Makalah Konsep Dasar Wawasan Sosial Budaya
Makalah Konsep Dasar Wawasan Sosial Budaya
Makalah Konsep Dasar Wawasan Sosial Budaya
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
Model Etika Perencanaan sebagai bahan belajar dalam mata kuliah Etika Perencanaan, dapat
tersusun hingga selesai .
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikiran dan harapan
kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupunmenambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah Model Etika Perencanaan ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi sosial budaya
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan
prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Pengertian sosial budaya adalah suatu tatanan dan interaksi dalam kehidupan masyarakat
yang meliputi elemen-elemen seperti adat istiadat, pengetahuan, kepercayaan, juga moral. Sosial
budaya yang berkembang dalam suatu masyarakat dapat mengalami perubahan yang didorong
oleh faktor-faktor seperti globalisasi serta pengaruh dari luar yang antara lain mengakibatkan
terjadinya akulturasi dan asimilasi. Sementara faktor penghambat dalam perubahan sosial budaya
adalah situasi masyarakat yang terisolasi serta sifat konservatif.
Menurut Andreas appink (Oktober 2016) " sosial budaya atau kebudayaan adalah segala
sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri khas dari
masyarakat tersebut." Indonesia inilah negeri bersahaja yang terjalin dari 17000 lebih kepulauan
yang membentang bagaikan untaian batu zamrud kondisi geografis Indonesia yang berada di
kawasan ring of fayer membentuk keunikan pada setiap jengkalnya lautan lepas, pegunungan
indah nan gagah serta hamparan sawah yang memukau inilah Indonesia rumah bagi 130.000
suku dan etnis serta menuturkan lebih dari 7000 suku dan Bahasa.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sosial budaya atau yang akrab juga disebut kebudayaan secara universal merupakan
suatu tata nilai dalam masyarakat yang berasal dari pola pikir dan akal budi manusia-
manusia yang hidup di dalamnya. Hasilnya berupa penciptaan akan beragam hal seperti
kesenian, kepercayaan, maupun adat istiadat yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
1. Andreas Eppink
Andreas Eppink (1946), seorang ahli berbagai bidang yang menciptakan model Eppink
dan mengembangkan analisis psikologi kebudayaan, mengemukakan pengertian sosial
budaya sebagai segala sesuatu yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu dan menjadi
ciri khasnya.
2. Burnett
Edward Burnett Tylor (1871), seorang ahli antropologi lampau, melalui bukunya
Primitive Culture and Anthropology ia menerangkan bahwa sosial budaya adalah
keseluruhan elemen masyarakat yang berupa adat istiadat, kesenian, kepercayaan, moral,
pengetahuan, berpikir, kemampuan, dan hukum yang diperoleh seseorang sebagai bagian
dari masyarakat yang bersifat kompleks.
3. Paul Ernest
Paul Ernest, seorang pakar filosofi matematika, menyinggung akan arti sosial budaya,
yakni individu-individu yang membentuk suatu tatanan masyarakat dan terlibat dalam
kegiatan bersama-sama.
4. Lewis
David Lewis (1982) berpendapat bahwa sosial adalah segala sesuatu yang dihasilkan,
diraih, dan ditetapkan dalam interaksi keseharian antar warga negara dengan
pemerintahannya.
5. Lena Dominelli
Seorang pekerja sosial dan profesor sosial politik bernama Lena Dominelli
menjelaskan bahwa sosial budaya adalah bagian yang kurang dari sebuah ikatan dan
interaksi manusia sehingga memerlukan adanya pemakluman atas hal-hal lemah di
dalamnya.
2
6. Ki Hajar Dewantara
7. Parsudi Suparlan
Seiring berjalannya waktu, kehidupan sosial budaya masyarakat pasti akan mengalami
perubahan. Ini sudah terbukti dari zaman ke zaman, dari peradaban kuno manusia ke era
kerajaan kuno ke kolonialisasi dan hingga saat ini. Pertama yang akan berubah adalah unsur-
unsur sosial seperti fungsi dan struktur sosial, nantinya akan menyebabkan perubahan sosial.
Selanjutnya, jika tatanan sosial berubah tentu hasil pikiran dan perilaku manusia, yaitu
budaya akan juga terpengaruh dan mengalami perubahan. Oleh karena itu, keduanya saling
mengalami perubahan.
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu:
Perubahan secara lambat ini yang memerlukan waktu yang sangat lama, dan rentetan-
rentetan perubahan yang kecil yang saling mengikuti dengan lambat di namakan evolusi.
Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
Perubahan tersebut terjadi karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan
keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan
dengan pertumbuhan masyarakat. Sedangkan perubahan sosial yang berlangsung dengan
cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat ( yaitu
lembaga-lembaga kemasyrakatan lazimnya disebut revolusi
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
Tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh
3
perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian.
Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan
besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan
masyarakat.
Dengan demikian keadaan tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat halangan-
halangan masyarakat itu sendiri, atau dengan kata lain, perubahan yang dikehendaki
lebih diterima oleh masyarakat dengan cara mengadakan perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyakatan yang ada atau dengan cara membentuk yang baru.
Sering kali terjadi perubahan yang dikehendaki bekerja sama dengan perubahan yang
tidak dikehendaki dan kedua proses tersebut saling menghargai.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan sosial budaya masyarakat pasti akan mengalami
perubahan. Ini sudah terbukti dari zaman ke zaman, dari peradaban kuno manusia ke era
kerajaan kuno ke kolonialisasi dan hingga saat ini. Pertama yang akan berubah adalah unsur-
unsur sosial seperti fungsi dan struktur sosial, nantinya akan menyebabkan perubahan sosial.
1) Faktor penyebab
Perubahan sosial budaya tentu dipicu oleh berbagai hal dan faktor-faktor seperti
globalisasi, salah satu faktor yang paling besar. Globalisasi memang memiliki manfaat untuk
lebih menyatukan masyarakat dunia dan terbuka akan banyak hal. Namun globalisasi turut
mengenalkan budaya-budaya asing yang tidak semua bisa diterima dan dipilah baik oleh
banyak orang. Adanya pengaruh dari luar membuat terjadinya proses difusi, asimilasi,
akulturasi, dan akomodasi. Selain itu, tingkat pendidikan negara yang lebih tinggi dapat
4
menyebabkan terjadinya gerakan perubahan sosial karena masyarakatnya akan terus
mengarah untuk lebih maju.
Karena banyak sistem pemerintahan tirani yang sudah runtuh, masyarakat dapat lebih
berekspresi di publik sehingga mendorong pula terjadinya perubahan sosial budaya. Terakhir,
populasi penduduk yang heterogen. Ya, semakin ragam penduduknya, semakin tinggi pula
tingkat toleransi karena pasti akan terjadi kesengitan dan konflik di antara perbedaan tersebut
sehingga mendorong adanya perubahan di masyarakat agar lebih harmonis atau
justru semakin memanas
2) Faktor penghambat
Kalau ada faktor pendorong dan penyebab, ada juga faktor yang menghambat terjadinya
perubahan sosial budaya. Pada dasarnya, masyarakat dan pemerintahannya dalam suatu
negara jika merasa tidak membutuhkan adanya perubahan maka bisa saja memang tidak
melakukannya. Masyarakat yang terisolasi dan jarang berhubungan antar individu juga
menghambat proses tersebut. Sikap konservatisme, tradisional, adat yang kuat, dan
penolakan atas hal-hal baru menambah lagi faktor penghambatnya. Terakhir, pendidikan
yang kurang berkembang bisa menjadi faktor penghambat perubahan sosial budaya.
3) Proses terjadinya
Menurut Alvin L. Bertrand, terjadinya perubahan sosial budaya dimulai dari kontak antar
individu, kelompok, atau masyarakat lalu mereka saling berkomunikasi dan akhirnya
membentuk sebuah interaksi serta hubungan. Pertukaran pikiran dan pendapat menambah
wawasan kebudayaan baru.
4) Contoh
Globalisasi
Selain menjadi faktor, globalisasi adalah contoh dari perubahan sosial budaya. Secara
umum, ia berarti memudahkan seluruh dunia untuk berinteraksi dan menyebarkan
apapun. Pengaruh asing masuk ke suatu negara dan sebaliknya, negara tersebut juga
menaruh pengaruhnya ke yang lain. Alhasil, budaya asing bisa masuk dan menjadi
5
budaya baru bagi masyarakat, bercampur dengan budaya yang ada sebelumnya, atau
bahkan menghilangkan budaya lama dan menggantikannya dengan budaya asing.
Degradasi bangsa juga bisa luntur berkat globalisasi karena tingkah laku masyarakat
dapat berubah pesat seperti contoh zaman 1900-an adalah eranya radio dan televisi
sedangkan kini masyarakat aktif menggunakan ponselnya atau gaya busana dari tahun ke
tahun yang berubah menyesuaikan dengan tren dan mode terkini.
Mobilisasi sosial
Mobilitas sosial adalah pergerakan sosial budaya seseorang, sekelompok orang, hingga
masyarakat. Tidak hanya bergerak secara posisi dan lokasi, tetapi juga adanya gerakan
atau transformasi secara tata kehidupan bersosial. Contohnya warga desa yang semakin
terdorong untuk menjadi kaya melihat banyaknya kesempatan di kota-kota besar dengan
menawarkan gaji yang tinggi atau warga desa yang semulanya berpegang teguh pada
kebersamaan dan gotong-royong, bisa berubah karena kehadiran sikap materialistis dan
individualis yang dibawa oleh orang-orang kota.
Kemajuan teknologi
Teknologi yang semakin maju tidak dapat dipungkiri lagi dan akan mendorong
terjadinya perubahan perilaku dalam masyarakat. Dahulu orang berkomunikasi hanya
melalui mulut ke mulut dan surat menyurat. Kini menyebarkan pesan, pendapat, ide,
karya, dan pikiran bisa menggunakan media sosial dengan mudah. Surat tidak lagi
menggunakan kertas, tetapi bisa menggunakan elektronik seperti surel atau email dan
aplikasi chat. Kalau tidak bisa bertemu atau jarak jauh, bisa menelpon suara dan video.
Berteman juga mudah dengan bantuan media sosial. Mengakses pendidikan dapat
dengan mudah berkat internet, apalagi di situasi pandemi yang terjadi saat ini.
6
Hak asasi manusia
Akibat kekejaman yang dilakukan oleh berbagai pihak, muncul yang namanya Hak
Asasi Manusia atau HAM sebagai produk untuk melawannya. Perubahan satu ini
bertujuan untuk memanusiakan lagi manusia seperti hakikat yang diberikan sang pencipta.
Berkat perubahan ini, kini manusia memiliki HAM-nya masing-masing. Contohnya adalah
penindasan kaum negro atau orang kulit hitam oleh banyak polisi Amerika Serikat yang
menimbulkan gerakan Black Lives Matter untuk memperjuangkan hak mereka untuk
hidup layaknya orang lain.
1. Kesejahteraan sosial
2. Ikatan sosial
Aspek yang kedua adalah ikatan sosial, yaitu bagaimana masyarakat saling
berhubungan dan berkomunikasi. Kita bisa menelitinya dengan cara menelaah media
sosialnya, aplikasi berbalas pesannya, preferensi komunikasi tatap muka atau melalui
daring, dan lain-lain
7
4. Tata nilai dan pendidikan
Sudut pandang yang terakhir adalah melalui tata nilai dan pendidikan masyarakat.
Rendahnya pendidikan dapat memicu perubahan sosial yang buruk terutama dalam
penggunaan teknologi karena tidak bisa meliterasi diri dan menyaring mana informasi
yang baik dan kredibel mana yang tidak.
1. Fungsi
Fungsi atau tujuan utama adanya sistem sosial budaya di Indonesia adalah untuk
pembangunan nasional. Sistem sosial budaya Indonesia bermula dari keluarga hingga ke
tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara. Adanya sebuah sistem sosial budaya di
keluarga adalah untuk menjadi tempat tumbuh kembangnya individu secara alami. Sistem
pertama yang akan berlaku setelah lahirnya serang individu adalah keluarganya sendiri.
2. Asas
Asas yang dianut dalam sistem sosial budaya Indonesia antara lain:
Sedangkan pola tindak masyarakat menurut sistem sosial budayanya seperti berikut:
8
Bergotong-royong dalam situasi apapun.
Prasaja, yaitu berkehidupan secukupnya, hemat, disiplin, cermat, dan
profesional.
Musyawarah untuk mufakat dalam mengambil tindakan dan keputusan.
Sikap kesatria, yaitu berani, jujur, setia, mengabdi, berjuang demi negara, dan
pantang menyerah.
Hidup dengan dinamis, bisa menyesuaikan dengan zaman tanpa tergoyahkan
prinsip dan pedoman hidupnya.
4. Proses
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Fatimatuzahroh, Fitri, Lilis Nurteti, S. Koswara. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak melalui Metode Lectures Vary”. Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam, Vol. 7, No. 1 (2019): 40.
11