Keperawatan Jiwa
Keperawatan Jiwa
Keperawatan Jiwa
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu Mengatasi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana Adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri
sendiri dan orang Lain.
1) WHO
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan Jiwa, melainkan mengandung
berbagai karakteristik yg adalah Perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat
Positif yg menggambarkan keselarasan dan keseimbangan Kejiwaan yg mencerminkan
kedewasaan kepribadian yg Bersangkutan
Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu
tingkah laku manusiasebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental
masyarakat dimana klien berada (Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang
berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi
utuh sebagai manusia.
4) Yohada
Kes. Jiwa adalah keadaan yg dinamis yg mengandung pengertian positif, yg dapat dilihat dari
adanya kenormalan tingkalaku, keutuhan kepribadian, pengenalan yg benar dari realitas dan
bukan hanya merupakan nkeadaan tanpa adanya penyakit, gangguan jiwa dan kelainan jiwa.
2. Penerapan
Contoh penerapan konteks sosial dan budaya dari kesehatan mental Filipinas di Queensland:
Beberapa model telah diusulkan untuk menjelaskan efek dari perubahan social dan budaya
dan kesehatan. Banyak dari ini terbatas karena mereka menempatkan penekanan besar pada
akulturasi (perubahan nilai-nilai dan keyakinan imigran kearah itu dari Negara tuan rumah)
dan berasumsi bahwa individu bergerak sepanjang kontinum dari budaya 'asli' dengan budaya
'yangdominan', kehilangan budaya asli mereka karena mereka mengadopsi budaya baru
disepanjang jalan. Studi antropologi telah menunjukkan bahwa budaya tidak statis atau linear
tetapi merupakan konsep yang kompleks yang cairan dan adalah sesuatu yang orang terus-
menerus mendefinisikan ulang. Model difokuskan pada akulturasi juga cenderung untuk
menempatkan kurang impordikan pada perubahan signifikan dengan konteks social dan
ekonomi individu. Gejala penyakit mental tidak dapat didentifikasi dengan baik oleh
instrument pengukuran yang konvensional tidak memperhitungkan perbedaan dalam
konseptualisasi dan ekspresinon-Baratpopulasi. Pemahaman tentang perilaku penyakit mental
dalam konteks budaya tertentu memiliki implikasi untuk pengambilan sampel epidemiologi,
pengukuran dan perawatan klinis.
1) Manusia
Fungsi seseorang sebagai makhluk holistik yaitu bertindak, berinteraksi dan bereaksi dengan
lingkungan secara keseluruhan. Setiap individu mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan
penting. Setiap individu mempunyai harga diri dan martabat. Tujuan individu adalah untuk
tumbuh, sehat, mandiri dan tercapai aktualisasi diri. Setiap individu mempunyai kemampuan
untuk berubah dan keinginan untuk mengejar tujuan personal. Setiap individu mempunyai
kapasitas koping yang bervariasi. Setiap individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputuasan. Semua perilaku individu bermakna dimana perilaku tersebut
meliputi persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan.
2) Lingkungan
Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh Lingkungan dari dalam dirinya dan
lingkungan luar, baik keluarga, Kelompok, komunitas. Dalam berhubungan dengan
lingkungan, Manusia harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar Dapat
beradaptasi. Hubungan interpersonal yang dikembangkan Dapat menghasilkan perubahan diri
individu.
3) Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia Yang menunjukkan salah satu segi
kualitas hidup manusia, oleh Karena itu, setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh
Kesehatan yang sama melalui perawatan yang adekuat.
4) Keperawatan
Dalam keperawatan jiwa, perawat memandang manusia secara Holistik dan menggunakan
diri sendiri secara terapeutik.
5) Persepsi realistic
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri
sendiri dan orang lain.
Kapan seseorangg dikatakan mengalamai gangguan jiwa Normal dan Abnormal. Gejala
gangguan jiwa merupakan interaksi dari berbagai penyebab sebagai proses penyesuaian
terhadap stressor.
1) Kesadaran
2) Ingatan
3) Orientasi
5) Psikomotor
6) Intelegensi
7) Kepribadian
8) Penampilan
Walaupun gejala utama terdapat pada unsur kejiwaan tapi penyebab utamanya mugkin di
badan (Somatogenik), di lingkungan sosial (Sosiogenik) atau psike (Psikogenik)
Penyebabnya tidak tunggal tapi beberapa penyebab yg terjadi bersamaan dan saling
mempengaruhi. Secara umum diketahui bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya
gangguan pada otak tapi tidak diketahui secara pasti apa yang mencetuskannya. Stress diduga
sebagai pencetus dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari
berkembangnya mental illness pd diri seseorang. Reaksi tiap orang terhadap stress berbeda-
beda.
Somatogenik
1) Neuroanatomi
2) Neurofiologi
3) Neurokimia
2) Peranan ayah
5) Kehilangan
6) Kosep diri
7) Pola adaptasi
9) Kestabilan keluarga
12) Perumahan
Fungsi perawat kesehatan jiwa adalah memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan
asuhan keperawatan secara tiak langsung. Fungsi ini dapat dicapai dengan aktifitas perawat
kesehatan jiwa yaitu:
Memberikan lingkungan terapeutik yaitu lingkungan yang ditata sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan perasaan aman, nyaman baik fisik, mental dan social sehingga dapat
membentu penyembuhan pasien.
Bekerja untuk mengatasi masalah klien "here and now" yaitu dalam membantu mengatasi
segera dan tiak itunda sehingga tidak terjai penumpukan masalah. Sebagai model peran yaitu
paerawat dalam memberikan bantuan kepada pasien menggunakan dir sendiri sebagai alat
melalui contoh perilaku yang ditampilkan oleh perawat. Memperhatikan aspek fisik dari
masalah kesehatan klien merupakan hal yang penting. dalam hal ini perawat perlu
memasukkan pengkajian biologis secara menyeluruh dalam mengevaluasi pasien kelainan
jiwa untuk meneteksi adanya penyakit fisik sedini mungkin sehingga dapat diatasi dengan
cara yang tepat. Memberi pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada pasien, keluarga dan
komunitas yang mencakup pendidikan kesehatan jiwa, gangguan jiwa, cirri-ciri sehat jiwa,
penyebab gangguan jiwa, cirri-ciri gangguan jiwa, fungsi dan ugas keluarga, dan upaya
perawatan pasien gangguan jiwa :
1) Sebagai perantara social yaitu perawat dapat menjadi perantara dari pihak pasien, keluarga
dan masyarakat alam memfasilitasi pemecahan masalah pasien.
2) Kolaborasi dengan tim lain. Perawat dalam membantu pasien mengadakan kolaborasi
dengan petugas lain yaitu dokter jiwa,perawat kesehatan masyarakat (perawat komunitas),
pekerja Social, psikolog, dan lain-lain.
1) Pencegahan Primer
Target pelayanannya yaitu anggota masayarakat yang belum Mengalami gangguan sesuai
dengan kelompok umur yaitu anak- Anak, remaja, dewasa dan usia lanjut.
a. Program pendidikan kesehatan, program sosialisasi, Manajmen stres dan persiapan menjadi
orang tua.
2) Pencegahan Sekunder
Target pelayanannya yaitu anggota masyarakat yang Beresiko atau memperlihatkan tanda-
tanda masalah psikososial Atau gangguan jiwa.
c. Follow up
3) Pencegahan Tersier
Target pelayanannya yaitu masayarakat yang sudah mengalami gangguan jiwa pada tahap
pemulihan. Aktivias