06.iklim Etika Dan Integritas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

IKLIM ETIKA

DAN

INTEGRITAS
ORGANISASI
A. PENTINGNYA
MEMBANGUN IKLIM ETIKA
DAN ORGANISASI
BERINTEGRITAS
Setiap individu bertanggung jawab terhadap tindakan –
tindakan tidak beretika yang mereka lakukan. Sementara itu,
perusahaan tidak dapat berbuat apa – apa untuk
mempengaruhi etika seseorang karena sudah terbentuk
melalui keluarga dan pendidikan pada masa kecil mereka.

Tindakan individu berpengaruh pada kredibilitas perusahaan,


ingat kasus Gayus Tambunan (Direktorat Pajak) dan Malinda
Dee (Citi Bank)
sebaliknya

Namun, karena tuntutan dalam organisasi juga dapat mempengaruhi


perilaku dan etika seseorang.

Sears, Roebuck & Company pada tahun 1992.


Karena adanya tekanan dan tuntutan dari perusahaan untuk meningkatkan
kuota penjualan, perusahaan membuat suatu sistem target penjualan dan
bonus bagi para mekanik. Namun, dampaknya secara tidak sadar, para
mekanik telah melanggar etika, dengan mengganti suku cadang yang belum
waktunya untuk diganti.

Karena hal tersebut, perusahaan harus mengganti kerugian pelanggan


dengan menawarkan kupon untuk membeli suku cadang tertentu dan
mengalami kerugian sebesar $60 juta.
B.KETERBATASAN
PROGRAM COMPLIANCE
Program compliance merupakan program pencegahan
melawan hukum melalui peningkatan pemantauan dan
pengawasan serta dengan memberikan hukuman bagi
pelanggar. Program tersebut diawasi oleh karyawan dengan
posisi tinggi.
Adapun tujuan program compliance tersebut :
1.Pengembangan standar dan prosedur
2.Pengawasan terhadap standar dan prosedur
3.Menghindari pendelegasian wewenang kepada orang bermasalah
4.Mengkomunikasikan standar dan prosedur melalui pelatihan dan publikasi.
5.Melakukan audit kepatuhan, proses pemantauan, sistem whistleblowing.
6.Secara konsisten melaksanakan standar – standar dengan tindakan disiplin.
7.Tanggap dan cepat ketika terdeteksi pelanggaran hukum.
8.Melakukan pencegahan agar pelanggaran sejenis tidak terulang.
Keterbatasan – keterbatasan yang terjadi :

1. Perusahaan multinasional menghadapi perbedaan


hukum dan aturan pada masing–masing negara.
2. Terlalu menekankan pemberian ancaman deteksi
dan hukuman untuk mendorong perilaku yang
menaati hukum.
3. Cenderung untuk tidak mendorong terciptanya
imajinasi moral atau komitmen.
C. INTEGRITAS SEBAGAI
TATA KELOLA ETIKA
Jika program compliance berakar pada upaya untuk menghindari
pelanggaran hukum, maka organisasi yang berintegritas berbasis
konsep pengelolaan sendiri (self governance) berdasarkan sekumpulan
prinsip.

Dari prespektif integritas, tugas dari manajemen :

Untuk mendefiniskan dan menghidupkan nilai nilai


organisasi Untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
perilaku yang beretika baik.
Nilai nilai etika akan mempertajam upaya pencarian kesempatan,
perancangan system organsasi, dan proses pengambilan keputusan
oleh individu dan kelompok

Etika organisasi membantu mendefinisikan organisasi dan apa


yang diperjuangkan dari organisasi tersebut Bentuk dari program
integritas menyerupai dengan program compliance

Pendekatan organisasi yang berintegritas lebih luas, lebih dalam, dan


lebih sulit. Lebih luas Pendekatan ini berupaya untuk memungkinkan
terciptanya perilaku yang bertanggungjawab Lebih dalam Mencakup
ethos dan system operasi dari organisasi dan anggota anggotanya, nilai
nilai yang mereka pedomani, cara berpikir, dan berperilaku. Lebih sulit
Membutuhkan upaya secara efektif untuk mendefinisikan tanggung
jawab dan aspirasi yang menjadi bagian dari pedoman etika organisasi.
D. PROGRAM INTEGRITAS
YANG EGEKTIFTIKA
Beberapa karakteristik dari program integritas yang efektif :

1. Nilai dan komitmen yang masuk akal dan secara jelas


dikomunikasikan.
2. Pimpinan organisasi secara pribadi memiliki komitmen, dapat
dipercaya, dan bersedia untuk melakukan tindakan atas nilai nilai
yang mereka pegang.
3. Nilai nilai yang digunakan terintegritas dalam proses
pengambilan keputusan manajemen dan tercermin dalam kegiatan
kegiatan penting organisasi
4. System dan struktur organisasi mendukung dan menguatkan nilai
nilai organisasi
5. Seluruh manajer memiliki ketrampilan pengambilan keputusan,
pengetahuan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan yang berbasis etika setiap harinya.
E. DAMPAK ORGANISASI
YANG BERINTEGRITAS
TERHADAP AKUNTAN
PROFESIONAL
Pendekatan integritas akan membantu akuntan professional dalam
menghidupkan dan menjaga etika akuntan professional yang akan
memudahkan akuntan professional dalam menjalankan profesionalnya.

Dapat melakukan penilaian terhadap integritas organisasi dari kliennya


dalam menilai resiko yang dihadapi Untuk akuntan professional yang
bekerja pada organisasi

Penilaian terhadap integritas organisasi dalam memilih organisasi


tempat mereka bekerja yang mendorong terciptanya etika akuntan
profesional.

Akuntan professional harus menghindari tempat bekerja yang


berpotensi untuk menciptakan konflik konflik etika dan mendorong
akuntan untuk mengorbankan etika profesionalnya.

Membantu organisasi menjadi organisasi berintegritas selaras dengan


nilai nilai etika profesionalnya.

Anda mungkin juga menyukai