6-Etika Bisnis Kewirausahaan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

ETIKA BISNIS

KEWIRAUSAHAAN
Dyah Purwaningrum,SE,MM
Etika dan Moral
Kita sering mendengar kerancuan terminologi dimana etika sering disamakan dengan
moral.
 Etika ≠ Moral
ETIKA merupakan filsafat moral dan Etika didefinisikan sebagai Pemikiran kritis dan
mendasar mengenai ajaran-ajaran moral atau dapat disebut juga bahwa Etika adalah Ilmu
tentang moralitas. Sedangkan MORAL adalah Ajaran tentang apa yang dilarang dan apa
yang wajib dilakukan oleh manusia supaya bisa menjadi baik.
❑ Etis: Tindakan yang berhubungan dengan tanggungjawab moral.
Misalkan: perbuatannya tidak etis atau perbuatannya etis.
❑ Ethos: Sikap dasar, ciri-ciri dan pandangan penilaian seseorang atau sekelompok orang,
terhadap suatu kegiatan tertentu.
Misalkan: ethos kerja.
❑ Amoral: awalan “a” berarti tidak. Amoral berarti tindakan yang tidak berhubungan dengan
konteks moral atau tidak berhubungan dengan kebaikan (tindakan yang netral atau non
moral), misalkan berjalan.
❑ Immoral: tindakan yang bertentangan dengan moralitas atau tindakan yang melawan
ajaran moralit
Etika bisnis adalah
cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup
bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak
tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. Etika bisnis lebih luas
dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi
dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita
temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukuM
Tiga Aspek Pokok dalam Bisnis
• Bisnis modern kompleks aspek etis
• Bisnis sebagai kegiatan “sosial” dilihat dari:
1. Sudut pandang ekonomis: interaksi antara perusahaan dengan pekerja, konsumen, perusahaan
lainnya dalam sebuah organisasi yang bertujuan mencari keuntungan bukanlah karya amal.
2. Sudut pandang moral: menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan
demi kepentingan bisnis itu sendiri tidak hanya memikirkan keuntungan.
3. Sudut pandang hukum: peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu
bila terjadi pelanggaran
Tolak Ukur Tiga Sudut Pandang dalam Bisnis
1. Ekonomis: bisnis baik = menghasilkan laba
2. Hukum: bisnis baik = jika diperbolehkan oleh sistem hukum
3. Moral:
• Hati nurani harus melakukan apa yang diperintahkan hati nura
Pengertian Etika Bisnis
pengertian Etika:
1. Etika : kata Yunani ethos, berarti adat istiadat /kebiasaaan
2. Etika : ilmu yang membahas nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan etika
dalam pengertian pertama di atas
• Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan
segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau
dari satu generasi ke generasi yg lain
PRINSIP2 ETIKA BISNIS
Dalam penerapannya etika bisnis harus memenuhi beberapa prinsip yang harus dijalankan,
prinsip-prinsip tersebut yaitu :
1. Prinsip Kejujuran
Jujur adalah kunci keberhasilan dalam mendapatkan suatu kepercayaan dari customer secara khusus
dan pelaku bisnis umumnya. Contoh: Harga barang yang telah ditawarkan kepada konsumen haruslah
sesuai dengan spesifikasi dari barang yang dijual
2. Prinsip Otonomi
Kemampuan yang dimiliki pelaku bisnis saat mengambil tindakan dan keputusan yang
berdasarkan kesadarannya sendiri mengenai apa yang dianggapnya baik yang bisa
dilakukan. ontoh: Tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan selalu mempunyai
pikiran ke depan.
3. Prinsip Saling Memberi Keuntungan
Bisnis dijalankan dengan sebaik mungkin agar masing-masing pihak yang terkait
mendapatkan keuntungan. Contoh: Memberikan harga sebenarnya suatu barang terhadap konsumen
serta memberikan pelayanan sebaik mungkin
LANJUTAN
4. Prinsip Keadilan
pelaku bisnis haruslah diperlakukan secara adil dan disesuaikan dengan kriteria yang
rasional. Guna bertujuan untuk menjauhkan kerugian terhadap salah satu pihak .
Contoh: Tidak membanting harga yang terlalu jauh, guna mematikan bisnis orang lain.
5. Prinsip Integritas Moral
Setiap pelaku bisnis diharuskan mempertahankan nama baik perusahaannya mau
bagaimana pun. Dimana guna mempertahankan kepercayaan konsumen atau pihak.
Contoh: Tidak berbuat curang
Pendekatan Etika Bisnis dalam Pengambilan
Keputusan
a. Utiliatarian approach (pendekatan manfaat)
Jeremy Bethan dan John Stuart Mill, menyatakan bahwa perilaku-perilaku moral harus menhasilakn
kebaikan terbesar bagi kelompok mayoritas. Keputusan dengan menempatkan pendekatan manfaat
artinya keputusan diambil berdasarkan mana yang lebih tinggi nilai manfaatnya dari dua atau lebih
keputusan yang diambil.
b. Individualisme approach (pendekatan individualisme)
Pendekatan individualisme adalah konsep etika yang menyatakan suatu tindakan adalah bermoral jika
mendukung kepentingan jangka panjang individu, yang akhirnya mengarah kepada kebaikan yang lebih
besar
c. Moral rights approach (pendekatan hak-hak moral)
Pendakatan hak-hak moral adalah konsep etika yang memandang bahwa keputusan-keputusan moral
adalah keputusan yang tidak melanggar hak asasi dari mereka yang dipengaruhi oleh keputusan-
keputusan tersebut. Pada pendekatan ini ditekankan tentang bagaimana mengharhai hak asasi
manusia sebagai landasan berpikir dalam pengambilan keputusan, yaitu misalnya pernyataan
“bahwa setiap orang memiliki hak asasinya masing-masing dan kita harus menghargainya”
d. Justice approach (pendekatan keadilan)
Pada pendekatan ini perlu kita jelaskan bahawa pendekatan keadilan menyatakan bahwa
keputusan-keputusan moral harus didasarkan pada standar, keadilan, kewajaran, dan tidak
memihak
Manfaat menerapkan etika bisnis dalam perusahaan
adalah:
1. Menciptakan kepercayaan konsumen,Perusahaan yang memegang
teguh etika bisnis dan nilai-nilai moral dalam menjalankan
usahanya akan menciptakan konsumen yang loyal.Loyalitas ini
timbul karena adanya trust dari konsumen bahwa perusahaan
tidak melakukan kecurangan atau hal-hal negatif yang dapat
merugikan konsumen.
2. Image perusahaan yang baik di mata konsumen,Citra perusahaan
yang baik akan mendapatkan tanggapan yang positif dari
konsumen.Dengan adanya respons positif dari konsumen maka
perusahaan tersebut akan dikenal dan produknya akan mengalami
peningkatan penjualan.
3. Sebagai motivasi karyawan
Karyawan yang bekerja di perusahaan yang menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai moral akan
memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Mengingat perusahaan di mana mereka bekerja mendapatkan kepercayaan dan respons positif di
mata masyarakat, tentunya akan membuat para karyawan ini merasa bangga menjadi bagian dari
perusahaan tersebut.
Kebanggaan inilah yang akan melecut semangat karyawan untuk termotivasi bekerja dengan
semakin lebih baik.
4. Menghasilkan profit bagi perusahaan
Dengan tingginya kepercayaan konsumen pada bisnis anda, maka tidak sulit bagi perusahaan Anda
untuk menghasilkan profit yang signifikan.
Tujuan Penerapan Etika Dalam Berbisnis
Ketika Anda sudah memahami pengertian dari etika bisnis, adapun beberapa tujuan dalam
penerapannya, di antaranya:
1. Mendorong Kesadaran Moral
Dalam berjalannya sebuah bisnis yang sehat pastinya tidak hanya berorientasi dengan
keuntungan, produksi, dan kegiatan operasional melainkan juga harus memperhatikan tingkat
moral yang baik sebagai seorang pebisnis.Ketika memiliki sikap yang baik, tentunya bisa
memberikan kesan yang baik pula dengan klien.
2. Menjaga Sikap dan Perilaku Berbisnis
Dalam dunia bisnis tentunya ada standar operasional kerja yang diberlakukan, salah satunya
adalah etika bisnis.Hal ini terbukti dengan adanya tata sikap dan perilaku ketika menjalankan
bisnis, seperti menjaga privasi klien dan transparansi data informasi.
Lanjut..
3. Batasan Dalam Menjalankan Bisnis
Etika bisnis diberlakukan untuk menunjang profesionalitas antara kedua belah pihak.
Jadi, apabila sebuah perusahaan memiliki moralitas yang baik maka perusahaan tersebut enggan untuk
melakukan kecurangan.
4. Memberikan Citra Perusahaan yang Baik
Citra perusahaan akan membentuk komitmen dari sebuah perusahaan yang memiliki etos kerja sesuai
dengan peraturan, seperti adanya kecurangan, KKN, atau hal merugikan lainnya.
Terbentuknya citra perusahaan ini akan berpengaruh kepada seluruh bagian dari perusahaan, seperti
klien, calon klien, hingga karyawan di dalam perusahaan.
Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga etika dalam berbisnis.
5. Menghindari Citra Buruk yang Merugikan
Ketika ada citra baik pastinya akan ada citra buruk yang harus dihindari. Perusahaan harus tetap
menjaga kinerja yang baik dan profesional agar terhindar dari citra buruk.
Dampak Negatif Ketika Perusahaan Tidak
Menerapkan Etika Bisnis
Berbagai permasalahan yang terjadi di fungsi perusahaan sering kali menimbulkan masalah etika bisnis,
seperti pada bidang:
1. Akuntansi
Fungsi atau bidang akuntansi ini adalah komponen yang sangat krusial bagi perusahaan. Kejujuran,
integritas, dan ketelitian adalah syarat yang harus dipenuhi oleh fungsi ini.Masalah yang biasa muncul
dalam etika di bidang akuntansi ini adalah membuat laporan yang berbeda untuk kepentingan pihak yang
berbeda, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari laporan keuangan tersebut.
Laporan keuangan internal perusahaan dibuat berbeda dengan laporan keuangan untuk bank, dan untuk
laporan pajak.Bagian akuntansi perusahaan sengaja mengubah data keuangan memiliki tujuan
memperoleh keuntungan pribadi dari penyusunan laporan fiktif tersebut.
2. Keuangan
Pelanggaran etika bisnis di bidang keuangan yang dilakukan oleh pelaksana bagian keuangan akan
menimbulkan kerugian yang besar bagi pihak investor.Misalnya, saat mengajukan pinjaman ke bank, pihak
perusahaan membuat laporan keuangan yang telah direkayasa sehingga tampak seolah-olah perusahaan
memiliki keuangan yang sehat dan layak mendapatkan kredit.Faktanya, kondisi keuangan perusahaan tidak
sebagus yang dilaporkan.
3. Produksi dan Pemasaran
Hubungan antara perusahaan dan konsumen rentan dengan masalah etika bisnis di
bidang produksi dan pemasaran.Sering kali konsumen merasa dirugikan oleh
perusahaan terkait dengan produk yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Contohnya:
berat bersih, hitungan jumlah isi, takaran, atau manfaat yang tidak sesuai dengan yang
diinformasikan oleh produsen.Untuk itu pemerintah Indonesia memberlakukan
Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang menjaga
konsumen dari praktik tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi yang kian pesat, keberadaan sosmed, serta kemudahan bertransaksi di dunia
maya juga menjadi pemicu permasalahan di bidang teknologi informasi.
Misalnya, saat seorang konsumen menyampaikan keluhannya terhadap suatu produk di dunia
maya, maka dengan cepat informasi ini akan tersebar luas.Jika pihak produsen tidak peka dan tidak
menangani kasus tersebut dengan bijak, maka akan merusak citra perusahaan itu sendiri.
Pelanggaran lainnya seperti transaksi e-commerce yang sering kali ditemukan situs-situs penipuan
di mana saat buyer sudah melakukan transaksi namun barang tidak dikirim.Perusahaan yang
menjunjung tinggi etika bisnis dan nilai-nilai moral akan mencegah pihak lain mengalami kerugian
yang diakibatkan oleh perusahaannya.
Contohnya, perusahaan akan segera menarik produknya dari pasaran saat diketahui bahwa produk
tersebut cacat atau bahkan dapat membahayakan konsumennya.Pada prinsipnya, tujuan dari
aktivitas bisnis ini tidak semata-mata mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan
menghalalkan segala cara, tapi perilaku etis tidak boleh diabaikan oleh perusahaan.Perusahaan
yang menerapkan etika bisnis tidak berarti tidak mampu bersaing dengan kompetitor, tapi untuk
dinilai masyarakat sebagai perusahaan yang berperilaku etis serta bermoral
Dampak Positif Menerapkan Etika Bisnis
Berikut beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk menjalankan bisnisnya secara etis
sehingga memberikan dampak positif pada bisnis itu sendiri, yaitu:
1. Memenuhi ekspektasi publik agar perusahaan beroperasi secara etis. Di mana perusahaan yang
mengabaikan masalah etika akan menjadi sorotan, sasaran kritik, bahkan hukuman
2. Mencegah agar perusahaan tidak melakukan tindakan yang merugikan stakeholder lainnya
3. Meningkatkan kinerja perusahaan
4. Meningkatkan kualitas hubungan bisnis dengan menerapkan etika bisnis seperti menepati janji,
kejujuran, dan menolak suap
5. Mencegah perusahaan agar terhindar dari penyalahgunaan yang dilakukan oleh karyawan atau
pesaing.
6. Menghindarkan pelanggaran hak-hak pekerja yang dilakukan oleh pemberi kerja. Misalnya; adanya
diskriminasi besaran gaji yang diakibatkan oleh diskriminasi rasial
7. Menghindarkan perusahaan dari sanksi hukum akibat tidak dipenuhinya etika bisnis
Berikut ini merupakan beberapa contoh penerapan etika bisnis yang umum digunakan oleh
perusahaan.
1. Menyebut Nama Klien Dengan Baik
Sederhana namun sering terlupakan, yaitu menyebutkan nama klien dengan baik dan benar.
Secara tidak langsung hal ini termasuk menghormati klien Anda ketika sedang mengadakan
rapat atau pertemuan.Selain untuk menghormati, penyebutan nama klien yang tepat
memberikan suasana bisnis yang sehat, nyaman, dan penuh kepercayaan.
2. Hadir Tepat Waktu
Ketika Anda memiliki time management yang kurang baik dapat berpengaruh terhadap etika
berbisnis.Usahakanlah datang sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan. Walaupun Anda
sebagai tuan rumah, jangan biarkan klien Anda menunggu.
3. Berdiri Saat Berkenalan
Contoh penerapan etika berbisnis berikutnya adalah usahakan Anda berdiri ketika berkenalan
dengan klien. Walaupun Anda sebagai tuan rumah, hindari sikap bossy.
Lanjutan..

4. Mengucapkan Terima Kasih


Janganlah Anda segan untuk mengucapkan terima kasih ketika meeting
atau berinteraksi dengan klien.Selain terima kasih merupakan ucapan yang
harus dilakukan dalam kehidupan sosial, ucapan terima kasih juga menjadi
salah satu cara untuk membangun citra baik.
5. Membayar Tagihan Rapat
Saat ini meeting atau bertemu dengan klien banyak dilakukan di luar kantor,
seperti cafe, restaurant, mall, atau tempat umum lainnya.Biasakan untuk
menjadi tuan rumah yang selalu tepat dalam membayar tagihan. Hindari
untuk klien mengeluarkan uang ketika mengadakan pertemuan.

Anda mungkin juga menyukai