MAKALAH

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Z

MAKALAH

PENGGUNAAN GAYA LORENTZ

Disusun Oleh :

Nama : Neng Fuzi Juhaeni

Kelas : XII MIPA 5

M.Pelajaran : Fisika

SMA NEGERI 01 CIKALONG WETAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil
melengkung ke atas , ini berarti ada sesuatu gaya yang berarah keatas akibat
adanya medan magnet homogen dari utara keselatan. Gaya ini selanjutnya
disebut sebagai gaya magnetic atau gaya Lorentz . Jika arus listrik dibalik
sehingga mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke
bawah. Jika arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung lebih
besar. Ini berarti besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus
listrik.Karena gaya Lorentz ( FL ), arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah
besaran vector maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya
Lorentz ini hasil perkalian vector ( cros- product ) dari I dan B.FL = I x B

1.2 Rumusan Masalah


1.apa yang disebut gaya lorentz
2.apa saja penggunaan gaya lorentz dalam kehidupan sehari-hari
3.bagaimana landasan teori mengenai penggunaan gaya lorentz dalam
kehidupan sehari-hari
4.bagaimana cara kerja penggunaan gaya lorentz dalam kehidupan sehari-hari

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai
gaya lorentz dan penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari

1.4 Manfaat penulisan


a). Menambah ilmu pengetahuan
b). Mengetahui lebih banyak penggunaan gaya lorentz dalam kehidupan
sehari-hari
c). Menyelesaikan salah satu tugas mata pelajaran fisika,syarat untuk
mengikuti penilaian akhir semester
5. Daftar Pustaka
- Pengertian Gaya Lorentz
gramedia.com,10 Agustus 2022,https://www.gramedia.com/literasi/gaya-
lorentz/,21 November 2022
BAB II
PEMBAHASAN
2.Pengertian Gaya Lorentz

Apa itu gaya Lorentz? Gaya lorentz adalah gaya yang berasal dari gabungan antara dua gaya.
Kedua gaya tersebut adalah gaya magnetik dan gaya elektrik yang terdapat di sebuah
medan elektromagnetik. Gaya ini berasal dari suatu muatan listrik yang bisa bergerak jika
sebuah arus listrik ada di dalam medan magnet B. Hadirnya gaya elektrik tentu tidak lepas
dari seorang penemu.

Orang yang berjasa menemukan gaya ini adalah Hendrik Antoon Lorentz pada 1853 hingga
1928. Dia merupakan seorang fisikawan yang berasal dari Belanda dan sudah memperoleh
penghargaan Nobel dalam ilmu pengetahuan Fisika bersama dengan seorang yang bernama
Pieter Zeeman pada tahun 1902.

Nama Hendrik Antoon Lorentz kemudian diabadikan sebagai sebuah gaya yang
ditemukannya dan orang-orang mengenal gaya tersebut sebagai gaya lorentz hingga
sekarang. Dari gaya ini juga ditemukan motor listrik yang berfungsi menggerakkan alat-alat
seperti blender, kipas angin, mesin, cuci, dan lain sebagainya.

Rumus Gaya Lorentz


Ketika ada sebuah kawat yang dialiri oleh arus listrik sebesar I serta kawat tersebut
diletakkan pada tengah medan magnet, maka nanti akan timbul gaya magnetik pada kawat
tersebut. Dengan menggabungkan antara gaya magnetik dengan arus listrik, maka kita bisa
menghitung berapa besar gaya pada kawat tersebut, sehingga kemudian muncul rumus
sebagai berikut:

Florentz = B I l sin α

Keterangan:

Florentz = Gaya Lorenz

B = kuat arus medan magnet (Tesla)

I = kuat arus yang mengalir pada kawat (ampere)

I = panjang kawat (m)

α = sudut yang dibentuk dari B dan I

https://www.gramedia.com/literasi/gaya-lorentz/

3. Penggunaan Gaya Lorentz Dalam Kehidupan Sehari-hari


Motor listrik merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik atau disebut juga energi gerak.

Melansir dari Electrical Drivers oleh Jens Weidauer dan Richard Messer tahun 2014, hal
utama yang paling penting dalam penerapan motor listrik adalah mengenai efek fisika yang
ketika muatan listrik digerakkan dalam medan magnet maka ia akan mengalami gaya

Gaya ini dikenal dengan gaya Lorentz.


Motor listrik terdiri dari bagian stator dan bagian rotor. Bagian stator merupakan bagian
motor listrik yang tidak bergerak. Sedangkan bagian rotor merupakan bagian motor listrik
yang bergerak.

Bagian strator umumnya terdiri dari magnet tetap. Sedangkan bagian rotor umumnya terdiri
dari kumparan kawat yang dililitkan pada jangkar.

Pada prinsipnya motor listrik memiliki kumparan dalam medan magnet tetap. Jika kumparan
tersebut kita aliri arus listrik, maka kumparan tersebut akan bekerja suatu gaya magnetik
atau disebut juga dengan gaya Lorentz.

Gaya tersebut dialami oleh setiap batang konduktor pada rotor, serta gaya magnetiknya
memiliki arah yang berbeda antara kumparan kanan dan kiri, sehingga membentuk torsi
(momen gaya). Hal tersebut yang akan menyebabkan kumparan dapat berputar.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/20/181856869/penerapan-gaya-magnetik-
gaya-lorentz

3.1 Motor Listrik

3.1.1 Landasan Teori


penerapan dari gaya Lorentz adalah pada motor listrik. Motor listrik banyak terapkan pada
pompa air listrik, mesin jahit listrik, bor listrik, dan mesin bubut. Saat motor listrik
dihubungkan dengan sumber aruas listrik, arus listrik mengalir dari sikat karbon menuju
komutator. Selanjutnya arus listrik menuju kumparan sehingga kumparan mengalami gaya
Lorentz. Makin besar arus listrik yang mengalir, makin cepat pula kumparan berputar.

https://kumparan.com/berita-update/pengertian-dan-contoh-penerapan-gaya-lorentz-
yang-perlu-diketahui-1wASk29944O

3.1.2 Sejarah

Thomas Davenport adalah seorang pandai besi di Vermont yang membuat motor listrik
Amerika pertama pada tahun 1834. 25 Februari 1837 paten pertama untuk motor listrik
dikabulkan kepada Thomas Davenport.

Davenport lahir 9 Juli 1802, di Williamstown, Vermont. Dia tinggal di Forest Dale, sebuah
desa dekat kota Brandon. Ia meninggal pada 6 Juli 1851 (umur 48) di Salisbury, Vermont.

Dia menyaksikan motor listrik komersial pertama di Penfield Iron Works. Pada awal 1834, ia
mengembangkan motor listrik bertenaga baterai. Dia menggunakan motor tersebut untuk
menggerakkan sebuah kendaraan model yang kecil yang berjalan di atas jalur khusus /rel.
Temuan ini membuka jalan untuk kemudian dikenal sebagai trem (streetcar).
https://blogpenemu.blogspot.com/2017/05/penemu-motor-listrik-pertama-kali-thomas-
davenport.html?m=1

3.1.3 Cara Kerja


Jika diartikan secara teori, prinsip kerja motor listrik sebenarnya bertugas untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanis (gerakan). Komponennya pun umumnya terbagi
menjadi 3 golongan atau jenis.

Golongan atau jenis pertama yakni motor DC, lalu motor induksi, dan motor sinkron. Berikut
prinsip kerja masing-masing motor listrik yang sudah disebutkan tadi.

Prinsip Motor DC

DC sendiri memiliki arti direct current (DC) atau arus satu arah.

Namun, ada juga motor listrik yang menggunakan daya alternative current (AC) arus bolak
balik atau dua arah.

Motor listrik jenis ini utamanya dibekali dengan adanya 2 terminal yang dialirkan arus
searah untuk menggerakkan.

Komponen seperti ini umumnya sering kita jumpai di perkakas rumah tangga seperti bor
listrik, dan alat rumah tangga lainnya.

Komponen motor listrik jenis DC terbagi 2 bagian utama yang terdiri dari rotor dan stator.

Rotor sendiri merupakan bagian yang bisa berputar. Umumnya rotor terdiri dari kumparan
jangkar yang ditanam di bagian rotor tersebut.

Sementara stator sendiri tidak bisa bergerak layaknya rotor. Komponen di dalam stator
terdiri dari kumparan medan dan rangka.

Prinsip kerja motor listrik jenis DC ini menggunakan gaya elektromagnet.


Arus listrik awalnya akan disalurkan ke bagian kumparan hingga bagian magnet utara akan
bergerak ke magnet selatan.

Sementara kumparan magnet selatan bakal menghadap ke arah magnet utara.

Ketika keduanya bertemu, akan terjadi gaya tarik-menarik yang akan membuat kumparan
tersebut berhenti sesaat.

Prinsip Kerja Motor Listrik Induksi

Selanjutnya ada jenis motor listrik dengan prinsip kerja induksi.

Banyak pakar mengatakan induksi ini lebih dikenal dengan sebutan motor asinkron.

Komponen satu ini terdiri dari 2 jenis induksi, yang terdiri dari satu phase dan tiga phase
dengan fungsi yang berbeda.

Pada jenis satu phase, punya ukuran yang lebih kecil dibanding tiga phase yang ukurannya
lebih besar untuk kebutuhan industri.

Motor induksi memakai prinsip elektromagnet yang jika diartikan secara harfiah gerakan
listriknya diinduksi dan melintasi konduktor listrik saat medan magnet berputar.

Komponen ini memiliki 2 bagian utama yang terdiri dari rotor dan stator. Stator pada induksi
merupakan bagian kumparan yang diam dan membawa lilitan tumpang tindih.

Medan magnet tersebut bakal berputar berlawanan dengan arah jarum jam lantaran punya
polaritas. Rotornya sendiri punya fungsi membawa lilitan utama.

Saat 3 phase dihubungkan pada stator, otomatis magnet akan berputar. Tetapi, konduktor
stasioner satu ini akan memotong medan magnet yang sedang berputar.

Pada jenis ini, kelebihannya ada pada konstruksinya yang sederhana guna menciptakan
putaran yang jauh lebih konstan. Motor induksi juga dikenal memanfaatkan gaya Lorentz.
Prinsip Kerja Motor Listrik Sinkron

Motor sinkron menjadi jenis motor listrik yang tentunya berbeda dengan dua jenis
sebelumnya.

Motor sinkron punya cara kerja berdasarkan kecepatan tetap dengan adanya frekuensi
tertentu.

Prinsip kerja motor listrik jenis ini dipengaruhi oleh adanya interaksi antar medan magnet
stator dan rotor.

Secara teori, rotor pada motor listrik ini merupakan magnet permanen yang nantinya
disinkronkan dengan magnet yang berputar.

Putaran yang akan dihasilkan nantinya akan sesuai dengan frekuensi arus yang sudah
ditetapkan.

Motor jenis ini punya kelebihan yakni eksitasinya bisa diatur dengan mudah dengan
kecepatan konstan.

Tak hanya itu, motor sinkron juga hanya butuh 500 rpm untuk operasi sistemnya.

Jika membandingkan dari segi harga, jenis ini punya biaya produksi yang jauh lebih murah

daripada jenis induksi.

Makanya, jenis ini cukup banyak diaplikasikan pada beberapa alat elektronik.

https://www.carmudi.co.id/journal/prinsip-kerja-motor-listrik-beda-jenis-beda-juga-
caranya/
3.2 Galvanometer

3.2.1 Landasan Teori Galvanometer

Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur keberadaan arus
listrik di dalam suatu rangkaian listrik. Penemu galvanometer ialah André-Marie Ampère.[1]
Cara kerja dari galvanometer sama seperti amperemeter, voltmeter, ohmmeter dan motor
listrik. Keberadaan arus listrik ditandai dengan bergeraknya jarum penunjuk dengan sudut
simpangan tertentu.[2] Galvanometer memiliki kepekaan pengukuran yang lebih tinggi
dibandingkan dengan amperemeter.[3]

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Galvanometer#:~:text=Galvanometer%20adalah%20alat
%20ukur%20listrik,voltmeter%2C%20ohmmeter%20dan%20motor%20listrik.

3.2.2 Sejarah Galvanometer


Sejarah galvanometer ini dimulai pada tahun 1820 lalu, yang dimana konsep galvanometer
pada awalnya di cetuskan oleh Hans Christian Oersted. Dan saat pertama kali diperkenalkan
konsep alat ini adalah untuk mengetahui arus listrik namun dalam jumlahan yang kecil.

https://www.kelistrikanku.com/2022/04/mengenal-galvanometer.html?
m=1#:~:text=Sejarah%20galvanometer%20ini%20dimulai%20pada,namun%20dalam
%20jumlahan%20yang%20kecil.
3.2.3 Cara Kerja Galvanometer
Prinsip kerja alat ini cukp simple dan mudah dipahami, galvanometer memiliki sebuah koil
yang posisinya akan berubah atau melewati skala yang sudah dikalibrasi.

Saat digunakan, pegas torsi yang berukuran kecil pada galvanometer ini akan menarik koil
sehingga jarum akan menunjukkan posisi nol.

Saat arus satu arah melewati koil, maka bagian ini akan menimbulkan sebuah medan
magnet yang kerjanya bertolak belakang dengan magnet permanen.

Setelah itu koil akan berputar maka jarum penunjukpun akan bergerak karena terdorong
oleh koil tersebut.

https://www.kelistrikanku.com/2022/04/mengenal-galvanometer.html?
m=1#:~:text=Sejarah%20galvanometer%20ini%20dimulai%20pada,namun%20dalam
%20jumlahan%20yang%20kecil.

3.3 Pengeras Suara (Spiker)

Kita dapat mendengarkan musik radio, mendengarkan suara dari drama televisi ataupun
suara dari lawan bicara kita di ponsel, semua ini karena adanya komponen Elektronika yang
bernama Loudspeaker yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Pengeras Suara.
Loudspeaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker adalah Transduser yang dapat
mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh
telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut
sehingga terjadilah gelombang suara.

https://teknikelektronika.com/fungsi-pengertian-speaker-prinsip-kerja-speaker/

3.3.2 Sejarah Speaker


Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah design speaker yang menggunakan
kompresor udara yang kemudian menjualnya pada Charles Parsons. Kemudian
mendapatkan beberapa tambahan hak paten di Inggris sebelum 1910. Pada tahun 1924 Dr.
Walter H. Schottky menemukan pita loudspeaker pertama.Untuk pertama kalinya speaker
menggunakan electromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras. Namun pada
waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan ini dikarenakan
harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah electromagnet disebut bidang lilitan atau dasar
lilitan yang disambungan melalui kedua pasang energized ke driver. Belokan ini biasa
disediakan pada sebuah dual role dan juga berperan sebagai filter listrik dari amplifier
loudspeaker yang terhubung dengan listrik. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan
penghambat listrik. Tetapi frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke
lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio
device. Sudah jelas fungsi dari speaker yakni untuk memproduksi gelombang suara, namun
setiap jenis dan merk speaker khususnya untuk car audio mulai dari tweeter, midrange,
midbass hingga subwoofer, masing-masing mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda
dalam hal memproduksi suara.

https://blog.unnes.ac.id/sutrisno/2017/02/28/pengertian-dan-sejarah-speaker/
#:~:text=Pada%20tahun%201898%2C%20Horace%20Short,Schottky%20menemukan
%20pita%20loudspeaker%20pertama.
3.3.3 Cara Kerja Speaker
Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker
memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice
Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen
sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang
bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya.
Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah
secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen.
Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker.

Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya
Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang
dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.

Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya
setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan
Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi
kualitas suara Speaker itu sendiri.

https://teknikelektronika.com/fungsi-pengertian-speaker-prinsip-kerja-speaker/

BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul akibat adanya arus listrik dalam suatu medan magnet.
Jadi, jika kita memiliki suatu benda konduktor yang berada di dalam medan magnet,
kemudian kita aliri benda tersebut dengan arus listrik, maka akan timbul suatu gaya yang
mampu menggerakkan benda tersebut.dsri pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
suatu gaya yang dihasilkan bahwa suatu gaya yang dihasilkan dalam suatu Medan magnet
sangat dipengaruhi oleh besarnya muatan,sehingga dari pengaruh-pengaruh tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menentukan arah dan besarnya gaya yang akan dihasilkan,contohnya
padamator kipas,alat ukur listrik,dan lain lain
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan
Gawai pada Anak Usia di Bawah Umur".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat penulisan........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
2.Pengertian Gaya Lorentz...................................................................................................5
3. Penggunaan Gaya Lorentz Dalam Kehidupan Sehari-hari................................................6
3.1 Motor Listrik...................................................................................................................7
3.1.1 Landasan Teori............................................................................................................7
3.1.2 Sejarah........................................................................................................................8
3.1.3 Cara Kerja....................................................................................................................9
3.2 Galvanometer..............................................................................................................12
3.2.1 Landasan Teori Galvanometer..................................................................................12
3.2.2 Sejarah Galvanometer...............................................................................................12
3.2.3 Cara Kerja Galvanometer..........................................................................................13
3.3 Pengeras Suara (Spiker)................................................................................................13
3.3.2 Sejarah Speaker.........................................................................................................14
3.3.3 Cara Kerja Speaker....................................................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................15

Anda mungkin juga menyukai