Kelompok 4 Hubungan Hukum Adat Dengan Ilmu Ilmu Hukum

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN HUKUM ADAT DENGAN ILMU ILMU HUKUM

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Adat
Dosen Pengampu Salman Yunan Hidayat M.Si

Disusun oleh :

1. Mustajabah khoirun Nisa 2210011382


2. Kamilah 2210011395
3. Marchelia Nindya fadhilah 2270011369
4. Kirana Abu Bakar 2140011283

INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA


2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW yang dengan cinta Beliau terhadap umatnya kita dapat merasakan kenikmatan
Islam dihari ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Hukum Adat dengan dosen pengampu Salman Yunan Hidayat M.Si.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari teman-teman penulis harapkan. Atas kritik dan
saran yang baik, penulis mengucapkan terima kasih.

Surakarta, Maret 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. Latar belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan masalah ................................................................................................2
C. Tujuan penulisan ..................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Hubungan hukum adat dengan sosiologi hukum ...................................................3
B. Hubungan hukum adat dengan antropologi ...........................................................6
C. Hubungan hukum adat dengan antropologi hukum................................................7
BAB III ....................................................................................................................8
PENUTUP ................................................................................................................8
A. Kesimpulan ..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Hukum Adat adalah hukum tidak tertulis karena aturan ini tidak ada dalam hukum
tercatat. Ada kebiasaan sebagai penggunaan tertentu, di antaranya masyarakat
beranggapan bahwa itu harus legal dari sudut pandang hukum, yang berlangsung
selama waktu tertentu. Hukum umum atau Hukum Adat adalah hukum berdasarkan
adat. Karakteristik penting dari common law adalah bahwa ia diturunkan secara lisan
dari generasi ke generasi.

Kaitan antara hukum dan kebiasaan dimulai dari suatu kebiasaan turun-temurun
dalam suatu daerah atau kelompok sosial yang dijadikan sumber hukum ditujukan baik
untuk suatu kelompok kecil maupun kelompok besar. Hukum biasanya lahir melalui
kebiasaan-kebiasaan baik atau buruk. Suatu adat akan menjadi hukum adat, apabila ada
keputusan dari kepala adat dan apabila tidak ada keputusan, maka itu tetap merupakan
tingkah laku atau adat.

Hukum adat atau hukum tidak tertulis didasarkan pada proses interaksi dalam
masyarakat, berfungsi sebagai pola untuk mengorganisasikan serta memperlancar
proses interaksi tersebut. Penerapan hukum adat dilakukan oleh Lembaga Adat
penerapan hukum sebagai upaya dalam menegakan hukum serta untuk memulihkan
ketidak seimbangan lingkungan masyarakat adat dari akibat adanya pelanggaran
(masalah yang terjadi hukum adat yang terjadi).
Hal ini sangat berkaitan sekali dengan hubungan hukum adat dengan sosiologi hukum
dan antropologi hukum.

B. Rumusan masalah.
1. Apa hubungan hukum adat dengan sosioligi hukum ?
2. Apa bubungan hukum adat dengan antropologi ?
3. Apa hubungan hukum adat dengan antropologi hukum ?

C. Tujuan penulisan.
1. Mengetahui hubungan hukum adat dengan sosiologi hukum.
2. Mengetahui hubungan hukum adat dengan antropologi.
3. Mengetahui hubungan hukum adat dengan antropolgi hukum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan hukum adat dengan sosiologi hukum.


1. Hukum adat dalam pembangunan.

Hukum adat merupakan system hukum yang tidak lepas dari pespektif
sosiologi hukum (sudut pandang) sebagai fungsi pengendalian social. Hukum
tidak tertulis atau hukum adat didasarkan pada proses interaksi dalam
masyarakat, dan kemudian berfungsi sebagai pola untuk mengorganisasikan serta
mempelancar prosesinteraksi tersebut.

Dengan demikian dapat di katakan, bahwa manfaat hukum adat bagi


pembangunan atau pembangunan hukum khususnya adalah sebagai berikut:
a) Adat kecenderungan di dalam hukum adat untuk merumuskan
keteraturan perilaku mengenai peranan dan fungsi.
b) Di dalam hukum adat biasanya perilaku-perilaku dengan gejala akibat-
akibatnya dirumuskan secara menyeluruh, terutama untuk perilaku menyimpang
dengan sanksinya yang negatif.
c) Biasanya di dalam hukum adat dirumuskan perihal pola penyelesaian
sengketa yang mungkin terjadi.

Sudah tentu bahwa konteks sosial dari masing-masing suku bangsa, akan
memberi warna tertentu pada hukum adat tersebut. Namun tidaklah mustahil,
bahwa dari perbedaan- perbedaan yang ada dapatlah dicari persamaan-persamaan
di dalam asas-asas hukumnya.

3
2. Sistem Pegendalian Sosial.

Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang di tempuh kelompok atau
orang masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai dengan harapan
kelompok atau masyarakat. Hukum adat sebagai sistem pengendalian sosial telah
memberikan perananya dalam rangka terciptanya keteraturan masyarakat. Di sinilah
pentingnya keberadaan hukum adat sebagai sistem pengendalian sosial yang
diharapkan agar anggota masyarakat mematuhi norma-norma sosial sehingga
terciptanya keselarasan dalam kehidupan sosial.

Beberapa jenis pengendalian sosial adalah:


a. Pengendalian Preventif Merupakan kontrol sosial yang dilakukan sebelum
terjadinya pelanggaran atau dalam versi “mengancam sanksi” atau usaha
pengcegahan terhadap terjadinya penyimpangan terhadap norma dan nilai. Jadi
usaha pengendalian sosial yang bersifat prefentif dilakukan sebelum terjadinya
penyimpangan

b. Pengendalian Represif Kontrol sosial yang dilakukan setelah terjadinya


pelanggaran dengan masksud hendak bertujuan untuk mengembalikan
keserasian yang pernah mengalami gangguan.

c. Pengendalian Sosial Gabungan merupakan usaha mencegah terjadinya


preventive, sekaligus mengembalikan penyimpangan yang tidak sesuai dengan
norma-norma social.

4
3. Pendekatan Sosiologis Serta Hukum Adat dalam Pembangunan.

Hukum pasa hakekatnya merupakan suatu realitas sosial, karena mempunyai


karakteristik yang selalu merujuk pada realitas sosial. Pertama, hukum menghendaki
adanya stabilitas dalam masyarakat. Kedua, hukum sebagai kaedah-kaedah yang
mengatur hubungan antar manusia. Ketiga, hukum cenderung untuk mementingkan
ketertiban.

Suatu pendekatan sosiologis, biasanya bersifat Pragmatis yang artinya


menganalisis gejala-gejala sosial dengan agak mengabaikan konteks kebudayaannya
secara menyeluruh. Pendekatan sosiologis sifatnya lebih pada orientasi permasalahan.
Akibatnya, pendekatan sosiologis memusatkan perhatian terhadap bagian tertentu dari
masyarakat atau kebudayaan.

Hukum tidak tertulis atau hukum adat didasarkan pada proses interaksi dalam
masyarakat, dan kemudian berfungsi sebagai pola untuk mengorganisasikan serta
memperlancar prosesinteraksi tersebut. Sehingga, seringkali hukum adat dinamakan
“ a system of stabilized interactional expentacies”

4. Dasar Hukum Adat dari Sudut Pandang Sosiologis.

Dari sudut pandang sosiologi masyarakat, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pendasaran Hukum Adat yang bersifat mengikat, yaitu di antaranya
sebagai berikut:
a. Hukum adat bersifat mengikat terhadap masyarakat.
b. Hukum adat bersifat mengiksat terhadap kebudayaan.

5
B. Hubungan ilmu hukum adat dengan antropologi.

Ilmu hukum adat membutuhkan suport dari ilmu antropologi. Hal ini
dikarenakan banyak metode-metode antropologi yang digunakan untuk meneliti
lebih jauh tentang latar belakang kehidupan hukum adat diberbagai daerah. Para
ahli antropologi juga harus mempunyai pengetahuan umum tentang konsep
konsep hukum pada umumnya.

Hal ini dikarenakan hukum merupakan salah satu aktivitas kebudayaan dalam
lapangan sosial. Sehingga ketika seorang ahli antropologi hendak melakukan
penelitian terhadap adat istiadat dari suatu daerah maka harus mempunyai
pengetahuaan tentang konsep dan istilah hukum adat disana.

Hukum adat bukan merupakan suatu sistem hukum yang telah diabstrakkan
sebagai aturan-aturan dalam kitab-kitab undang-undang melainkan timbul dan
hidup langsung dai masalah-masalah perdata yang berasal dari dalam aktivitas
masyarakat.

6
C. Hubungaan hukum adat dengan atropologi hukum.

Menurut Bapak Antropologi Indonesia, yakni koentjaraningrat mengatakan


bahwa Hukum adat memerlukan ilmu antropologi hukum, terutama mengenai
metode-metode penelitiannya, agar dapat mengkaji dan meneiliti tentang latar
belakang hukum adat yang berlaku di suatu daerah.

Seorang ahli antropologi harus mengetahui hukum adat yang berlaku di


suatu daerah, hal ini dikarenakan hukum adat itu yang membuat peneliti
antropologi dapat beradaptasi dan mengikuti aturan-aturan adat yang ada di
dalam suatu daerah hukum adat lahir dari kaidah-kaidah dan harus ditaati oleh
masyarakat, sehingga dapat disimpulkan bahwa hukum adat lahir dari
kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat suatudaerag sebagai bagian dari
hasil antropologi.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara bahasa hukum adat terbagi dari dua kata yakni hukum dan adat. Hukum
adalah kumpulanaturan atau norma yang apabila dilanggar akan dikenai sanksi, dan
yang membuat hukum adalahorang yang memiliki kewenangan atasnya.

Ilmu hukum adat membutuhkan suport dari ilmu antropologi dan sosiologi. Hal
ini dikarenakan banyak metode-metode antropologi dan sosiologi yang digunakan
untuk meneliti lebih jauh tentang latar belakang kehidupan hukum adat diberbagai
daerah.

Menurut Bapak Antropologi Indonesia, yakni koentjaraningrat mengatakan


bahwa hukum adat memerlukan ilmu antropologi hukum, terutama mengenai metode-
metode penelitiannya, agar dapat mengkaji dan meneiliti tentang latar belakang hukum
adat yang berlaku di suatu daerah.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Adat_di_Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Indonesia

http://www.gunungmaskab.go.id/informasi/ucapan-dirgahayu-ke-8-kab-
gunung-mas-dari- pemprov-kalteng.html

9
10

Anda mungkin juga menyukai