8 Laporan Pratikum Sifat Cahaya
8 Laporan Pratikum Sifat Cahaya
8 Laporan Pratikum Sifat Cahaya
SIFAT CAHAYA
OLEH :
PUTU YOGI MURSI ARISANTI (859028081)
UPBJJ DENPASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LAPORAN PRAKTIKUM SUFAT CAHAYA
A. Judul Percobaan
1. Percobaan Pemantulam Cahaya
2. Percobaan Pembiasan Cahaya
3. Percobaan Difraksi, Interferensi, dan Dispersi
B. Tujuan
C1. Percobaan 1
1. Cermin datar
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
C2. Percobaan 2
1. Lampu senter
2. Celah cahaya
3. Balok kaca
4. Kertas putih
5. Busur derajat
6. Lensa cembung
7. Lensa cekung
8. Layar (tabir kertas)
9. Lilin
10. Penggaris
C3. Percobaan 3
1. Lampu TL
2. Kisi Difraksi
D. Landasan Teori
Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik yang
memiliki
sifat mendua. Disatu sisi cahaya merupakan gelombang namun disisi lain cahaya
memiliki sifat seperti sebuah partikel. Salah satu sifat cahaya sebagai gelombang
adalah dapat mengalami pemantulan (refleksi) sedangkan salah satu sifat cahaya
sebagai partkel adalah cahaya dapat mengalami peristiwa tumbukan (Herman, 2015 :
39).
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang bias. Lensa Cembung
(konveks) memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa
cembung terdiri atas 3 macam bentuk yaitu lensa bikonveks (cembung rangkap),
lensa plankonveks (cembung datar) dan lensa konkaf konveks (cembung cekung).
Lensa cembung disebut juga lensa positif. Lensa cembung memiliki sifat dapat
mengumpulkan cahaya sehingga disebut juga lensa konvergen. Apabila ada berkas
cahaya sejajar sumbu utama mengenai permukaan lensa, maka berkas cahaya
tersebut akan dibiaskan melalui satu titik.
E. Cara Kerja
Nyalakan lampu senter ddan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
Gambarkan jalan berkas sinar tersebut. Sehingga tampak sudut datang dan sudut
biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
Gunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak
yang
relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan-lahan
menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf mnjadi sangat besar dan kabur.
Ukur
jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan
yang
dibentuk untuk lensa cembung tersebut.
Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam
pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-sifat
bayangan
yang dibentuk lensa cembung tersebut.
Pergunakan sebuah lensa cekung ntuk mengamati huruf pada buku. Dengan jarak
yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan menjauhi
huruf tersebut.
Catat sifat-sifat bayangan yang dibentuk.
F. Hasil Pengamatan
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60
c. Hasil pengamatan
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan ( cm )
1 5 cm - 8 cm
2 8 cm - 5 cm
3 10 cm - 4 cm
3 20 cm - 2 cm
b. Sifat bayangan yang di bentuk oleh lensa cembung adalah nyata, terbalik,
diperkecil .
No Sudut Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 3 2
2 2 2
3 2 3
4 1,5 2
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung berdasarkan posisi benda,
sifat bayangan dan ketak bayangan
Di ruang I sifat bayangan maya, tegak, diperbesar dan bayangan
terletak di depan lensa
Di ruang II sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar dan bayangan
terletak di belakang lensa
Di ruang III sifat bayangan nyata, terbakik, diperkecil dan bayangan
terletak di belakang lensa
Di titik F sifat bayangan maya, tegak, diperbesar dan bayangan terletak di
depan lensa
Di titik M sifat bayangan nyata, terbalik, sama besar dan bayangan terletak
di belakang lensa
d. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Berdasarkan proses pembentukan bayangan benda pada lensa cekung, dapat
disimpulkan bahwa sifat-sifat bayangan benda yang dibentuk oleh lensa cekung
adalah sebagai berikut.
Maya.
Tegak.
Diperkecil.
Terletak di depan lensa, yaitu di antara titik pusat optik (O) dan titik fokus
aktif (F1).
Jarak bayangan lebih kecil dari jarak benda (s’ < s). Jarak bayangan selalu
bernilai negatif (s’ = −).
G. Pertanyaan- pertanyaan
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung, berarti
bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga. dengan
menggunakan persamaan 7.5 pada landasan teori, tentukan jarak fokus cermin cekung
tersebut!
Jawab : Jarak fokus = jarak benda dari dari cermin cekung tersebut, atau s = f,
sehingga 1/s' = 0, dan s'= ∞
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10cm dapat membentuk bayangan
pada jarak dua kali jarak bendanya.dimanakah benda harus diletakkan dari cermin
cekung tersebut?
Jawab :
3. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk bayangan
nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, di manakah benda harus di letakkan
terhadap lensa cembung tersebut?
Jawab : lensa cembung
f = 20 cm
m = ¹/₂ kali, nyata
s = __ ? <-- di ruang 2
m = f / (s - f)
¹/₂ = 20 / (s - 20)
s - 20 = 40
s = 60 cm
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa disfraksi, interferensi dan dispersi?
H. Pembahasan
H1. Percobaan Pemantulan Cahaya
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian memantul pada
cermin. Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga menghasilkan sinar pantul.
Sehingga, sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama. Pada cermin
datar, bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya, baik itu dari bentuknya,
ukurannya, maupun posisinya Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung,
bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari pada bendanya. Pada pemantulan cahaya
pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi 2 kali lebih besar
daripada bendanya.
Tegak.
Diperkecil.
Terletak di depan lensa, yaitu di antara titik pusat optik (O) dan titik
fokus aktif (F1).
Jarak bayangan lebih kecil dari jarak benda (s’ < s). Jarak bayangan selalu
bernilai negatif (s’ = −).
I. Kesimpulan
- Pemantulan cahaya terjadi apabila seberkas cahaya mengenai suatu bidang yang
licin dan datar, sinar akan memantul secara teratur. Sedangkan pembiasan terjadi
ketika seberkas cahaya melewati bidang batas antara dua medium yang memiliki
kerapatan yang berbeda, sinar akan mengalami pembelokan.
- Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Bahan Ajar PDGK4107 Edisi 1.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.