Modul PMSM Semester Genap
Modul PMSM Semester Genap
Modul PMSM Semester Genap
Sistem injeksi bahan bakar terdiri dari 3 komponen utama yaitu sensor unit, control unit, dan
actuator unit.
Thermistor
3. Actuator Unit
Actuator terdiri dari beberapa komponen pekerja yang bertugas sebagai eksekutor atau
pelaksana yang mendapatkan perintah dari control unit, yaitu :
a. FID
FID (Fast Idle Solenoid Sistem) berfungsi menambah aliran udara ke throttle body
pada saat mesin masih dingin, sehingga bahan bakar yang disuplai dari injector
bertambah dan mesin mudah untuk dihidupkan. Pada saat suhu mesin dingin valve
FID terbuka dan udara dapat mengalir melalui hole / saluran by pass sehingga
jumlah bahan bakar yang disemprotkan lebih banyak, kemudian pada saat suhu
mesin panas valve FID tertutup dan udara tidak dapat mengalir melalui hole / saluran
by pass sehingga jumlah bahan bakar yang disemprotkan lebih sedikit
b. Fuel pump
Fuel pump (pompa bahan bakar) berfungsi mengalirkan bahan bakar dari tangki ke
injektor dan menaikkan tekanan bahan bakar sehingga bahan bakar yang keluar dari
injector berbentuk spray / kabut sehingga mudah terbakar. Pompa bahan bakar
terletak di dalam tangki bahan bakar dan bekerja secara elektrik yaitu dengan
mendapatkan tegangan listrik dari ECU / ECM.
c. Injektor
Injektor adalah nozel yang bekerja secara elektromagnetik, injektor akan
menginjeksikan bahan bakar sesuai perintah dari control unit. Injektor dipasang pada
saluran masuk di kepala silinder, melalui injektor bahan bakar dikabutkan dengan
memberikan tekanan tinggi dan dilewatkan di lubang-lubang kecil yang ada di
injektor.
Proses penyemprotan bahan bakar terjadi saat control unit mengirimkan tegangan
listrik ke solenoid coil, pada solenoid coil yang dialiri listrik akan menghasilkan
elektromagnetik yang selanjutnya menarik core dan needle valve ke atas sehingga
bahanbakar bertekanan tinggi akan menyemprot keluar dari lubang-lubang kecil di
injektor.
d. Coil ignition
Coil ignition merupakan komponen sistem pengapian yang mana pada sistem injeksi
bahan bakar ini ignition coil akan beroperasi jika mendapat pasokan tegangan listrik
dari control unit. Tegangan yang masuk ke coil ignition akan ditingkatkan menjadi
sekitar 25.000 volt selanjutnya untuk membangkitkan percikan bunga api di ujung
elektroda busi. Seberapa lama busi memercikkan bunga api dan kapan tepatnya busi
memercikkan bunga api diatur sepenuhnya control unit berdasarkan laporan /
informasi dari semua sensor yang ada.
e. Kipas pendingin radiator
Seperti halnya komponen actuator yang lainnya, kipas pendingin radiator juga akan
bekerja berdasarkan perintah dari control unit. Control unit memerintahkan kipas
pendingin untuk berputar dengan mengirimkan tegangan listrik sebagai sumber
energi gerak kipas pendingin elektrik. Control unit akan memeritahkan kipas
pendingin untuk bergerak hanya pada saat mesin panas saja berdasarkan informasi
dari sensor suhu cairan pendingin mesin.
f. MIL (Malfunction Indicator Lamp)
Malfunction Indicator Lamp adalah sebuah lampu yang terletak pada instrument
sepeda motor yang berfungsi sebagai indikator kerusakan pada sistem injeksi bahan
bakar sepeda motor. Apabila terjadi kerusakan pada komponen sistem injeksi bahan
bakar sepeda motor MIL akan berkedip beberapa kali sesuai dengan jenis kerusakan
yang terjadi, ada dua macam kedipan MIL yaitu kedip panjang dan kedip pendek.
Kedipan panjang melambangkan angka puluhan dan kedipan pendek melambangkan
angka satuan. Sebagai contoh pada kerusakan fuel injektor dengan kode kerusakan
12 maka MIL akan berkedip panjang satu kali dan berkedip pendek sebanyak dua
kali.
B. Perawatan Berkala Sistem Injeksi Bahan Bakar
Sistem injeksi bahan bakar telah dirancang sedemikian rupa untuk meminimalkan proses
perawatan, walaupun demikian bukan berarti sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi
bahan bakar bebas dari perawatan berkala. Hanya saja perawatan berkala pada sepeda motor
injeksi sebagaian besar hanya berupa tindakan pemeriksaan dan pengukuran saja. Berikut ini
dijelaskan contoh tindakan perawatan berkala pada sepeda motor injeksi bahan bakar.
1. Mengganti saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar berfungsi menyaring kotoran di dalam tangki sebelum dihisap oleh
pompa bahan bakar, saringan bahan bakar sebaiknya diganti setelah menempuh jarak
tertentu. Perawatan saringan bahan bakar dilakukan dengan cara mengganti part
saringannya saja yang biasanya terpasang pada pompa bahan bakar.
2. Pengukuran tekanan bahan bakar
Tekanan bahan bakar dapat digunakan sebagai patokan utama dalam sistem injeksi bahan
bakar. Beberapa gangguan / permasalahan pada sepeda motor sistem injeksi dapat
terdeteksi dengan melakukan pemeriksaan tekanan bahan bakar. Alat yang digunakan
untuk memeriksa tekanan bahan bakar adalah fuel pressure gauge.
Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan disebut diagnostic tool atau
scan tool, scan tool dapat digunakan untuk menemukan kerusakan yang terjadi
pada sepeda motor sistem injeksi bahan bakar. Tetapi kerusakan yang mampu
dibaca oleh scan tool hanya kerusakan yang terjadi pada komponen yang
terhubung dengan control unit saja, scan tool tidak mampu menemukan
kerusakan yang terjadi pada komponen lain yang tidak ada sangkut pautnya
dengan control unit. Sebagai contoh apabila lampu kepala putus tidak akan
terdeteksi pada scan tool. Selain dapat menemukan kerusakan komponen scan
tool juga dapat digunakan untuk pembacaan current data, menghapus histori
kerusakan, dan membaca hasil pengukuran nilai-nilai yang dihasilkan oleh
sensor-sensor dan actuator sistem injeksi bahan bakar sepeda motor. Namun
bagaimana langkah penggunaan scan tool tidak kami bahas disini, silahkan baca
pada manual book scan tool yang digunakan karena bisa jadi setiap scan tool
memiliki standard operasional prosedur yang tidak sama.
b. Pemeriksaan kerusakan sistem injeksi bahan bakar menggunakan self diagnosa
Pemeriksaan ini tanpa membutuhkan scan tool, cukup dengan memperhatikan
blink code atau kedipan pada MIL, setiap kedipan yang terjadi pada MIL dapat
diartikan sebagai kode kerusakan yang terjadi pada saat itu. Lampu MIL hanya
akan berkedip jika terjadi kerusakan atau kegagalan fungsi pada sistem injeksi
bahan bakar saja. Berikut ini contoh kode kegagalan fungsi pada sepeda motor
beserta daftar kerusakannya :
Injector = 12 kedipan
Bank Angle = 54 kedipan
Engine Oil Temp = 7 kedipan
Manifold Abs.Pressure = 1 kedipan
Throttle Position = 8 kedipan
Intake Air Temp = 9 kedipan
ECM = 33 kedipan
Kedipan tersebut akan hilang setelah kerusakan pada komponen diperbaiki atau
diganti, setelah dialakukan perbaikan MIL akan menyala secara normal kembali
namun demikian pada sistem control unit masih tersimpan histori kegagalan atau
sejarah kerusakan pada komponen yang telah diganti dan ini akan mengganggu
kinerja sistem injeksi bahan bakar, oleh karena itu histori kegagalan harus direset
atau dihapus agar sistem injeksi bahan bakar dapat berfungsi dengan baik. Berikut
adalah prosedur pemeriksaan histori kegagalan dan cara menghapusnya:
1) Pemeriksaan histori kode kegagalan dalam control unit / ECM
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui adanya histori kode kegagalan di
dalam ECM, apabila pada langkah ini tidak ditemukan histori kode
kegagalan maka tidak perlu dilakukan reset ECM.
Prosedur pemeriksaan :
1. Lepas kover sehingga DLC kelihatan
2. Pastikan kunci kontak posisi “OFF”
3. Lepaskan penutup DLC
4. Hubungkan DLC short connector
5. Putar kunci kontak ke posisi “ON”, jika terdapat histori kegagalan
pada ECM maka lampu akan berkedip sesuai kode kegagalan yang
terjadi.
Gb. DLC short connector
2) Menghapus histori kode kegagalan dalam control unit / ECM
Menghapus histori kegagalan dapat dilakukan jika terdapat histori
kegagalan pada sistem control unit.