Istikhomah - 21312244002 - D - Makalah Sampah Rumah Tangga Sebagai Biogas PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN

PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI BIOGAS

Disusun Oleh:

Nama : Istikhomah
NIM : 21312244002
Kelas : Pendidikan IPA/D

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan sisa hasil kegiatan manusia yang terkadang
menimbulkan masalah. Hasil survey tentang kontribusi kegiatan terhadap
sampah menunjukkan 73 % sampah berasal dari rumah tangga (sampah rumah
tangga), 14 % dari hotel (sampah hotel), 5 % dari pasar (sampah pasar), dan
8% lainnya berasal dari terminal, rumah sakit, rumah makan, serta kantor
(Kompas, 2008). Volume sampah yang dihasilkan tidak sebanding dengan
kapasitas pengolahan akibatnya menghasilkan cemaran lingkungan dan bau
yang mengganggu manusia. Bau tersebut merupakan gas yang dihasilkan saat
sampah organik membusuk. Dalam proses kimia tersebut dihasilkan gas
metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). hanya CH4 yang dimanfaatkan
sebagai bahan bakar Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4)
dan karbondioksida (CO2), dan beberapa kandungan gas yang jumlahnya kecil
diantaranya hidrogen (H2), hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3) serta
nitrogen (N) yang kandungannya sangat kecil. Energi yang terkandung dalam
biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi kandungan
metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan
sebaliknya semakin kecil kandungan metana (CH4) semakin kecil nilai kalor.
Rumah tangga sebagai penghasil sebagian besar sampah organik
berpotensi menghasilkan biogas yang bisa digunakan untuk keperluan
sehari-hari. Sampah dipilah antara anorganik dan organik sehingga kebiasaan
membuang sampah pada tempatnya sesuai jenisnya akan memudahkan proses
pemilahan. Sampah organik tersebut ditambahkan air sesuai takaran kemudian
dimasukkan ke fermentor-wadah yang digunakan untuk proses fermentasi.
Sebagai starter dan katalis proses fermentasi tetap melibatkan kotoran hewan
karena relatif banyak mengandung mikroba yang dibutuhkan dalam proses
menghasilkan gas metana. Kotoran yang relatif bagus dan efektif dalam proses
ini adalah kotoran sapi. Banyak gas metana yang dihasilkan tergantung dari
komposisi campuran dan sampah organik yang digunakan. Sisa dari hasil
fermentasi tersebut masih bisa digunakan untuk pupuk karena kandungan
kimianya yang bermanfaat untuk tanaman.
Biogas dari sampah organik tersebut diharapkan bisa mengurangi
beban rumah tangga dan menjadi sumber energi alternatif baru dan terbarukan
yang relatif tidak mencemari lingkungan. Solusi ini juga bisa digunakan pada
desa-desa yang jauh dari akses infrastruktur utama sehingga bisa menciptakan
kemandirian energi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh dari sampah rumah rumah tangga terhadap
lingkungan?
2. Bagaimana upaya untuk menangani sampah rumah tangga yang ramah
lingkungan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh dari sampah rumah rumah tangga
terhadap lingkungan.
2. Untuk mengetahui upaya untuk menangani sampah rumah tangga yang
ramah lingkungan.
D. Manfaat
1. Untuk masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.
2. Untuk mengetahui upaya yang terbaik menangani sampah rumah
tangga..
BAB 2 PEMBAHASAN
Permasalahan utama kebersihan yang selama ini masih belum
terselesaikan secara tuntas, salah satunya merupakan sampah. Kebersihan
dapat terjaga dengan pengelolaan sampah terpadu. Pengelolaan sampah yang
selama ini dilakukan hanya berupa penimbunan sampah secara besar besaran
tanpa ada pemilahan atau pun pengelolaan sampah lebih lanjut. Pemilahan
sampah berdasarkan jenisnya, organik dan anorganik, pendaurulangan
sampah, pembakaran sampah pada suhu sangat tinggi, ataupun penggunaan
reaktor biogas untuk mendegradasikan sampah merupakan beberapa cara
pengelolaan sampah secara terpadu yang dapat dilakukan untuk menggantikan
penimbunan sampah yang menghasilkan banyak permasalahan.
Pengolahan sampah yang dilakukan dengan cara penimbunan sangat
beresiko mencemari udara dan tanah. Pencemaran udara yang dapat
ditimbulkan dari penimbunan sampah yaitu aroma yang tidak sedap dan
penghasilan gas metan yang merupakan salah satu penyebab efek rumah kaca.
Aroma sampah yang tidak sedap sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
Efek rumah kaca yang terjadi pada atmosfer bumi, dapat menyebabkan
pemanasan global yang dampaknya sudah mulai kita rasakan sekarang.
Sedangkan pencemaran tanah dapat terjadi karena penghasilan lindi yang
sangat beracun oleh timbunan sampah. Lindi merupakan cairan hitam beracun
yang dapat meracuni air tanah dan menurunkan tingkat kesuburan tanah.
Pemanfaatan reaktor biogas dalam pengelolaan sampah organik dapat
menurunkan resiko pencemaran udara maupun tanah. Hal ini dikarenakan
proses yang terjadi dalam reaktor biogas tidak menimbulkan bau yang
menyengat, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu. Selain itu, gas
metan yang dihasilkan dapat ditampung dan dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan sehingga tidak langsung terbang ke udara. Lindi yang dihasilkan
oleh proses degradasi sampah pun tertampung dalam reaktor yang bermanfaat
untuk memperbesar produksi biogas pada reaktor.(Natalia, Maya dan
Nugrahini, Panca 2014).
Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi berdasarkan sifatnya yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik atau sampah basah
adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, sampah ini sangat mudah
untuk terurai (degradable) secara alami seperti dedaunan dan sampah dapur.
Sedangkan sampah anorganik atau sampah kering adalah sampah yang tidak
dapat terurai (undegradable) seperti plastik, logam, karet,kaleng, dll (Tim
Penulis PS, 2008). ada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang
memanfaatkan Pertumbuhan penduduk menyebabkan pertambahan jumlah
sampah. Semakin banyak jumlah penduduk dalam suatu kota, maka semakin
kompleks pula kegiatan dan usahanya, sehingga akan semakin besar pula
permasalahan sampah yang harus ditanggulangi.
Pengembangan bioenergi seperti biogas merupakan salah satu langkah
untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sumber-sumber energi
yang tidak dapat diperbaharui. Biogas adalah salah satu energi yang dapat
dikembangkan mengingat bahan bakunya cukup tersedia dan terbarukan,
sehingga sangat mungkin untuk menggantikan LPG (Liquefied Petroleum
Gas), premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel yang harganya
semakin mahal yang membebani masyarakat menengah kebawah. (Natalia,
Maya dan Nugrahini, Panca 2014).
Biogas yang telah dikenal tersebut diolah dari sampah rumah tangga
dalam keadaan kedap udara. Secara Ilmiah, biogas yang dihasilkan dari
sampah organik adalah gas yang mudah terbakar. Gas ini dihasilkan dari
fermentasi bahan – bahan organik oleh bakteri anaerob. Umumnya semua
jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas. Tetapi hanya
bahan organik baik padat maupun cair yang cocok untuk sistem biogas
sederhana. Bila sampah – sampah organik tersebut membusuk, akan
dihasilkan gas metana (CH4) dan Karbondioksida (CO2). Tetapi hanya CH4
yang dimanfaatkan bahan bakar. Biogas sebagian besar mengandung gas
metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Energi yang terkandung dalam
biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi kandungan
metana maka semakin besar kandungan energi pada biogas (Sikanna,
Rismawaty dkk 2013).
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil yang diperoleh didapatkan kesimpulan bahwa :
1. Pengaruh dari sampah rumah rumah tangga terhadap lingkungan yaitu
menimbulkan efek rumah kaca, pencemaran udara,air dan tanah.
2. Upaya untuk menangani sampah rumah tangga yang ramah lingkungan
yaitu dengan melakukan pengembangan bioenergi seperti biogas yang
merupakan salah satu langkah untuk mengurangi ketergantungan
masyarakat terhadap sumber-sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui
B. Saran
Saran dari analisis jurnal ini yaitu lebih dipersiapkan kembali buku maupun
internet sehingga tidak menganggu dalam pelaksanaan.
Daftar Pustaka
.Haryaty, Tuti, 2014 “Biogas: Limbah Peternakan Yang Menjadi Sumber Energi
Alternatif” Balai Penelitian Ternak, PO Bax 221, Bogor
Nugrahini, Panca dan Natalia Maya 2014 “Pengolahan Sampah
Organik(Sayur-sayuran) Pasar Tugu Menjadi Biogas pada Reaktor Batch”
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Saputro, Agung Nugroho Catur dkk ,2006. “Studi Pustaka Pemanfaatan Proses
Biokonversi Sampah Organik Sebagai Alternatif Memperoleh Biogas”.
Yamtinah, Sri dkk, 2006 “studi pustaka pemanfaatan proses biokonversi sampah
organik sebagai alternatif memperoleh biogas1” Makalah disampaikan pada
Seminar Nasional Sumber Energi Hayati di FMIPA UNS.
Sikanna, Rismawaty, dkk 2013, “Kajian teknologi Produksi Biogas Dari Sampah
Basah Rumah Tangga” Jurusan Kimia Fakultas, MIPA, Universitas
Tadulako.

Anda mungkin juga menyukai