Artikel
Artikel
Artikel
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang
menentukan pola konsumsi mahasiswa UMY. Pengumpulan data pada penelitian
ini menggunakan kuesioner. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100
responden, menggunakan teknik random sampling. Variabel bebas yang
AFILIASI:
1 Department of Economics, digunakan pada penelitian ini yaitu uang saku, gaya hidup, literasi ekonomi, dan
Faculty of Economics and Business, dummy fakultas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel uang saku dan
Universitas Muhammadiyah literasi ekonomi memilki pengaruh terhadap pola konsumsi mahasiswa UMY.
Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia. Variabel gaya hidup dan dummy fakultas tidak memiliki pengaruh terhadap pola
konsumsi mahasiswa UMY.
*KORESPONDENSI: Kata Kunci: Pola Konsumsi; Uang Saku; Gaya Hidup; Literasi Ekonomi; Fakultas.
[email protected]
Menurut KKBI Mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi serta dalam struktur
pendidikan Indonesia menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi diantara yang
lainnya (Sianturi, 2018). Mahasiswa merupakan suatu golongan dari masyarakat
tentunya melakukan kegiatan konsumsi juga dalam kesehariannya baik itu konsumsi
barang maupun jasa. Pola konsumsi mahasiswa tentunya berbeda dengan masyarakat
biasa. Biasanya kegiatan konsumsi mahasiswa hanya terbagi untuk kebutuhan kuliah,
kebutuhan non-kuliah, dan konsumsi makanan sehari-hari.
Untuk melihat cakupan yang lebih jelas lagi, penulis memilih Universitas
Muhammadiyah Yoyakarta (UMY) sebagai cakupan penelitian. UMY merupakan salah
satu universitas yang ada di Provinsi DIY, tepatnya di Kabupaten Bantul. Universtas
Muhammadiyah Yogyakarta memiliki beberapa fakultas yaitu: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan
Bahasa, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian,
dan Fakultas Agama Islam.
Konsumsi yang berbeda antar mahasiswa bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya yaitu pendapatan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlaila
Hanum, dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pendapatan berpengaruh secara
positif terhadap tingkat konsumsi Mahasiswa Universitas Samudra (Hanum, 2017).
Selain faktor pendapatan, bisa jadi perbedaan tingkat konsumsi juga dipengaruhi oleh
pengetahuan ekonomi. Sesuai dengan penelitian Indrianawati dan Soesatyo, pada
penelitiaanya dijelaskan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya dan pengetahuan ekonomi
berpengaruh secara negatif terhadap tingkat konsumsi Mahasiswa Pascasarjana
Universitas Negeri Surabaya (Indrianawati & Soesatyo, 2015).
Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian Ahmed, Mughal, dan Zarzoso (2018), hasil penelitian mereka
menunjukkan bahwa pengiriman uang asing menyebabkan perubahan konsumsi yang
signifikan. Pengiriman uang tidak meningkatkan konsumsi barang dan rekreasi
melainkan alokasi untuk pendidikan meningkat secara substansial. Pengiriman uang
domestik pada rumah tangga pengeluarannya fokus untuk SDM yaitu kesehatan dan
pendidikan. Penerima uang transfer internasional yang hidup di bawah 1 dolar per hari
lebih banyak membelanjakannya untuk makanan dibandingkan dengan mereka yang
bukan penerima, sedangkan anggaran untuk pendidikan dan kesehatan sama.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Sri Mulyani (2015), Penelitian ini
menggunakan analisis statistik deskriptif dan crosstabs. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi mahasiswa baik itu perempuan atau laki-
laki banyak dihabiskan untuk konsumsi non-makanan. Mahasiswa perempuan lebih
besar pengeluarannya dari mahasiswa laki-laki, baik itu konsumsi makanan maupun
non-makanan. Pengeluaran konsumsi non-makanan yang paling tinggi yaitu untuk
konsumsi fashion sebesar 39,86%, kedua untuk hiburan sebesar 22,36%, ketiga untuk
transportasi sebesar 18%, keempat untuk komunikasi sebesar 11,90%, terakhir untuk
biaya penunjang kuliah sebesar 7,03%.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh uang saku, gaya hidup, literasi
ekonomi, dan dummy fakultas terhadap Pola Konsumsi Mahasiswa UMY. Obyek pada
penelitian ini yaitu mahasiswa aktif S1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis
data yang digunakan pada penelitian yaitu data primer, yaitu data yang diambil secara
langsung dari responden. Teknik pengumpalan data pada penelitian ini menggunakan
kuesioner tertutup. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebesar 100
responden, yang ditentukan berdasarkan rumus slovin dengan nilai signifikansi 10%.
Adapun variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel uang saku, gaya
hidup, literasi ekonomi, dan dummy fakultas. Variabel terikat yaitu pola konsumsi
mahasiswa UMY. Pada penelitian ini analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear
berganda, uji hipotesis (uji F, uji T, dan koefisien determinasi), uji asumsi klasik, dan uji
validitas serta uji reliabilitas.
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan memiliki nilai r
hitung yang lebih besar dari r tabel. Nilai signifikansinya juga kurang dari 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan kuesioner dapat dinyatakan valid. Uji
reliabilitas pada seluruh item variabel bebas masing-masing memiliki nilai alpha sebesar
0,529 untuk variabel uang saku yang termasuk reliabilitas moderat, 0,732 untuk variabel
gaya hidup yang termasuk reliabilitas tinggi, 0,758 untuk variabel literasi ekonomi yang
termasuk reliabilitas tinggi, dan 0,812 untuk variabel pola konsumsi yang termasuk
reliabilitas tinggi. Untuk tahap selanjutnya yakni pengujian asumsi klasik.
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwasannya nilai signifikansi uji normalitas
menggunakan kolmogrov-smirnov sebesar 0,200. Sebuah data dapat dikatakan
berdistribusi normal ketika nilai signifikansinya lebih dari 0,05. Hasil uji normalitas pada
penelitian ini 0,200 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data ini lolos uji normalitas.
Uji autokorelasi dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya
korelasi yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain
pada model regresi. Data dapat dikatakan lolos autokorelasi ketika nilai durbin watson
berada diantara nilai dU dan 4-dU. Dari tabel statistik durbin watson nilai dU=1,758 dan
nilai 4-DU = 2,242. Berdasarkan tabel 2 nilai durbin watson sebesar 2,152. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada penelitian ini, karena (dU)
1,758 < (dw) 2,151 < 2,242 (4-dU).
Uji multikolinearitas dilakukan pada penelitian ini untuk melihat apakah terjadi korelasi
yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear. Dasar
keputusan apakah terjadi multikolinearitas atau tidak adalah jika nilai VIF < 10 maka
tidak terjadi multikolinearitas, dan jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas.
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui seluruh variabel bebas nilai VIFnya kurang
dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi
penelitian ini.
Uji heterokedastisitas dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan lain. Ketentuannya yaitu jika
nilai signifikansi lebih dari 0,05 (sig > 0,05) maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Sebaliknya jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 (sig < 0,05) maka terjadi
heterokedastisitas. Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas yang terdapat pada tabel 2
dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uang saku yaitu (0,439> 0,05), nilai
signifikansi gaya hidup yaitu (0,272 > 0,05), nilai signifikansi literasi ekonomi yaitu (0,094
> 0,05), dan nilai signifikansi dummy fakultas yaitu (0,446 > 0,05). Maka dapat
disimpulkan jika seluruh variabel tidak terjadi heterokedastisitas. Setelah memastikan
beberapa pengujian telah dilakukan, maka perlu melanjutkan ke pengujian utama, yakni
regresi.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 3 maka diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Di mana Y adalah Pola Konsumsi Mahasiswa UMY; X1 adalah Uang Saku: X2 adalah gaya
hidup; X3 adalah literasi ekonomi; D1 adalah dummy fakultas.
Berdasarkan hasil uji F pada tabel 3 dapat diketahui bahwasannya nilai signifikansi yaitu
0,000 yang artinya nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Maka dapat
disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen uang saku, gaya hidup, literasi
ekonmi, dan dummy fakultas mempengaruhi variabel dependen pola konsumsi
mahasiswa UMY.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uang saku
sebesar 0,034 < 0,05. Dan diperoleh nilai (t hitung) 2,150 > 1,984 (t tabel). Maka dapat
disimpulkan variabel uang saku memiliki pengaruh terhadap variabel pola konsumsi
mahasiswa UMY. Sedangkan, dengan nilai signifikansi sebesar 0,316 > 0,05. Dapat dilihat
juga jika nilai (t hitung) 1,009 < 1,984 (t tabel). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
gaya hidup tidak memiliki pengaruh terhadap variabel pola konsumsi mahasiswa UMY.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2017), ia
menyimpulkan bahwa uang saku berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi literasi ekonomi
sebesar 0,000 < 0,05. Dapat diperoleh juga nila (t hitung) 4,355 > 1,984 (t tabel).
Sehingga dapat disimpulkan bahwasannya variabel literasi ekonomi memiliki pengaruh
terhadap variabel pola konsumsi mahasiswa UMY. Penelitian ini tidak sejalan dengan
Untuk variabel dummy, dengan nilai signifikansi sebesar 0,181 > 0,05. Dan diperoleh nilai
(t hitung) 1,347 < 1,984 (t tabel). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dummy
fakultas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel pola konsumsi mahasiswa UMY.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 3 diperoleh nilai Adjusted R
Square sebesar 0,226. Sehingga dapat diartikan bahwasannya variabel independen yaitu
uang saku, gaya hidup, literasi ekonomi, dan dummy fakultas dapat menjelaskan
variabel dependen yaitu pola konsumsi mahasiswa UMY sebesar 22,6% sedangkan
sisanya 77,4% dijelaskan oleh faktor lain di luar model.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah penulis jabarkan, terdapat
beberapa kesimpulan sebagai berikut: variabel uang saku dan literasi ekonomi
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Pola Konsumsi Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sedangkan, Gaya Hidup dan variabel fakultas
tidak memiliki pengaruh terhadap Pola Konsumsi Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis ingin memberikan saran
sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata mahasiswa universitas
muhammadiyah yogyakarta melakukan pengelolaan uang sakunya, oleh karena itu
penulis menyarankan untuk mempertahankan kebiasaan tersebut. Diharapkan
mahasiswa juga dapat mengatur pola konsumsinya denga baik dan mendahulukan
kebutuhan primer.
Untuk peneliti yang akan membahas topik yang sama dengan penelitian ini, penulis
menyarankan untuk menambah jumlah sampel agar hasilnya lebih baik. Untuk variabel
bebasnya kalau bisa gunakan variabel yang sekiranya dapat menjelaskan variabel terikat
secara lebih baik.
Daftar Pustaka
Ahmed, J., Mughal, M., & Zarzoso, I. M. (2018). They Earn and Send: We Spend:
Consumption Pattern Of Pakistani Migrant Households. International Journal Of Social
Economics, 45(7), 1092-1108. Diakses dari
https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/IJSE-01-2017-
0029/full/pdf
Budanti, H. S., Indriayu, M., & Sabandi, M. (2017). Pengaruh Lingkungan Sosial Dan Gaya
Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi