No 34 PP BP Jatim Stempel

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

GERAKAN PRAMUKA

KWARTIR DAERAH JAWA TIMUR

KEPUTUSAN
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR
NOMOR : 34 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN BRIGADE PENOLONG
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur :


Menimbang : 1. Bahwa Brigade Penolong adalah wadah bagi anggota Gerakan
Pramuka Jawa Timur untuk mengamalkan Tri Satya dan Dasa
Dharmanya dengan ikut serta dalam memberikan pertolongan
dan penanganan pada musibah kebakaran, penanggulangan
bencana, dan tugas kemanusiaan lainnya;
2. Perlu adanya petunjuk penyelenggaraan untuk mengatur
pelaksanaan kegiatan Brigade Penolong 13 Kwartir Daerah
Gerakan Pramuka Jawa Timur.
Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia nomor 24 Th 2007
Tentang Penanggulangan Bencana;
2. Undang – Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2010
tentang Gerakan Pramuka;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014
tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 20/PRT/M/2009
tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran Di
Perkotaan;
5. Keputusan Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013 Nomor
11/Munas/2013 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka;
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 230
tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka
Peduli;
7. Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor
248 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pramuka Peduli
Penanggulangan Bencana;
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 3 Tahun 2010
Tentang Penanggulangan Bencana di Provinsi Jawa Timur;
9. Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor
011 tahun 2016 tentang Pengurus Kwartir Daerah Gerakan
Pramuka Jawa Timur masa bakti 2016-2020;
10. Rencana Kerja Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur
tahun 2016-2020;
Memperhatikan : 1. Visi dan Misi Gerakan Pramuka;
2. Arahan Pimpinan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa
Timur, Andalan Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : Mencabut Surat Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa
Timur nomor 54 tahun 2011 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Seragam, Badge, Brevet Brigade Penolong Wilayah Kwartir Daerah
Gerakan Pramuka Jawa Timur;
Kedua : Mengesahkan Petunjuk Penyelenggaran Brigade Penolong Kwartir
Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur sebagimana tercantum pada
lampiran Keputusan ini;

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan pembetulan
seperlunya.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 1 Maret 2017

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka


Jawa Timur
Ketua,

Drs. H. SAIFULLAH YUSUF


LAMPIRAN I KEPUTUSAN
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR
NOMOR : 34 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN BRIGADE PENOLONG
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR

PETUNJUK PENYELENGGARAAN BRIGADE PENOLONG


KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Umum

Negara Indonesia memiliki potensi bencana yang cukup besar , hutan-hutan gundul
berpotensi banjir dan tanah longsor, gunung berapi, tsunami di daerah pantai, angin
puyuh, kebakaran hutan, kecelakaan industri, gempa, konflik sosial dan masih banyak
lagi.

Kondisi Negara Republik Indonesia belum memungkinkan penyelenggaraan Pertolongan


dan Penanggulangan bencana yang didukung dengan sarana khusus/tersendiri, tetapi
pada hakekatnya penyelenggaraan Pertolongan dan Penanggulangan bencana secara
nasional adalah dengan pengerahan segenap potensi yang ada, yang salah-satunya
adalah anggota Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka yang memiliki Tri Satya yang salah satu satyanya adalah “Menolong
Sesama Hidup dan Ikut Serta membangun Masyarakat” memiliki jumlah anggota yang
cukup besar, merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan dalam operasi Pertolongan
dan Penanggulangan.

Jawa Timur adalah propinsi dengan jumlah penduduk terbesar, tentunya juga memiliki
anggota Gerakan Pramuka terbesar. Artinya potensi yang dimiliki dalam pelaksanaan
Pertolongan dan Penanggulangan bencana juga sangat besar. Hal ini telah dibuktikan
pada penanganan bencana yang terjadi di tanah air, Gerakan Pramuka Jawa Timur sudah
banyak menunjukan kiprahnya.

Untuk itu Gerakan Pramuka Jawa Timur akan meningkatkan peranserta dalam kegiatan
pertolongan. Mengingat hal tersebut diatas Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur
perlu menerbitkan Petunjuk Penyelenggaraan Brigade Penolong untuk meningkatkan
kualitas dan daya guna potensi Pertolongan dan Penanggulangan bencana oleh Gerakan
Pramuka Jawa Timur.

Pasal 2
Ruang Lingkup

Petunjuk Penyelenggaraan Brigade Penolong ini meliputi :


a. Pendahuluan;
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran;
c. Organisasi Fungsi dan Tata Kerja;
d. Keanggotaan;
e. Hak dan Kewajiban;
f. Pendidikan Latihan dan Kegiatan;
g. Sarana dan pendanaan;
h. Seragam dan Tanda Pengenal;
i. Penghargaan;
j. Penutup.

BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
Pasal 3
Maksud dan Tujuan

Maksud dibentuknya Brigade Penolong adalah sebagai wadah bagi anggota Gerakan
Pramuka Jawa Timur untuk mengamalkan Tri Satya dan Dasa Darmanya dengan ikut
serta dalam memberikan Pertolongan dan Penanganan pada Kebakaran, Penanggulangan
Bencana, dan Tugas Kemanusiaan lainnya.
Tujuan dibentuknya Brigade Penolong adalah:
a. Untuk membina dan meningkatkan kemampuan anggota Gerakan Pramuka Jawa
Timur dalam Bidang Pertolongan;
b. Untuk menghimpun dan membina potensi Pramuka Jawa Timur dalam membantu
pemerintah dan masyarakat dalam Bidang Pertolongan;
c. Untuk meningkatkan kebanggaan menjadi anggota Pramuka;
d. Untuk membuka kesempatan kepada remaja/pemuda menjadi anggota Gerakan
Pramuka.

Pasal 4
Sasaran

a. Terbentuknya Brigade Penolong sebagai wadah potensi Pramuka Jawa Timur


dalam bidang Pertolongan dan Penanganan Musibah, Kebakaran, Bencana Dan
Tugas Kemanusiaan lainnya;
b. Terlaksananya pendidikan dan latihan secara terencana dan berkesinambungan;
c. Terjalinnya komunikasi dan koordinasi dalam pengembangan Brigade Penolong di
Jawa Timur;
d. Terbinanya Sumber Daya Manusia dalam hal Pertolongan dan Penanganan
Musibah, Kebakaran, Bencana dan Tugas Kemanusiaan lainnya;
e. Meningkatnya keikutsertaan Pramuka Jawa Timur dalam Pertolongan dan
Penanganan Musibah, Kebakaran, Bencana dan Tugas Kemanusiaan lainnya.

BAB III
ORGANISASI, FUNGSI DAN TATA KERJA
Pasal 5
Organisasi

Brigade Penolong adalah satuan kegiatan yang menjadi badan kelengkapan kwartir
dalam rangka kegiatan bakti masyarakat, penyaluran minat dan bakat, serta
pengembangan potensi anggota Gerakan Pramuka di Jawa Timur.

Brigade Penolong sebagai satuan kegiatan dibentuk oleh Kwartir Cabang dan Kwartir
Daerah. Sebagai badan kelengkapan Kwartir, masa bakti Brigade Penolong
menyesuaikan masa bakti kwartir yang membentuknya.
a. Brigade Penolong merupakan satuan tugas dari Pramuka Peduli Penanggulangan
Bencana Kwartir Daerah Jawa Timur, dibawah koordinasi bidang Abdimas Humas.
b. Brigade Penolong Jawa Timur (Brigade Penolong 13)
1. Pembina Brigade Penolong Jawa Timur terdiri atas unsur Majelis Pembimbing
Daerah, Pimpinan Kwartir Daerah, pejabat instansi terkait penanganan
bencana Tingkat Provinsi.
2. Pengurus Brigade Penolong Jawa Timur disahkan oleh Kwartir Daerah.
3. Ketua Brigade Penolong Jawa Timur dipilih melalui Musyawarah Daerah
Brigade Penolong Jawa Timur dan apabila tidak terjadi musyawarah bisa
ditunjuk oleh Pimpinan Kwartir Daerah Jawa Timur.
4. Melibatkan Dewan Kerja
5. Susunan kepengurusan Brigade Penolong Jawa Timur sekurang– kurangnya
terdiri dari :
 Ketua
 Sekretaris
 Bendahara
 Bidang Operasi dan Latihan (Opslat)
 Bidang Administrasi dan Logistik (Minlog)
 Bidang Humas dan Usaha Dana
6. Dalam melaksanakan tugasnya Brigade Penolong Jawa Timur dapat
membentuk Tim yang terdiri dari potensi Brigade Penolong di Jawa Timur.
7. Brigade Penolong Jawa Timur dapat menunjuk instruktur/pelatih, untuk
melatih anggota sesuai dengan kualifikasi masing-masing.
c. Brigade Penolong Cabang dibawah kordinasi bidang Abdimas Humas Kwartir
Cabang.
d. Brigade Penolong di Tingkat Cabang (BP 13.xx)
1. Pembina Brigade Penolong Cabang terdiri atas unsur Majelis Pembimbing
Cabang, Pimpinan Kwartir Cabang, pejabat instansi terkait penanganan
bencana Tingkat Kabupaten/Kota.
2. Pengurus Brigade Penolong Cabang disahkan oleh Kwartir Cabang/Kota.
3. Ketua Brigade Penolong di tingkat Kwartir Cabang dipilih melalui musyawarah,
Brigade Penolong Tingkat Cabang dan apabila tidak ada musyawarah bisa
ditunjuk oleh pimpinan Kwartir Cabang.
4. Susunan kepengurusan Brigade Penolong di tingkat cabang sekurang –
kurangnya terdiri dari :
 Ketua
 Sekretaris
 Bendahara
 Bidang Operasi dan Latihan (Opslat)
 Bidang Administrasi dan Logistik (Minlog)
 Bidang Humas dan Usaha Dana
5. Dalam melaksanakan tugasnya Brigade Penolong tingkat cabang dapat
membentuk Tim yang terdiri dari potensi Brigade Penolong di tingkat cabang.
6. Brigade Penolong di tingkat cabang dapat menunjuk instruktur/pelatih, untuk
melatih anggota sesuai dengan kualifikasi masing-masing.
7. Pemberian nomor kode Brigade Penolong tingkat cabang sesuai dengan nomor
Kwartir Cabang yang bersangkutan.
Pasal 6
Fungsi

a) Pembina berfungsi untuk:


1. Memberikan arahan dan masukan kepada Pengurus Brigade Penolong.
2. Memberikan bantuan secara moril dan materiil.
b) Pengurus berfungsi untuk:
a) Melakukan Koordinasi dan Konsultasi kepada Pembina dalam upaya
Pertolongan dan Penanggulangan Musibah, Kebakaran , Bencana dan Tugas
Kemanusiaan lainnya.
b) Melakukan Koordinasi dengan Tim dibawahnya dalam pengerahan anggota
Brigade Penolong.
c) Melakukan Koordinasi dengan Instansi/Lembaga/Badan Pelaksanaan
Penanggulangan Bencana di wilayahnya guna menentukan langkah yang harus
ditempuh dalam Pertolongan dan Penanggulangan Musibah, Kebakaran ,
Bencana dan Tugas Kemanusiaan lainnya.
d) Bersama-sama dengan Lembaga/Badan Pelaksanaan Penanggulangan
Bencana yang berkemampuan spesifik untuk melaksanakan pendidikan
kemampuan pertolongan secara terpadu.
e) Bersama Instansi/Lembaga/Badan Pelaksanaan Musibah, Kebakaran , Bencana
dan Tugas Kemanusiaan lainnya untuk melaksanakan tugas pertolongan.
f) Tim berfungsi untuk menghimpun anggota dalam melaksanakan latihan
maupun kegiatan yang telah ditentukan oleh pengurus Brigade Penolong.

Pasal 7
Tata Kerja

a. Brigade Penolong sepenuhnya dibawah koordinasi Kwartir yang membentuknya.


b. Pelaksanaan bantuan Pertolongan dan Penanggulangan Musibah, Kebakaran,
Bencana dan Tugas Kemanusiaan lainnya wilayah Kabupaten/Kota
dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh Brigade Penolong tingkat Kwartir Cabang.
c. Pelaksanaan bantuan Pertolongan dan Penanggulangan Musibah, Kebakaran,
Bencana dan Tugas Kemanusiaan lainnya wilayah Provinsi dikoordinasikan
dengan Kwartir Daerah dan dilaksanakan oleh Brigade Penolong tingkat Daerah
dengan melibatkan Brigade Penolong tingkat Kwartir Cabang di Jawa Timur.
d. Pelaksanaan bantuan Pertolongan dan Penanggulangan Musibah, Kebakaran,
Bencana dan Tugas Kemanusiaan lainnya wilayah Nasional dikoordinasikan
dengan Kwartir Nasional dan dilaksanakan oleh Brigade Penolong tingkat Daerah
dengan melibatkan Brigade Penolong tingkat Kwartir Cabang di Jawa Timur.
e. Pelaksanaan bantuan Pertolongan dan Penanggulangan Musibah, Kebakaran,
Bencana dan Tugas Kemanusiaan lainnya antar Brigade Penolong di tingkat
Kwartir Cabang harus berkoordinasi dengan Brigade Penolong Jawa Timur.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Anggota

Anggota Brigade Penolong adalah Anggota Gerakan Pramuka (anggota muda dan
anggota dewasa) atau remaja/pemuda yang berminat dalam bidang sosial kemanusiaan
yang terdaftar sebagai anggota Brigade Penolong.

Keanggotaan Brigade Penolong terbagi dalam beberapa jenjang:


a. Calon Anggota, yaitu orang yang berminat dalam bidang sosial kemanusiaan dan
tercatat sebagai calon anggota Brigade Penolong di Cabang.
b. Anggota Purwa, yaitu anggota yang telah mengikuti pendidikan tingkat dasar.
c. Anggota Madya, yaitu anggota yang sudah mempunyai kualifikasi khusus Brigade
Penolong.
d. Anggota Utama, yaitu anggota yang telah memenuhi kriteria dan ketentuan yang
ditentukan oleh Brigade Penolong Jawa Timur.
e. Instruktur yaitu seseorang yang memiliki sertifikat sebagai instruktur yang
dikeluarkan oleh Kwartir Daerah dengan kriteria dan ketentuan yang diatur
dalam petunjuk penyelenggaraan ini.
f. Brigade Penolong Jawa Timur dapat mengangkat anggota kehormatan, dan
Brigade Penolong Kabupaten/Kota dapat mengusulkan anggota kehormatan
dengan kriteria dan ketentuan yang ditentukan oleh Brigade Penolong Jawa
Timur.

Pasal 9
Persyaratan

a) Persyaratan calon anggota Brigade Penolong:


1. Anggota Muda dan Dewasa Gerakan Pramuka dengan syarat:
 Aktif di Gugus Depan yang dibuktikan dengan surat keterangan Pembina
Gugus Depan.
 Minimal telah berusia penegak.
 Mendapat ijin dari orang tua/wali.
2. Bagi remaja/pemuda dan dewasa dengan syarat :
1. Memiliki minat dalam bidang sosial kemanusiaan.
2. Mendapat ijin dari orang tua/wali.
3. Bersedia aktif dalam mengikuti kegiatan Brigade Penolong minimal selama
6 bulan.
b) Persyaratan Anggota Purwa :
1. Telah memenuhi syarat menjadi calon anggota Brigade Penolong.
2. Telah mengikuti kegiatan pendidikan dasar Brigade Penolong .
3. Aktif mengikuti kegiatan Brigade Penolong selama 1 tahun.
c) Persyaratan Anggota Madya :
1. Telah memenuhi syarat menjadi Purwa Brigade Penolong.
2. Telah mengikuti kegiatan pendidikan dasar Brigade Penolong.
3. Telah mengikuti kegiatan pendidikan lanjutan Brigade Penolong.
4. Aktif mengikuti kegiatan Brigade Penolong selama 1 tahun .
5. Pernah ikut pertolongan dan penanggulangan musibah, kebakaran,
bencana dan tugas kemanusiaan lainnya didaerah.
d) Persyaratan Anggota Utama :
1. Minimal Telah menjadi Anggota Madya Brigade Penolong.
2. Aktif di keanggotaan Brigade Penolong.
3. Telah Mengikuti pendidikan Lanjutan Brigade Penolong minimal 1 kali dan
pendidikan kualifikasi khusus yang diselenggarakan oleh instansi/lembaga
lainnya.
4. Pernah ikut pertolongan dan penanggulangan musibah, kebakaran,
bencana dan tugas kemanusiaan lainnya minimal 3 kali.
e) Persyaratan Instruktur :
1. Memiliki Sertifikat dan atau kemampuan/keahlian sebagai instruktur
bidang pertolongan dan penanggulangan musibah, kebakaran, bencana
dan tugas kemanusiaan lainnya.
2. Minimal pernah menjadi intruktur Pendidikan Latihan Brigade Penolong
dan sejenisnya.
f) Persyaratan Anggota Kehormatan :
Mempunyai kontribusi moril dan materiil terhadap kemajuan Brigade Penolong
yang ditetapkan oleh Kwartir Daerah atas usulan Kwartir Cabang.

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 10
Hak Anggota

a. Setiap anggota mempunyai hak suara, hak bicara dan hak memilih dan dipilih.
b. Setiap anggota mempunyai hak mengikuti semua kegiatan Brigade Penolong.
c. Setiap anggota berhak memiliki Tanda Pengenal sebagai Anggota Brigade
Penolong yang dikeluarkan oleh Brigade Penolong Jawa Timur sesuai kriteria dan
ketentuan yang ditentukan oleh Brigade Penolong Jawa Timur.

Pasal 11
Kewajiban Anggota

a. Melaksanakan tugas-tugas Pertolongan dan Penanggulangan Musibah, Bencana,


Kebakaran dan Tugas Kemanusiaan Lainnya.
b. Mentaati peraturan yang berlaku.
c. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
d. Menyebarluaskan pengetahuan dan ketrampilannya dibidang Pertolongan dan
Penanggulangan Musibah, Kebakaran, Bencana dan Tugas Kemanusiaan Lainnya
kepada sesama anggota Gerakan Pramuka dan Masyarakat.

BAB VI
PENDIDIKAN DAN KEGIATAN
Pasal 12
Pendidikan

Kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh Brigade Penolong untuk meningkatkan


pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan anggota. Pendidikan dilakukan dalam
beberapa jenjang, yaitu:
a. Pendidikan Dasar (Dikdas), yaitu pendidik tentang dasar dasar penanggulangan
bencana yang diselenggarakan oleh Brigade Penolong tingkat Daerah maupun
Brigade Penolong tingkat Cabang.
b. Pendidikan Lanjutan (Dikjut), yaitu pendidikan kejuruan khusus yang
diselenggarakan oleh Brigade Penolong tingkat Daerah.
c. Materi dan Kurikulum pendidikan baik tingkat dasar maupun lanjutan diatur pada
petunjuk pelaksanaan diklat Brigade Penolong.

Pasal 13
Kegiatan

a. Kegiatan rutin yaitu kegiatan dan atau latihan rutin yang dilaksanakan sesuai
jadwal yang ditentukan oleh pengurus Brigade Penolong.
b. Kegiatan operasi yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh Brigade Penolong untuk
melakukan Pertolongan dan Penanggulangan Musibah, Kebakaran, Bencana dan
Tugas Kemanusiaan lainnya.

BAB VII
SARANA DAN PENDANAAN
Pasal 14
Sarana

a. Peralatan Pertolongan dan Penanggulangan Musibah, Kebakaran , Bencana dan


Tugas Kemanusiaan lainnya yang telah ada sesuai dengan kondisi Kwartir serta
bantuan pihak lain yang bersifat tidak mengikat untuk kelancaran aktifitas.
b. Tempat sebagai markas, tempat pertemuan, penyimpanan inventaris,
dokumentasi para anggota dan lain sebagainya.

Pasal 15
Pendanaan

Dana yang digunakan untuk membiayai seluruh aktivitas Brigade Penolong diperoleh
dari :
a. Iuran Anggota.
b. Kwartir yang bersangkutan.
c. Unit Usaha Brigade Penolong.
d. Sumbangan dari masyarakat dan atau pihak-pihak lain yang tidak mengikat dan
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka.

BAB VIII
SERAGAM DAN TANDA PENGENAL
Pasal 16
Seragam

Seragam Brigade Penolong terdiri dari :


a. Seragam Harian Brigade Penolong, adalah seragam Pramuka berupa baju lengan
pendek warna coklat muda, celana panjang warna coklat tua dengan
mempergunakan logo Brigade Penolong dan tutup kepala berupa Baret warna
Coklat;
b. Seragam Lapangan Brigade Penolong, adalah seragam Brigade Penolong berupa
baju lengan panjang warna coklat muda celana panjang warna coklat tua dengan
mempergunakan logo Brigade Penolong dan tutup kepala berupa baret warna
coklat;
c. Seragam Kerja Brigade Penolong adalah seragam Brigade Penolong berupa celana
panjang warna coklat tua dan kaos lengan panjang warna utama Orange dengan
mempergunakan logo Brigade Penolong tutup kepala menyesuaikan kondisi
dilapangan;
d. Penggunaan semua jenis seragam Brigade Penolong selalu dilengkapi dengan
setangan leher sebagai ciri khas anggota Gerakan Pramuka dan tutup kepala
berupa baret warna Coklat atau tutup kepala yang lain.
e. Bentuk/desain seragam Brigade Penolong sebagai mana lampiran II.

Pasal 17
Tanda Pengenal

Adalah tanda pengenal Brigade Penolong yang meliputi badge Brigade Penolong,
sebagaimana lampiran III tanda lokasi, tanda topi (tatop), brevet sebagaimana lampiran
IV, tanda penghargaan, dan Kartu Anggota Brigade Penolong

Pasal 18
Brevet

Diberikan kepada peserta Pendidikan Brigade Penolong yang telah dinyatakan lulus dan
memiliki kemampuan khusus, serta perseorangan yang dianggap mampu dan berjasa
terhadap pengembangan Brigade Penolong. Dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Brevet Dasar, diberikan kepada anggota Brigade Penolong yang telah mengikuti
pendidikan dasar (dikdas)
b. Brevet Lanjutan, diberikan kepada anggota Brigade Penolong yang telah
mengikuti pendidikan lanjutan (Dikjut)
c. Brevet Utama, Telah Mengikuti Pendidikan Lanjutan Brigade Penolong minimal 2
kali.
d. Brevet Pelatih dan Instruktur, Memiliki Sertifikat sebagai pelatih atau instruktur
bidang pertolongan dan penanggulangan Musibah, Kebakaran, Bencana dan Tugas
Kemanusiaan lainnya, Minimal pernah menjadi pelatih/intruktur diklat lanjutan
Brigade Penolong
e. Brevet Pendukung, diberikan kepada anggota Brigade Penolong yang memiliki
kemampuan yang luar biasa atau perseorangan yang telah berjasa besar dan
membantu operasional serta pengembangan Brigade Penolong.
f. Penempatan Brevet dasar, lanjutan, utama, pelatih dan instruktur di dada sebelah
kiri. Brevet pendukung di dada sebelah kanan.
BAB IX
PENGHARGAAN
Pasal 19
Pemberian Penghargaan

Pengurus Brigade Penolong dapat memberikan penghargaan kepada anggotanya yang


ikut serta melakukan aktifitas pertolongan. Dalam bentuk piagam Penghargaan serta
apabila memenuhi persyaratan maka Pengurus dapat mengusulkan/merekomendasikan
anggotanya untuk memperoleh Lencana Wiratama dan atau Karya Bakti kepada Dewan
Kehormatan Kwartir.

BAB X
PENUTUP
Pasal 20
Penutup

Petunjuk pelaksanaan ini merupakan pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan Brigade


Penolong di Wilayah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur dan hal-hal yang
belum diatur pada petunjuk penyelenggaraan ini akan diatur kemudian.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 1 Maret 2017

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka


Jawa Timur
Ketua,

Drs. H. SAIFULLAH YUSUF


LAMPIRAN II KEPUTUSAN
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR
NOMOR : 34 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN BRIGADE PENOLONG
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR

SERAGAM BRIGADE PENOLONG


KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR

1. Seragam Harian Brigade Penolong


Dipakai pada pertemuan umum dan acara-acara dalam ruangan.
Seragam harian Brigade Penolong adalah Seragam Pramuka dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Baju lengan pendek warna coklat muda, celana panjang warna coklat tua.
b. Badge Brigade Penolong pada bagian lengan baju kiri sebelah luar dengan tanda
lokasi 13.XX di atas Badge Brigade Penolong (Penambahan titik (.) setelah
angka 13, Font XX menunjukkan nomor Kwarcab).
c. Penutup kepala menggunakan Baret warna coklat dengan tanda topi (tatop)
bentuk empat persegi panjang dengan ukuran 5x7 cm bergambar logo Brigade
Penolong tanpa tulisan.
2. Seragam Lapangan Brigade Penolong
Dipakai pada acara khusus Brigade Penolong dan acara-acara di luar ruangan.
Seragam Lapangan Brigade Penolong adalah Seragam Pramuka dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Baju lengan panjang warna coklat muda, celana panjang warna coklat tua.
b. Tulisan Brigade Penolong 13 di atas saku dada sebelah kiri.
c. Badge Brigade Penolong pada bagian lengan baju kiri sebelah luar dengan tanda
lokasi 13.XX di atas Badge Brigade Penolong (Font XX menunjukkan nomor
Kwarcab).
d. Penutup kepala menggunakan Baret dengan warna dasar coklat dengan tanda
topi (tatop) berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 5x7cm bergambar
logo Brigade Penolong tanpa tulisan.

NAMA
BP. 13.XX
3. Seragam Kerja Brigade Penolong
Dipakai pada kegiatan pertolongan atau kegiatan lain.
Seragam Kerja Brigade Penolong adalah seragam dengan ketentuan Sbb :
a. Celana warna coklat tua.
b. Kaos lengan panjang dengan warna utama orange dengan identitas Brigade
Penolong.
c. Tutup Kepala menyesuaikan kondisi dilapangan warna coklat.
d. Mempergunakan setangan leher.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 1 Maret 2017

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka


Jawa Timur
Ketua,

Drs. H. SAIFULLAH YUSUF


LAMPIRAN III KEPUTUSAN
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR
NOMOR : 34 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN BRIGADE PENOLONG
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR

BADGE BRIGADE PENOLONG


KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR

I. BADGE BRIGADE PENOLONG :


adalah sebagai identitas anggota Brigade Penolong yang dipergunakan pada
seragam atau kelengkapan Brigade Penolong lainnya.

Badge Brigade Penolong berbentuk lingkaran dengan ketentuan :

1. Lingkaran luar dengan ukuran diameter 7 cm, warna pantone 527 (sesuai warna
badge WOSM).
2. Lingkaran dalam ukuran diameter 6 cm, warna sian (CYAN).
3. Bentuk sinar ke enam penjuru dengan warna orange.
4. Tunas Kelapa warna hitam di tengah - tengah.
5. Tulisan Brigade Penolong warna putih di bagian atas.
6. Tulisan Jawa Timur warna putih di bagian bawah.
II. TANDA TOPI ( TATOP ) :
1. Berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran :
Bagian Luar : 5 x 7 cm.
Bagian dalam : 3.5 x 5 cm.
2. Bergambar Logo Brigade Penolong.
3. Tanpa Tulisan Brigade Penolong Jawa Timur.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 1 Maret 2017

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka


Jawa Timur
Ketua,

Drs. H. SAIFULLAH YUSUF


LAMPIRAN IV KEPUTUSAN
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR
NOMOR : 34 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN BRIGADE PENOLONG
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR

BREVET BRIGADE PENOLONG


KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TIMUR

BREVET BRIGADE PENOLONG:


adalah tanda kemampuan khusus yang diberikan kepada anggota Brigade Penolong
yang telah mengikuti pendidikan dan latihan Brigade Penolong dan dinyatakan lulus serta
berhak memakai Brevet Brigade Penolong.

a. BREVET DASAR.
1. Logo Brigade Penolong diapit dengan untaian padi.
2. Bintang diatas Logo Brigade Penolong.
3. Ombak lautan dibagian bawah.
4. Latar belakang tandu.
5. Warna dasar Hijau.
6. Diberikan kepada anggota Brigade Penolong yang telah mengikuti pendidikan
Dasar (Dikdas).

b. BREVET LANJUTAN.
1. Logo Brigade Penolong diapit dengan untaian padi.
2. Bintang diatas Logo Brigade Penolong.
3. Ombak lautan dibagian bawah.
4. Latar belakang tandu.
5. Warna dasar Merah.
6. Diberikan kepada anggota Brigade Penolong yang telah mengikuti pendidikan
lanjutan (Dikjut).

c. BREVET UTAMA
1. Logo Brigade Penolong diapit dengan untaian padi.
2. Bintang diatas Logo Brigade Penolong.
3. Ombak lautan dibagian bawah.
4. Latar belakang tandu.
5. Warna dasar Hitam.
6. Telah mengikuti pendidikan Lanjutan Brigade Penolong minimal 2 kali.
7. Memiliki Sertifikat sebagai pelatih atau instruktur bidang pertolongan dan
penanggulangan Musibah, Kebakaran , Bencana dan Tugas Kemanusiaan lainnya,
Minimal pernah menjadi pelatih/intruktur diklat lanjutan Brigade Penolong.
d. BREVET INSTRUKTUR
1. Logo Brigade Penolong diapit dengan untaian padi.
2. Bintang diatas Logo Brigade Penolong.
3. Ombak lautan dibagian bawah.
4. Latar belakang tandu.
5. Warna dasar Biru.
6. Memiliki Sertifikat sebagai pelatih atau instruktur bidang pertolongan dan
penanggulangan Musibah, Kebakaran, Bencana dan Tugas Kemanusiaan lainnya,
Minimal pernah menjadi pelatih/intruktur diklat lanjutan Brigade Penolong.

e. BREVET KEHORMATAN.
1. Logo Brigade Penolong diapit dengan untaian padi.
2. Bintang diatas Logo Brigade Penolong.
3. Ombak lautan dibagian bawah.
4. Latar belakang tandu.
5. Warna dasar Kuning.
6. Diberikan kepada anggota Brigade Penolong yang memiliki kemampuan yang luar
biasa atau perseorangan yang telah berjasa besar dan membantu operasional
serta pengembangan Brigade Penolong.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 1 Maret 2017

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka


Jawa Timur
Ketua,

Drs. H. SAIFULLAH YUSUF

Anda mungkin juga menyukai