Etika Bisnis Pro Dan Kontra
Etika Bisnis Pro Dan Kontra
Etika Bisnis Pro Dan Kontra
MM
Mata Kuliah : Etika Bisnis
Nama : Deny Yudhistira Hariyono
Nim : 1813021021
Semester : IV (Empat)
Jurusan : Manajemen
PRO DAN KONTRA DALAM ETIKA BISNIS (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul
dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Sedangkan pengertian etika berbisnis sendiri yaitu seni dan disiplin dalam menerapkan
prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang
kompleks.
Bisnis adalah bisnis. Bisnis jangan dicampuradukkan dengan etika. Para pelaku bisnis adalah
orang-orang yang bermoral, tetapi moralitas tersebut hanya berlaku dalam dunia pribadi
mereka, begitu mereka terjun dalam dunia bisnis mereka akan masuk dalam permainan yang
mempunyai kode etik tersendiri. Jika suatu permainan judi mempunyai aturan yang sah yang
diterima, maka aturan itu juga diterima secara etis. Jika suatu praktik bisnis berlaku begitu
umum di mana-mana, lama-lama praktik itu dianggap semacam norma dan banyak orang
yang akan merasa harus menyesuaikan diri dengan norma itu. Dengan demikian, norma
bisnis berbeda dari norma moral masyarakat pada umumnya, sehingga pertimbangan moral
tidak tepat diberlakukan untuk bisnis dimana “sikap rakus adalah baik”(Ketut Rindjin,
2004:65).
Belakangan pandangan diatas mendapat kritik yang tajam, terutama dari tokoh etika Amerika
Serikat, Richard T.de George. Ia mengemukakan alasan alasan tentang keniscayaan etika
bisnis sebagai berikut.
- Pertama, bisnis tidak dapat disamakan dengan permainan judi. Dalam bisnis memang
dituntut keberanian mengambil risiko dan spekulasi, namun yang dipertaruhkan bukan
hanya uang, melainkan juga dimensi kemanusiaan seperti nama bai kpengusaha, nasib
karyawan, termasuk nasib-nasib orang lain pada umumnya.
- Kedua, bisnis adalah bagian yang sangat penting dari masyarakat dan menyangkut
kepentingan semua orang. Oleh karena itu, praktik bisnis mensyaratkan etika, disamping
hukum positif sebagai acuan standar dlaam pengambilan keputusan dan kegiatan bisnis.
- Ketiga, dilihat dari sudut pandang bisnis itu sendiri, praktik bisnis yang berhasil adalah
memperhatikan norma-norma moral masyarakat, sehingga ia memperoleh kepercayaan
dari masyarakat atas produ atau jasa yang dibuatnya.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
1. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
3. Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak –
pihak yang melakukannya.
Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis
Setelah melihat penting dan sangat diperlukanya etika bisnis, ada baiknya jika kita tinjaulebih
lanjut apa saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Sampai saat ini ada tiga sasaran danruang
lingkup pokok yang harus diperhatikan supaya tujuan dari etika bisnis bisa tercapai,yaitu:1.
Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah
yangterkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis pertama-
tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis secara baik
dan etis.2.
Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etistidaknya
suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro, yangkarena itu barang
kali lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacamini, etika bisnis
berbicara mengenai monopoli, oligopoli, kolusi, dan praktek-prakteksemacamnya yang akan
sangatmempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomimelainkan juga baik tidaknya
praktek bisnis dalam sebuah negara
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan
para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business
atau dirty business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.
Masalah etika dalam bisnis dapat juga diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu: Suap
(Bribery), Paksaan (Coercion), Penipuan (Deception), Pencurian (Theft), Diskriminasi tidak
jelas (Unfair discrimination), yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Suap (Bribery), adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima atau meminta
sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam
melaksanakan kewajiban publik.
2. Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan
menggunakan jabatan atau ancaman.
4. Pencurian (Theft), adalah tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil
property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya.
5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan
terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan,
atau agama.
Cara Mengatasi Masalah Bisnis
Selain modal, kurangnya skill membuat seseorang merasa tidak percaya diri untuk memulai
suatu usaha. Untuk meningkatkan rasa percaya diri untuk membuka usaha sesuai skill,
pertama-tama tulis prestasi atau kelebihan yang ada pada diri pribadi. Jika sudah tahu skill
yang dimilki, langkah selanjutnya meningkatkan kemampuan dengan belajar dari buku, orang
yang lebih ahli atau dengan kursus.
B. Mengatasi masalah jaringan untuk pemasaran
Setelah usaha berhasil dibangun, kesulitan yang dihadapi berikutnya adalah kurangnya relasi
atau jaringan pemasaran sehingga yang dilakukan pun juga terbatas. Untuk membangun
jaringan , Anda bisa mulai dari orang-orang yang sering berinteraksi dengan Anda. Misalnya
rekan kerja , tetangga, kerabat, maupun relasi kerja yang pernah menjadi partner Anda.
Tawarkan kelebihan dan prospek usaha Anda agar mereka percaya dan mau menjalin kerja
sama dengan Anda. Selain itu membuka jaringan pemasaran lewat advertising company
untuk membantu mempromosikan produk Anda.
C. Mengatasi rasa takut adanya kegagalan
Kegagalan dan kerugian menjadi sesuatu hal yang besar bagi para pelaku usaha. Jika tidak
beran melawan rasa takut maka usaha tidak akan berkembang. Lawan rasa takut dengan
melakukan apa yang Anda takutkan dan jalankan usaha dengan fokus dan ketekunan. Karena
apapun tantangan dan hambatan dalam menjalankan usaha dapat diselesaikan jika Anda
fokus.
D. Tidak ada kesulitan yang tidak dapat diselesaikan, untuk itu jangan pernah takut
dan ragu untuk membuka usaha. Kesuksesan usaha Anda tergantung dari niat, tekad
dan usaha Anda
Etika Bisnis Dalam Kehidupan Bisnis
Mempraktikkan bisnis dengan etiket berarti mempraktikkan tata cara bisnis yang sopan
dansantun sehingga kehidupan bisnis menyenangkan karena saling menghormati. Etiket
berbisnisditerapkan pada sikap kehidupan berkantor, sikap menghadapi rekan-rekan bisnis,
dan sikapdi mana kita tergabung dalam organisasi. Itu berupa senyum sebagai apresiasi yang
tulusdan terima kasih, tidak menyalah-gunakan kedudukan, kekayaan, tidak lekas
tersinggung,kontrol diri, toleran, dan tidak memotong pembicaraan orang lain.Dengan kata
lain, etika bisnis itu memelihara suasana yang menyenangkan, menimbulkanrasa saling
menghargai, meningkatkan efisiensi kerja, dan meningkatkan citra pribadi dan perusahaan.
Berbisnis dengan etika bisnis adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenaietika pada
perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dankewajiban,
prinsip-prinsip dan aturan-aturan.. Jika aturan secara umum mengenai etika mengatakan
bahwa berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan bisnis yang
tidak berlaku jujur denganpegawainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing
dan masyarakat, maka ia dikatakantidak etis dan tidak bermoral.Intinya adalah bagaimana
kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat menjalani bisnisdengan baik dengan cara peka
dan toleransi. Dengan kata lain, etika bisnis untuk mengontrol bisnis agar tidak tamak. Bahwa
itu bukan bagianku. Perlakukan orang lain sebagaimana kitaingin diperlakukan.Pelanggaran
etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraihkeuntungan, masih
banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktikcurang ini bukan
hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara.Praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.Ketika ekonomi Indonesia
tumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir, banyak pendatang baru di bisnis. Ada pedagang
yang menjadi bankir. Banyak juga pengusaha yang sangatekspansif di luar kemampuan.
Mereka berlomba membangun usaha konglomerasi yangkeluar dari bisnis intinya tanpa
disertai manajemen organisasi yang baik. Akibatnya, padasaat ekonomi sulit banyak
perusahaan yang bangkrut.Pelanggaran etik bisnis di perusahaan memang banyak, tetapi
upaya untuk menegakan etik perlu digalakkan. Misalkan, perusahaan tidak perlu berbuat
curang untuk meraihkemenangan. Hubungan yang tidak transparan dapat menimbulkan
hubungan istimewa ataukolusi dan memberikan peluang untuk korupsi.Banyak perusahaan-
perusahaan yang melakukan pelanggaran, terutama dalam kinerjakeuangan perusahaan
karena tidak lagi membudayakan etika bisnis agar orientasi strategikyang dipilih semakin
baik. Sementara itu hampir 61.9% dari 21 perusahaan makanan danminuman yang terdaftar
di BEJ tidak lengkap menyampaikan laporan keuangannya (notavaliable).Tingkat perhatian
perusahaan terhadap perilaku etis juga sangat menentukan karena
dalam jangka panjang bila perusahaan tidak concern
terhadap perilaku etis maka kelangsunganhidupnya akan terganggu dan akan berdampak pula
pada kinerja keuangannya.Hal ini terjadi akibat manajemen dan karyawan yang cenderung
mencari keuntungan sematasehingga terjadi penyimpangan norma-norma etis. Segala
kompetensi, keterampilan,keahlian, potensi, dan modal lainnya ditujukan sepenuhnya untuk
memenangkan kompetisi.
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai
corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang karyawannya tidak
semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern
semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan mefigambil
kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.
2. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika. (penerimaan
komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam melindungi lingkungan
hidup).
4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk
mengatur diri sendiri (self regulation).
5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya
kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham, maka dapat
menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
7. Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka panjang dapat menjaga
kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company).
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan
yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua
pihak. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah
melahirkan suatu win-win solution.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar
dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan
2. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan kedekatan
dengan atasan, melainkan kinerja.
Kesadaran moral merupakan kesadaran tentang suatu kenyataan yang tidak tergantung
pada siapa yang menyatakan, tetapi pada ada tidaknya kenyataan. Oleh karna itu, kesadaran
moral bersifat rasional, obyektif, dan mutlak. Misalnya, apabila seseorang meminjam sesuatu
dari orang lain, maka peminjam wajib mengembalikan. Karena kesadaran moral bersifat
rasional maka kesadaran moral berlaku secara umum dan bersifat objektif. Artinya setiap
orang dalam situasi yang sama mempunyai kewajiban yang sama pula. Kesadaran moral
ibarat suara dalam diri sendiri, yang disebut suara batin. Suara batin merupakan keinsyafan
untuk melakukan sesuatu sebagai suatu kewajiban. Oleh karena itu kewajiban moral
mengikat batin seseorang sehingga ia bersifat mutlak.
Kewajiban moral mempunyai unsur unsur pokok berikut:
1. Kewajiban itu bersifat mutlak sesuai dengan hati nurani
2. Kewajiban itu bersifat itu objektif, artinya berlaku untuk setiap orang yang berada
dalam situasi yang sama
3. Kewajiban itu bersifat rasional, karena yang bersangkutan menyadarinya sebagai sesuatu
yang sudah semestinya demikian.
Etika bisnis sejatinya adalah suatu kumpulan norma dan nilai-nilai yang digunakan untuk
mengatur norma - norma yang ada di suatu perusahaan,kemudian digunakan juga untuk para
atasan agar dapat menentukan keputusan menurut norma - norma yang telah berlaku secara
umum dalah suatu perusahaaan.
Tujuan dari etika bisnis sendiri agar memberi acuan tentang sampai manakah batas norma
dalam suatu perusahaan agar para karyawan dalam suatu instansi atau suatu perusahaan tidak
melanggar peraturan yang telah dibuat oleh masing-masing perusahaan.
Etika bisnis terus dikembangkan dari tahun ke tahun agar mengikuti perkembangan jaman,
karena kita tahu bahwa perkembangan jaman skrg juga tumbuh dengan pesat juga. Maka dari
itu etika bisnis juga harus mengalami pembaharuan agar dapat mengikuti kondisi jaman yang
berlaku sekarang. Apabila tidak dapat mengikutinya maka peraturan kita akan terkesan kuno
dan orang-orang pun akan mulai bertindak curang terhadap perusahaan tersebut
Pro dan kontra etika bisnis tersebut tidak terlepas dari karakter dari masing-masing individu
itu sendiri, karena pada hakekatnya masing-masing individu telah membawa masing-masing
norma yang berlaku didaerahnya, maupun berasal dari keluarga nya sendiri,inilah yang
terkadang membuat orang-orang susah menyesuaikan dengan etika bisnis yang sekarang
dimana sering terjadinya gesekan-gesekan yang membuat selisih paham antar karyawan
dalam suatu perusahaan.
Contoh yang paling lumrah adalah antara cabang dengan induk dimana perusahaan induk
telah mengeluarkan peraturan-peraturan yang mencakup etika bisnis yang dijelaskan dengan
cabang-cabangnya namun ada beberapa cabang yang tidak menjalankan etika tersebut dengan
baik,atau memodifikasi nya dengan etika dari pribadi masing-masing individu.
Sebagian orang menggangap etika bisnis ini berguna bagi perusahaan nya karena dengan
etika bisnis perusahaan dapat mudah mengatur karyawan-karyawan disana dan juga
membantu atasan dalam menetukan keputusan berbisnis.
Sebagian orang juga tidak setuju dengan etika bisnis karena merka "Dipaksa" untuk
mengikuti norma yang berlaku disuatu perusahaan yang membuat mereka harus
menyesuaikan tiap-tiap perusahaan ( apabila mereka pindah kerja) sehingga disatu titik
mereka akan jenuh dan akhirnya melakukan kecurangan di perusahaan tersebut.