Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
OLEH :
NIM : P05150218021
TAHUN 2021
KARYA TULIS ILMIAH
HALAMAN JUDUL
Oleh :
NIM : P05150218021
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul :
Disusun Oleh :
Tim Penguji
Mengesahkan,
Ka. Prodi D III Farmasi
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
iii
MOTO PERSEMBAHAN
MOTO
❖ Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya allah selalu bersama kita (QS.
At-Taubah:40)
6)
PERSEMBAHAN
kemudahan, kesehatan, kesabaran dan petunjuk, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
❖ Orang Tuaku
tetap selalu semangat untuk menggapai cita-cita. Untuk papa yang saya cintai
menjadi putri kecil yang kuat dan pantang menyerah, dan selalu mendoakanku
yang terbaik dari surga allah semoga papa selalu bahagia disisi allah amin.
Kepada kak mot dan kak do, terimakasih telah menjadi pendengar yang baik,
penyemangat disituasi genting dan selalu ingin yang terbaik untuk adik
iv
bungsunya ini, terimakasih telah menjadi pengganti papa semoga kak do dan
kak mot sehat selalu. Untuk ayuk ku ayuk nova terimakasih telah hadir dan
Terimakasih kepada ibu kecil, cecek melly, cecek liana, cecek ani, cecek min,
ibuk adel, paman dan lain-lain yang telah memberi dorongan agar tetap selalu
adek sultan, ayuk adel, abang agung, dedek andra, adek tian, adek gilang, adek
Terimkasih kepada wak pandi, ayuk selly, kak caok, kak dinal, mama yayas,
kak katok, ayuk anggi dan lain lain karena telah membantu selama masa
❖ Sahabat Dekat
saat mengerjakan KTI dan selalu siap siaga jika dibutuhkan semoga pak kowi
❖ Keponakanku
Siti alseza (taza), Siti alzasta (tata) terimakasih telah mendengarkan cerita,
v
❖ Sahabat Kuliahku
maupun luar kampus, terimakasih telah menemani selama 3 tahun ini, semoga
Yolanda, Agita Monalisa, Felia ayu sagita, Elma Safitri terimakasih sudah
Diah Desmi (Dides), Reza Nur (Ejak), Anisa Tri Haryani (Medok) dan Dinda
terimakasih banyak, karena aku bukan apa-apa tanpa bantuan kalian semoga
sukses kedepan.
❖ Keluarga Asuhku
Kak Aris,Yunda bella,Yunda Shola, Ejal, Ica, Silvi, nanda, gita terimakasih
bimbingannya dan nasihatnya selama ini, sukses terus untuk yunda dan kakak.
Btari, Dedek, Ijuel, Pipit, Putri, Riska,Rizki Asri, Sholas, Yopi terimakasih
penelitian dikampus. Semoga kalian semua sehat selalu dan tidak lelah
menuntut ilmu.
vi
❖ Teman Kampus
Muria, Fhuji, Lusi, Sarima, Dek Nisa, Zerina, Amri, Thania, Wulan, Arfad,
Ajeng,Khofifah, Intan, Lala, Okta, Puspa, Razy, Rian, Rini, Tya,Usi, Eliska,
Yesi dan lain lain, terimakasih telah bertahan dan berjuang selama 3 tahun,
❖ Pembimbing Akademik
sehat selalu.
kesalahan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, untuk semua ilmu dan
pembelajaran baru yang banyak sekali didapatkan dari bunda, untuk setiap
perhatian lebih pada karya tulis ilmiah ini, terima kasih banyak bunda. Bunda
sehat selalu.
Zamharira Muslim M.Farm.,Apt dan Bunda Heti Rais Khasanah, atas semua
masukan dan saran terbaik untuk Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga bapak dan
bersama.
vii
❖ Seluruh rekan Jurusan Analis Kesehatan Angkatan 2018 yang tidak bisa saya
❖ Almamater Kebangganku
viii
ABSTRAK
Latar belakang: Kebersihan merupakan hal yang sangat penting karena semakin
banyaknya penyakit yang timbul karena bakteri dan kuman dan hal-hal lain yang
membuat tubuh menjadi kotor. Bahkan di zaman sekarang ini sabun bukan hanya
digunakan untuk membersihkan diri, tetapi juga ada beberapa sabun yang
sekaligus berfungsi untuk melembutkan kulit, memutihkan kulit, maupun menjaga
kesehatan kulit. Dalam pembuatan sabun sering digunakan bermacam-macam
lemak ataupun minyak sebagai bahan baku. Jenis-jenis minyak ataupun lemak
yang digunakan dalam pembuatan sabun ini akan mempengaruhi sifat-sifat sabun
tersebut, baik dari segi kekerasan, banyaknya busa yang dihasilkan, maupun
pengaruhnya bagi kulit.
Tujuan: Diketahuinya formulasi yang paling baik untuk dijadikan sabun mandi
Padat Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava linn)
Metode: Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen di
Laboratorium.
Hasil: Hasil uji karakteristik sediaan sabun mandi padat pada Formula 0 basis
sabun, Formula 1 (ekstrak 2 gram), telah memenuhi syarat uji organoleptis, pH,
tinggi busa yang ditetapkan oleh SNI serta tidak menyebakan iritasi pada kulit.
Untuk FII (ekstrak 4 gram) tinggi busanya tidak stabil dan belum memenuhi
syarat stabilitas busa dan untuk FIII (ekstrak 6 gram) memiliki pH sabun dengan
rentang yang tinggi dan belum memenuhi standar SNI pH yaitu 9-11.
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Dari ke empat formula
sediaan sabun mandi padat ekstrak daun jambu biji untuk F0 basis sabun dan F1
(ekstrak 2 gram) memenuhi syarat uji Organoleptis, uji pH, uji stabilitas busa, Uji
iritasi memenuhi karakteristik sabun padat.
ix
ABSTRACT
Background: Cleanliness is very important because more and more diseases are
caused by bacteria and germs and other things that make the body dirty. Even in
this day and age, soap is not only used for self-cleaning, but there are also several
soaps that also function to soften the skin, whiten the skin, and maintain skin
health. In making soap, various fats or oils are often used as raw materials. The
types of oil or fat used in the manufacture of this soap will affect the properties of
the soap, both in terms of hardness, the amount of foam produced, and its effect
on the skin .
Objective: To find out the best formulation to be used as bath soap. Solid Guava
Leaf Extract (Psidium guajava Linn).
Methods: The research was conducted using experimental methods in the
laboratory.
Results: The results of the characteristic test of solid bath soap preparations in
Formula o hasin soap, Formula 1 (2 gram extract), have met the requirements for
organoleptic tests, pills, foam height determined by SNI and do not cause skin
irritation. For FII (4 gram extract) the high foam is unstable and does not meet
the requirements for foam stability and for FIII (6 gram extract) it has a high pH
range of soap and does not meet the SNI pH standard of 9-11
Conclusion: Conclusion: Based on the research that has been done, of the four
formulations of solid soap preparations guava leaf extract for soap base FO and
FI (2 gram extract) meet the requirements of organoleptic test, pH test, foam
stability test, irritation test meet the characteristics of solid soap.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Formulasi
Sediaan Sabun Mandi Padat Dari Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava linn)” Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penyusun telah
mendapat masukan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun
Kemenkes Bengkulu
3. Ibu Resva Meinisasti, M.Farm, Apt. selaku Ketua Program Studi Diploma III
Farmasi
7. Kedua orangtua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan
dukungan
menyemangati penulis
xi
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penyusun mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat membantu perbaikan
Penulis
xii
DAFTAR ISI
E. Keaslian penelitian.................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Ekstraksi ................................................................................................. 12
C. Sabun ...................................................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN
B. Variabel Penelitian.................................................................................. 19
xiii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan ............................................................................................ 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ............................................................................................ 40
B. Saran ...................................................................................................... 41
LAMPIRAN .................................................................................................... 44
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Skema Kerja Pembuatan Formuasi Sabun Daun Jambu Biji ..... 46
Lampiran 3. Skema Kerja Uji Sabun Mandi Ekstrak Daun Jambu Biji......... 47
Lampiran 12. Surat Izin Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Dan
Layanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) ............................... 74
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyaknya penyakit yang timbul karena bakteri dan kuman dan hal-hal lain
yang membuat tubuh menjadi kotor. Bahkan di zaman sekarang ini sabun
bukan hanya digunakan untuk membersihkan diri, tetapi juga ada beberapa
minyak ataupun lemak yang digunakan dalam pembuatan sabun ini akan
karena sejarah dan bentuk umumnya. Keunggulan dari sabun padat yaitu lebih
dibandingkan dengan sabun cair, lebih mudah membuat kulit kering, sabun
padat ini juga memiliki kandungan gliserin yang bagus untuk mereka yang
adalah senyawa natrium dan kalium dengan asam lemak dari minyak nabati
dan atau lemak hewani berbentuk padat, lunak atau cair, berbusa digunakan
sebagai pembersih, dengan menambahkan zat pewangi dan bahan lainnya yang
1
Saat ini sabun mandi yang mengandung antibakteri sangat diminati oleh
yang kotor dan juga dapat mengobati dan atau mencegah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri dan masalah kulit lainnya (Sukawaty 2010). Salah satu
tanaman yang dapat dijadikan sabun antibakteri adalah tanaman Jambu Biji
Daun jambu biji diketahui mengandung senyawa tanin 9-12%, minyak atsiri,
Dari dulu sampai sekarang Daun jambu biji sering digunakan masyarakat
ternyata daun jambu biji bukan hanya dapat dimanfaatkan sebagai obat
seperti polifenol, flavonoid, saponin dan tanin. Daun jambu biji mempunyai
2017). Adapun penelitian lainnya penelitian dari Yulianti tahun 2015 telah
2
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gunarti (2018),
pembuatan sediaan gel facial wash anti jerawat ekstrak daun jambu biji
(Psidium guajava linn) yang diuji secara mikrobiologi didapatkan hasil bahwa
gel facial wash dengan ekstrak daun jambu biji memiliki aktivitas anti bakteri
B. Rumusan Masalah
dijadikan sabun mandi padat Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium
guajava linn).
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya formulasi yang paling baik untuk dijadikan sabun mandi Padat
2. Tujuan khusus
3
c. Diketahuinya karakteristik formula tiga sabun mandi Ekstrak Daun
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk peneliti
2. Bagi Masyarakat
masyarakat dan dapat meningkatkan daya hasil guna dari Daun Jambu Biji
pembuatan sabun.
Daun Jambu Biji (Psidium guajava linn) yang dapat dijadikan sebagai
4
4. Bagi Peneliti Lain
digunakan sebagai salah satu bahan acuan bagi peneliti lain yang berminat
5
E. Keaslian penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Judul Penelitian Nama Lokasi Dan Jenis Variabel
Peneliti Waktu Penelitian Penelitian
Utama Penelitian
Pengaruh Husnah Laboratoriu Eksperi Variable bebasnya
1 penambahan ekstrak m teknik men sabun mandi
daun kelor terhadap kimia atau padat, variable
warna,aroma,tekstur, universitas percoba terikatnya uji
daya buih,pH pada PGRI an warna,
pembuatan sabun Palembang aroma,tekstur,
mandi padat daya buih, pH
pada pembuatan
sabun mandi padat
6
antibakteri dan
anti jamur.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
tropis, tumbuh pada tanah yang gembur maupun liat, pada tempat terbuka dan
mengandung air cukup banyak. Pohon jambu ini banyak ditanam sebagai
pohon buah-buahan. Namun, sering tumbuh liar dan dapat ditemukan pada
Tanaman Jambu biji merupakan salah satu tanaman yang sudah banyak
dan vitamin (A, B1 dan C). Saat menjelang matang, kandungan vitamin C
dapat mencapai 3-6 kali lipat lebih tinggi dari jeruk. Psidium guajava juga
kaya dengan serat yang larut dalam air, terutama dibagian kulitnya sehingga
dapat menganggu penyerapan glukosa dan lemak yang berasal dari makanan
vitamin dan serat, sehingga sangat cocok dikonsumsi untuk menjaga kesehatan
(Cahyani 2017).
8
1. Taksonomi Daun Jambu Biji
Kingdom : Plantarum
Subdivisi : Angiosperm
Kelas : Eudicots
Subkelas : Rosids
Unranked : Malvids
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
a. Batang
warna coklat. Permukaan batang licin dengan lapisan kulit yang tipis
9
dan mudah terkelupas. Bila kulitnya dikelupas akan terlihat bagian
dalam Daun batang yang berwarna hijau. Arah tumbuh batang tegak
b. Bunga
artinya benang sari saling bebas tidak berlekatan. Benang sari berwarna
putih dengan kepala sari yang berwarna krem. Putik berwarna putih
2018).
c. Buah
Buah jambu biji memiliki tipe buah tunggal dan termasuk buah
berry (buni), yaitu buah yang daging buahnya dapat dimakan. Buah
10
jambu biji memiliki kulit buah yang tipis dan permukaannya halus
sampai kasar. Bentuk buah pada Varietas Sukun Merah, Kristal dan
antar varietas. Menurut Cahyono tahun (2010), buah jambu biji memiliki
variasi baik dalam bentuk buah, ukuran buah, warna daging buah
Daun pada tanaman jambu biji memiliki struktur daun tunggal dan
yaitu: bentuk daun lonjong, jorong, dan bundar telur terbalik. Bentuk
daun yang paling dominan adalah bentuk daun lonjong. Perbedaan pada
11
saponin, tanin, flavonoid, polifenol dan Daun Jambu Biji mempunyai
B. Ekstraksi
bagian tanaman obat, termasuk biota laut. Komponen kimia yang terdapat
mudah larut dalam pelarut organik. Proses ini atas lapisan atas massa
(Zaifuddin, 2012).
pada suhu kamar menggunakan pelarut yang sesuai. Cairan penyari akan
menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat
aktif akan larut, dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat
aktif didalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak
antara larutan luar sel dan di dalam sel (Ditjen POM, 1986).
12
merupakan konsentrasi optimal untuk menghasilkan ekstrak kental (Nuryani
2017).
memerlukan alat relatif rumit. Selain itu, metode ini dapat menghindari
penyarian, sehingga baik untuk sampel yang tidak tahan panas, Kelemahan
metode ini adalah dari segi waktu dan penggunaan pelarut yang tidak efektif
dan efisien karena jumlah pelarut digunakan relatif banyak dan membutuhkan
waktu yang lebih lama serta penyarian yang kurang sempurna (Ditjen POM,
1986).
C. Sabun
1. Pengertian Sabun
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci
berupa minyak ataupun zat pengotor lainnya. Sabun dibuat melalui proses
lemak hewani, minyak nabati, lilin, ataupun minyak ikan laut. Alkali yang
13
padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk pada
2. Pembagian sabun
Berdasarkan jenisnya sabun padat dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu:
(Psidium guajava linn) sebagai zat aktif di ekstrak dengan cara maserasi
minyak kelapa murni yang merupakan produk utama dari kelapa yang
14
vitamin E yang tinggi, selain itu minyak kelapa memiliki susunan
asam kapriat 7%, komposisi asam lemak rantai mediumnya tinggi dan
dalam istilah kesehatan lebih dikenal dengan medium chain fatty acid
melindungi kulit dari pengaruh radikal bebas yang bisa merusak kulit
seperti kulit kering, noda hitam, kusam, dan keriput (Maripa 2018).
c. Gliserin
15
mudah di bilas. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan
konsentrasi tinggi menimbulkan efek iritasi pada kulit dan lebih disukai
2018). Dan juga dalam larutan oral gliserin digunakan sebagai agen
d. Aquadest
96).
16
e. NaCl
Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl
NaCl yang digunakan umumnya berbentuk air garam (brine) atau padatan
yang tinggi, sedangkan sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari
f. Etanol
menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar
pelarut pada proses pembuatan sabun karena sifatnya yang mudah larut
dalam air, dalam kloroform, dan eter (Farmakope Ed III hal 65).
g. Pewangi/pengaroma
kosmetik dengan tujuan menutupi bau yang tidak enak dari bahan lain
17
h. NaOH
dimana minyak atau lemak akan diubah menjadi sabun. Tanpa bantuan
NaOH maka proses kimia sabun tidak akan terjadi. Setelah menjadi sabun
(Maripa 2018).
kelarutan sangat mudah larut dalam air dan etanol 96% pemerian bentuk
batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering, keras, rapuh dan
18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
daun jambu biji (Psidium guajava linn)”. Kondisi optimum diperoleh dengan
sabun mandi padat variabel yang dianalisa adalah uji organoleptik, uji pH, uji
B. Variabel Penelitian
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini
yang menjadi variable dependent nya adalah mutu fisik sediaan sabun mandi
19
C. Definisi Operasional
20
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan mulai dari bulan Januari
1. Pra Analitik
1. Pra Perizinan
sebagaimana semestinya.
1) Alat
21
Rak tabung reaksi, hand blender (sokany), neraca
2) Bahan
2. Tahap analitik
a. Penyiapan Simplisia
Jambu Biji (Psidium guajava linn). Daun jambu biji ini diambil
air mengalir.
22
4) Sortasi kering
tertutup rapat dan diaduk setiap 24 jam. Larutan direndam selama 5 hari
pada suhu ruangan dengan diaduk satu kali setiap 24 jam, kemudian
23
c. Formulasi sediaan sabun
d. Prosedur Kerja
pembuatan produk sabun mandi padat ekstrak etanol daun jambu biji
24
4) Masaa 1 dan 2 dicampurkan sambil terus diaduk pada putaran penuh.
(massa 3).
1) Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan cara deskriptif yaitu
a) Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan untuk mengetahui kestabilan
2019).
25
b) Uji pH
Nilai Uji pH dilakukan dengan cara melarutkan 1 gram
11 (Nurcahyati, 2019).
30 menit lalu ukur kembali tinggi busa untuk standar tinggi busa
d) Uji Iritasi
(efek samping) pada kulit. Untuk mengetahui ada atau tidaknya efek
26
samping tersebut maka dilakukan uji daya iritasi terhadap kulit
27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Jalannya Penelitian
padat dari ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava linn) yang memenuhi
analitik, tahap analitik dan tahap pasca analitik. Pada tahap pra analitik
surat izin penelitian. Surat izin penelitian dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu
beberapa bagian daun jambu biji (Psidium guajava linn). Untuk dilakukan
2021.
biji. Daun jambu biji diambil dari kebun rumah sendiri didaerah kebun tebeng
kota Bengkulu dengan kriteria yaitu berwarna hijau tidak terlalu tua dan tidak
terlalu muda. Daun jambu biji yang sudah diambil, dicuci dengan air mengalir
28
kemudian diserbukkan untuk mendapatkan derajat halus yang sesuai lalu
dimaserasi dengan pelarut alkohol 70%. Maserasi dilakukan selama 5 hari lalu
tidak melakukan remaserasi lalu peneliti juga menggunakan kain flannel dalam
yang halus ikut tersaring ke dalam hasil rotary evaporator. Jadi peneliti
terhitung dari tanggal 30 April 2021 sampai tanggal 5 Mei 2021 disaring
dilakukan remaserasi yang kedua kurang lebih 15 hari karena terhalang oleh
libur lebaran terhitung dari tanggal 5 Mei 2021 sampai dengan tanggal 20 Mei
Setelah itu Filtrat 1 dan II digabungkan dan mendapat filtrat III sebanyak
1300 mL lalu pada tanggal 21 Mei 2021 filtrat III di antar ke laboratorium
2021 dan mendapat hasil rotary evaporator sebanyak 29,74 gram ekstrak
tanggal 7 juni 2021. Dan dilakukan uji organoleptis, pH dan tinggi busa pada
29
hari ke 1, 7 dan 14. Sedangkan uji iritasi hanya dilakukan 1 kali saja pada hari
ke 14.
analitik dengan menentukan formula sediaan sabun padat ekstrak daun jambu
hasil uji karakteristik sediaan sabun padat ekstrak daun jambu biji dengan
B. Hasil Penelitian
1. Identifikasi Tanaman
a. Ordo : Myrtales
b. Famili : Myrtaceae
2. Ekstraksi
Ekstrak etanol daun jambu biji dibuat menggunakan 500 gram
30
berwarna hijau kehitaman dengan aroma khas daun jambu biji. Hasil
sebanyak 5,94 %.
hari ke-7, dan hari ke-14. Karakterisitik sabun yang diuji meliputi
dilakukan selama 2 minggu yaitu hari ke-1, hari ke-7, dan hari ke-14.
31
Tabel 4.2– 4.6 Berikut Menunjukkan Uji Karakteristik Sabun Mandi
Tabel 4.2 Hasil Uji Organoleptis
Hari ke-
Formula Organoleptis
1 7 14
a. Bentuk Padat Padat Padat
F0 b. Bau Khas jeruk Khas jeruk Khas jeruk
c. Warna Putih Putih Putih
a. Bentuk Padat Padat Padat
FI b. Bau Khas jeruk Khas jeruk Khas jeruk
c. Warna Coklat Cream Cream
a. Bentuk Padat Padat Padat
Khas jeruk +
khas Ekstrak
FII b. Bau Khas jeruk Khas jeruk
Daun Jambu
Biji
c. Warna Coklat Tua Coklat Coklat
a. Bentuk Padat Padat Padat
Khas jeruk +
khas Ekstrak
b. Bau Khas jeruk Khas jeruk
FIII Daun Jambu
Biji
Coklat
c. Warna Coklat Tua Coklat Tua
Kehitaman
Keterangan :
F0 = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (0 g )
FI = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (2 g)
FII = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (4 g )
FIII = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (6 g)
32
Tabel 4.3 Tabel Hasil Uji pH
Hari ke-
Formula Mean±SD
1 7 14
F0 9 9 9 9±0
FI 10 10 9 9,66±0,57
FII 11 11 10 10,66±0,57
FIII 12 11 11 11,33±0,57
Keterangan :
F0 = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (0 g )
FI = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (2 g)
FII = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (4 g )
FIII = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (6 g)
Hari ke-
1 7 14
Formula
Tinggi Busa (cm) Terhadap Menit
t0 t30 t0 t30 t0 t30
F0 9 4,3 10 6,5 10 6,7
FI 9 5 10 6,5 10 6,9
FII 8,5 4,5 8,9 4 9 5
FIII 9 5 8,5 5 9 6
33
Tabel 4.5 Hasil Uji Stabilitas Busa
Hari ke-
Formula 1 7 14 Mean±SD
Stabilitas Busa
Keterangan :
F0 = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (0 g )
FI = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (2 g)
FII = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (4 g )
FIII = Formula Sabun Padat dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (6 g)
Sukarelawan
Pernyataan
1 2 3 4 5 6
Kulit Kemerahan - - - - - -
Kulit Kasar - - - - - -
Kulit Gatal - - - - - -
Keterangan :
(−) = Tidak Terjadi Iritasi (+) = Terjadi Iritasi
34
C. Pembahasan
didapat dari daerah kebun tebeng kota Bengkulu daun dibersihkan dari
kotoran yang menempel, dicuci bersih dengan air mengalir, dirajang, lalu
disortasi kering dan di haluskan timbang simplisia sebanyak 500 gram dan
dimaserasi dengan cara direndam dengan etanol 70% hingga terendam lalu
29,74 gram.
2. Formulasi Sediaan Sabun Padat Daun Jambu Biji (Psidium guajava linn)
etanol daun jambu biji berperan sebagai zat aktif yang berfungsi sebagai
menggunakan VCO. VCO dibuat dengan cara fermentasi sari pati kelapa,
35
dapat berfungsi sebagai pelembab pada kulit (Arita 2009). Menurut
(Ansel, 1989) gliserin juga bersifat sebagai bahan pengawet dan sering
terlalu besar, artinya sabun batang yang dihasilkan tidak cukup keras
a. Uji Organoleptis Sediaan Sabun Padat Daun Jambu Biji (Psidium Guajava
linn)
dilakukan pada hari ke-1, ke-7 dan ke-14 untuk mengetahui apakah ada
berupa pengamatan secara visual yang meliputi bentuk, warna, dan aroma
dari sabun. Standar yang ditetapkan SNI, standar untuk uji organoleptik
sabun padat, bentuk yaitu padat, bau dan warna yaitu memiliki bau dan
36
Pengujian organoleptis dilakukan menggunakan indra penglihatan,
peraba dan penciuman. Pada F0, FI, FII dan FIII menghasilkan warna yang
yang dihasilkan dari sabun padat ini adalah padat. Hal ini dapat
yang dihasilkan dari sediaan sabun padat adalah khas jeruk sesuai dengan
pengaroma yang digunakan dengan bau khas ekstrak daun jambu biji.
Berdasarkan warna, bau dan bentuk, F0, FII, FIII memliki bentuk, bau,
warna yang baik sedangkan FI memiliki bentuk yang sedikit tidak rata
yang menarik dan bau jeruk karena penambahan pengaroma jeruk. Untuk
konsentrasi ekstrak 2 gram yang memiliki bau, bentuk, dan warna yang
memenuhi standar.
b. Uji pH Sediaan Sabun Sabun Padat Daun Jambu Biji (Psidium Guajava
linn)
atau tidak. Nilai pH yang sangat tinggi atau sangat rendah dapat
untuk sabun mandi padat yaitu 9-11 (Sukawaty, Warnida, and Artha
37
sesuai standar ketetapan, tetapi untuk FIII memiliki pH dengan rentang
Ompusunggu 2019).
c. Uji Stabiitas Busa Sediaan Sabun Sabun Padat Daun Jambu Biji (Psidium
guajava linn)
Tarik dalam pembuatan sediaan sabun padat (Kasenda, Yamlean, and Lolo
2016). Tidak ada standar khusus untuk tinggi busa, tetapi menurut Harry
(1973) syarat tinggi busa yaitu 1,3-22 cm (Apgar, 2010). Untuk stabilitas
busa tidak ada syarat dan ketentuannya, hanya saja semakin besar hasil
memiliki rata-rata busa yang paling tinggi, Dan untuk stabilitas busa yang
busa yang tidak stabil disebabkan busa tersebut lebih mudah pecah.
Pecahnya busa dikarenakan lapisan atau dinding busa menguap dan daya
molekul yang tidak cepat menguap, maka semakin mudah busa pengalami
penguapan sehingga lebih cepat pecah. Busa akan lebih stabil bila dilapisi
38
Dan Juga ketidakstabilan busa sabun dapat disebabkan karena beberapa
hal antara lain komposisi bahan yang tidak tepat atau kecepatan dan waktu
d. Uji Iritasi Sediaan Sabun Mandi Padat Daun Jambu Biji (Psidium Guajava
linn)
Uji iritasi kulit dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek
e. Kelemahan penelitian
filtrat 1 sebanyak 1800 mL dengan cara merendam 500 gram ekstrak daun
Hasil maserasi kurang maksimal karena filtrat dari hasil maserasi yang
39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari ke empat Formula sediaan sabun mandi padat ekstrak daun jambu biji
Organoleptis, uji pH, uji stabilitas busa, Uji iritasi memenuhi karakteristik
sabun padat. Untuk FII (ekstrak 4 gram) tinggi busanya tidak stabil dan belum
memenuhi syarat stabilitas busa dan untuk FIII (ekstrak 6 gram) memiliki pH
sabun dengan rentang yang tinggi dan belum memenuhi standar SNI pH yaitu
9-11.
B. Saran
2. Kepada Masyarakat
40
3. Kepada Peneliti Lain
penstabil busa seperti Cocaimid DEA dan perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut terkait uji aktivitas antibakteri dari formulasi sediaan agar diketahui
41
DAFTAR PUSTAKA
42
“Formulasi Dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Cair Ekstrak Etanol
Daun Ekor Kucing (Acalypha Hispida Burm.F) Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Staphylococcus Aureus.” Pharmacon 5(3): 40–47.
Maripa. 2018. “Pengaruh Konsentrasi Naoh Terhadap Kualitas Sabun Padat Dari
Minyak Kelapa (Cocos Nucifera) Yang Ditambahkan Sari Bunga Mawar
(Rosa L.).” Journal Of Chemical Information And Modeling 53(9): 1689–99.
Niazi, Sarfaraz K. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Manufacturing
Formulations.
Nurcahyati, Desi, And Herliningsih. 2019. “Formulasi Sediaan Sabun Mandi
Padat Dari Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum Pictum (L.) Griff) Dengan
Variasi Konsentrasi Minyak Kelapa.” Jurnal Herbal Dan Farmakologis 1(1):
11–16.
Nuryani, Siti. 2017. “Pemanfaatan Ekstrak Daun Jambu Biji ( Psidium Guajava
Linn ) Sebagai Antibakteri Dan Antifungi.” Jurnal Teknologi Laboratorium
(Www.Teknolabjournal.Com) 6(2): 41–45.
Sukawaty. 2010. “Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat Ekstrak Etanol Umbi
Bawang Tiwai ( Eleutherine Bulbosa).” Media Farmasi 13: 14–22.
Sukawaty, Yullia, Husul Warnida, And Ananda Verranda Artha. 1994.
“Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat Ekstrak Etanol Umbi Bawang Tiwai
( Eleutherine Bulbosa ( Mill .) Urb .) Formulation Of Bar Soap With Bawang
Tiwai ( Eleutherine Bulbosa ( Mill .) Urb .) Bulbs Ethanol Extract.” : 14–22.
Widyasanti, Asri, And Cindy Almas Ramadha. 2018. “Pengaruh Imbangan
Aquadest Dalam Pembuatan Sabun Mandi Cair Berbahan Virgin Coconut
Oil (Vco).” Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 2(1): 35.
43
LAMPIRAN
L
A
M
P
I
R
A
N
44
Lampiran 1. Skema Kerja Pembuatan Ekstrak Daun Jambu Biji
Maserasi Ampas
Ekstrak Kental
45
Lampiran 2. Skema Kerja Pembuatan Formuasi Sabun Daun Jambu Biji
46
Lampiran 3. Skema Kerja Uji Sabun Mandi Ekstrak Daun Jambu Biji
47
Lampiran 4. Lembar Konsultasi
48
B. Lembar Konsultasi Pembimbing II
49
Lampiran 5. Lembar Kegiatan Penelitian
50
51
52
53
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
9. Batang 10. Pipet Tetes 11. Bejana Kaca 12. Kain Flanel
Pengaduk
13. Kertas Saring 14. Cetakan Sabun 15. Literan 16. Pot Obat
54
2. Bahan
55
C. Proses Maserasi Dan Pembuatan Ekstrak
D. Proses Pembuatan Sabun Padat Daun Jambu Biji (Psidium guajava linn)
1. Pembuatan NaOH
56
4. Masukkan kedalam 5. Ad sampai tanda
labu ukur 100 mL batas
2. Dokumentasi Penimbangan
57
2. Pembuatan Sabun Mandi Padat
No Kegiatan Dokumentasi
1.
2.
3.
Di beaker glass yang berbeda masukkan
gliserin yang telah ditimbang sebanyak 13
gram,
58
7. Tambahkan ekstrak daun jambu biji (Psidium
guajava linn) dan ad aquadest hingga volume
100 mL
59
1. Uji pH
60
5. Uji Stabilitas Busa
2. F1
3. FII
4. FIII
61
4. Uji Iritasi Kulit
2. Sukarelawan 2
3. Sukarelawan 3
4. Sukarelawan 4
5. Sukarelawan 5
62
NO Sukarelawan Keterangan Gambar
Penyiapan Pengolesan Pemeriksaan
Sampel Sampel Setelah 24 Jam
6. Sukarelawan 6
63
Lampiran 7. Perhitungan
B. Perhitungan Bahan
50
NaOH 50% = 100 x 100 mL = 50 gram
64
3. Formula II Sabun Ekstrak Daun Jambu Biji (4 gram)
65
C. Mean dan Standar Deviasi (SD)
2
𝛴𝑋𝑖 2 − (𝛴𝑋𝑖)
SD = √ 𝑛
𝑛−1
Keterangan :
SD = Standar Deviasi
𝛴𝑥𝑖 = Jumlah Data Per Sampel
(𝛴𝑥𝑖 )2 = Jumlah Kuadrat Data Per Sampel
n = Jumlah Sampel yang Dianalisis
1. Uji pH
No 𝑿𝒊 𝑿𝒊𝟐 Diketahui
1 9 81 27
𝑥̅ = 3 =9
2 9 81
𝛴𝑥𝑖 = 27
3 9 81
𝛴𝑥𝑖 2 = 729
𝚺 27 243 (𝛴𝑥𝑖 )2 = 243
n =3
729
243− 243 − 243 0
SD = √ 3−1 3 = √ 2 =√2 = √0 = 0
No 𝑿𝒊 𝑿𝒊𝟐 Diketahui
1 10 100 29
𝑥̅ = = 9,66
3
2 10 100
𝛴𝑥𝑖 = 29
3 9 81
𝛴𝑥𝑖 2 = 841
𝚺 29 281 (𝛴𝑥𝑖 )2 = 281
n =3
841
281 − 281 − 280,33 0,67
SD = √ 3
=√ =√ = √0,33 = 0,57
3−1 2 2
66
c. Formula II Sabun Mandi Padat (Konsentrasi Ekstrak 4 gram)
No 𝑿𝒊 𝑿𝒊𝟐 Diketahui
1 11 121 32
𝑥̅ = 3 = 10,66
2 11 121
𝛴𝑥𝑖 = 32
3 10 100
𝛴𝑥𝑖 2 = 1,024
𝚺 32 342 (𝛴𝑥𝑖 )2 = 342
n =3
1,024
342 − 342 − 341,33 0,67
SD = √ 3
=√ =√ = √0,33 = 0,57
3−1 2 2
No 𝑿𝒊 𝑿𝒊𝟐 Diketahui
1 12 144 34
𝑥̅ = 3 = 11,33
2 11 121
𝛴𝑥𝑖 = 34
3 11 121
𝛴𝑥𝑖 2 = 1,156
𝚺 34 386 (𝛴𝑥𝑖 )2 = 386
n =3
1,156
386 − 386 − 385,33 0,67
SD = √ 3
=√ =√ = √0,33 = 0,57
3−1 2 2
67
2. Uji Tinggi Busa
1) % Kestabilan Busa
10,56
68
b. Formula I Sabun Mandi padat (Konsentrasi Ekstrak 2 gram)
1) % Kestabilan Busa
No 𝑿𝒊 𝑿𝒊𝟐 Diketahui
1 55,56 3086,91 189,56
𝑥̅ = 3 = 63,18
2 65 4225
𝛴𝑥𝑖 = 189,56
3 69 4761
𝛴𝑥𝑖 2 = 35932.99
𝚺 189,56 12072,91 (𝛴𝑥𝑖 )2 = 12072,91
n =3
35932.99
12072,91− 12072,91 − 11977,66 95.25
SD = √ 3
=√ =√ = √47,62 = 6,90
3−1 2 2
69
c. Formula II Sabun Mandi Padat (Konsentrasi Ekstrak 4 gram)
1) % Kestabilan Busa
No 𝑿𝒊 𝑿𝒊𝟐 Diketahui
1 52,95 2803,70 153,46
𝑥̅ = 3 = 51,15
2 44,95 2020,50
𝛴𝑥𝑖 = 153,46
3 55,56 3086,91
𝛴𝑥𝑖 2 = 23549,97
𝚺 153,46 7911,11 (𝛴𝑥𝑖 )2 = 7911,11
n =3
23549,97
7911,11− 7911,11 − 7849,99 61,12
SD = √ 3
=√ =√ =√30,56 = 5,52
3−1 2 2
70
d. Formula III Sabun Mandi Padat (Konsentrasi Ekstrak 6 gram)
1) % Kestabilan Busa
No 𝑿𝒊 𝑿𝒊𝟐 Diketahui
1 55,56 3086,91 181,06
𝑥̅ = 3 = 60,35
2 58,83 3460,96
𝛴𝑥𝑖 = 181,06
3 66,67 4444,88
𝛴𝑥𝑖 2 = 32782,72
𝚺 181,06 10992,75 (𝛴𝑥𝑖 )2 = 10992,75
n =3
32782,72
10992,75− 10992,75− 10927,57 65,18
SD = √ 3
=√ =√ = √32,59 = 5,70
3−1 2 2
71
Lampiran 8. Surat Keaslian Penelitian
72
Lempiran 9. Surat Izin Pra Penelitian
73
Lampiran 10. Surat Hasil Deteriminasi Tumbuhan
74
Lampiran 11. Surat Keterangan Layak Etik
75
Lampiran 12. Surat Izin Penelitian Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Dan
76
Lampiran 13. Surat Rekomendasi Penelitian dari DPMPTSP
77
Lampiran 14. Surat Izin Penelitian Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Dan
78
Lampiran 15. Surat Rekomendasi Penelitian dari DPMPTSP
79
Lampiran 16. Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Covid-19
80
Lampiran 17. Surat Izin Penelitian Ka.Unit Laboratorium Terpadu Poltekkes
Kemenkes Bengkulu
81
Lampiran 18. Surat Keterangan Selesai Penelitian.
82
Lampiran 19. Matriks Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
I. Tahap Pendahuluan
1. Pemilihan Judul
2. Pembuatan Proposal
3. Seminar Proposal
4. Perbaikan Proposal
II. Tahap Pelaksanaan
2. Pengambilan Sampel
3. Penelitian
III
Tahap Pelaporan
.
1. Pengolahan Data
2. Konsultasi KTI
3. Seminar KTI
4. Perbaikan KTI
5. Publikasi
Lampiran 20. Biodata Peneliti
BIODATA