Zahid Revisi
Zahid Revisi
Zahid Revisi
NIM
SEMESTER
PRODI :
Ilmu Pemerintahan
FAKULTAS :
Syari’ah
KABUPATEN BATANGHARI
sistem tata kelola pemerintahan lama yang terkesan lamban, susah, ribet, dan tidak
transparan menuju ke arah sistem tata kelola pemerintahan yang baik, cepat,
1
mudah, transparan dan berkemajuan dengan berbasis teknologi informasi yang
memumpuni.
(ASN) adalah pelayan masyarakat atau abdi negara yang memiliki tanggung
kenyataan yang ada di masyarakat dewasa ini ditengarai masih adanya oknum
aparatur sipil negara yang tidak melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung
jawab.
suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi
organisasi dalam menjalankan misi yang dimilikinya yang dapat diukur dari
akuntabilitas.
1
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
2
kinerja pegawai setiap bulannya. “ Artinya tunjangan kinerja tidak lagi semata
dengan tuntutan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
integritas sangat diperlukan agar tugas yang telah diberikan kepada pegawai dapat
sistem aplikasi atau web merupakan salah satu bentuk dari penerapan e-
maka output dari hasil kerja yang dilakukan secara online, secara otomatis data
yang dihasilkan akan terlihat. Data tersebut berupa jumlah nominal dari tarif
tunjangan yang diterima pegawai. Dukungan sumber daya manusia yang memiliki
3
tunjangan, memberikan informasi serta pelayanan yang baik, meningkatkan
efektifitas serta efisiensi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan atau standar
kesejahteraan masyarakat.
Negara Nomor. 5 tahun 2014, pasal 80 ayat 3 bahwa tunjangan kinerja dibayarkan
pegawai, sebelum diterapkan aplikasi e-kinerja para pegawai yang bekerja dengan
posisi yang sama, pemberian tunjangan kepada para pegawai yang disiplin bekerja
dan yang pegawai yang tidak disiplin dalam bekerja diberikan dengan jumlah
yang sama. Hal ini menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial antar pegawai
sehingga para pegawai yang tadinya disiplin dalam bekerja menjadi malas
menjadi lebih adil, dengan posisi kerja yang sama, pegawai yang rajin bekerja dan
yang malas bekerja tunjangan yang diberikan tidak lagi sama karena pemberian
KTP, E- kinerja dan lain-lain. Sistem ini bertujuan untuk memberikan kemudahan
4
dalam mengakses informasi dan melakukan registrasi administrasi. Pemerintah
Kabupaten Batanghari melakukan usaha untuk melihat ukuran kinerja PNS yang
Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. PP
tersebut secara tegas mengatur standar dan bagian yang dijadikan acuan dalam
bulan yang dituangkan dalam aplikasi web yaitu e-kinerja. Kantor Sekretariat
dan memudahkan dalam penilaian dan pengawasan terhadap kinerja pegawai telah
2
Hadi Sufi Hidayat, “Perana Aplikasi E-kinerja Dalam Meningkatkan Produktifitas
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Medan (Studi Kasus Pada Badan Kepegawaian Daaerah dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemko Medan), Jurnal Publik Reform, 9 No.1 (Juni 2022),
1, https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/jupublik/article/download/2086/1541
5
f. Meningkatkan kompetensi SDM dan jabatan yang dimiliki PNS; dan
Aplikasi e-kinerja terdiri dari dua buah modul, yaitu modul Anjab (analisis
jabatan) dan ABK (analisis beban kerja). Anjab bertujuan untuk menjelaskan apa
saja fungsi dan tugas dari jabatan pegawai. Sedangkan ABK digunakan oleh
pegawai untuk menginput laporan kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan
membuat Laporan Kerja Harian (LKH) dan juga digunakan oleh pimpinan untuk
mengetahui kinerja pegawai dan satuan/unit kerja.3
Sebelum adanya penerapan sistem aplikasi e-kinerja, pengukuran kinerja
penilaian prestasi kerja PNS menggunakan DP3 sudah tidak relevan lagi. Hal ini
karena Penilaian model lama dengan DP3 masuk dalam kategori struktur yang
lemah. Pertama, unsur-unsur penilaian dalam sistem DP3 lebih terfokus pada
sulit untuk diukur. Kedua, tidak adanya standar prosedur penilaian yang dapat
menggunakan standar dan harapan yang mereka sendiri terhadap apa yang mereka
inginkan dari bawahannya. Ketiga, karena DP3 digunakan untuk menilai kinerja
Pegawai Negeri di Indonesia tanpa memperhatikan misi dan visi organisasi, maka
sistem ini tidak dapat memberikan hasil yang valid dan reliabel.
Proses dalam implementasi sistem DP3 ini pun seringkali dipengaruhi oleh
3
Anggreiny A Onibala, Yaulie Rindengan, and Arie S Lumenta, “Analisis Penerapan
Model UTAUT2 Terhadap E-Kinerja Pada Pemerintah Provinsi Sula4 Anggreiny A. Onibala –
Analisis Penerapan Model UTAUT 2 Terhadap E-Kinerja Pada Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara Adanya Pemantauan Kerja Melalui E-Kinerja Tersebut Secara ,” E-Journal Teknik
Informatika 2 (2021): 1–13.
6
merupakan hal yang lumrah terjadi. Konsekuensi dan pengaruh dari hal ini terasa
dalam pelaksanaan penilaian pegawai seperti pegawai tidak atau jarang sekali
berpartisipasi dalam proses penilaian, mereka hanya menunggu nilai dari atasan
mereka saja; atasan jarang sekali memberikan feedback atau masukan terhadap
baik buruknya kinerja pegawai; dan mereka pun jarang mendiskusikan masalah-
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan Kepala BKN Nomor
1 Tahun 2013 Tentang Evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) 5. Dalam
manajemen kinerja yang berawal dari penyusunan rencana kinerja yang berupa
pegawai yang meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya. Dalam
terintegrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5A ayat (3) dan Pasal 11 ayat (3)
4
Tetty Kurniati, “Struktur Dan Implementasi DP3 Sebagai Sistem Penilaian Pekerjaan
(Sebuah Tinjauan Teoritis),” Jurnal Ilmu Administrasi 1, no. 3 (2004): 30–41.
5
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan Kepala BKN Nomor 01
tahun 2013 tentang evaluasi Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN)
7
yang tercantum dalam Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2019 Ayat 15A.6
dan maksimal, ada kendala seperti kendala teknis yang terjadi ketika menginput
laporan kerja harian melalui aplikasi e-kinerja, seringkali jaringan internet yang
Berdasarkan latar belakang masalah, yang telah diuraikan diatas maka penulis
B. Rumusan Masalah
akan diangkat guna dicari solusi dari permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini
Kabupaten Batanghari ?
6
Peraturan Bupati Batanghari Nomor 54 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Batanghari Nomor 2 Tahun 2015 tentang disiplin pegawai negeri sipil di lingkungan
pemerintah kabupaten batanghari
7
Administraus Jurnal, Ilmu Administrasi, and D A N Manajemen, “Urusan Agama
Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas Dimana Lembaga Pemerintah Ini Dibentuk Untuk
Menjadi Lembaga Yang Mampu Melayani Kebutuhan Murung Kabupaten Kapuas . Pekerjaan Dan
Tugas Lembaga Pemerintah Ini Yaitu” 4, no. 3 (2020): 77–94.
8
C. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi perluasan pada pokok bahasan dalam penulisan proposal ini,
terlalu melebar dan menjauh dalam pembahasan ini maka dibatasi yaitu:
2. ASN yang diteliti hanya ASN yang bekerja di kantor sekretariat daerah
kabupaten Batanghari.
1. Tujuan Penelitian
penilaian kinerja Aparatur Sipili Negara dari yang manual ke dalam sistem
berbasis terknologi.
2. Manfaat Penelitian
9
1.Untuk mengetahui pelaksanaan aplikasi E-Kinerja ini dapat
B. Manfaat Praktis
Aplikasi E-Kinerja.
10
E. Kerangka Konseptual
1. KINERJA
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
dan sesuai dengan moral maupun etika. Kinerja Secara Etimologis kata kinerja
dapat disamakan artinya dengan kata performance yang berasal dari Bahasa
dibebankan kepadanya.
suatu unit organisasi di mana dia bekerja. Agar tidak terjadi perbedaan dalam
yang dicapai oleh suatu instansi dalam menjalankan tugasnya dalam kurun
waktu tertentu, akan tercapai peningkatan kinerja yang efektif dan efisien,
apabila :
yang berupa fisik atau pun non fisik yang diharapkan dapat dirasakan
11
2. Hasil adalah mengukur pencapain atau hasil yang terjadi karena
diatas, maka mengukur sumber daya yang digunakan atau biaya per
ditetapkan secara internal, norma atau standar yang bisa diterima atau
kinerja adalah penampilan kerja maupun hasil kerja yang dicapai oleh
digunakan sebagai dasar penilaian atas diri karyawan atau organisasi yang
pekerjaan itu. Semakin tinggi kualitas dan kuantitas hasil kerjanya maka
8
Akhmad Fauzi,Rusdi Hidayat, “Managemen Kinerja”, Surabaya: Airlangga University
Press, 2020, h.1-3.
12
2. E-Kinerja
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja, dan juga menjadi dasar
a. Manfaat E-Kinerja
ASN.
9
Ryndian Gusty, Harapan Tua, and Adianto, “E-Kinerja Merupakan Sebuah Sistem Yang
Terpadu Yang Digunakan Untuk Mengukur, Menilai, Mengawasi Serta Mengelola Kinerja Para
ASN. Aplikasi Ini Bertujuan Untuk Mempermudah Pengelolaan Kinerja ASN Pada
Instansi/Satuan Kerja Yang Secara Terperinci.E-Kinerja,” Jurnal Administrasi Politik Dan Sosial
1, no. 2 (2020): 121–40.
13
b). Pelaksanaan sistem pemerintahan di dalam instansi atau SKPD akan
c). Pengawasan terhadap kinerja dan aktivitas para ASN akan semakin
d). Lebih mudah dalam melakukan penilaian kerja dan prestasi terhadap
otomatis atau KPO dan juga proses pensiun otomatis atau PPO bagi para
ASN.
f). Membantu terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih atau good
i). Memacu para ASN untuk bisa bekerja dengan lebih baik, lebih
10
Onibala, Rindengan, and Lumenta, “Analisis Penerapan Model UTAUT2 Terhadap E-
Kinerja Pada Pemerintah Provinsi Sula4 Anggreiny A. Onibala – Analisis Penerapan Model
UTAUT 2 Terhadap E-Kinerja Pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Adanya Pemantauan
Kerja Melalui E-Kinerja Tersebut Secara .” Hal 4.
14
b. Mekanisme E-Kinerja
d). Evaluasi capaian target SKP secara periodik dan perilaku oleh pejabat
penilai.
parameter lain.
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang professional, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
ASN yang berdasarkan pada Sistem Merit atau perbandingan antara kualifikasi,
11
Ibid, hlm. 5.
15
kompetensi, dan kinerja yang dimiliki oleh calon dalam rekruitmen,
secara terbuka dan kompetitif, sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang
baik.
2014 menyebutkan bahwa ASN adalah profesi bagi PNS dan PPPK yang bekerja
pada instansi pemerintah. PNS menurut kamus Umum Bahasa Indonesia, adalah
orang yang bekerja untuk Pemerintah atau Negara. Menurut Kranenburg PNS
adalah pejabat yang ditunjuk, jadi pengertian tersebut tidak termasuk terhadap
mereka yang memangku jabatan mewakili seperti anggota parlemen, presiden dan
sebagainya12.
Pegawai Negeri sebagai unsur Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi
Dalam hal ini kedudukan Pegawai Negeri menjadi sangat penting sebab lancar
dan tidak lancarnya pemerintahan dan pembangunan Negara tidak terlepas dari
dan aktifis untuk mengisi formasi yang terluang. Kegiatan dan mekanisme
pelamaran, pelaksanaan saringan baik tertulis maupun lisan. Adapun upaya untuk
yang baru13.
12
Sri Hartini, 2008, Hukum Kepegawaian Di Indonesia,(Jakarta: Sinar Grafika), hal 31.
13
Ahmad Ghufron, Hukum Kepegawaian Di Indonesia ,(Jakarta: Rineka Cipta, 1991),
hal 4.
16
Pengaturan ASN tidak terlepas dari pengaturan kepegawaian negara yang telah
Tahun 1999 dikarenakan pada saat masa pembuatan Undang-Undang No. 8 Tahun
1974 suasana sistem politik dan sistem pemerintahannya otoriter dan sentralistik.
Di zaman Orde baru sistem aparatur sipil dimasa itu sangat baik, tetapi tetap
tersebut didesain khusus untuk menjadikan seluruh aparatur birokrasi harus loyal
dikoreksi total secara spesifik, namun menuai beberapa kelemahan dan jauh dari
seseorang bisa masuk ke birokrasi dengan mudah atas nama otonomi daerah14.
Mengenai jenis pegawai ASN di Indonesia ada 2 macam yaitu Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan juga
diatur pada Pasal 6 UU No. 5 tahun 2014. Dimana pegawai ASN terdiri atas PNS
14
Sri Marmudji, Jurnal HAN Sektoral Aparatur Sipil Negara,2011, hal 1.
17
dan PPPK. Pada pasal 7 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Undang.
F. Tinjauan Pustaka
yang digunakan sebagai referensi dan memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.
Sulawesi Selatan.
18
2. Penelitian Devita Nur Isnaini dengan judul “Pengaruh Penerapan E-
Pal merah, Jakarta Barat”. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat
G. Metode Penelitian
tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara
1. Jenis Penelitan
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm. 2
19
melakukan langkah selanjutnya dalam proses analisis data. Adapun
fleksibel.
2. Subjek Penelitian
16
Vivi Candra dkk, “Pengantar Metodologi Penelitian“, ( Bandung: Yayasan Kita
Menulis: 2021) , Hal.25
20
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder.
Adapun data primer dan sekunder dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Data Primer Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh
2) Data Sekunder
b.Sumber Data
sumber data disebut responden atau informan yaitu orang yang merespon atau
sekunder, maka sumber datanya adalah bahan atau benda. Berdasarkan hal
tersebut, maka sumber data primer dalam penelitian ini adalah subyek penelitian
dana bantuan sosial dampak covid-19 di Kota Jambi, sedangkan sumber data
21
Instrumen pengumpulan data merupakan teknik atau cara pengumpulan data
d. Metode wawancara
e. Metode observasi
f. Dokumentasi
a. Reduksi Data
22
kemudian disederhanakan dengan mengambil data yang pokok dan
b. Penyajian Data
c. Penarikan Kesimpulan
d. Triangulasi Data
H. Sistematika Penulisan
Dari penelitian ini di perlukan sebuah tata tertib dari pembahasan yang
BAB I. pada bab pertama ini akan berisi tentang latar belakang, rumusan
23
BAB II, akan membahas metode dari penelitian ini penulis akan
waktu penelitian, jenis dan sumber data yang akan menjadi bahan
BAB III akan berisi tentang gambaran umum dari lokasi penelitian
tersebut.
Batanghari.
Kesimpulan adalah hasil akhir dari semua data yang telah di peroleh.
I . Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan/tahun
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pengajuan
Judul
2. Pembuatan
Proposal
3. Pengajuan
Dosen
Pembimbing
4. Bimbingan
24
Proposal
5. Observasi Awal
6. Seminar
Proposal
7. Pengajuan
Riset
8. Riset
9. Penyusunan
Skripsi
10. Munaqasyah
A. Buku – buku
25
Ahmad Ghufron, Hukum Kepegawaian Di Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Persada, 2012.
2013.
Menulis, 2021.
B. Jurnal
Gusty, Ryndian, Harapan Tua Ricky FS, Penerapan Sistem Informasi Sumber
26
Helmi Taher, “Penerapan E-Kinerja Dalam Menilai Kinerja Aparatur Sipil
Komara Eka Putri, Muhammad Arfan, and Hasan Basri, Pengaruh Penerapan E-
Utara, 2021.
C. Perundang – Undangan
27
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor. 120 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja
tunjangan kinerja.
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
28
PENGESAHAN PANITIA
MOTTO
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah………………………………………...
D. Kerangka Konseptual………………………………………
E. Landasan Teoritis……………………………………..........
G. Metode Penelitian………………………………………….
H. Sistematika Penulisan……………………………………….
29
NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI
KABUPATEN BATANGHARI
A. Pengertian Kinerja………………………………………………
B. E-Kinerja………………………………………………………..
C. Pengertian ASN…………………………………………………
BATANGHARI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………
B. Saran………………………………………………………..
30
DAFTAR PUSTAKA
31