikan merupakan kekecualian, karena biasanya dapat
dibaca di perpustakaan, sehingga harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Perlu diperhatikan bahwa hanya pustaka yang diacu dalam laporan yang
disertakan dalam Daftar Pustaka. Pada Lampiran 14 tercantum contoh
pustaka yang dikutip dalam panduan ini.
Bahan pustaka disusun berturut-turut secara abjad menurut nama
keluarga penulis. Bila seorang penulis menulis dua atau lebih karangan
pada tahun yang bersamaan, maka di belakang tahun ditulis a, b, dan
21
seterusnya. Bila seseorang menulis dua atau lebih karangan dalam tahun
yang berbeda, maka pustaka disusun menurut urutan waktu; tulisan terbitan
tahun yang lebih awal diketik terlebih dahulu dari tulisan terbitan tahun yang
lebih akhir. Sebuah artikel yang ditulis oleh dua orang maka antara penulis
pertama dan kedua ditambahkan kata “dan” atau “and”. Jika penulis lebih
dari dua orang, antara penulis pertama dan berikutnya diberikan tanda koma
(,), dan sebelum nama penulis terakhir ditambahkan kata “dan” atau “and”.
Daftar Pustaka ditulis tanpa menggunakan nomor urut.
Sesuai dengan kesepakatan bersama yang diputuskan dalam
Lokakarya Peraturan Katalogisasi dan Authority File Pengarang Indonesia
yang telah dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
pada tahun 1975, disarankan agar penulisan khusus untuk pengarang
Indonesia mengikuti pedoman penyusunan sebagai berikut:
1).Nama pengarang Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih, dengan
tidak memperhatikan latar belakang masing-masing nama tersebut, maka
nama akhir yang dicantumkan terlebih dahulu, kemudian diikuti tanda
koma dan nama-nama pertamanya. Nama akhir tersebut kemungkinan
dapat berupa nama keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil, atau
apapun tidak perlu diperhatikan atau dihiraukan. Muchlisah Amaliah
Ramadhani, ditulis: Ramadhani, M.A., sedangkan I Gusti Putu Arya
Tirthawirya, ditulis: Tirthawirya, I.G.P.A. Yudhistira Ardi Nugroho
Mulyono Sardi, ditulis: Sardi, Y.A.N.M.
2). Nama yang menggunakan tanda garis penghubung pada dua unsur
dianggap satu kesatuan nama. Ika Suwondo-Surasno, ditulis: Suwondo-
Surasno, I. Contoh lain Titie Raya Sadikin-Said, ditulis: Sadikin-Said,
T.R.
3).Nama yang menggunakan kata penghubung (el, nan) dianggap
merupakan satu kesatuan nama. Abas Sutan Pamuntjak nan Sati, ditulis:
Pamuntjak nan Sati, A.S.
4). Nama yang diakhiri dengan inisial (singkatan) dianggap sebagai satu
kesatuan nama. Nathaniel I., ditulis tetap: Nathaniel I. Contoh lain:
Iskandar N.S., ditulis tetap: Iskandar N.S.
22
5). Nama yang mengandung kata-kata bin, binti, ibn, ibni, dan sebagainya.
Umar bin Wello Labuatussu, ditulis: Wello Labuatussu, U. Contoh lain
Sarintan binti Muhammad Tayeb, ditulis: Muhammad Tayeb, S.
Tabel 1. (lanjutan)
23
a. Satu pengarang
Pechenik, J.A. 1991. Biology of the invertebrates. Second edition. Wm.C.
Brown Publishers, Dubuque, Iowa. 567 p.
24
b. Dua pengarang
Longhurst, A.R. and D. Pauly. 1987. Ecology of tropical oceans. Academic
Press Inc., San Diego. 407 p.
b. Dua pengarang
Boyle, P.R. and D. Chevis. 1991. Changes in follicle cell epithelium nuclei at
the onset of vitellogenesis in the octopus Eledone cirrhosa. Bull. of
Marine Sci. 49: 373-378.
d. Artikel khusus
Andy Omar, S. Bin. 2000. Food and growth in Haliotis. [Review]. Gajah
Mada University J. Fisheries Sci. 2(1): 1-12.
tersebut berada, kata “In” (jika prosiding tersebut berbahasa Inggeris) atau
kata “Dalam” (jika prosiding tersebut berbahasa Indonesia), nama editor (jika
ada), judul prosiding atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya, tempat
pertemuan, tanggal pertemuan, nama penerbit, dan kota penerbit. Judul
artikel tidak dicetak tebal atau ditulis miring, kecuali nama ilmiah, dan setiap
awal kata dimulai dengan huruf kecil kecuali huruf pada awal judul abstrak.
a. Abstrak di dalam jurnal
Watson, D.C. and T.A. Norton. 1983. Algal palatability and selective grazing
by littorinid snails. [Abstract]. British Phycological J. 18: 212.
b. Abstrak di dalam buku prosiding
Darnaedi, D. 1991. Rheofite di sepanjang sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
[Abstrak]. Dalam Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi X. Bogor,
24-26 September 1991. PBI dan PAU Ilmu Hayat – IPB, Bogor. Hal 122.
Leighton, D.L. 1981. Early growth of the green abalone, Haliotis fulgens, in
hatchery and field observations. (Unpublished manuscript).
28
b. Lampiran
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan data atau keterangan
tambahan yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tubuh utama tulisan karena
dapat mengganggu uraian penulisan di dalam teks. Di dalam lampiran dapat
dihimpun tabel, gambar, analisis statistik, denah dan sebagainya.
Lampiran didahului oleh satu halaman tersendiri yang hanya memuat
tulisan LAMPIRAN dan ditempatkan di tengah-tengah halaman. Halaman ini
tidak ditulisi nomor, tetapi diperhitungkan. Semua lampiran harus diberi nomor
urut dan masing-masing harus telah dirujuk atau dipetik dalam teks paling
sedikit satu kali.
29
C. Tanda Baca
Tanda Baca yang berupa titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:),
tanda seru (!) tanda tanya (?), dan tanda persentase (%) diketik rapat dengan
huruf yang mendahuluinya. Tanda petik (“....”) dan tanda kurung ( ) diketik rapat
dengan huruf dari kata atau frase yang diapit Tanda hubung (-) dan tanda garis
miring (/) diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya. Tanda
sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<) dan lambang matematis (+, -, x
dan : ) diketik satu ketukan sebelum dan sesudah tanda-tanda tersebut. Kalimat
setelah titik, titik dua dan titik koma, diketik dua ketukan setelah tanda-tanda
baca tersebut.
Tanda semicolon atau titik koma (;) digunakan untuk memisahkan
30
D. Nomor Halaman
Nomor halaman pada Bagian Awal skripsi ditulis dengan angka romawi
kecil (i, ii, iii, dst). Halaman judul bernomor “i”, tetapi tidak dicantumkan. Angka
arab (1, 2, 3, dst) digunakan pada halaman naskah yang dimulai pada bab
Pendahuluan yang bernomor 1. Halaman yang berjudul bab seperti
Pendahuluan, Tinjauan Pustaka dan lain-lain, tidak perlu dicantumkan nomor
halamannya. Nomor pada halaman-halaman yang lain terus dicantumkan
sampai dengan halaman terakhir lampiran. Letak nomor setiap halaman di
bagian awal skripsi di bagian bawah tengah, sedangkan letak nomor halaman
di bagian tubuh utama dan akhir skripsi ada di atas bagian kanan.
Semua nomor halaman bagian tubuh utama, diketik 2,5 cm dari tepi atas,
dan 3 cm dari tepi kanan kertas tanpa tanda apapun. Nomor halaman di bagian
awal skripsi .yang menggunakan angka romawi kecil diletakan di bagian bawah
dan di tengah yang berjarak 2,5 cm dari tepi kertas bawah. Ini berlaku juga jika
ada halaman yang bentuk kertasnya melintang (land scape)
E. Ilustrasi
Tabel atau gambar yang dicantumkan dalam naskah, termasuk tabel atau
gambar pada lampiran, harus telah dirujuk atau disebutkan di dalam teks. Teks
yang menjadi rujukan hendaknya diletakkan sebelum tabel atau gambar dan
berada pada halaman yang sama.
Semua tabel dan gambar ditempatkan seperti naskah biasa, kecuali
apabila sangat terpaksa sehingga harus ditempatkan memanjang kertas.
Gambar yang lebih besar dari ukuran kuarto harus diperkecil tanpa mengurangi
arti gambar tersebut, kecuali bila gambar tidak boleh diperkecil seperti peta yang
31
harus dieja jika dikemukakan dalam ungkapan “Panjang tabung diukur dalam
milimeter”. Demikian pula bila suatu lambang atau satuan diperlukan pada awal
kalimat, maka tidak boleh disingkat, misalnya: “Meter digunakan untuk
menyatakan tinggi tanaman”. Apabila ukuran berbentuk suatu kisaran, penulisan
unit ukuran hanya pada yang terakhir, misalnya: 2 sampai 5°C; 5, 10 dan 20 kg
N.ha-1.
Pembagian atau “per” dituliskan dengan simbol (/). Contoh: kg/ha, mg/kg,
kg/m, mg/L. Beberapa contoh penulisan yang berhubungan dengan satuan dan
ukuran sebagai berikut: gram per 1000 biji ditulis sebagai g 1000 biji -1, kg N per
hektar ditulis sebagai kg N ha-1, kg H2O per kg tanah ditulis sebagai kg H2O kg-1
tanah.
Istilah asing dan nama ilmiah organisme dalam bahasa Latin ditulis miring,
atau diberi garis bawah apabila menggunakan mesin ketik biasa. Contoh: et al.,
Oryza sativa, Salmonella tvphi, e.g. Suatu nama Latin yang untuk pertama kalinya
ditulis dalam skripsi, nama authonya harus ditulis dengan singkatan yang lazim
dan tidak dicetak miring atau diberi garis bawah. Misalnya Cyprinus carpio L.,
Pyricularia oryzae Cav., Chanos chanos F.Bila nama Latin yang sama ditulis
berulang-ulang, maka nama marganya boleh disingkat, misalnya C. carpio.
Dalam hal nama genusya mulai dengan huruf yang sama seperti Salmonella typhi
dan Staphylococcus aureus dan keduanya terdapat dalam teks, maka penyebutan
berikutnya tetap dilengkapkan.
Ada dua cara untuk mengidentifikasikan atau menuliskan kultivar atau
varietas dari suatu tanaman atau author dari nama ilmiah, yaitu:
1. Menggunakan tanda petik tunggal. Contoh: Medicago sativa L. „Vernal‟
2. Menuliskan singkatan „Fab.‟ sebagai kependekan dari „Fabricius‟ setelah
nama ilmiah spesies. Contoh: Penaeus monodon Fab.
Rumus, persamaan matematika dan tabel sederhana harus diletakkan di
tengah-tengah daerah pengetikan (berjarak sama ke arah tepi kiri dan kanan
kertas). Kalau terdapat lebih dari satu rumus, maka agar rumus atau persamaan
matematika mudah dirujuk, di sebelah kanan rumus atau persamaan matematika
ditempatkan nomor urut dalam kurung.
34
Skripsi ini secara ilmiah dapat dipertanggung jawabkan segala isinya oleh
mahasiswa yang bersangkutan dengan harapan dapat memberikan
pengembangan dari ilmu-ilmu perikanan. Hasil dari skripsi mahasiswa Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul, diupayakan dapat memberikan kontribusi
bagi kepentingan pembangunan perikanan, baik skala nasional maupun skala
lokal khususnya pembangunan perikanan di Kalimantan Timur.
K. Judul
Judul dari suatu skripsi harus memuat inti dari penelitian, beserta dengan
lokasi dimana penelitian dilakukan jika dianggap perlu. Jika memungkinkan
hindari penggunaan judul skripsi yang panjang, terkecuali jika bagian judul yang
panjang tadi jika dikurangi akan mengganggu maknanya. Nama ilmiah suatu
organisme yang terdapat pada judul skripsi harus diketik dengan huruf kecil
kecuali huruf awal nama genus dan nama author-nya dan dicetak miring kecuali
nama author-nya.
Bila suatu bab dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka
digunakan berturut-turut tanda urutan sebagai berikut:
35
Contoh urutannya:
b. Ikan herbivora
...............
2. Golongan Udang-udangan
............
Huruf pertama dari setiap kata dari judul anak bab, kecuali kata
penghubung diketik dengan huruf besar. Huruf pada judul sub bab dan anak sub
bab diketik sebagai huruf besar hanya pada awal kalimat. Penulisan judul bab,
anak bab dan seterusnya tidak perlu diakhiri dengan titik.
Goggin, C.L. and R.J.G. Lester, 1988. Parasites of the genus Perkinsus from reef
bivalves. Abstract, Proc. 6th Int. Coral Reef Symp, p. 36.
Hantoro, W.S., C. Jouannic, P.A. Pirazzoli and H. Faure, 1992. Near future sea
level trend in Sunda Strait area. Abstract, Proceeding of die Seminar
Programme of 10th Anniversary of Indonesia-France Joint Cooperation on
Ocean Technology and Marine Industry, Jakarta, Indonesia.
2. Buku
Arber, A. 1920. Water Plants: A Study of aquatic Angiosperms. Cambridge
University Press, Cambridge, 436 pp.
Mudjiman, A., 1992. Makanan ikan. Penebar Swadaya, Jakarta, 190 hal.
Steel, R.G.D. and J.H. Torrie, 1989. Principle and procedures of statistics.
Terjemahan oleh Bambang Sumantri. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
267 hal.
UNESCO, 1983. Coral Reefs, seagrass beds and mangroves. Their interaction in
the coastal zone of the Carribbean. UNESCO Reports in Marine Science
23, 133 pp.
Azkab, M.H. 1998, Pertumbuhan dan produksi lamun, Thalassia hemprichii (Egrnb.)
di rataan terumbu Pulau Pari, Kepulauan Seribu. In Moosa, M.K., D.P.
Praseno, and Sukamo (eds.), Teluk Jakarta, biologi, budidaya,
oseanografi, geologi, dan kondisi perairan. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, Jakarta, pp. 60-66.
Saenger, P., M.M. Specht, R.L. Specht and V.J. Chapman, 1977. Mangal and
coastal salt-marsh communities in Australasia. In Chapman, Y.J. (ed.),
Ecosystems of The World 11 Wet Coastal Ecosystems. Elsevier,
Amsterdam, pp. 763-766.
Singh, H.R., V.C. Chong, A. Sasekumar and K.H. Lim, 1994. Value of mangrove
as nursery and feeding grounds. In Sudaram, S., C.R. Wilkinson. and L.M.
Chou. (eds.). Proceeding of die 3rd ASEAN-Australia Symposium on
Living Coastal Resources, Bangkok. 1:105-122.
Tulungen, J.J., M. Kasmidi, C. Rotinsulu, M. Dimpudus dan N. Tangkilisan, 2003.
Studi kasus pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir berbasis
masyarakat di Sulawesi Utara; Seri PSWP-BM, dalam Koleksi dokumen
proyek pesisir 1997-2003, M. Knight dan S. Tighe (editor); Coastal
Resources Center, University of Rhode Island, Narragansett, Rhode
Island, USA, 32 hal.
Hutomo, M. 1985. Telaah ekologik komunitas ikan pada padang lamun (seagrass,
Anthophyta) di Perairan Teluk Banten. Disertasi Doktor. Fakultas Pasca
Saijana, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 271 hal. (Tidak dipublikasikan)
38
Rusdiansyah, M. 2005. Jantanisasi ikan Lou Han (Cichlasoma sp.) secara oral
dengan hormon 17α-Metiltestosteron pada dosis yang berbeda. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman,
Samarinda, 52 hal. (Tidak dipublikasikan)
Dutrieux, E., 1991. Study of ecological functioning of the Mahakam Delta (East
Kalimantan, Indonesia). Estuarine, Coastal and Shelf Science 32:415-420.
Aziz, K. A., 2004. Air bersih untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pesisir
Provinsi Jambi. Majalah Perencana Edisi Oktober-Desember 2004. Project
Management Office (PMO) MCRMP, Departemen Kelautan dan Perikanan,
Jakarta. 23 hal.
Khasani, I., 2005. Prospek dan permasalahan pengembangan udang Gimacro.
Warta Penelitian Perikanan Indonesia, Vol.11 No. 6. Badan Riset Kelautan
dan Perikanan, Jakarta, 23 hal.
7. Software
Minitab, 1998. MINITAB 12. Minitab Inc., State College, P.A. SAS Institute. 1994.
The SAS System for Windows. Release 6.10. SAS Inst., Cary, NC.
Statistix, 1985. STATISTIX Version 4.0 User‟s manual. Analytical software, St.
Paul, MN.
Apabila terdapat seorang penulis yang menulis buku atau artikel secara
individu (tunggal) dan juga menulis secara berkelompok (dengan dua atau lebih
39
penulis lainnya) dengan yang bersangkutan sebagai penulis utama, maka artikel
atau buku yang ditulis secara individu dituliskan lebih dahulu dari buku atau
artikel yang ditulis secara berkelompok. Dua atau lebih artikel/buku dengan
penulis dan tahun yang sama dibedakan dengan huruf a, b, c dan seterusnya.
Contoh:
Shotwell, O.L. 1998.
Shotwell, O.L., M.L. Goulden and C.W. Hesseltine. 1994.
Shotwell, O.L., C. W. Hesseltine and M.L. Goulden. 1993a.
Shotwell, O.L., C. W. Hesseltine and M.L. Goulden. 1993b.
Shotwell, O.L., C.W. Hesseltine, E.E. Vandegraft and M.L. Goulden, 1997.
Shotwell, O.L. and D.W. Zweig. 1994.
40
A. Pengajuan Proposal
B. Seminar
Seminar dibagi dalam 2 bagian, yaitu seminar proposal dan seminar hasil
penelitian.
1. Seminar Proposal
Seminar proposal dilakukan sebelum mahasiswa melakukan penelitian,
baik penelitian di laboratorium, kolam percobaan dan di lapangan, dan telah
mendapatkan persetujuan pembimbing secara tertulis sesuai form surat
persetujuan. Arah dari seminar proposal adalah pada kesesuaian judul, masalah
penelitian, tujuan penelitian, tinjauan pustaka dan metode penelitian serta
kuisener yang dibuat (jika ada). Penyanggah dan pembahas lebih ditekankan
untuk memberi saran/masukan agar penelitian layak dan mampu dikerjakan
peneliti serta memenuhi standar S1 dan bukan menguji.
2. Seminar hasil
Dilakukan setelah mahasiswa selesai melaksanakan penelitian dan
mendapatkan hasilnya, serta sudah ditulis sesuai dengan pedoman penulisan
skripsi. Selain itu mahasiswa sudah mendapatkan persetujuan dari pembimbing
secara tertulis sesuai form surat persetujuan untuk melaksanakan seminar hasil.
Arah dari seminar hasil ini lebih dititik beratkan kepada hasil penelitian dan
pembahasan serta apakah kesimpulan yang dibuat sudah menjawab tujuan
penelitian. Pada seminar hasil ini penyanggah dan pembahas bisa memberikan
pertanyaan dan juga saran-saran
C. Ujian Skripsi
Mahasiswa yang sudah mendapat persetujuan pembimbing secara tertulis
sesuai form surat persetujuan, dapat mengajukan ujian pendadaran sesuai
41
LAMPIRAN
43
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
SI FULAN
NIM :1606015020
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
…………………… ……………………
NIP. NIP.
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui,
Koordinator Program Studi
………………..……………....................
NIP.
Tanggal:
45
6 cm
DWI YUL M Si Fulan
SKRIPSI
Oleh
Si Fulan
NIM :1606015020
NIM. 1206015020
2017
Oleh :
SI FULAN
NIM :1606015020
SURAT PERNYATAAN
Nama : Si Fulan
NIM : 1606015011
dalam skripsi ini adalah asli penelitian saya sendiri. Bila dikemudian hari terbukti
dalam skripsi ini terdapat unsur-unsur yang mengandung plagiat, maka gelar
Pernyataan ini saya tanda tangani dengan penuh kesadaran tanpa adanya
paksaan.
Yang Menyatakan,
Materai
Rp. 6000
Si Fulan
NIM. 1606015011
48
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
......................................... ....................................
NIP. ................................. NIP. .............................
Mengetahui,
............................................
NIP. ....................................
ABSTRAK
ABSTRAK
ABSTRAK
Si Fulan, 2018. Analisis Rasio Penerimaan dan Biaya Usaha Nelayan Pukat Di
Kampung Tanjung Haur Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat
(Dibimbing oleh Fulana dan Fulani).
ABSTRACT
The aims of the experiment were to analyze the effect of different biomassa of
Azolla on Total Ammonia Nitrogen assimililation rate and water quality dinamics
of Nile Tilapia reared in a simple recirculating system. A randomized complete
block design was applied to this treatment, three different initial biomassa and
one control (no Azolla) were set up in three blocks, the treatments were 5 gram,
10 gram, and 15 gram of Azlola michropylla. The result of the experiment showed
that Azolla of each treatment converted 1.232 gram, 1.698 gram, and 2.787 gram
of TAN excreted fish. However, there was no significant different in biofiltration
efficiency among treatments (P>0.05). Although treatment with 15 gram Azolla
had the highest removal efficiency with 99.5% of TAN from fish culture medium.
In fact, the treatments were not differ to control that achieved 98.5% of TAN
production.
ABSTRACT
The aim of this research was to know the vine pattern‟s direction of T. hemprichii
on seagras beds which had relation to physic-chemical water parameter and
substrate at Melahing Island waters, Bontang City. Measurement of water quality
was done on the field and on the water quality laboratory of Fisheries and Marine
Science Faculty, whereas the substrate sample was identified on Soil Science
Laboratory of Agriculture Faculty. The research was focusing on descriptive
research and then seagrass density had reviewed from the quantitive side, the
research was held from December 2019-February 2017 The location of this
research determined by the four directions of the compass with focused point at
Low Surface Waters, Middle Surface Waters, and High Surface Waters using
transect quadrant methods, with 50x50 cm quadrant. The data then analyzed by
calculating the density, relative density, frequency, relative frequency, the
seagrass cover and relative cover, and value index and then analyzed with PCA.
Seagrass density at Melahing Island waters dominantly covered by T. hemprichii
with the highest density was at North station with mean value of 520 stand/m 2.
The vine pattern of T. hemprichii dominantly heading North, it has which
pressumed correlated with the seagrass ecology which growth on moving-
circulated water that flows continiously and brought important nutrient substances
and oxygen into water, the seagrass also growth on the soft sandy-clay
substrate.
ABSTRACT
Fulan, 2018. The Analysis of the Ratio of Fishermen‟s Fishing Trawler Business
Revenue and Cost in Tanjung Haur Village, Penyinggahan Subdistrict, West
Kutai Regency (supervised by Fulana and Fulani).
The aim of the study was to determine the ratio of fishermen‟s fishing trawler
business revenue and cost, the huge profits of fishing trawler business in Tanjung
Haur Village. The study was conducted from November 2017 to November 2018,
the samples were 30 respondents who were chosen through “Simple Random
Method”. The results showed that the average ratio of revenue and costs of
fishing trawler business in Tanjung Haur village was 1.4, which means that the
revenue obtained was 1.4 times the costs incurred or if the cost incurred for
fishing trawler businesses in Tanjung Haur village was Rp. 1 then you will get a
receipt of Rp. 1.4. Whereas the average profit obtained from the fishing trawler
business in Tanjung Haur village was around Rp. 265,738.30.
RIWAYAT HIDUP
Si Fulan. Lahir di xxxxx pada tanggal 24 Oktober xxxx. Anak
ke dua dari dua bersaudara, dari ayah Fulan dan Ibu Fulani.
Pada tahun xxxx penulis mulai pendidikan dasar di Sekolah
Dasar Negeri SDN 01 Desa xxxxxx Kecamatan xxxxxx dan
lulus pada tahun xxxx. Pendidikan di Sekolah Menengah
Pertama Negeri SMPN 03 Kecamatan xxxxxxx diselesaikan
tahun xxxx. Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 xxxxxx
Kabupaten xxxxxxxxx, Jurusan xxxxxxxxx diselesaikan pada tahun xxxx.
Jenjang pendidikan tinggi dimulai pada tahun xxx melalui jalur undangan
(SNMPTN) tingkat Nasional di Universitas Mulawarman pada Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan dengan Jurusan/Program Studi Budidaya Perairan. Selama
menempuh pendidikan mengikuti kegiatan Percepatan Adaptasi Mahasiswa Baru
(PAMB) tingkat Universitas Mulawarman. Aktif Sebagai Pengurus BEM Fakultas
dan menjabat sebagai kepala Divisi Multimedia pada tahun xxxx. Penulis
melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Karantina, Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas 1 Balikpapan (BKIPM) pada tahun xxxx.
Mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (P2M) Bina Mitra angkatan XLII, tahun xxxx di Kelurahan Loktuan,
Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang Provinsi Kaliimantan Timur.
Lampiran 10. Contoh kata pengantar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Tugas Akhir
yang berjudul “Asimilasi Nitrogen dengan Tanaman Azolla (Azolla
microphylla) sebagai Biofilter dalam Budidaya Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Sistem Resirkulasi“ ini dibuat sebagai satu di antara syarat guna
meraih gelar Sarjana Perikanan (S.Pi.) di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Mulawarman.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh keluarga besar
khususnya Ayahanda Senen dan Ibunda Marmi dan saudara-saudari tercinta
Yuyun Widowati dan Nurhuda atas dukungan baik moril, maupun materil, doa
dan kasih sayang yang tiada hentinya. Penulis juga menyadari bahwa selesainya
penulisan skripsi ini berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
beserta Staf Dosen dan Tenaga Kependidikan yang telah memberikan
kesempatan dan membantu penulis untuk belajar dan menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.
2. Ketua Jurusan Akuakultur dan Koordinator Program Studi Akuakultur yang
telah banyak memberikan arahan.
3. Bapak Dr. Si Fulan, M.Si. selaku dosen Pembimbing I dan Ibu Dr. Fulani, S.Pi,
M.Si selaku dosen Pembimbing II yang telah begitu banyak memberikan
bantuan, motivasi, arahan, nasehat dan bimbingannya dalam penyusunan
Skripsi ini.
4. Ibu Prof. Dr. Fulani, M.Si. selaku dosen Penguji I dan Bapak Dr. Si Fulan, M.Si
selaku dosen penguji II yang telah banyak memberikan masukkan dan arahan
dalam penyusunan Skripsi ini.
5. Teman-Teman seperjuangan saya, Si Fulan, Si Fulani, dstnya serta teman-
teman BDP, SOSEK, MSP angkatan 20xx yang tidak bisa saya sebutkan satu
per satu terimakasih atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini.
57
Si Fulan
Kampus Gunung Kelua, Juli 2020
58
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
B. Saran ............................................................................ 50
LAMPIRAN ............................................................................................ 54
Lampiran 12. Contoh daftar tabel
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Y.V. 2003. Uji penurunan kandungan nitrat dan fosfatoleh alga hijau
(Chlorella sp) secara kontinyu. Jurusan Teknik Lingkungan ITS, Surabaya.
57 hal.
Akbar, R.A. 2003. Efisiensi nitrifikasi dalam sistem biofilter submerged bed,
trickling filter dan fluidized bed. Skripsi. Institut Teknologi Bandung. (tidak
dipublikasi).
Akhmar, F. 2007. Pengaruh kepadatan Azolla pinnata terhadap kualitas fisik dan
kimia limbah cair pabrik tahu di Desa Bocek Kecamatan Karangploso
Kabupaten Malang. Skripsi 51, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN. Malang.
(tidak dipublikasi).
APHA. 1989. Standarrd methods for the examination of water and wastewater.
17th edition, American Public Health Association, Washington D.C. 1.268
hal.
Arizal, A. 2011. Kandungan nitrogen (N) pada Azolla pinnata yang ditumbuhkan
dalam media air dengan kadar P yang berbeda. Skripsi. Manajeman
Sumber Daya Perairan, Fakuktas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor. Bogor. (tidak dipublikasi).
Arora, A., S. Saxena and R. Shah. 2009. Aquatic microphylla Azolla for nutrien
removal from wastewater in Constructed Wetlan. Enviroenergy 2: 19-21.
Boyd, C.E. 1998. Pond water aeration system. Aquac. Eng.18: 9-40.
Brett, J.R. 1971. Satiation time, appetite and maximum food intake of socheye
salmon (Onchorhyncus nerka). J. Fish. Bd. Canada. 28: 409-415.
Datta, I. and D.G. Allen. 2005. Biofilter: Biotechnology for odor and air pollution
control. Springer-Verlag Berlin. Germany : Shareefdeen/Singh (eds.).
Djojosuwito, S. 2000. Pertanian organik dan multiguna. Kanisius, Yogyakarta. 55
hal.
Djukri, Purwoko dan B. Sapta. 2003. Pengaruh naungan paranet terhadap sifat
toleransi tanaman talas (Colocasia esculenta (L.). Ilmu Pertanian. 10(2):
17-25.
64
Dosim, E.H. Hardi dan Agustina. 2013. Efek penginjeksian produk intraseluler
(ICP) dan ekstraseluler (ECP) bakteri Pseudomonas sp. terhadap
gambaran darah ikan nila (Oreochromis niloticus). J. Ilmu Perikanan,
19(1): 24 - 30.
Ebelling, J.M., M.B. Timmons dan J.J. Bisogni. 2006. Engineering analysis of the
stoichiometry of phototrophic, autotrophic, and heterotropic removal of
ammonia-nitrogen in aquaculture system. Aquaculture. 257: 346-358.
Edding, E.H., A. Kamstra, J.A.J. Verreth, E.A. Huisman dan A. Klapwijk. 2006.
Design and operation of trickling filters in resirculating aquaculture.
Aquacultural Engineering : A Review 34: 234 -260
Effendie, M. I. 1997. Metode biologi perikanan. Yayasan Dwi Sri. Bogor. 112 hal.
Fahlefi, E.N. 2013. Asimilasi nitrogen oleh fototropik konverter dalam sistem
akuakultur multitrofik terpadu. Skripsi. Jurusan Budidaya Perairan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Mulawarman,
Samarinda, Hal.35. (Tidak dipublikasi).
Fikri, Z. 2013. Aquatik plant treatment tanaman paku air Azolla pinata terhadap
penurunan kadar amoniak pada air limbah industri tahu di Kelurahan
Kekalik Kecamatan Sekarbela Nusa Tenggara Barat. Media Bina Ilmiah.
7(4): 1-5.
Maicá, P.F., M.R. de Borba, T.G. Martins and W.W. Junior. 2014. Effect of
salinity on performance and body composition of Pacific white shrimp
juveniles reared in a super-intensive system. R. Bras. Zootec. 43(7).
http://dx.doi.org/10.1590/S1516-35982014000700001.
Saptiani, G., A.N. Asikin, F. Ardhani and E.H. Hardi. 2017. Mangrove plants
species from Delta Mahakam, Indonesia with antimicrobial potency.
Biodiversitas. 19(2): 466-471.
DAFTAR PUSTAKA
Crisp, D.J. 1984. Energy flow measurements. pp. 284 – 372 In: N.A. Holme and
A.D. McIntyre (Eds.), Methods for the study of marine benthos. Second
edition. IPB Handbook 16. Blackwell Scientific Publictions, Oxford. 387 p.
Den Hartog, C. 1970. The sea-grasses of the world. North Holland Publishing
Company, London. 275 p.
FAO. 1972. Catalogue of fishing gear designs. Fishing News Books, London. 155
p.
Newell, R.C., V.I. Pye and M. Ahsanullah. 1971. Factors affecting the feeding
rate of the winkle Littorina littorea. Marine Biology 9: 138 – 144.
Rifai, M.A. dan Ermiati (Penyunting). 1993. Glosarium biologi. Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, Jakarta.
Style Manual Committee – Council of Biology Editors. 1983. A Guide for authors,
editors, and publishers in the biological sciences. Council of Biology
Editors, Bethesda, Maryland. 64 p.
66
Sutika, I.N., A. Sadarang dan S. Bin Andy Omar. 1994. Hubungan kualitas
lingkungan dan pemanfaatan perairan sungai Pappa, Kabupaten Takalar,
Sulawesi Selatan. Pusat Studi Lingkungan, Lembaga Penelitian,
Universitas Hasanuddin, Ujungpandang. 95 hlm.
Watson, D.C. and T.A. Norton. 1983. Algal palatability and selective grazing by
littorinid snails. Britihs Phycological J. 18: 212.
Watson, D.C. and T.A. Norton. 1985a. The physical characteristics of seaweed
thalli as deterrents to littorine grazers. Botanica Marina 28: 383 – 387.
Watson, D.C. and T.A. Norton. 1985b. Dietary preferences of the periwinkle,
Littorina littorea (L.). Journal of Experimental Marine Biology and Ecology
88: 193 – 211.
67
Tabel 1. Rata-rata nilai osmolaritas, tingkat kerja osmotik dan salinitas haemolim
udang
Stasiun (Tegakan/m2)
Jenis Titik
Utara Timur Selatan Barat
Low 524 48 512 340
T. hemprichii Middle 480 448 360 392
High 556 488 348 432
Total 1560 984 1220 1164
Rata-rata 520 328 407 388
Low 68 0 60 20
E. acoroides Middle 56 0 52 24
High 52 0 48 52
Total 176 0 160 96
Rata-rata 59 0 53 32
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
68
Bagian Rata-rata diameter daya hambat (mm), pada jam ke- rata-
Perlakuan
tumbuhan 12 18 24 36 48 72 rata
Kontrol - PBS 6,00 6,00 6,33 6,33 6,33 6,33 6,22
Kontrol + Antibiotik 12,00 15,00 23,00 23,00 23,00 22,00 19,67
Daun 8,00 10,00 10,00 10,33 10,33 10,33 9,83
Batang 6,00 6,67 8,00 8,33 9,33 9,67 8,00
1000 ppm
Buah 6,00 7,00 8,33 8,67 9,67 10,00 8,28
Bunga 6,00 7,00 9,00 9,67 10,00 10,00 8,61
Daun 8,67 10,00 10,00 11,00 11,00 11,00 10,28
900 ppm Batang 6,00 7,00 8,67 9,33 10,00 10,00 8,50
Buah 6,00 6,67 8,33 9,67 9,67 10,00 8,39
Bunga 6,00 7,00 9,00 10,00 10,00 10,33 8,72
Daun 8,67 10,67 10,67 11,33 11,33 11,33 10,67
800 ppm Batang 6,33 7,33 9,00 10,33 11,00 11,00 9,17
Buah 6,33 7,00 9,33 11,00 11,33 11,33 9,39
Bunga 7,00 8,00 9,00 10,33 11,33 11,67 9,56
Daun 9,00 11,00 11,00 11,67 11,67 11,67 11,00
Batang 6,67 7,33 8,67 10,oo 10,33 10,67 8,73
700 ppm
Buah 6,33 7,33 8,33 9,67 11,00 11,00 8,94
Bunga 6,33 7,33 8,67 10,33 10,67 10,67 9,00
Daun 9,00 11,00 11,00 12,00 12,00 12,00 11,17
Batang 6,67 7,33 8,33 9,33 10,33 10,67 8,78
600 ppm
Buah 6,00 7,00 8,67 10,00 10,67 11,00 8,89
Bunga 6,67 7,67 8,00 10,33 11,00 11,67 9,22
Daun 9,00 10,67 10,67 11,67 11,67 11,67 10,89
500 ppm Batang 6,33 7,00 8,33 9,67 11,00 11,00 8,89
Buah 7,00 8,00 9,00 10,67 11,00 11,33 9,50
Bunga 6,67 7,67 9,33 11,33 11,33 11,33 9,61
Daun 9,00 10,67 11,00 12,00 12,00 12,00 11,11
Batang 6,67 7,33 9,00 10,00 10,67 11,00 9,11
400 ppm
Buah 6,33 7,33 9,33 10,67 12,00 12,00 9,61
Bunga 6,00 7,00 8,67 10,00 10,33 10,33 8,72
Daun 9,00 10,67 10,67 11,33 11,33 11,33 10,72
Batang 6,67 7,67 8,67 10,33 10,67 10,67 9,11
300 ppm
Buah 6,67 7,33 9,00 10,67 11,33 11,33 9,39
Bunga 7,00 8,00 9,67 11,33 11,33 11,33 9,78
Daun 9,00 10,00 10,00 11,00 11,00 11,00 10,33
Batang 6,33 7,00 8,00 9,67 10,67 10,67 8,72
200 ppm
Buah 6,33 7,33 9,33 10,67 11,00 11,00 9,28
Bunga 6,67 7,67 9,00 10,67 10,67 11,00 9,28
Daun 9,33 10,33 10,33 10,67 10,67 10,67 10,33
Batang 6,00 7,00 9,00 10,00 10,33 10,67 8,83
100 ppm
Buah 6,33 7,33 9,33 10,00 10,33 10,33 8,94
Bunga 6,67 8,00 9,00 10,00 10,00 10,00 8,95
Daun 8,33 9,67 9,67 10,33 10,33 10,33 9,78
Batang 6,00 7,00 8,33 9,67 9,67 10,00 8,45
50 ppm
Buah 6,00 7,33 9,00 9,33 10,00 10,00 8,61
Bunga 6,67 7,67 8,67 10,00 10,00 10,00 8,84
69
Contoh gambar
K B K
- B -
E B
B E C
C
Zona K E
+
E hambat K
+
B
K C
-
Gambar 13. Zona hambat ekstrak dan fraksi Acanthus ilicifolius terhadap V.
harveyi. Keterangan: B = n-butanol, C = crude, E = Etil asetat,
K+= kontrol +, K- = kontrol -
Tabel 7 (Lanjutan)
Kuesioner
Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan
Nomor Sample :
Tanggal Wawancara :
I. Identitas Responden
Nama Responden :
Alamat :
Umur : Tahun
Pendidikan :
Agama / Suku :
Pekerjaan Utama :
Pekerjaan Sampingan :
Jumlah Anggota Keluarga :
Status Dalam Keluarga :
Lama Menjadi Pembudidaya : Tahun
Alamat :
Nomor Telpon :
C. Penerimaan
No Jenis Produk Jumlah/Unit Harga Jual (Rp) Total Penerimaan (Rp)
1
2
n
74
D. Pendapatan
No Jumlah Penerimaan (Rp) Jumlah Pengeluaran (Rp) Pendaatan (Rp)
1
2
n
III. Jika ingin mengukur skala sikap dan pendapat, maka kuesioner menggunakan
Skala Likert (Likert Scale), dengan skala likert, maka responden diminta untuk
melengkapi kuesioner yang mengharuskan mereka untuk menunjukkan tingkat
persetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan/pernyataan. Tingkatan pada
skala likert yang banyak digunakan adalah lima (5) dan (tiga) 3 katagori,
padahal ada juga ada yang sembilan (9) tingkat dan empat (4) tingkat namun
yang dua terakhir jarang sekali digunakan, berikut contoh lima dan tiga katagori.
No. Pernyataan SS S TS
2. Penyuluh Perikanan kurang berperan dalam
membina para pembudidaya ikan
SS= Sangat Setuju; S=Setuju; TS= Tidak Setuju;