Makalah Kode Etik
Makalah Kode Etik
Makalah Kode Etik
MAKALAH
Disusun Oleh:
Amelia Rosita
Khoirunnisa
LAMPUNG UTARA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, sang Pengatur Alam Semesta, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang senantiasa
mendapat syafaat nya, amin.
Tidak lupa juga ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut dalam
penyusunan makalah dengan tujuan untuk memenuhi mata kuliah Landasan
Kependidikan dengan judul ‘’ Konsep Kode Etik dan Sanski Pelanggaran
Kode Etik Guru ’’.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka tim menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
tim dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ilmiah tentang Konsep Kode Etik dan Sanski Pelanggaran Kode Etik Guru ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah………………………………………………...……… 1
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Kode Etik Guru.............................................................................3
B. Dasar Kode Etik Guru Indonesia.....................................................................5
C. Tujuan Kode Etik Guru...................................................................................6
D. Fungsi Kode Etik Guru....................................................................................7
E. Isi Kode Etik Guru...........................................................................................8
F. Isi Kode Etik Guru.........................................................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk
meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat
membangun diri sendiri dan bersama-sama membangun bangsa. Peranan guru
sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Untuk
itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan
proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan
pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam
pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan
sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat
tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Dapat memahami yang dimaksud dengan kode etik profesi guru.
2. Dapat memahami fungsi kode etik profesi guru.
3. Dapat memahami sanksi yang akan diterima jika kode etik dilanggar oleh
guru.
3
BAB II
PEMBAHASAN
not only conforms tosocial standards but also is carried out valuntarilly, it
comes with the transition from external to internal authority and consists of
conduct regulated from within.
Arti definisi tersebut di atas adalah tingkah laku boleh dikatakan sebagai
moralitas yang sebenarnya itu bukan hanya sesuai dengan standar masyarakat
tetapi juga dilaksanakan dengan sukarela. Tingkah laku itu terjadi melalui
transisi dari kekuatan yang ada di luar (diri) ke dalam (diri) dan ada ketetapan
hati dalam melakukan (bertindak) yang diatur dari dalam (diri).
Kode Etik Guru Indonesia harus disusun berdasarkan antara lain kepada:
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. Dalam hal ini kode etik
dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat
umum agar jangan sampai memandang rendah atau terhadap profesi yang
bersangkutan. Oleh karena itu setiap kode etik suatu profesi akan melarang
berbagai bentuk tindak-tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat
mencemarkan nama baik profesi. Dari segi ini kode etik juga sering kali
disebut kode kehormatan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.
Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir
(material) maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal
kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat
larangan-larangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. Misalnya
dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorium anggota profesi
dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapapun yang mengadakan tarif
di bawah minimum akan dianggap tercela dan merugikan rekan-rekan
seprofesi. Dalam hal kesejahteraan batin para anggota profesi, kode etik
umumnya memberi petunjuk-petunjuk para anggotanya untuk
melaksanakan profesinya. Kode etik juga sering mengandung peraturan-
peraturan yang bertujuan membatasi tingkah laku yang tidak pantas atau
tidak jujur bagi para anggota profesi dalam berinteraksi dengan sesama
rekan anggota profesi.
7
1. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
2. Agar guru bertanggung jawab atas profesinya.
3. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
4. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
5. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan
diri.
5. Semua tindakan guru terhadap anak didik harus selalu mengandung unsur
kasih sayang ibarat orang tua dengan anaknya. Guru harus bersifat sabar,
ramah dan terbuka.
6. Diusahakan guru dan anak didik dalam satu kebersamaan orientasi agar
tidak menimbulkan suasana konflik.
10. Guru menciptakan dan memelihara hubungan baik antarsesama guru, baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan
berperilaku yang sesuai profesinya, dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika
dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa.
Sebagai contoh dalam hal ini jika seseorang anggota profesi bersaing
secara tidak jujur atau curang dengan sesama anggota profesinya,dan jika
dianggap kecurangan itu serius ia dapat dituntut di muka pengadilan. Pada
umumnya, karena kode etik adalah landasan moral dan merupakan pedoman
sikap, tingkah laku, dan perbuatan maka sanksi terhadap pelanggaran kode etik
adalah sanksi moral. Barang siapa melanggar kode etik akan mendapat celaan
dari rekan-rekannya, sedangkan sanksi yang dianggap terberat adalah si
pelanggar dikeluarkan dari organisasi-profesi.
a. Guru dapat di berhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai guru,
karena :
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian hak guru
4. Penurunan Pangkat
5. Pemberhentian dengan hormat
6. Pemberhentian tidak dengan hormat
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kode etik guru” diartikan sebagai aturan tata-susila keguruan.
Maksudnya aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan guru)
dilihat dari segi susila. Kata susila adalah hal yang berkaitan dengan baik dan
tidak baik menurut ketentuan-ketentuan umum yang berlaku. Dalam hal ini
kesusilaan diartikan sebagai kesopanan, sopan-santun dan keadaban. Dengan
demikian yang dimaksud dengan Kode Etik Guru Indonesia adalah pedoman
atau aturan-aturan atau norma-norma tingkah laku yang harus ditaati dan
diikuti oleh guru profesional di Indonesia dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sehari-hari sebagai guru profesional.
B. Saran
Berdasarakan pembahasan yang telah dilakukan, kode etik profesi
merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan
aktivitas suatu profesi yang harus diikuti dan ditaati oleh setiap orang yang
menjalankan profesi tersebut. Tujuannya adalah Menjunjung tinggi martabat
profesi, Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya,
Meningkatkan pengabdian para anggota, Meningkatkan mutu profesi dan
Meningkatkan mutu organisasi. Untuk itu diperlukan tatanan guru yang dapat
memahami kode etik dengan baik dan berkuranggnya pelanggaran.
14
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta
http://dibalue.blogspot.co.id/2011/04/kode-etik-pelanggaran-dan-sanksi.html
http://www.tipspendidikan.site/2015/03/9-kode-etik-profesi-guru-indonesia.html
https://www.academia.edu/4727293/MAKNA_KODE_ETIK_PROFESI_GURU
Sutjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta : PT. Rineka Cipta