WINDI Pengantar Pendidikan
WINDI Pengantar Pendidikan
WINDI Pengantar Pendidikan
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya, Guna untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar
Pendidikan . Dengan judul “Pencapaian Dan Persoalan-Persoalan Pendidikan
Nasional Kontemporer”
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta khususnya kepada teman-teman mahasiswa
untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini
agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................II
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
II
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan human investment yang sangat strategis untuk
mencetak generasi di masa mendatang. Format pendidikan yang lebih baik
sudah barang tentu menjadi keharusan seperti saat ini. Masyarakat dengan
berpengetahuan tinggi sudah menjadi sebuah keniscayaan, tidak terkecuali
pada masyarakat Islam. Dalam catatatan sejarah, peradaban Islam sebenarnya
telah menunjukkan betapa pentingnya pendidikan yang komprehensif dan
kondusif dalam rangka memajukan dan meninggikan martabat manusia.
Namun selama beberapa abad terakhir, peradaban Islam seakan mengalami
kemerosotan bahkan kemunduran akibat kurangnya pendidikan yang
mencerdaskan. Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses
pemberdayaan manusia menuju taklif (kedewasaan), baik secara akal, mental
maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban-sebagai
seorang hamba (abd) dihadapan Khaliq-nya dan sebagai “pemelihara”
(khalifah) pada semesta. Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman
nilai moral untuk membentengi diri dari akses negative globalisasi atau
modernisme. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana nilai moral yang
telah ditanamkan pendidikan Islam mampu berperan sebagai pembebas dari
himpitan kebodohan dan keterbelakangan.
1
Pendidikan islam bukan sekedar penanaman nilai moral untuk
membentengi diri dari akses negative globalisasiri akses negative globalisasi
atau di tanamkan Pendidikan mampu berperan sebagai pembebas dari
himpitan kebodohan dan keterbelakangan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pendidikan Umum
b. Pendidikan Islam
Pendidikan adalah proses mempersiapkan masa depan anak didik dalam
mencapai tujuan hidup secara efektif dan efisien. Sedangkan Pendidikan Islam
menurut para tokoh ialah sebagai berikut : Pertama, menurut Ahmadi
mendefinisikan Pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara fitrah
manusia serta sumber daya insani yang ada padanya menuju terbentuknya
manusia seutuhnya (insan kamil) yang sesuai dengan norma Islam. Kedua,
menurut Syekh Musthafa Al-Ghulayani memaknai pendidikan adalah
menanamkan akhlak mulia dalam jiwa murid serta menyiraminya dengan
petunjuk dan nasehat, sehingga menjadi kecenderungan jiwa yang membuahkan
3
keutamaan kebaikan serta cinta belajar yang berguna bagi tanah air. Dalam
definisi diatas terlihat jelas bahwa pendidikan Islam itu membimbing anak didik
dalam perkembangan dirinya, baik jasmani maupun rohani menuju terbentuknya
kepribadian yang utama pada anak didik nantinya yang didasarkan pada hukum-
hukum islam.
c. Isu Kontemporer
Pendidikan di Indonesia Isu-isu kontemporer pendidikan di Indonesia saat
ini banyak sekali. Isu-isu tersebut berkembang begitu cepat dan pesat dengan
adanya ICT sekarang ini. Kontemporer artinya kekinian, modern atau sesuatu
yang sama dengan kondisi waktu yang sama saat ini. Jadi isu kontemporer
pendidikan menurut penulis adalah isu-isu terkait dunia pendidikan yang tidak
terikat lagi oleh
aturan-aturan zaman dulu, dan berkembang sesuai zaman sekarang. Salah
satu isu kontemporer pendidikan di Indonesia yaitu "Komersialisasi Pendidikan".
Harus jujur diakui praktik komersialisasi pendidikan yang terjadi di Indonesia saat
ini telah menjadi sebuah rahasia umum. Nampaknya gejala komodifikasi
pendidikan itu telah menjangkit mulai dari jenjang playgroup hingga perguruan
tinggi, baik itu swasta maupun negeri.
4
pada dekonstruksi-dekonstruksi kebijakan yang pernah ada sebelumnya,
tanpa ada solusi yang pasti, dengan kata lain bahwa setelah paradigma
lama dianggap sudah tidak mampu lagi menjawab tantangan zaman, dan
sekuat tenaga “dihancurkan”, namun paradigma baru pun belum juga bisa
dipetakan secara jelas. Oleh karena itu, hasilnya bukan seberkas sinar
terang yang memberikan pencerahan, melainkan sesuatu yang
membingungkan dan menjadikan wajah pendidikan Indonesia semakin
carut-marut. Dengan kata lain bahwa para pelaksana yang seharusnya
bertanggungjawab di bidang pendidikan khususnya pemerintah tidak
serius dan telah gagal menterjemahkan hakikat pendidikan nasional dalam
bingkai perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat.
5
formal adalah: jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
pendidikan kesetaraan
pendidikan keaksaraan fungsional
pendidikan pelatihan
pendidikan kepemudaan
pemberdayaan wanita
kursus
majelis taqlim
6
Terdapat beberapa jenis lembaga pendidikan yang menyediakan layanan
pendidikan non-formal di Indonesia, yaitu:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah faktor yang mendukung keberhasilan program pendidikan dalam
proses pembelajaran yaitu sarana dan prasarana. Prasarana dan sarana pendidikan
adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu
peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang cukup canggih. Sarana prasarana adalah salah satu bagian input,
sedangkan input merupakan salah satu subsistem.
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, dimana terjadi pewarisan ilmu
untuk dapat dipahami dan diterapkan, bahkan dapat mengembangkan dan
menciptakan suatu ilmu untuk meningkatkan kualitas yang berguna bagi
kehidupan manusa.
Relevansi pendidikan merupakan acuan untuk mengetahui sejauh mana
sistem pendidikan dapat menyelesaikan masalah pendidikan seperti yang
digambarkan pada tujuan pendidikan nasional dan berkaitan dengan kemampuan
individu yang siap menghadapi dunia luar sesuai dengan tuntutan masyarakat.
7
B. Saran
Pendidikan kontempor harus menyusaikan perkembangan zaman
dan perkembangan teknologi. Untuk itu yang perlu dilakukan adalah
mengembangkan system pendidikan yang berwawasan global agar
menghasilkan out put (lulusan) dari lembaga pendidikan yang lebiih
bermutu, supaya mereka percaya dari dalam menghadapi persaingan
global, dan mengedepankan metode ingerdisipliner, interkonektifitas..
Pada masyarakat cederung konsep deslektis terbangun sebab pedidikan
telah memberikan pondasi kuat akan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
8
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada, 1996.
http:// nanogummy.wordpress.com/2013/015/25/demokrasi-pendidikan-
dalam-islam/