Shafira Dwinanda Jafandeva - Energi Listrik Dari Bahan Alam Dan Sintetik - Kamis 09.40
Shafira Dwinanda Jafandeva - Energi Listrik Dari Bahan Alam Dan Sintetik - Kamis 09.40
Shafira Dwinanda Jafandeva - Energi Listrik Dari Bahan Alam Dan Sintetik - Kamis 09.40
ELEKTROKIMIA
“ ENERGI LISTRIK DARI BAHAN ALAM DAN SINTETIK“
Disusun Oleh:
Nama : Shafira Dwinanda Jafandeva
Nim : 20036074
Prodi : Kimia Nk
Kelompok : Lima (5)
Anggota : 1. Cyntia
2. Fitria Eka Putri
3. Nelma Fadila
4. Rasmi Anggrsini Eka Putri
5. Wahyu Adam
Dosen : 1. Alizar, S.Pd.,M.Sc. Ph.
2. Prof. Dr. Rahadian Z., S.Pd.,M.Si
3. Trisna Kumala Sari, S.Si, M.Si,
Ph.D
Asisten Dosen : 1. M. Iqbal Saputra Gemasih, S.Si.
2. Mutiara Suciandica, S.Si.
3. Septian Budiman, S.Si.
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Energi Listrik Dari Bahan Alam Dan Sintetik
A. Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah:
C. Teori Dasar
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik memberikan gejal berupa
menyalanya alat uji atau timbulnya gelembung gas pada larutan, yang
menunjukkan gajala-gejala tersebut pada pengujian tergolong kedalam larutan
elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung
lon-lon yang dapat bergerak bebas. lon-ion itulah yang dapat menghantarkan
arus listrik melalui larutan.
Daya hantar listrik suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di
dalam larutan. Ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik besar.
Daya hantar listrik menunjukkan kemampuan fluida untuk menghantarkan
listrik. Konduktivitas larutan sangat bergantung pada konsentrasi ion dan suhu
air. Semakin besar nilai daya hantar listrik berarti kemampuan dalam
menghantarkan listrik semakin kuat
Elektrolit dalam batu batrai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam
dapat menjadi elektrolit. Selain jeruk dan apel, buah lain yang dapat
mengahasilkan listrik yaltu kulit pisang. Karena pada buah biasanya
mengandung garam sodium yang mengandung klorida dalam jumlah sedikit.
Reaksi antara Potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk
kalium klorida. KCI merupakan elektrolit kuat yang mampu menghantarkan
listrik.
Energi listrik adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan elektron yang
melewati sebuah konduktor listrik. Energi listrik merupakan salah satu bentuk
energi yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk
keperluan rumah tangga, industri, maupun transportasi. Energi listrik juga dapat
dihasilkan dari berbagai sumber energi yang berbeda, baik dari sumber energi
terbarukan maupun tidak terbarukan.
Sumber energi listrik yang paling umum adalah batu bara, minyak bumi, gas
alam, dan nuklir. Sumber energi listrik ini sering disebut sebagai sumber energi
fosil karena berasal dari bahan organik yang terbentuk jutaan tahun yang lalu.
Namun, penggunaan sumber energi fosil ini sangat tidak ramah lingkungan dan
menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pemanasan global
dan polusi udara.
Energi listrik yang dihasilkan dari berbagai sumber energi tersebut kemudian
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti penerangan, pengaturan
suhu dalam rumah, pengoperasian mesin dan alat elektronik, transportasi listrik,
dan lain sebagainya. Energi listrik ini kemudian disalurkan melalui jaringan
listrik yang terdiri dari kabel, trafo, dan lain-lain. Penggunaan energi listrik yang
hemat dan efisien sangat penting untuk menghemat penggunaan energi dan
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan (Marianti et al., 2021).
Bahan alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik antara
lain adalah tenaga air, tenaga angin, biomassa, dan surya. Berikut adalah
penjelasan lebih detail tentang bahan alam tersebut:
1. Tenaga air:
Tenaga air adalah sumber daya alam yang berasal dari aliran air di sungai,
danau, atau waduk. Tenaga air dapat digunakan untuk menghasilkan energi
listrik melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA). PLTA bekerja dengan
memanfaatkan energi kinetik air yang menggerakkan turbin. Turbin kemudian
menghasilkan energi mekanik yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik
melalui generator. PLTA merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang
paling banyak digunakan di seluruh dunia.
2. Tenaga angin:
Tenaga angin adalah sumber daya alam yang berasal dari gerakan udara. Tenaga
angin dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik melalui turbin angin.
Turbin angin bekerja dengan memanfaatkan energi kinetik angin yang
menggerakkan kincir angin. Kincir angin kemudian menghasilkan energi
mekanik yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik melalui generator.
Tenaga angin juga merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang ramah
lingkungan.
3. Surya:
Sinar matahari adalah sumber energi alam yang paling melimpah di bumi.
Energi surya dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik melalui panel
surya. Panel surya bekerja dengan menangkap energi sinar matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik melalui proses fotovoltaik. Energi surya
merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling potensial di seluruh
dunia.
4. Biomassa:
Biomassa adalah sumber daya alam yang berasal dari bahan organik seperti
kayu, limbah pertanian, dan sampah organik seperti kulit buah dan sayur-
sayuran. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik melalui
pembakaran atau fermentasi. Pembakaran biomassa menghasilkan energi panas
yang kemudian diubah menjadi energi listrik melalui generator. Sementara itu,
fermentasi biomassa menghasilkan biogas yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik melalui mesin generator (Adistia et al., 2020).
Selain sumber daya alam, potensi energi listrik juga dapat ditemukan pada
berbagai benda seperti buah-buahan seperti kulit mangga yang mengandung
senyawa yang dapat diubah menjadi energi listrik melalui sel galvanik atau sel
volta. Ada beberapa jenis buah-buahan yang mengandung cukup banyak asam
sitrat dan asam oksalat yang dapat menghasilkan energi listrik ketika
dihubungkan dengan dua elektroda (misalnya tembaga dan seng) melalui
koneksi konduktif. Proses ini disebut dengan sel galvanik atau sel volta.
Contoh buah-buahan yang dapat dijadikan sumber energi listrik melalui sel
galvanik adalah jeruk, lemon, apel, dan kentang. Namun, energi yang dihasilkan
oleh sel galvanik dari buah-buahan ini sangat kecil, sehingga hanya cocok untuk
aplikasi sederhana seperti menyala-kan lampu kecil atau menyediakan daya
untuk perangkat elektronik yang sangat rendah.
Mangga adalah salah satu jenis buah-buahan yang mengandung asam oksalat
dan asam sitrat yang dapat menghasilkan energi listrik melalui sel galvanik atau
sel volta. Kulit mangga adalah lapisan luar dari buah mangga yang sering kali
diabaikan dan dibuang setelah mengkonsumsi daging buahnya. Padahal, kulit
mangga mengandung banyak nutrisi dan senyawa bioaktif yang memiliki
berbagai manfaat bagi kesehatan.
Kulit mangga mengandung banyak nutrisi seperti serat yang tinggi, vitamin
A, C, E, dan K, serta mineral seperti kalium dan magnesium., sehingga dapat
membantu meningkatkan pencernaan dan kesehatan usus, mengurangi risiko
terjadinya penyakit seperti sembelit, wasir, dan kanker usus besar. Selain itu,
kulit mangga juga mengandung senyawa flavonoid dan polifenol yang berperan
sebagai antioksidan, sehingga dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari
kerusakan akibat radikal bebas.
Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, kulit mangga juga memiliki potensi
dalam aplikasi industri. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menghasilkan
bahan pangan, kosmetik, dan obat-obatan dari kulit mangga. Selain itu, kulit
mangga juga dapat digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan energi listrik
melalui sel galvanik. Meskipun energi yang dihasilkan dari kulit mangga melalui
sel galvanik masih kecil dan masih dalam tahap penelitian, penelitian ini
menunjukkan potensi untuk mengembangkan sumber energi alternatif yang lebih
berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Salah satu cara untuk menghasilkan energi listrik dari kulit buah mangga
adalah melalui proses fermentasi anaerobik. Proses fermentasi ini mengubah
senyawa-senyawa organik yang terkandung dalam kulit buah mangga menjadi
gas metana. Gas metana tersebut kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan
energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga biogas (Sari et al., 2021).
Detergen tersedia dalam berbagai bentuk, seperti bubuk, cairan, dan tablet.
Bahan aktif dalam detergen adalah surfaktan, yang dapat membantu membentuk
emulsi dengan minyak dan kotoran. Selain surfaktan, detergen juga dapat
mengandung bahan lain, seperti enzim, pengharum, pewarna, dan pelembut kain.
Detergen adalah zat kimia yang digunakan sebagai agen pembersih untuk
menghilangkan noda dan kotoran dari permukaan benda. Dalam beberapa kasus,
detergen dapat berperan sebagai elektrolit karena mengandung ion-ion yang
dapat menghantarkan listrik.
Dalam detergen, zat yang paling mungkin berperan sebagai elektrolit adalah
ion sodium (Na+) dan ion kalium (K+), yang terdapat dalam jumlah besar dalam
sabun atau detergen dengan kandungan alkali tinggi. Ketika detergen dilarutkan
dalam air, ion-ion ini dapat bergerak bebas di antara elektroda dan dapat
menghantarkan listrik.
E. Prosedur Kerja
Prosedur Kerja Reaksi Pengamatan
a. Energi listrik dari - didapatkan ekstrak
bahan alam mangga yang langsung
1. Preparasi sampel digunakan tanpa
Kulit buah didiamkan 1 minggu
- diiris tipis
- blender
masukan ke wadah
simpan 1 minggu
2. Pengujian sampel - kuat arus 0,05 A
Gelas kimia - lampu LED menyala
+ 20-30 ml limbah redup
cair
- pasang
elektroda
Cu dan Zn
- hubungkan
elektroda
dengan
voltmeter
hitung potensial listrik
yang dihasilkan
- Pasang pada
LED
amati lampu LED hidup
/ redup
Energi listrik dapat dihasilkan dari sumber energi alternatif, salah satunya
adalah kulit mangga. Kulit mangga memiliki kandungan senyawa kimia yang
dapat diubah menjadi energi listrik melalui proses kimia atau elektrokimia.
Dari praktikum yang dihasilkan dari kulit mangga didapatkan hasil lampu
LED menyala redup dengan kuat arus yang dihasilkan 0,05 A. Energi listrik
yang dihasilkan dari kulit mangga masih tergolong kecil karena jumlah senyawa
kimia yang dapat diubah menjadi energi listrik dalam kulit mangga sangat
terbatas. Selain itu, rendemen atau efisiensi ekstraksi senyawa kimia dari kulit
mangga juga masih relatif rendah sehingga jumlah energi listrik yang dihasilkan
juga masih terbatas.
Proses ekstraksi senyawa kimia dari kulit mangga juga membutuhkan waktu
yang cukup lama didiamkan selama 1 minggu dan pada saat praktikum hanya
dilakukan pengekstrakan tampa didiamkan. Waktu penyimpanan ekstrak kulit
mangga juga dapat mempengaruhi jumlah energi listrik yang dihasilkan.
Semakin lama ekstrak kulit mangga didiamkan, maka semakin besar
kemungkinan senyawa kimia yang dapat menghasilkan energi listrik, sehingga
energi listrik yang dihasilkan semakin besar.
Penelitian lain yang telah dilakukan untuk menghasilkan energi listrik dari
kulit mangga dengan menggunakan sel galvanik menghasilkan reaksi pada LED
bertegangan (3 Volt) dapat menyala sampai (18 menit) lamanya dari setiap sel
galvanik yang terbuat dari kulit mangga. Namun, daya tahan sel galvanik ini
sangat pendek dan hanya dapat bertahan selama beberapa menit (Suntoro & KN,
2022).
a. Limbah buah-buahan dan sabun dapat diolah menjadi energi listrik yang
dapat digunakan untuk mengihidupkan lampu LED.
b. Kuat arus yang dihasilkan dari limbah kulit buah mangga adalah 0,05 A,
dengan lampu LED menyala redup
c. Kuat arus yang dihasilkan dari sabun detergen adalah 0,01 A, dengan lampu
LED menyala terang
d. Hasil analisis menunjukkan bahwa sabun dapat menghasilkan energi listrik
yang cukup besar dan efisien, maka sabun dapat dijadikan sebagai alternatif
listrik yang ramah lingkungan
e.
Daftar Pustaka
Adistia, N. A., Nurdiansyah, R. A., Fariko, J., Vincent, V., & Simatupang, J. W.
(2020). POTENSI ENERGI PANAS BUMI, ANGIN, DAN BIOMASSA
MENJADI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA. TESLA: Jurnal Teknik Elektro,
22(2). https://doi.org/10.24912/tesla.v22i2.9107
Marianti, M., Yanto, S., & Sukainah, A. (2021). Perbedaan Lama Fermentasi Kulit
Jeruk Nipis, Kulit Pisang Kepok, Dan Kulit Alpukat untuk Menghasilkan Energi
Listrik Pada Aki. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 7(1).
https://doi.org/10.26858/jptp.v7i1.12625
Putri, A. R. (2019). KANDUNGAN LISTRIK PADA LIMBAH AIR DETERGEN
DENGAN MENGGUNAKAN REAKSI SEL VOLTA. JIPI (Jurnal Ilmiah
Penelitian Dan Pembelajaran Informatika), 4(2).
https://doi.org/10.29100/jipi.v4i2.1401
Ridaningtyas, Y. W., Widodo, D. S., & Hastuti, R. (2013). Pengolahan Limbah Cair
Industri Percetakan Secara Elektrolisis Dengan Elektroda Karbon/Karbon. Chem
Info, 1(1).
Sari, N. N., Anggi Arumsari, & Bertha Rusdi. (2021). Studi Literatur Metode Ekstraksi
Pektin dari Beberapa Sumber Limbah Kulit Buah. Jurnal Riset Farmasi, 1(1).
https://doi.org/10.29313/jrf.v1i1.186
Suntoro, E., & KN, N. (2022). Pemanfaatan 3 Jenis Kulit Buah Sebagai Sumber Energi
Pengganti pada Pasta Batu Baterai. Buletin Poltanesa, 23(1).
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.949
Tim Elektrokimia. (2023). Penuntun Praktikum Elektrokimia. UNP.
Lampiran