SOP WS 42 Tyre Management
SOP WS 42 Tyre Management
SOP WS 42 Tyre Management
Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 1 dari 18
LEMBAR PERUBAHAN
ISI MATERI
NO TANGGAL REVISI HAL
TENTANG TERDAHULU PERUBAHAN
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 3 dari 18
1. TUJUAN
1.1. SOP ini bertujuan memastikan proses perencanaan, pengelolaan, pemakaian dan
perbaikan (repair & retread) tyre sesuai dengan budget yang direncanakan baik dari segi
kuantitas maupun kualitas.
1.2. Memastikan pengendalian mekanisme pengelolaan dan pemakaian tyre sesuai dengan
Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup
(QSHE).
2. RUANG LINGKUP
2.1. SOP ini menjelaskan mekanisme perencanaan anggaran kebutuhan (budget) tyre,
pemasangan (assembly) tyre-rim, pemantuan tyre in-service (yang terpasang pada unit
yang sedang beroperasi) dan pada proses tyre warranty claim.
2.2. Adapun ruang lingkup meliputi sebagai berikut :
Departemen Workshop.
3. REFERENSI
3.1. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
3.2. Undang Undang No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan.
3.3. Kepmen PE No. 555K/26/M.PE Tahun 1995 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Pertambangan Umum, Pasal 33 Tentang Tindakan Mencegah Bahaya.
3.4. PP No. 50 Tahun 2012, Tentang Penerapan SMK3,
Elemen 6, Tentang Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3.
3.5. Permen ESDM No. 38 Tahun 2014, Tentang Penerapan SMKP Minerba,
Elemen 4.4, Tentang Pelaksanaan Pengelolaan KO Pertambangan.
Elemen 4.4.1,Tentang Sistem & Pelaksanaan Pemeliharaan & Perawatan Sarana,
Prasarana, Instalasi & Peralatan.
Elemen 4.4.3,Tentang Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan
Pertambangan.
3.6. ISO 9001:2015, Tentang Sistem Manajemen Mutu
Klausul 8.1 Tentang Perencanaan dan Pengendalian Operasional
3.7. ISO 14001:2004, Tentang Sistem Manajemen Lingkungan
Klausul 4.3.2 Tentang Aspek Lingkungan.
3.8. OHSAS 18001:2007, Tentang Sistem Manajemen K3
Klausul 4.2 Tentang Kebijakan K3.
Klausul 4.4.6 Tentang Pengendalian Operasional,
Klausul 4.5.1 Tentang Pemantauan & Pengukuran Kinerja
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 4 dari 18
4. DEFINISI
4.1. Tyre Management
Adalah sistem pengelolaan tyre mulai dari pemilihan, penggunaan, perawatan,
penanganan kerusakan, dan pencatatan sampai akhir masa pakai nya.
4.2. Tyre / Ban
Adalah salah satu komponen roda pada unit yang umum nya terbuat dari meterial karet,
nilon, baja, dan lain-lain, berfungsi antara lain sebagai penahan beban, menyerap
guncangan, meneruskan daya cengkeram dan pengereman, dan menggerakkan unit ke
arah tertentu.
4.3. Rim / Wheel
Adalah salah satu komponen lingkar roda pada unit yang terbuat dari baja atau material
logam lain, berfungsi sebagai pemasangan tyre ke unit.
4.4. Rim Assy / Wheel Assy
Adalah gabungan rim dan komponen yang siap dipasang ke tyre.
4.5. In-Service Tyre
Adalah tyre yang masih terpasang di unit dan masih dipergunakan atau sedang
beroperasi.
4.6. Inspeksi Tyre
Adalah kegiatan pemeriksaan terhadap fisik tyre (Contoh: periksa tread, tekanan angin,
dan lain-lain) dan memberikan analisa untuk tindakan lebih lanjut baik untuk
maintenance maupun penggantian tyre.
4.7. Tyre Kanibal
Adalah tyre yang diambil dari unit lain yang sedang breakdown, maintenance atau
stanby.
4.8. Off The Road ( OTR ) Tyre
Adalah semua tyre yang menggunakan rim 24 inch keatas.
4.9. On The Road ( OTR ) Tyre
Adalah semua tyre non off the road (OTR) yang menggunakan rim dibawah 24 inch.
4.10. Claim Warranty Tyre
Adalah proses meminta penggantian kerugian tyre, maupun jasa service kepada vendor
akibat dari terjadinya kerusakan tyre yang tidak terencana (unsceduled breakdown) yang
bukan disebabkan oleh karena mis-maintenance / mis-operation.
4.11. Mis-Maintenance / Mis-Operation
Adalah proses pemeliharaan / pengoperasian yang tidak mengikuti prosedur yang benar.
4.12. Retread (Vulkanisir)
Adalah proses pelapisan ulang karet (liner) baru pada bagian tread atau tapak tyre.
4.13. Issuing Voucher
Adalah dokumen permintaan atas barang – barang yang digunakan oleh Dept. / Sect.
kepada Dept. Log.
4.14. IBPR
Adalah proses untuk mengidentifikasi semua bahaya / aspek dan menilai tingkat resiko /
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 5 dari 18
5. TANGGUNG –JAWAB
5.1. Tyre Maintenance
5.1.1. Tyreman
5.1.1.1. Wajib memastikan pressure gauge harian kalibrasi terhadap master
gauge sebelum digunakan dengan ketentuan jika deviasi lebih dari + 5
psi maka pressure gauge harus dicrap.
5.1.2. Foreman / Supervisor Tyre
5.1.2.1. Membuat master pressure gauge yang dikalibrasi setiap 6 (enam)
bulan sekali atau diganti dengan yang baru yang memiliki sertifikat
kalibrasi dari manufaktur dan melakukan monitoring terhadap periode
kalibrasi.
5.1.2.2. Memastikan pemasangan dual tyre (dual mounted tyres) yang
dipasang bagian belakang unit sesuai dengan standard (matching of
tyre).
5.1.2.3. Memastikan mekanisme pelepasan / rotasi tyre di unit sesuai dengan
standard.
5.1.2.4. Memastikan tyre handler hanya dioperasikan oleh tyreman yang telah
memiliki SIMPER tyre handler.
5.1.2.5. Memastikan pengencangan nut (mur) pada pemasangan tyre – rim
assy sesuai dengan penggunaan dan perawatan torque wrench.
5.1.2.6. Memastikan tyreman telah melakukan pengencangan ulang (retorque)
nut pada roda setelah unit beroperasi 1 (satu) kali ritasi (cycle) untuk
unit produksi, atau setelah unit beroperasi selama 1 jam untuk unit
support (grader / wheel loader).
5.1.3. Superintendent / Tyre Engineer
5.1.3.1. Memastikan air pressure check (inspeksi tekanan angin) untuk setiap
unit produksi dan unit support.
5.1.3.2. Memastikan inspeksi tread untuk setiap unit.
5.1.3.3. Memastikan foreman / supervisor tyre telah mendapatkan trainning
yang berkaitan dengan peningkatan skill dan knowledge terhadap
situasi dan kondisi tambang yang dapat mempengaruhi life time tyre.
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 6 dari 18
5.11. Umum
5.11.1. Tyre Engineer
5.11.1.1. Memastikan tersedia nya Indentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
(IBPR) untuk aktivitas operasional tyre.
5.11.1.2. Memastikan aktivitas operasional tyre telah dilengkapi dan dilakukan
sesuai dengan JSA yang ada melalui pelaksanaan Observasi Tugas
Terencana (OTT).
5.11.1.3. Memastikan terlaksananya tyre management secara benar-benar dan
dapat dipertanggung jawabkan.
5.11.1.4. Memastikan untuk life time tyre ukuran tyre tersebut. Untuk ukuran
tyre dengan rim 24 inch kebawah berdasarkan jarak dan ukuran tyre
rim 24 inch keatas berdasarkan hours meter (HM).
5.11.1.5. Melakukan evaluasi bersama foreman / supervisor atas laporan tyre
bulanan agar dapat diketahui segala permasalahan, tindakan preventif
dan perbaikan nya.
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 9 dari 18
6. FLOWCHART
Mulai
Budget Tyre
Setuju ?
Tidak
Ya
Tanda Tangan
Distribu
si
Selesai
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 10 dari 18
Mulai
Membuat Issuing
Selesai
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 11 dari 18
Mulai
Penggantian Tyre
Tidak
Buat Maintenance Order
Lapor ke CCR
Penggantian Tyre
Selesai
Mencatat
Distribusi Laporan
Penggantian
Tyre Bulanan
Selesai
Buat Laporan
Tyre
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 12 dari 18
Mulai
Kondisi Aman ? Ya
Selesai
Tidak
Analisis
Informasikan
Tindakan Tidak
Input Data
Distribusi
Laporan
Selesai
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 13 dari 18
Mulai
Kirimkan Dokumen
Pengajuan Claim
Konfirmasi
Repair ? Tidak
Tidak
Claim Ya
Terima Hasil?Inspeksi
Diterima
Tempatkan Tyre di Repair Yard
Ya
Proses Penyelesaian Proses
Selesai
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 14 dari 18
7. Rincian Prosedur
7.1. Pembuatan Budget Tyre Tahunan
7.1.1. Adanya kebutuhan budget tyre tahunan dari Pimpinan/ manager untuk memenuhi
rencana ketersediaan tyre.
7.1.2. Tyre engineer membuat perhitungan budget tyre berdasarkan data enginering.
7.1.3. Pimpinan/ manager memeriksa budget tyre apakah disetujui atau tidak.
7.1.4. Menandatangani budget tyre oleh direktur atau manager.
7.1.5. Tyre engineer mendistribusikan budget tyre yang sudah ditanda tangani kepada
direktur, manajer, supervisor tyre, foreman tyre.
7.1.6. Melakukan perhitungan konsilidasi budget tyre oleh direktur / manager.
7.4.3. Tyreman memeriksa apakah kondisi tyre dan rim sudah memenuhi kondisi aman
atau tidak.
7.4.4. Foreman / supervisor tyre melakukan analisis terhadap kondisi tidak aman yang
ditemukan dan menentukan tindakan lebih lanjut.
7.4.5. Foreman / supervisor menginformasikan kepada tyreman mengenai tindakan
perbaikan (tindakan lebih lanjut) yang harus dilakukan.
7.4.6. Tyreman melakukan aktivitas sesuai dengan kondisi kerusakan yang ditemukan
meliputi yaitu : menambah tekanan angin, penggantian tyre retread (vulkanisir),
penggantian tyre repair, penggantian tyre scrap, penggantian tyre rotasi,
penggantian tyre claim warranty.
7.4.7. Foreman / supervisor tyre melakukan input data kedalam komputer dari form
daily pressure inspection sheet.
7.4.8. Foreman / supervisor tyre membuat laporan bulanan tyre pressure quality dan
frequency dan tyre running report.
7.4.9. Mendistribusikan laporan bulanan tyre kepada tyre engineer dan manager.
7.4.10. Tyre engineer dan manager mengevaluasi laporan bulanan tyre.
7.5. Prosedur Tire Matching (penyesuaian Tire)
Yang dimaksud dengan matching tire adalah menyesuaikan kondisi pasangan tire pada
“dual tire” ( contoh tire posisi 3 & 4 atau 5 & 6 pada unit OHT ) baik dari tipe treadnya,
tinggi treadnya hingga ke tipe konstruksinya ( bias / radial ).
Matching tire ini dilakukan untuk menyeimbangkan beban yang diterima oleh tire yang
nantinya akan dapat memaksimalkan umur pakai tire itu sendiri.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan pada saat pemasangan tire pada posisi “dual”
adalah :
7.5.1. Tinggi tread masing-masing tire.
7.5.2. Tipe konstruksi masing-masing tire (bias/ radial)
7.5.3. Tipe tread tire (Traction, rock, rock deep, dll)
7.5.4.Selain tinggi tread, hal yang juga sangat penting diperhatikan adalah pemasangan
tipe konstruksi tire pada dual tire. Dimana tire dengan tipe bias tidak boleh
STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok : SOP-WS-42
Revisi : 00
Tanggal : 25/1/2016
PT. SIMS JAYA KALTIM TYRE MANAGEMENT Halaman : 16 dari 18
“dicampur” dengan tipe radial, Pencampuran ini dapat berakibat cepat rusaknya
tire yang bertipe bias karena tire tersebut :
7.5.4.1. Tidak lentur seperti tire radial, sehingga lebih banyak menerima beban
dinamis saat unit beroperasi.
7.5.4.2. Tidak mudah melepas panas, sehingga kemungkinan rusak akibat
“overheat” juga lebih besar.
7.5.4.3. Daya dukung terhadap beban lebih kecil dari tipe radial, yang juga
berakibat tirenya menjadi lebih cepat rusak apabila diberikan beban lebih.
7.5.4.4. Tire posisi 3 & 4 tidak boleh dicampur antara bias & radial ( begitu juga
pada posisi 5 & 6 ).
7.5.4.5. Posisi 3,4,5 & 6 juga sebaiknya dipasang satu jenis tire saja ( bias semua
atau radial semua ), tetapi apabila terpaksa ( stock tire bias cuma 2 pcs )
maka pasang tire bias pada posisi 5 & 6. Karena pada posisi ini beban
yang diterima “sedikit” lebih kecil dari posisi 3 & 4 akibat bentuk jalan.
2
65
1
43
27
7.6.6. Jika ada komponen rim yang retak, segera ganti dengan yang baru. JANGAN
MELAKUKAN PENGELASAN APABILA TERJADI KERETAKAN PADA
RIM.
7.6.7. Jangan pernah mencampur komponen rim dari merek yang berbeda karena tiap
merek memiliki design komponen rim serta material yang berbeda.
7.6.8. Check Kondisi Rim Secara teratur dari karat dan keretakan saat dilakukan proses
bongkar pasang tire dan pembersihan Rim.
Retak
Karat
Sisa karet
22
Hal yang perlu juga dilakukan adalah memeriksa kondisi valve, Buntunya valve
mengakibatkan tekanan angin tidak dapat dicek.
Periksa kondisi valve :
7.6.9. Valve
7.6.10. Pentil (valve core)
7.6.11. Tutup pentil (valve cap)
8. DOKUMEN TERKAIT
- FM-MEK-27/00/04/03/11 : Peminjaman Dan Pengembalian Tools
- FM-MEK-10/00/08/10/10 : Tyre Replacement Report
- FM-MEK-12/00/08/10/10 : Daily Tyre Pressure Inspection Sheet
9. SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi dari Pimpinan Departemen Workshop.