Manajemen Operasi - M Irham Fathoni

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Manajemen Operasi


Kuliah
Kode Mata EKMA 4215
Kuliah
Jumlah sks 3 SKS
Nama Deddy Barnabas Lasfeo,MT
Pengemban
g
Nama Nenah Sunarsih, SE., M.Si.
Penelaah
Status Baru/Revisi* (coret yang tidak
Pengemban sesuai)
gan
Tahun 2019
Pengemban
gan
Edisi Ke- 1

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
Saudara mahasiswa Universitas Terbuka
Salam jumpa dalam Tugas Mandiri 2, tutorial online
Manajemen Operasi.

1 Deskripsikan dan jelaskan empat maanfaat model persediaan 40 Modul 5


dependen

2 Sebutkan dan jelaskan elemen desain pekerjaan 30 Modul 6

Deskripsikan dan jelaskan manfaat kurva pembelajaran Modul 6


3 30

* coret yang tidak sesuai


Lembar Jawaban
Nama : M Irham Fathoni
NIM : 043264904

1. Deskripsikan dan jelaskan empat maanfaat model persediaan dependen


Dalam model persediaan dependen ini, permintaan terhadap satu jenis bahan baku
atau komponen tergantung pada permintaan bahan baku atau komponen lain. Dengan
kata lain, kebutuhan bahan baku atau komponen tidak dapat diperkirakan, tetapi
diturunkan dari permintaan produk akhir atau barang jadi. Permintaan produk, bahan,
atau komponen dapat dihitung lebih dahulu sehingga persediaan dapat lebih disiapkan,
baik dalam jumlah maupun penjadwalannya. Contohnya adalah truk F-150 ford.
Permintaan Ford untuk ban dan radiator mobil terkait pada produksi F-150. Lima ban
dan satu radioator diperlukan untuk setiap truk F-150. Permintaan untuk jenis barang
dikatakan dependen ketika hubungan antara barangnya dapat ditentukan. Oleh karena
itu, ketika manajemen menerima sebuah pesanan untuk produk akhir, jumlah yang
diperlukan untuk semua komponen dapat dihitung karena semua komponen merupakan
jenis barang dependen.
Berikut adalah manfaat model persediaan dependen :
1. Mampu menanggapi permintaan pelanggan. Model penentuan jumlah pembelian
atau bahan yang sangat tergantung pada jumlah produk akhir yang harus dibuat dalam
suatu periode produksi. Jumlah produk akhir yg harus di produksi tergantung pada
permintaan konsumen. Jumlah permintaan konsumen bersifat independen. Tetapi suku
cadang atau komponen produk bersifat dependen kepada jumlah produk akhir yang
harus diproduksi. Sehingga menggunakan model persediaan dependen akan lebih
mengakomodir permintaan pelanggan lebih efektif.
2. Menanggapi secara lebih cepat terhadap perubahan pasar. Jadwal produksi pada
sistem model ini masih memungkinkan adanya perubahan permintaan pasar, sehingga
dengan sistem ini akan lebih cepat merespon permintaan pasar. Adanya jadwal
produksi memungkinkan perusahaan untuk menyimpan persediaan dalam jumlah yang
cukup dan tidak terlalu besar sesuai dengan kebutuhannya sehingga akan lebih
responsif terhadap perubahan yang terjadi.
3. Memperbaiki penggunaan fasilitas dan karyawan. Perencanaan kebutuhan bahan
(material requirement planning – MRP) adalah teknik permintaan dependen yang
menggunakan daftar bahan, persediaan, fasilitas, tagihan yang diperlukan, dan jadwal
produksi induk untuk menentukan kebutuhan bahan. MRP telah berkembang menjadi
dasar bagi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ( Enterprise Resource Planning –
ERP ) karena menyediakan fasilitas dan SDM untuk permintaan dependen. ERP adalah
sebuah sistem informasi baru untuk mengidentifikasi dan merencanakan sumber daya
berupa infrastruktur pendukung serta SDM (karyawan) pada skala perusahaan yang
diperlukan untuk mengambil, membuat, mengirim, dan menghitung pesanan
pelanggan.
4. Mengurangi persedian. Dengan diketahuinya jadwal induk, kedependenan terdapat
pada semua lini maupun bagian seperti persediaan komponen, subrakitan, dan
pasokan. Model dependen adalah model yang lebih baik tidak hanya bagi pengusaha
manufaktur dan distributor, tetapi juga bagi beragam perusahaan, mulai dari restoran
hingga rumah sakit karena persediaan dapat disediakan secara lebih efektif.

2. Sebutkan dan jelaskan elemen desain pekerjaan

Menurut Russell dan Taylor, terdapat tiga elemen dasar dalam desain pekerjaan yaitu
elemen organisasional, elemen lingkungan, dan elemen keperilakuan. Ketiga elemen ini
memberikan pengaruh terhadap desain pekerjaan yang dibutuhkan sebuah organisasi.
Berikut ini akan dijabarkan elemen desain pekerjaan:

Analisis Tugas (Elemen Organisasional)


Analisis tugas dipakai untuk berbagai tujuan, baik sektor publik maupun sektor swasta.
Elemen ini menyangkut masalah efisiensi yang artinya setiap pekerjaan harus
dirancang secara efisien sehingga memberikan hasil yang maksimal dari pekerjaan
yang dilakukan. Desain pekerjaan harus bisa memanfaatkan sumber daya dan waktu
dalam melakukan pekerjaan. Berikut ini elemen orgnisasional melalui analisis pekerjaan
:
1. Deskripsi tugas, yang berisi informasi pengeidentifikasian pekerjaan, riwayat
pekerjaan, kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggungjawaban, spesifikasi
pekerjaan atau informasi mengenai standar- standar pekerjaan.
2. Job classification, penyusunan pekerjaan-pekerjaan ke dalam klas-klas,
kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu.
Rencana sistematika tradisional biasanya didasarkan pada garis kewenangan
organisasi, isi tugas/pekerjaan yang didasrkan pada teknologi, dan
tugas/pekerjaan ini pada gilirannya didasarkan pada perilaku manusia.
3. Job evaluation, suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan
kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar
yang terkait.
4. Job desing instructuring, meliputi usaha-usaha untuk mengalokasi dan
merestrukturalisasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai
kelompok.
5. Persyaratan kinerja, berupa penyusunan persyaratan-persyaratan atau
spesifikasi-spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti pengetahuan,
ketrampilan, ketangkasan, sifat-sifat dan ciri-ciri (attributes and traits) yang
diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan.
6. Performance appraisal, tujuan penting daripada penilaian performansi ini adalah
dengan maksud untuk mempengaruhi dari para pekerja melalui keputusan-
keputusan administrasi, seperti promosi, pemberhentian sementara (lay off),
pemindahan(transfer), kenaikan gaji, memberi informasi kepada para pekerja
tentang kemampuan-kemampuan dan kekurangan-kekurangan yang berkaitan
dengan pekerjaannya masing-masing.
7. Worker training, untuk tujuan-tujuan pelatihan.
8. Worker mobility, untuk tujuan mobilitas karir dan pekerja, yaitu dinamika masuk-
keluarnya seseorang dalam posisi-posisi, pekerjaan-pekerjaan, dan okupasi-
okupasi tertentu.
9. Efficiency, ini mencakup penggabungan proses kerja yang optimal dan
rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya dengan referensi
tertentu pada kegiatan-kegiatan kerja, termasuk prosedu-prosedur kerja,
susunan kerja dan standar-standar kerja.
10. Safety, sama dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada
identifikasi dan peniadaan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman, kondisi-
kondisi lingkungan.
11. Human resource planning, ini meliputi kegiatan-kegiatan antisipatif dan reaktif
melalui suatu organisasi untuk memastikan organisasi tersebut memiliki dan
akan terus memiliki jumlah dan macam orang pada tempat yang tepat, waktu
yang tepat, dll.
12. Legal/quasi legal requirements, aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan lainnya
yang berkaitan dengan organisasi.

Analisis Lingkungan (Elemen Lingkungan)


Desain pekerjaan harus memperhatikan elemen lingkungan sebab dari lingkungan
inilah sebuah organisasi bisa mendapatkan sumber dayanya. Termasuk didalamnya
sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi pekerjaan
yang lebih baik bagi organisasi. Elemen lingkungan memiliki pengaruh bagi organisasi
dalam tersedianya sumber daya manusia yang berpotensi, berpendidikan maupun
berpengalaman. Elemen lingkungan juga harus memperhatikan pengaruh masyarakat
sekitar yang mungkin bisa memberikan pengaruh yang baik bagi organisasi. Contoh
analisis yang dilakukan : lokasi tempat kerja, lokasi proses, kebutuhan akan ruang dan
ventilasi yang baik.

Analisis Karyawan (Elemen Keperilakuan)


Untuk merancang desain pekerjaan juga harus mempertimbangkan elemen
keperilakuan yang merupakan sifat dasar dan karakter dari sumber daya manusia. Ada
tiga hal yang harus diperhatikan organisasi dari elemen ini untuk menyusun desain
pekerjaan:

 Bagaimana seseorang mampu bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang
telah ditetapkan secara bertanggung jawab dan memberikan hasil yang baik bagi
organisasi. Contoh : tingkat keahlian, peningkatan kapasitas dan level
pengawasan.
 Organisasi juga harus membuat pekerjaan yang bisa membuat seseorang bisa
bekerja dengan senang hati, tidak tertekan, dan tidak bosan. Contoh : tekanan
mental dan kebosanan.
 Bagaimana membuat sebuah pekerjaan itu menjadi kebanggaan bagi pekerja
sehingga mereka bisa merasa lebih baik dan itu berdampak bagi hasil
pekerjaannya. Contoh : Motivasi dan Tanggung Jawab Kualitas
 Bagaimana cara organisasi memberikan motivasi bagi pekerja.

3. Deskripsikan dan jelaskan manfaat kurva pembelajaran


Kurva Pembelajaran (learning curve) adalah konsep pekerjaan yang mengarah pada
usaha perbaikan. Konsep ini sangat berguna bagi manajemen operasi perusahaan.
Konsep ini memungkinkan perusahaan untuk mengestimasi biaya, penjadwalan,
perencanaan kebutuhan, penganggaran maupun penetapan harga. Kurva
Pembelajaran juga diaplikasikan selain pada level individu, juga pada level organisasi.
Pengalaman/pembelajaran individual akan berdampak pada perbaikan hasil ketika
orang mengulang suatu proses dan memperoleh ketrampilan atau efisiensi dari
pengalaman mereka. Sementara pengalaman atau pembelajaran organisasional
merupakan hasil dari latihan sebagaimana dalam pengalaman atau pembelajaran
individual, tetapi juga datang dari perubahan administrasi, peralatan, dan desain
produk.
Manfaat Kurva Pembelajaran :
1. Internal : Kurva pembelajaran dapat digunakan untuk melakukan peramalan
kebutuhan karyawan, penjadwalan kerja karyawan, penyusunan anggaran, dan
cost karyawan. Kurva pembelajaran didasarkan pada alasan bahwa orang dan
organisasi akan menjadi lebih baik dalam pekerjaannya karena tugas atau
pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang. Dengan kata lain, waktu
penyelesaian pekerjaan akan semakin pendek jika pekerjaan yang sama
dilakukan secara terus-menerus. Namun demikian, sampai pada waktu tertentu,
proses belajar akan berhenti dan waktu kerja menjadi konstan atau tidak dapat
dipersingkat lagi. Selain itu, bagi manajer operasional, manfaat kurva
pembelajaran untuk memperkirakan jam kerja dan penjadwalan karyawan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi, pelayanan, atau waktu untuk
menghasilkan produk.
2. Eksternal : negosiasi rantai pasokan. Melalui strategi few supplier, perusahaan
mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit dan
terdapat negosiasi rantai pasokan. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung
lebih memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir.
Penggunaan hanya beberapa pemasok juga dapat menciptakan nilai dengan
memungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva pembelajaran
akan menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.
3. Strategis : evaluasi kinerja perusahaan dan penetapan harga. Kurva
pembelajaran penting dan menjadi bagian yang integral dalam perencanaan
strategi perusahaan maupun untuk evaluasi kinerja perusahaan. Keputusan
harga, investasi, dan biaya operasi didasarkan pada kurva pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai