PERMASALAHAN PENDIDIKAN INDONESIA BESERTA PEMECAHANYA Kel.7
PERMASALAHAN PENDIDIKAN INDONESIA BESERTA PEMECAHANYA Kel.7
PERMASALAHAN PENDIDIKAN INDONESIA BESERTA PEMECAHANYA Kel.7
SKS :2
Semester/kelas : 2H
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. SHALAWAT serta salam
semoga terlimpah cuahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulia mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limphan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalh dengan judul “PERMASALAHAN PENDIDIKAN INDONESIA
BESERTA PEMECAHANYA”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk memperbaiki
makalah yang akan datang. Demikian yang dapat saya sampaikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu sistem terbuka tidak lepas dari masalah, baik masalah
mikro ataupun masalah makro. Masalah mikro, yaitu masalah yang timbul dalam
komponen komponen yang terdapat dalam pendidikan itu sendiri sebagai suatu sistem,
antara lain masalah kurikulum, masalah pendidikan, administrasi pendidikan dan
sebagainya. Masalah makro, yaitu masalah yang muncul dalam pendidikan itu sebagai
suatu sistem dengan sistem sistem lainnya yang lebih luas didalam seluruh kehidupan
manusia, antara lain masalah kurang meratanya pendidikan, rendahnya mutu
pendidikan, masalah efisiensi, relevansi dan lain lain. Berkaitan dengan permasalahan
yang sering terjadi di Indonesia, guru dianggap sebagai sumber dari permasalahan
tersebut, sehingga dengan mengidentifikasi permasalahan pendidikan kita mengetahui
letak permasalahan yang sebenarnya dan berusaha untuk memberikan solusi dari
permaslahan tersebut.
Masalah pendidikan di Indonesia apabila ditinjau dari sisi kualitas Sumberdaya
Manusia masihlah jauh bilah dibandingkan dengan negara lain. Indonesia menempati
urutan ke 69 dari total 75 negara. Sehingga dapat disimpulkan terdapat dua
permasalahan utama yang menjangkiti dunia pendidikan di Indonesia, yaitu: bagaimana
seluruh masyarakat bisa memanfaatkan peluang pendidikan dan bagaimana pendidikan
bisa menyiapkan siswa dalam hal kemampuan dan skill yang siap untuk bersaing di
dunia kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa permasalahan pokok Pendidikan ?
2. Apa faktor permasalahan Pendidikan?
3. Bagaimana solusi permasalahan Pendidikan?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui permasalahan pokok pendidikan
2. Untuk mengetahui faktor permasalahan Pendidikan
3. Untuk mengetahui solusi permasalahan Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
diartikan dengan turut mengubah manusia, yaitu pendidik, penyelenggara
pendidikan, dan semua yang terlibat dalam pendidikan. Perubahan kurikulum
terebut sering dianggap sebagai perubahan sosial atau social change. Saat ini
Indonesia menerapkan kurikulum 2013 yang dianggap sebagai penyempurna
kurikulum-kurikulum sebelumnya. Penerapan kurikulum 2013 ini diharapkan dapat
menjadi kesempatan yang bagus untuk Indonesia dalam meningkatkan kualitas
pendidikannya dan meningkatkan daya saing agar setara dengan negara-negara lain.
b. Pendidikan yang Kurang Merata
pelaksanaan proses pendidikan masih dihadapkan oleh berbagai tantangan
permasalahan di negara yang masih berkembang, seperti kurang meratanya
pendidikan terutama di daerah-daerah tertinggal. Ketidakmerataan ini sering
dialami oleh lapisan masyarakat yang miskin. Seperti yang kita ketahui, semakin
tinggi pendidikan semakin mahal juga biayanya. Sehingga, tak jarang banyak orang
yang memilih tidak sekolah dibandingkan harus mengeluarkan banyak biaya.
Menurut Wayan (1992) pemerataan pendidikan yang berkaitan dengan mutu proses
dan hasil pendidikan belumlah merata di Indonesia. Jika dilihat dengan seksama
untuk jenjang pendidikan menengah sampai dengan jenjang pendidikan tinggi,
kebijakan pemerintah berkaitan dengan pembangunan kualitatif dan relevansi, yang
berhubungan dengan minat dan bakat siswa, dimana kebutuhan lapangan kerja dan
untuk pengembangan kebudayaan, dan teknologi terbarukan.
ada dua faktor yang menjadi pemicu hal tersebut yaitu perkembangan IPTEK yang
memberikan alternatif bagi masyarakat dan konsep pendidikan sepanjang hayat
yang tidak membatasi usia dari peserta didik dan tidak terbatas pada dinding
ruangan kelas yang mana hal ini dapat memberi akses yang luas bagi masyarakat
dalam menikmati kesempatan belajar.
c. Masalah Penempatan Guru
Menurut Jakaria, ketidaklayakan mengajar guru dapat disebabkan oleh banyak
faktor, salah satunya yaitu ketidaksesuaian antara bidang studi yang diajarkan
dengan latar belakang pendidikan guru tersebut (Jakaria: 2014). Masalah
penempatan guru ini biasanya terjadi karena kekurangan guru di suatu daerah
tertentu. Hal itu membuat guru yang ada harus bisa mengajar bidang studi lain untuk
memenuhi kebutuhan siswanya. Kekurangan guru ini biasa terjadi di daerah yang
terpencil, karena tidak meratanya penyaluran guru ke daerah tersebut.
d. Rendahnya Kualitas Guru
4
Faktanya masih banyak guru yang memandang pekerjaannya adalah suatu hal yang
mudah dan hanya melakukan pekerjaannya sekadar untuk mendapat penghasilan.
Menurut Herlambang, saat ini terbangun paradigma keliru tentang pemahaman
profesi guru yang meliputi:
1.Mencetak manusia yang siap untuk kerja
2.Memandang bahwa mendidik merupakan pekerjaan mudah dan dapat dilakukan
oleh siapapun
3.Memiliki tujuan utama yaitu untuk mendapat penghasilan
menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, guru bertugas dalam
merencanakan dan menyusun pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai
hasil dari pembelajaran, membimbing, melatih, meneliti, dan mengabdi terhadap
masyarakat. Dengan menjalankan tugasnya sebagai seorang guru, diharapkan guru
dapat mendidik dan membimbing siswanya menjadi manusia yang sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
e. Biaya Pendidikan yang Mahal
diketahui bahwa biaya pendidikan yang mahal akan membuat ketidakmerataannya
pendidikan di Indonesia dan akan berdampak tidak baik terhadap berbagai aspek di
kehidupan. Menurut Idris, permasalahn pendidikan ini akan berdampak terhadap
segala aspek di kehidupan, akan merajalelanya pengangguran, marak kriminalitas,
kemiskinan yang semakin meningkat, dan sebagainya.
5
Masalah rendahnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan ini bisa disebabkan
oleh berbagai faktor, seperti penyaluran dana yang terhambat, penyalahgunaan dana
sekolah, perawatan sarana dan prasarana yang buruk, pengawasan pihak sekolah
yang acuh terhadap sarana dan prasarana, dan faktor lainnya. Akibatnya, banyak
siswa yang tidak dapat menikmati fasilitasi di sekolah dengan baik. Menurut
Yustikia, sarana dan prasarana memiliki hubungan penting dengan pembelajaran.
Proses pembelajaran yang tidak menggunakan sarana dan prasarana yang baik akan
berdampak kurang baik untuk proses belajar. Proses belajar dinilai akan kurang
bermakna.
c. Rendahnya Prestasi Siswa
Proses pembelajaran dilakukan guna mengembangkan dan menemukan potensi-
potensi yang ada dalam diri siswa dan menghasilkan prestasi siswa yang
diharapkan. Menurut Putri dan Neviarni, berprestasi adalah sebuah puncak dari
proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar siswa. Banyak sekali faktor
yang menyebabkan rendahnya kualitas prestasi siswa :
1. Faktor Internal
a) Faktor jasmani, kurang memperhatikan asupan makanan, fisik
yang sakit
b) Faktor psikologis, kurangnya motivasi, baik dari diri sendiri
ataupun orang lain
c) Kelelahan
2. Faktor Eksternal
a) Renadahnya kualitas guru
b) Kurang memadainya sarana dan prasarana
c) Faktor keluarga, seperti terjadi konflik di dalam keluarga
d) Faktor lingkungan, seperti orang-orang disekita acuh terhadap
pendidikan, pergaulan yang buruk, dll.
6
menciptakkan manusia-manusia yang berkualitas. Adapun beberapa solusi dari permasalahan
tersebut sebagai berikut :
Melakukan Pemerataan Pendidikan
Ada bebarapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ketidakmerataan
pendidikan. Menurut Kurniawan, secara tradisional solusi yang dapat dilakukan seperti:
Pembangunan gedung atau ruang belajar untuk siswa di setiap daerah
a. Melakukan gotong royong antar warga untuk merawat dan menjaga
fasilitas sekolah yang diberikan
b. Mengirimkan guru-guru profesional ke daerah-daerah yang terpencil
atau kurang terperhatikan
c. Adanya program untuk pendekatan kepada warga atau melakukan
edukasi tentang pentingnya pendidikan (mendatangi rumah-rumah
warga)
d. Adanya Universitas Terbuka, seperti saat ini sudah banyak diterapkan
di berbagai daerah
Masalah biaya juga menjadi hambatan dalam pemerataan pendidikan.
Oleh karena itu, perlu adanya perhatian pemerintah dalan menyalurkan
dana kepada masyarakat kurang mampu untuk bersekolah. Selain
pemerintah, masyarakat juga bisa melakukan gotong royong dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi mereka yang
membutuhkan.
1. Meningkatkan Kesejahteraan Guru
pendidikan di Indonesia sangat membutuhkan guru yang bisa menjalankan tugas
dan fungsinya dengan tepat sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003.
Untuk mencapai itu semua perlu dibarengi dengan kesejahteraan guru yang
terjamin. Menurut Kulla, dampak kurang memadainya kesejahteraan guru terlihat
dari masih banyak guru yang melakukan pekerjaan sampingan, seperti berdagang,
ataupun beternak. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja guru saat
mengajar. Tak jarang guru terlalu fokus kepada pekerjaan sampingannya sehingga
membuat proses mengajar kurang optimal.
2. Meningkatkan Mutu Pendidikan
Menurut Aziz, pendidikan yang bermutu yaitu pendidikan yang dapat memnuhi
harapan, kebutuhan, dan keinginan sesuai harapan masyarakat. Peningkatan mutu
pendidikan dapat dilakukan dengan:
7
a. Menetapkan kurikulum sesuai dengan yang dibutuhkan (sesuaikan
dengan kondisi siswa, masyarakat, dan negara)
b. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
c. Mengadakan kegiatan-kegiatan sederhana seperti, kursus, program
literasi, menjalin hubungan dengan wali murid dan lain sebagainya.
3. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
tindakan atau upaya yang dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut,
diantaranya:
a. Guru menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
dan efektif, tidak monoton
b. Siswa harus aktif dalam kegiatan pembelajaran menjadi pusat belajar,
bukan hanya sebagai pendengar
c. Peran orang tua dalam memotivasi abaknya untuk belajar sangat
diperlukan;
d. Masyarakat turut membantu proses belajar siswa dengan menciptakan
lingkungan yang baik dan nyaman.
Dengan beberapa solusi yang telah dipaparkan sebelumnya, diharapkan
masalah pendidikan di Indonesia dapat terartasi dan diharapkan
Indonesia bisa meningkatkan kualitas pendidikannya agar sebanding
dengan negara lain atau bahkan melampaui.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu hal yang disepakati menjadi hal yang pokok dalam suatu bangsa
manapun. Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat peduli terhadap pelaksanaan
pendidikannya. Namun, pendidikan tidak pernah lepas dari berbagai permasalahan yang
menyebabkan terhambatnya pendidikan Indonesia mencapai tujuan dan harapan. Terdapat 2
macam masalah pendidikan, yaitu masalah dalam lingkup makro dan masalah lingkup mikro.
Permasalahan makro mencakup:
Uraian diatas memperlihatkan bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia ini yang cukup
memprihatinkan. Maka dari itu perlu adanya kesadaran dari tiap individu untuk membangun
Indonesia menajdi lebih baik dan lebih maju, misalnya melalui pendidikan.
B. Saran
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia yang terjadi saat ini dapat disebabkan oleh
masih banyaknya masalah pendidikan yang dihadapi Indonesia. Dengan apa yang telah
dipaparkan sebelumnya, diharapkan masalah pendidikan di Indonesia dapat terartasi dan
diharapkan Indonesia bisa meningkatkan kualitas pendidikannya agar sebanding dengan
9
negara lain atau bahkan melampaui. Kualitas pendidikan Indonesia yang cukup
memprihatinkan, menyadarkan kita bahwaIndonesia membutuhkan kita untuk
memperbaikinya. Perlu adanya kesadaran dari tiap individu untuk membangun Indonesia
menajdi lebih baik dan lebih maju. Penulis merekomendasikan agar pendidikan dapat lebih
dikembangkan untuk mempersipakan manusia menjadi manusia yang berkualitas. Dengan
artikel ini, diharapkan akan ada penelitian-penelitian selanjutnya untuk menyempurnakan
artikel yang penulis buat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11