Panduan Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K4) Dan Pencegahan Kekerasan Berbasis GenderTerhadap Anak Serta Kode Etik
Panduan Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K4) Dan Pencegahan Kekerasan Berbasis GenderTerhadap Anak Serta Kode Etik
Panduan Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K4) Dan Pencegahan Kekerasan Berbasis GenderTerhadap Anak Serta Kode Etik
1
Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender/Terhadap Anak serta Kode Etik
Penyusun:
Tim PMU, REP-MEQR
Desain:
MAK Unggulan Informatika
Dipublikasikan oleh:
Project Management Unit
Proyek Realizing Education’s Promise –
Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN ...............................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .....................................................................................................................................1
B. DEFINISI ....................................................................................................................................................1
C. TUJUAN.....................................................................................................................................................3
D. LINGKUP PEKERJAAN................................................................................................................................3
E. PANDUAN UMUM ....................................................................................................................................3
H. PELAPORAN DAN PENANGANAN KEJADIAN...........................................................................................10
I. PELATIHAN .............................................................................................................................................10
J. IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN......................................................................................................10
K. EVALUASI DAN PELAPORAN ...................................................................................................................11
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan Proyek dalam keempat komponen tersebut dilakukan di 34 provinsi dan 514
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Proyek dengan area pekerjaan seluas itu
diharapkan tidak menimbulkan dampak negatif.
B. DEFINISI
Keselamatan, Kesehatan, dan Kode Etik Kerja (K4) adalah kondisi dan faktor yang
berdampak pada tercapainya keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun
orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja serta
keberlanjutan pekerjaan Proyek. Keselamatan dan kesehatan kerja dapat terancam
karena adanya kecelakaan, bencana, dan keadaan darurat. Sedangkan keberlanjutan
menyangkut hal-hal yang dapat menyebabkan pemberhentian pekerjaan pada Proyek
akibat tidak terlaksananya tidak dipatuhinya ketentuan lingkungan dan sosial.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
keberlangsungan kerja yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam
maupun faktor manusia serta dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa dan
kerusakan lingkungan maupun dampak psikologis.
Darurat adalah keadaan sulit yang tidak disangka-sangka dan berpotensi bahaya serta
memerlukan penanggulangan segera. Keadaan darurat dapat berupa bahaya yang
memerlukan keputusan segera dari pihak yang otoritatif untuk menanggulangi dan
mencegahnya agar tidak menjadi bencana atau menimbulkan daya rusak yang tinggi.
Kasus adalah keadaan khusus yang berhubungan dengan seseorang atau suatu hal.
Keadaan khusus itu dapat mengandung perkara yang memerlukan penanganan secara
hukum. Keadaan khusus itu terutama menyangkut pelanggaran terhadap ketentuan
sosial.
Etika adalah asas, norma dan nilai-nilai baik dan benar yang mengatur sikap, tingkah
laku, dan tata krama. Etika disepakati bersama dan dapat menimbulkan konsekuensi
sosial. Dalam Proyek ini, komitmen terhadap etika adalah bagian dari pemenuhan
ketentuan sosial.
Panduan ini disusun untuk memastikan Proyek telah memenuhi standar perundang-
undangan serta diharapkan dapat melindungi tenaga kerja dan orang lain dari risiko-
risiko di tempat kegiatan Proyek—termasuk risiko terjadinya pelanggaran ketentuan
sosial seperti kekerasan berbasis gender dan kekerasan terhadap anak—menjamin
setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien, serta meningkatkan
keproduktifan dan kebermanfaatan Proyek.
D. LINGKUP PEKERJAAN
Dalam rangka implementasi Panduan ini, terdapat pembagian tugas dengan lingkup
kerja sesuai batas kewenangannya dalam wilayah kerja Proyek:
E. PANDUAN UMUM
Panduan teknis dalam dokumen ini bersifat preventif atau mencegah kemungkinan
gangguan dari proses pelaksanaan teknis pada pekerjaan lapangan maupun pekerjaan
perkantoran. Pekerjaan lapangan adalah kegiatan teknis di lingkungan madrasah
dengan menggunakan perangkat kerja teknikal untuk keperluan renovasi/rehabilitasi.
Pekerjaan perkantoran adalah pekerjaan di dalam kantor dengan menggunakan
perangkat kerja elektronik maupun perangkat kantor lainnya. Pelaksanaan pekerjaan
pada kegiatan Proyek harus mengacu pada petunjuk teknis berikut ini:
Pekerjaan Lapangan
1. Penggunaan peralatan kerja secara aman bagi pekerja dan orang lain, yang ditandai
dengan:
a. Perangkat kerja berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia) dan difungsikan
sesuai peruntukannya serta tidak melebihi batas kemampuannya.
b. Pengguna peralatan kerja memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai.
c. Peralatan elektronik telah sesuai dengan sistem kelistrikan setempat.
d. Peralatan yang perlu validasi telah ditera ulang dan peralatan yang perlu
perakitan telah dirangkai dengan benar.
e. Pada saat tidak digunakan, peralatan diletakkan di tempat yang aman dan tidak
menghalangi mobilitas orang.
f. Pemasangan tanda peringatan yang jelas pada area kerja.
g. Menyediakan perangkat pertolongan pertama untuk penanganan terjadinya
kecelakaan kerja.
h. Pemasangan lampu penerangan jika diperlukan untuk mengatasi kurangnya
pencahayaan, misalnya, pada saat cuaca mendung atau di bawah atap.
3. Penggunaan pakaian yang nyaman, aman, dan etis untuk bekerja, yaitu:
a. Mengenakan pakaian yang sesuai ukuran badan dan menunjang aktivitas.
4. Penggunaan alat perlindungan diri dilakukan sesuai kebutuhan seperti berikut ini:
Seluruh tenaga kerja akan diberikan APD yang sesuai. Tenaga kerja tidak
diperbolehkan memasuki lingkungan kerja dengan suhu, kebisingan, dan tingkat
getaran di atas batas yang diizinkan tanpa APD yang tepat.
8. Penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial di tempat kerja, yang meliputi:
a. Menyediakan fasilitas toilet yang memadai, terpisah bagi perempuan dan laki-laki,
mempunyai pencahayaan yang cukup dan mudah dijangkau.
b. Menyediakan air bersih yang cukup.
c. Melakukan pemeliharaan lingkungan yang sehat.
d. Menyediakan sarana untuk pencegahan Covid-19 (berdasarkan dokumen Protokol
Kesehatan pada Pelaksanaan Proyek).
10. Untuk pekerjaan yang menghasilkan limbah asbestos (misal, perbaikan atap yang
mengandung asbes, pemindahan dan pembuangan bahan asbes), limbah ditangani
dengan cara:
1. Penanggung jawab pekerjaan renovasi berkoordinasi dengan pihak yang
tersertifikasi dalam penanganan limbah B3, termasuk bahan asbes.
2. Lokasi dari bahan yang mengandung asbes tersebut harus ditandai dengan jelas.
3. Pihak ketiga tersertifikasi bertanggung jawab atas pemindahan, pembungkusan,
transportasi, hingga pengolahan bahan asbes. Semua APD dan peralatan yang
digunakan untuk pembuangan asbes harus diperlakukan sama dengan bahan yang
mengandung asbes.
4. Semua subproyek di bawah REP-MEQR yang membutuhkan pembuangan asbes
atau bahan yang mengandung asbes akan melakukan pembuangan dengan aman
sebelum pekerjaan rehabilitasi dimulai.
11. Pengamanan barang dan peralatan kerja dari kehilangan dan risiko sejenisnya
dengan cara:
a. Menaruh dan menyimpan barang dan peralatan kerja di tempat yang aman ketika
tidak digunakan.
b. Mengunci ruangan yang telah dikosongkan untuk penyimpanan.
13. Jika terjadi insiden terkait K4 dan kejadian kekerasan berbasis gender, penanggung
jawab pekerjaan renovasi wajib melapor kepada PMU kurang dari 24 jam setelah
kejadian. Selanjutnya PMU melaporkan ke Bank Dunia selambatnya 24 jam.
Pekerjaan Kantor
Panduan Kode Etik dalam dokumen ini bersifat preventif atau mencegah kemungkinan
terjadinya pelanggaran ketentuan sosial—meliputi; ketentuan etika, penjagaan mutu
kerja, penghindaran diskriminasi sosial dan pelibatan anak, serta Pencegahan Kekerasan
Berbasis Gender/terhadap Anak—yang dapat menyebabkan diberhentikannya tenaga
kerja dan/atau pekerjaan atau mengancam keberlanjutan kegiatan Proyek. Karena itu,
Dalam menjalankan aktivitas kerja, semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan dilarang:
1. Melakukan tindakan diskriminasi terhadapan SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan)
2. Melakukan diskriminasi pekerjaan berdasarkan jenis kelamin
3. Melakukan secara langsung ataupun tak langsung aktivitas seksual dengan anak di
bawah usia 18 tahun, termasuk kontak melalui media digital
4. Melakukan eksploitasi anak-anak untuk kepentingan pekerjaan
5. Mempekerjakan anak-anak berusia di bawah 18 tahun
Dalam menjalankan aktivitas kerja, semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan harus:
1. Menjadikan kekerasan gender sebagai bentuk pelanggaran berat bagi tenaga kerja
yang sanksinya adalah pemutusan hubungan kerja
2. Melarang eksploitasi, pelecehan serta kekerasan seksual secara fisik, verbal maupun
melalui isyarat, baik terhadap masyarakat sekitar maupun kepada sesama tenaga
kerja.
3. Melarang kontak atau aktivitas sosial dengan anak di bawah usia 18 tahun, termasuk
melalui media digital.
4. Melarang prostitusi, perdagangan manusia dengan tujuan seksual, dan eksploitasi
sejenis, baik di tempat kerja maupun di lingkungan sekitar tempat kerja berada.
5. Melakukan penuntutan hukum bagi pelanggaran kekerasan berbasis gender jika
disertai bukti yang cukup.
6. Mendorong karyawan, tenaga kerja dan kontraktor untuk melaporkan dugaan atau
tindakan kekerasan berbasis gender yang dilakukan sesama tenaga kerja melalui
mekanisme pengaduan yang dimiliki oleh Proyek.
7. Menandatangani Komitmen Kode Etik (Lampiran 1)
Jika terjadi insiden terkait K4, kasus kekerasan berbasis gender/anak, dan kejadian
pelanggaran ketentuan sosial lainnya, penanggung jawab pekerjaan renovasi wajib
melapor kepada PMU kurang dari 24 jam setelah kejadian. Selanjutnya PMU
melaporkan ke Bank Dunia selambatnya 24 jam.
I. PELATIHAN
Panduan ini berlaku untuk seluruh tenaga kerja di bawah proyek REP-MEQR.
Penanggung jawab lembaga dan setiap tenaga kerja wajib menandatangani Komitmen
Kode Etik (Lampiran 1.a dan 1.b). Seluruh penanggung jawab lembaga wajib memantau
dan memastikan penerapan Panduan ini dengan mengisi Formulir Pelaporan (Lampiran
2).
PMU melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Panduan ini. Evaluasi
dimaksudkan untuk mengkaji efektivitas Panduan terhadap penanganan dampak dan
risiko pelaksanaan Proyek. Hasil evaluasi akan digunakan sebagai dasar perbaikan
Panduan.
Lampiran 1.a
Komitmen Unit Pelaksana
PROYEK
REALIZING EDUCATION’S PROMISE – MADRASAH EDUCATION QUALITY REFORM/
REP-MEQR
(Nama Unit Pelaksana) berkomitmen memastikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan Proyek
dilaksanakan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup,
masyarakat, dan tenaga kerjanya. Hal ini dilakukan denAnakgan menerapkan Standar
Lingkungan dan Sosial pada Panduan Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Kerja
(K4) serta Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender/terhadap Anak dalam menjalankan
seluruh rangkaian kegiatan di Proyek REP-MEQR.
(Nama Unit Pelaksana) juga berkomitmen untuk memberikan perlindungan pada anak-anak
di bawah usia 18 tahun dengan memastikan tidak terjadinya eksploitasi, pelecehan dan
kekerasan seksual. Tindakan tersebut merupakan bentuk kekerasan berbasis gender, maka
dari itu, tindakan tersebut tidak akan dapat ditoleransi jika dilakukan oleh karyawan, tenaga
kerja, dan semua pihak yang terlibat dalam proyek.
(Nama Unit Pelaksana) memiliki tanggung jawab untuk menjunjung tinggi komitmen dalam
mematuhi Panduan Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Kerja (K4) serta
Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender/terhadap Anak dengan mendukung dan
mempromosikan penerapannya serta mengembangkan sistem yang dapat memfasilitasi
pelaksanaan Rencana Aksi Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender/terhadap Anak untuk
dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berikut para kontraktor beserta tenaga
kerjanya dalam menjalankan seluruh rangkaian kegiatan proyek.
Penerapan
Untuk memastikan efektifitas penerapan Komitmen secara maksimal, maka unit pelaksana
perlu untuk:
1. Menampilkan secara jelas Komitmen ini di tempat kerja, kantor, dan di area publik.
Misalnya, di area tunggu, area istirahat, lobi, kantin, serta klinik kesehatan.
2. Menjelaskan Panduan baik secara lisan dan tertulis kepada semua staf dan tenaga kerja
serta semua pihak yang terlibat dalam proyek.
3. Memastikan bahwa:
a. Semua staf dan tenaga kerja menandatangani Komitmen Individu, termasuk
pernyataan bahwa semua tenaga kerja telah membaca dan setuju dengan komitmen
tersebut.
b. Daftar staf, tenaga kerja dan salinan Komitmen Individu yang telah ditandatangani
dapat diberikan kepada unit pelaksana, narahubung (Focal Point) Pencegahan
Kekerasan Berbasis Gender/terhadap Anak, Kepala PIU, CPIU dan CPMU.
c. Semua tenaga kerja/staf wajib ikut berpartisipasi dalam pelatihan atau kegiatan
sosialisasi, briefing harian atau kegiatan diseminasi informasi lainnya terkait
penerapan Komitmen ini.
d. Menerapkan mekanisme bagi staf dan tenaga kerja untuk:
1) melaporkan pelanggaran terhadap Panduan K4 dan Pencegahaan Kekerasan
Berbasis Gender/Anak.
2) Melaporkan insiden kekerasan berbasis gender (secara rahasia) melalui
mekanisme penanganan keluhan yang ada di proyek.
e. Staf dan tenaga kerja perlu didorong untuk melaporkan pelanggaran terhadap
Panduan K4 dan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender/terhadap Anak, baik yang
masih diduga atau yang sudah terjadi, karena ini merupakan bentuk tanggung jawab
staf dan tenaga kerja kepada lembaga di mana mereka bekerja. Selain itu, perlu
ditegaskan terhadap adanya prinsip kerahasiaan dalam pelaporan kasus yang
dilakukan.
Tanggapan
1. (Nama Unit Pelaksana) akan mengambil tindakan yang tepat untuk menangani setiap
insiden K4 dan kasus Kekerasan Berbasis Gender/Anak.
2. Khusus Mengenai Kekerasan Berbasis Gender:
a. Memberikan masukan untuk rencana Tindakan Pencegahan Kekerasan Berbasis
Gender/terhadap Anak.
b. Setelah Panduan dan Komitmen diterapkan, Unit Pelaksana akan menjunjung
tindakan akuntabilitas yang ditetapkan dalam rencana tindakan pencegahan
kekerasan berbasis gender untuk menjaga kerahasiaan semua pihak yang
melaporkan atau (diduga) melakukan praktek kekerasan berbasis gender.
c. Apabila (nama unit pelaksana) memiliki kecurigaan tentang segala bentuk kekerasan
berbasis gender oleh kontraktor dan tenaga kerjanya, maka diwajibkan untuk
melaporkan kasus tersebut dengan menggunakan mekanisme penanganan keluhan
yang ada di Proyek.
d. Setelah sanksi ditetapkan, (Unit Pelaksana) bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa penerapan sanksi tersebut dapat diterapkan secara efektif, dalam jangka
waktu maksimum 14 hari sejak tanggal keputusan sanksi ditetapkan, dengan
berkonsultasi ke narahubung /focal point kekerasan berbasis gender dan PMU.
e. Jika (Unit Pelaksana) memiliki konflik kepentingan karena hubungan pribadi atau
keluarga dengan penyintas (korban) dan/atau pelaku, maka (Unit Pelaksana) harus
memberi tahu hal tersebut agar dapat menunjuk narahubung lain yang tidak
memiliki konflik kepentingan untuk menindak lanjuti dugaan kasus/kasus yang
terjadi.
f. Pastikan bahwa setiap kasus Kekerasan Berbasis Gender/Anak yang memerlukan
tindakan Polisi segera dilaporkan ke Polisi, PMU, dan Bank Dunia.
3. Jika menemukan penyedia jasa (Logistic Service Provider/LSP) dan tenaga kerjanya yang
gagal menangani insiden terkait Panduan K4 atau gagal melaporkan atau mematuhi
ketentuan Kekerasan Berbasis Gender/Anak, maka Unit Pelaksana dapat menerapkan
sanksi disipliner, termasuk:
a. Peringatan informal.
Dengan ini saya selaku Penanggung Jawab Unit Pelaksana pada Kegiatan Proyek REP-
MEQR mengakui bahwa saya telah membaca Komitmen ini dan saya setuju untuk
mematuhi standar/aturan yang terkandung di dalamnya, serta memahami peran dan
tanggung jawab yang harus saya penuhi untuk menerapkan persyaratan Standar
Lingkungan dan Sosial pada Panduan Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
Kerja (K4) serta Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender/terhadap Anak.
Saya memahami bahwa setiap tindakan yang tidak sesuai dengan Panduan dan
Komitmen ini atau kegagalan untuk bertindak sesuai yang diamanatkan oleh
Pedoman dan Komitmen ini dapat mengakibatkan tindakan disipliner.
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Tanda Tangan (dan :
Cap)
Materai 10.000
Komitmen Perorangan
PROYEK
REALIZING EDUCATION’S PROMISE –MADRASAH EDUCATION QUALITY REFORM/
REP-MEQR
Komitmen Perorangan
dalam Penerapan Standar Lingkungan dan Sosial pada
Panduan Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Proyek (K4)
serta Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender/terhadap Anak
Pada Kegiatan ……………….
Saya, yang bertanda tangan, sebagaimana terlampir di bawah ini, memahami bahwa
skepatuhan terhadap penerapan standar Lingkungan, Sosial, Kesehatan, dan Keselamatan
(Health Safety and Environment - HSE) serta Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (KBG)
dan Kekerasan terhadap Anak (KTA) yang dinyatakan dalam Panduan Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan Proyek (K4) serta Pencegahan Kekerasan Berbasis
Gender/terhadap Anak dalam seluruh kegiatan Proyek REP-MEQR wajib untuk dilaksakan.
1. Mematuhi semua aturan dan ketentuan yang ditetapkan dalam Panduan K4 serta
Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender/terhadap Anak
2. Mengenakan alat pelindung diri (APD) setiap saat ketika berada di lokasi kerja atau
terlibat dalam kegiatan proyek.
3. Mematuhi kebijakan nihil minuman keras selama kegiatan kerja dan menghindari
penggunaan narkotika, obat-obatan atau zat lain yang setiap saat dapat mengganggu
atau merusak kemampuan kerja.
1. Menginformasikan kepada atasan jika ditemui anak-anak di lokasi proyek atau jika ada
anak-anak terlibat dalam kegiatan berbahaya.
2. Bila memungkinkan, memastikan ada orang dewasa lain ketika bekerja di area yang
dekat dengan anak-anak.
3. Tidak akan mengundang anak-anak yang bukan keluarga ke tempat kerja atau kamp
tenaga kerja tanpa didampingi orang dewasa, kecuali jika mereka sedang cedera atau
dalam bahaya fisik dengan tetap didampingi orang dewasa yang dikenal oleh anak
tersebut.
4. Tidak menggunakan komputer, telepon genggam, video dan kamera digital atau media
lainnya untuk mengeksploitasi atau melecehkan anak-anak atau mengakses situs
pornografi anak.
5. Menghindari melakukan hukuman fisik atau disiplin kepada anak-anak yang masuk ke
dalam kawasan proyek.
6. Tidak akan mempekerjakan anak-anak di bawah usia 18 tahun di dalam proyek
walaupun untuk pekerjaan domestik.
7. Mematuhi semua peraturan perundang-undangan nasional dan daerah yang relevan,
termasuk undang-undang perburuhan terkait dengan tenaga kerja anak.
8. Berhati-hati saat memotret atau membuat video anak-anak, baik untuk kegiatan
proyek atau untuk penggunaan pribadi. Tindakan tersebut harus mendapat
persetujuan orang dewasa yang mendampinginya.
Sanksi
Saya memahami bahwa jika saya melanggar ketentuan yang ditetapkan dalam Komitmen
ini, saya akan mendapat tindakan disipliner dan akan diberikan sanksi yang dapat meliputi:
1. Peringatan informal.
2. Peringatan formal.
3. Pemutusan hubungan kerja.
4. Diproses hukum (aduan ke Polisi) jika diperlukan.
Saya memahami bahwa saya bertanggung jawab untuk mematuhi semua ketentuan yang
telah ditetapkan dalam Komitmen ini, dengan menghindari semua tindakan atau perilaku
yang dapat ditafsirkan sebagai kekerasan berbasis gender dan kekerasan terhadap anak.
Dengan ini saya menyatakan telah membaca ketentuan dalam Komitmen Perorangan ini,
dan memahami peran dan tanggung jawab saya untuk mencegah semua tindakan yang
KOMITMEN PERORANGAN
Dengan ini saya mengakui bahwa saya selaku Perorangan yang bekerja dalam lingkup
Proyek REP-MEQR telah membaca Komitmen ini dan saya setuju untuk mematuhi
standar/aturan yang terkandung di dalamnya, serta memahami peran dan tanggung
jawab yang harus saya penuhi untuk menerapkan persyaratan Standar Lingkungan dan
Sosial pada Panduan Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Kerja (K4) serta
Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender/terhadap Anak.
Saya memahami bahwa setiap tindakan yang tidak sesuai dengan Panduan dan
Komitmen ini atau kegagalan untuk bertindak sesuai yang diamanatkan oleh Pedoman
dan Komitmen ini dapat mengakibatkan tindakan disipliner.
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Tanda Tangan (dan :
Cap)
Materai 10.000
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Lampiran 2.a
PROYEK
REALIZING EDUCATION’S PROMISE –MADRASAH EDUCATION QUALITY REFORM/
REP-MEQR
A. PANDUAN UMUM
Form ini merupakan bagian dari dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Occupational
Health & Safety) Proyek Realizing Education’ Promise – Madrasah Education Quality
Reform/REP-MEQR. Proyek harus memastikan seluruh bentuk pelaksanaan kegiatan terkait
Proyek dapat diselenggarakan tanpa gangguan.
Kepastian perlindungan tenaga kerja merupakan implementasi langsung dari Standar Etika
dan Tata Perilaku Proyek yang salah satu aspeknya adalah kepatuhan pada perlindungan
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja Proyek. Seluruh pekerjaan konstruksi menjadi
output Proyek yang menjadi penentu kualitas pencapaian Proyek secara keseluruhan. Atas
dasar pertimbangan tersebut, maka Proyek akan memastikan bahwa pelaksanaan kerja
teknis konstruksi mampu dirancang, disiapkan serta dilaksanakan secara tepat dan tanpa
hambatan.
Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka Proyek telah menyiapkan Form Laporan
Kerja Harian. Form ini memiliki fungsi pemantauan (dashboarding) terkait kerja teknis di
lapangan bagi pelaksana maupun penanggung jawab pekerjaan Proyek. Apabila muncul
persoalan teknis yang berujung hal-hal yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja, maka dapat dilakukan penanganan yang tepat sasaran.
B. PELAKSANAAN
Form Laporan Kerja ini merupakan dokumen kerja pada para pihak yang menjadi kontraktor
pada implementasi pekerjaan Proyek di lokasi. Panduan penggunaannya sebagai berikut:
PROYEK
REALIZING EDUCATION’S PROMISE –MADRASAH EDUCATION QUALITY REFORM/
REP-MEQR
A LOKASI PEKERJAAN
Nama dan Desa/Kelurah
LAPORAN PEKERJAAN Kabupaten/
Lokasi an/Kecamata
Propinsi
Madrasah n
(NAMA/JENIS PEKERJAAN)
(HARI/BULAN/TAHUN)
(NAMA PENANGGUNG JAWAB
PEKERJAAN)
DETAIL STATUS
KEGIATAN HARI INI
PEKERJAAN 0 Accident Accident
B Briefing K3
Jenis Pekerjaan:
1……………………………………………….
2……………………………………………….
3……………………………………………….
D Perlengkapan/Peralatan yang
Digunakan:
1……………………………………………….
2……………………………………………….
3……………………………………………….
4……………………………………………….
5……………………………………………….
6……………………………………………….
Keterangan Tindakan
Uraian
Kategori Tanpa Luka/ Hari korektif
Kejadian
Kecelakaan Cedera Cedera Kerja dan tindak
(Deskripsi
Waktu Hilang lanjut
kecelakaan,
Kejadian (Solusi
No penyebab,
(Jam-Hari- jangka
dampak,
Tgl) pendek dan
lokasi,
rencana
identitas
perbaikan
korban)
ke depan)
SEHAT/
STATUS TENAGA KERJA JUMLAH SAKIT KETERANGAN
MASUK
Kontak Pasien
(Hari/Tanggal)