Sop Perawatan Bayi Baru Lahir

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

STANDART OPERASIOANAL PROSEDUR (SOP)

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR (BBL)

BAYI BARU LAHIR

Neonatus adalah masa bayi selama 28 hari pertama setelah bayi lahir ( usia 0-28 hari ).
Asuhan bayi baru lahir adalah suatu asuhan yang di berikan pada bayi tersebut selama satu jam
pertama setelah persalinan

Tujuan

Memberikan penanganan yang tepat pada bayi baru lahir sehingga dapat mengurangi
resiko dan Komplikasi yang di timbulkan serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi.

A. Persipan alat

1. Sarung tangan steril

2 Gunting

3. Klem 2

4. Penghisap lendir de lee

5. Benang tali pusat

6. Kasa steril, kapas steril

7. Alat resusitasi

8. Gelang bayi

9. Stempel bayi

10. Selimut

11. Handuk

12. Timbangan

13. Pita pengukur

14. Stetoskop

15. Salep mata

16. Vit K , Speed 1 cc 2 , Vaksin hepatitis B


B. Persiapan Pasien

1. Lakukan tindakan dengan 5s (senyum salam sapa sopan santun)

2. Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien

3. Jelaskan maksud dan tujuan tindakan dan buka kalimat terbuka

4. Jelaskan prosedur tindakan

5. atur posisi terlentang

6. Buat infrom consent

C. Persiapan Lingkungan

1. Jaga privasi pasien dengan measang sampiran / sketsel

2. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman

D. pelaksanaan tindakan

1. cuci tangan

2. pakai sarung tangan , skot, alas kaki

3. letakkan bayi di atas handuk kering yang disiapkan di atas perut ibu segera setelah lahir

4. lakukan penilaian awal penilaian APGAR SKOR dan dengan menjawab 4 pertanyaan

 Apakah bayi cukup umur


 Apakah air ketubah jernih tidak bercampur meconiun
 Apakah bayi bernafas atau nangis
 Apakah tonus otot baik

5. jika tidak lakukan langkah resusitasi sesuai SOP

 Jaga kehangatan bayi


 Bersihkan jalan nafas bila perlu
 Keringkan dan tetap jaga kehangatan
 Kurang lebih 2 menit setelah lahir, potong dan ikat tali pusat tamnpa membubuhi apapun
serta bungkus dengan kain kasa.

6. lakukan inisiasi menyusui dini selama 1 jam

7. pinjam bayi dari ibu, tetesi/ salepi kedua mata bayi menggunakan antibiotik tetraciklin 1%

8. suntik vitamin K (IM) pada paha kiri antero lateral

9. ukur berat badan dan panjang bayi serta periksa kelainan / cacat bawaan
10. lakukan pemeriksaan lubang anus

11. Ambil cap telapak kaki kiri dan kanan

12. Beri identitas dan gelang bayi.

13. Beri imunisasi hepatitis B 0.5 % ml intra muskular di paha kanan antero lateral 1 jam setelah
Vit K

14. kembalikan bayi ke inunya dan berikan edukasi

15. bereskan alat

16. lepas sarung tangan

17. cuci tangan

E. Evaluasi

 evaluasi hasil tindakan dan respon pasien


 dokumentasilkan tindakan
A. IMUNISASI.

Pelayanan Imunisasi Hepatitis B0 merupakan pelayanan pemberian Imunisasi Hepatitis B


bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B, yaitu infeksi hati yang dapat menimbulkan
komplikasi berbahaya, seperti sirosis dan kanker hati. Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin
hepatitis B. Vaksin tersebut diberikan pada bayi sebanyak 4 kali.

Pelayanan Imunisasi BCG adalah pelayanan pemberian Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–
Guérin yang bermanfaat untuk melindungi diri terhadap tuberkulosis (TB), yaitu penyakit infeksi
yang terutama menyerang paru-paru. Bayi yang baru lahir hingga berusia dua bulan adalah
kelompok usia yang paling efektif untuk menerima vaksin ini.ksin Anak Usia 0-9 Bulan

 Usia 0-1 bulan: Polio 0 dan BCG.


 Usia 2 bulan: DP-HiB 1, polio 1, hepatitis 2, rotavirus, PCV.
 Usia 3 bulan: DPT-HiB 2, polio 2, hepatitis 3.
 Usia 4 bulan: DPT-HiB 3, Polio 3 (IPV atau polio suntik), hepatitis 4, dan rotavirus 2.
 Usia 6 bulan: PCV 3, influenza 1, rotavirus 3 (pentavalen)

B. VITAMIK K

Vitamin K mampu membantu pembekuan darah sehingga mencegah perdarahan serius. Pada bayi baru
lahir, vitamin K dibutuhkan untuk mengurangi risiko gangguan perdarahan yang berakibat fatal bayi
kelangsungan hidup bayi. 

Ciri-ciri bayi kekurangan kekurangan vitamin K.

Pada umumnya, kekurangan vitamin K pada bayi tidak menunjukkan tanda khusus, sampai pada
akhirnya HDN atau VKBD terjadi. Namun, Anda perlu waspada jika bayi mengalami satu atau
lebih dari gejala berikut ini:

1. Memar, terutama di area wajah dan kepala


2. Perdarahan di hidung atau tali pusat
3. Warna kulit pucat, termasuk gusi 
4. Bagian putih di mata berubah menjadi kuning, terutama pada bayi usia di atas 3 minggu
5. Terdapat darah pada feses bayi
6. Feses bayi terlihat hitam, gelap, dan lengket
7. Muntah darah
8. Sering muntah
9. Rewel
10. Ngantuk berlebihan
11. Kejang

Anda mungkin juga menyukai