Artikel Putu Ayu Sugiarti
Artikel Putu Ayu Sugiarti
Artikel Putu Ayu Sugiarti
¹[email protected]
²[email protected]
³[email protected]
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas bertujuan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar
siswa pada Pembelajaran Tematik. Alternatif pemecahan masalah dengan
Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM). Subjek penelitian adalah siswa
Kelas V SD Negeri 2 Banjar Tengah, berjumlah 12 orang. Rancangan penelitian
dibuat meliputi dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/ penilaian, dan refleksi. Teknik
pengumpulan data dengan tes hasil belajar dan dianalisis dengan analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif sederhana. Indikator keberhasilan yang
ditetapkan adalah rata-rata hasil belajar (=75,00), dan ketuntasan (=85,00).Hasil
penelitian: (1) dengan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dapat
meningkatkan rata-rata hasil belajar siswadengan perolehan nilai 66,67 pada Pra
Siklus, 73,33 pada Siklus I, dan 80,42 pada Siklus II; (2) dengan Pendekatan
Sains-Teknologi-Masyarakat (STM)dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar
siswa dengan ketercapaian 41,67% pada Pra Siklus, 75,00% pada Siklus I, dan
91,67% pada Siklus II. Simpulan bahwa dengan Pendekatan Sains-Teknologi-
Masyarakat (STM), dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam kemampuan
memahami Manusia dan Lingkungan padapembelajaraanPembelajaran Tematik
siswa Kelas V SD Negeri 2 Banjar TengahSemester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023.
Implikasi penelitian bahwa Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) tepat
digunakan dalam pembelajaran di sekolah dasar dengan tema lingkungan.
PENDAHULUAN
1
2
belum lengkap, tetapi lambat laun makin lengkap di saat kita makin banyak
berinteraksi dengan ayam yang ternyata ada bermacam-macam jenisnya, tetapi
semua disebut ayam. Pengetahuan bukan suatu barang yang dapat dipindahkan
begitu saja dari pikiran seseorang (dalam kasus ini pendidik) kepada orang lain
atau peserta didik. Bahkan ketika pendidik bermaksud memindahkan konsep,
ide, nilai, norma, keterampilan dan pengertian kepada peserta didik, pemindahan
itu harus diinterpretasikan dan dibentuk oleh peserta didik sendiri. Tanpa
keaktivan peserta didik dalam membentuk pengetahuan, pengetahuan seseorang
tidak akan terjadi. Jadi pembelajaran yang menggunakanpendekatan Sains-
Teknologi-Masyarakat (STM) sejajar dengan pelaksanaan pembelajaran dari
pandangan konstruktivisme dalam belajar dan mengajar (Yager dalam Sadia,
2009). Pandangan konstriktivisme dalam belajar dan mengajar didasarkan atas
asumsi bahwa “pengetahuan dibangun di dalam pikiran pebelajar” (Bodner
dalam Sadia, 2009). Model konstruktivis tentang belajar dan mengajar, memberi
tekanan pada pentingnya peran prior knowledge siswa dalam belajar, serta
memperhatikan bagaimana pengetahuan itu dibangun di dalam struktur kognitif
siswa. Model konstruktivis menempatkan siswa pada posisi sentral dalam proses
pembelajaran. Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) di samping
menggunakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang berlaku pada model
konstruktivis dalam pembelajaran, juga memberi kesempatan kepada siswa
sebagai decision maker dalam memecahkan masalah.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan Sains-
Teknologi-Masyarakat (STM) adalah seperti pada table 2.1 berikut.
Tabel 1 Langkah-langkah pembelajaran menggunakan Dengan Pendekatan
Sains-Teknologi-Masyarakat (STM)
deskriptif dalam bentuk tabel, histogram dan uraian secara singkat. Terhadap
data yang diperoleh dilakukan analisis sederhana untuk mendapatkan nilai rata-
rata, dan prosentase peningkatannya dengan menggunakan program Excel.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diperoleh nilai rata-rata dan
peningkatannya mulai dari data sebelum tindakan (Pra Siklus), Siklus I sampai
pada Siklus II. Data tentang kondisi awal kemampuan siswa diperoleh dari
pengamatan awal melalui cek dokumen tentang hasil ulangan sebelumnya yang
dilakukan guru terhadap siswa berjumlah 12 orang. Cek dokumen dan dari hasil
pengamatan diketahui bahwa dari 12 orang siswa di kelas kemampuan siswa
dalam menjawab hasil tes awal masih tergolong rendah. dari12 orang siswa
seluruhnya pada pembelajaran Tematik dapat dilihat pada table berikut. Data
hasil belajar siswa pada Pembelajaran Tematik Pra Siklus dapat dilihat pada
table 4.1 berikut.
Tabel 4.1DataHasil BelajarPembelajaran Tematik siswa Kelas V SD Negeri 2
Banjar Tengah, sebelum Tindakan (Pra Siklus)
Tabel4.4Rekap hasilbelajardanketuntasanPembelajaran
TematiksiswaKelas VSD Negeri 2 Banjar
Tengah,sebelumtindakan (Pra Siklus),Siklus IdanSiklus II
Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rata-Rata 66,67 73,33 80,42
ketuntasan (or) 5 9 11
ketuntasan (%) 41,67% 75,00% 91,67%
peningkatan
Pra SikluskeSiklus Siklus IkeSiklus
Total
I II
Rata-Rata 6,67 7,08 13,75
ketuntasan (or) 4 2 6
ketuntasan (%) 33,33% 16,67% 50,00%
90.00 80.42
73.33
80.00 66.67
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rata-rata
Gambar4.1Histogramrata-rata hasilbelajarPembelajaran
TematiksiswaKelas VSD Negeri 2 Banjar Tengah
91.67%
100.00%
90.00% 75.00%
80.00%
70.00%
60.00%
41.67%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Ketuntasan
16
DAFTARPUSTAKA
Anitah W, Sri dkk. (2011). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Depdiknas. (2008). Media Pembelajaran dan Sumber Belajar. Jakarta: Direktorat
Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan.
Depdiknas.(2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Gagne, Robert M. (1977). The Conditions of Learning.Third Edition. New York:
Holt, Reinhart and Winston.
Hamzah B. Uno. (2011). Model Pembelajaran Menciptakan Proses belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara
Mikarsa Hera Lestari, Agus Taufik, Puji Lestari Prianto. (2013). Pendidikan Anak
SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Poedjiadi, A. (2005). Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Sadia I Wayan. (2009). Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat Dalam
Pembelajaran Sains. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Wardani, IGAK, dkk.(2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka.
------, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional.