Juknis Us Tahun 2023

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN

JENJANG SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB)


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Dalam rangka penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan (USP) Tahun Ajaran 2022/2023
Jenjang Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat,
menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan sebagai berikut;

I. PENDAHULUAN
Sistem pendidikan harus mendorong praktik pembelajaran yang menumbuhkan daya
nalar dan karakter peserta didik secara utuh. Untuk mendorong praktik pembelajaran
tersebut, satuan pendidikan diberikan kemerdekaan untuk berinovasi dalam menciptakan
lingkungan belajar yang berpihak pada peserta didik. Pengembangan Sistem Pendidikan
Nasional saat ini telah mengalami berbagai perubahan yang sangat signifikan. Dinamika
pendidikan sangat dirasakan oleh semua insan pendidikan mengalami perubahan dan
penyempurnaan dalam mewujudkan Standarisasi Pendidikan Indonesia. Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
57 Tahun 2021 tentang Standar pendidikan Nasional. Dengan ada Peraturan Pemerintah
ini, maka beberapa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi juga
menyesuaikannya dengan menerbitkan beberapa peraturannya, yaitu : 1). Standar
Kompetensi Lulusan; 2). Standar Isi; 3). Standar Proses; 4). Standar Penilaian Pendidikan ;
5). Kerangka Dasar Kurikulum; 6). Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar dan
Menengah dan: 7). Implementasi Kurikulum.
Implikasi dari perubahan pendidikan terhadap sistem penyelenggaraan ujian pada satuan
pendidikan. Pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan Berstandar Nasional (USBN) sejak
Tahun 2020 diserahkan pelaksanaannya pada masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa peserta didik akan dievaluasi oleh gurunya dan kelulusan ditentukan oleh
sekolah dan pihak sekolah diberi kebebasan menentukan bentuk dan format ujian secara
mandiri. Oleh sebab itu, penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan dapat dilaksanakan
secara efektif, efisien dan akuntabel, maka diperlukan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian
Satuan Pendidikan yang mengacu pada peraturan yang berlaku dengan
mempertimbangkan akseptabilitas yang meliputi kemudahan waktu, biaya dan usaha
secara proporsional yang diterima dan dilaksanakan oleh semua pihak.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB), Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dalam memahami dan menjabarkan
peraturan penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan yang diatur oleh Pemerintah.
Penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
menjadi kewenangan masing-masing satuan pendidikan agar terlaksana secara jujur, adil
dan mampu meningkatkan mutu lulusan dalam mewujudkan pencapaian Indek Integritas
Sekolah (IIS) yang tinggi serta mampu melaksanakan pengelolaan Ujian Satuan
Pendidikan yang lebih professional, professional, transparan dan akuntabel.
II. PENGERTIAN
1. Ujian Satuan Pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai penagkuan prestasi belajar dan/atau
peneyelesaian dari
satuan pendidikan.
2. Ujian Satuan Pendidikan susulan adalah Ujian untuk peserta didik yang berhalangan
mengikuti Ujian Satuan Pendidikan karena alasan tertentu peserta didik yang berhalangan
mengikuti Ujian Satuan Pendidikan karena alas an tertentu yang dapat diterima oleh
satuan pendidikan pelaksana Ujian Satuan Pendidikan dan disertai bukti yang sah.
3. Kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan
soal yang disusun berdasarkan kompetensi dasar mata pelajaran.
4. Prosedur Operasional Standar Ujian Satuan Pendidikan adalah ketentuan yang
mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan disusun
oleh satuan pendidikan masing-masing.
5. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi tentang proses dan
hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dalam rangka membuat
keputusan- keputusan intruksional berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.
6. Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan sesuai dengan tujuan Penilaian secara
berkeadilan, objektif, dan edukatif.
7. Pengolahan hasil Penilaian dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau
kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan Penilaian yang berupa angka dan/atau
deskripsi.
8. Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi: a. perumusan tujuan Penilaian;
b. pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian; c. pelaksanaan Penilaian;
d. pengolahan hasil Penilaian; dan e. pelaporan hasil Penilaian.
9. Penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan
laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua
mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada: a. kelas IV, kelas V dan
kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat; dan b. setiap tingkatan
kelas untuk sekolah menengah pertama atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah
menengah atas atau bentuk lain yang sederajat.
10. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah Kriteria Ketuntasan
Belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar
kompetensi dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik
mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan

III. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2014 tentang kurikulum;
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Asesmen Nasional, maka ketentuan mengenai ujian
nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan
Pendidikan dan Ujian Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1590), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5 tahun 2022
tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan, maka ketentuan
mengenai Standar Penilaian Pendidikan yang diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1668); b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1868); c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 897); d. ketentuan mengenai Standar Penilaian Pendidikan yang diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689); dan e. ketentuan
mengenai ujian yang diselenggarakan Satuan Pendidikan yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1590), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
7. Surat Edaran Nomor 1 tahun 2021 Tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian
Kesetaraan serta pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan.

IV. PENYELENGGARA UJIAN SATUAN PENDIDIKAN


Penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
Sekolah tentang pantia pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan yang terdiri dari: a.
Kepala Sekolah; b. Pendidik; dan c. Tenaga Kepandidikan. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
1. Satuan Pendidikan Formal/non Formal untuk semua mata pelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku pada masing-masing satuan pendidikan.
2. Pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan (USP) diatur dalam Prosedur Operasional
Standar (POS) Ujian Satuan Pendidikan yang ditetapkan oleh Satuan Pendidikan.
3. Satuan Pendidikan yang memenuhi persyaratan dapat meneyelenggarakan Ujian
Satuan Pendidikan dalam bentuk portofolio, penugasan, tertulis, dan/atau dalam
bentuk yang lain yang ditetapkan Satuan Pendidikan sesuai dengan kompetensi
yang diukur berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
4. Satuan Pendidikan penyelenggara menyusun kriteria dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh peserta didik untuk mengikuti Ujian Satuan Pendidikan.
5. Satuan Pendidikan menentukan bahan ujian berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan dan Kompetensi Dasar kurikulum yang berlaku.
6. Satuan Pendidikan menyusun soal Ujian Satuan Pendidikan tulis berdasarkan kisi-
kisi dalam bentuk pilihan ganda (PG) dan uraian serta ujian praktik. Kisi-kisi dan
soal dibuat oleh guru mata pelajaran atau kelompok guru mata pelajaran
berdasarkan bahan ujian dan kunci jawabannya.
7. Satuan Pendidikan menggandakan soal ujian sesuai dengan jumlah peserta ujian
dan menjamin kerahasiaan soal dan kunci jawabannya.
8. Satuan pendidikan melaksanakan dan memeriksa lembaran jawaban Ujian Satuan
Pendidikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
9. Satuan pendidikan menetapkan nilai hasil ujian dengan mengacu pada kriteria yang
telah ditetapkan.
10. Satuan pendidikan melakukan pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan Ujian
Satuan Pendidikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
11. Hasil Pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan dilaporkan kepada orang tua peserta
didik, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
12. Laporan pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan disampaikan kepala Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat yang berisi dokumen persiapan, pelaksanaan
dan evaluasi pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan yang telah dilengkapi dengan: a.
Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang pelaksanaan ujian satuan pendidikan; b.
data peserta Ujian Satuan Pendidikan; c. laporan kelulusan satuan pendidikan.

V. PESERTA UJIAN SATUAN PENDIDIKAN


A. Persyaratan peserta didik yang mengikuti Ujian Satuan Pendidikan
1. Tercatat pada Aplikasi Dapodik dan Terdaftar pada semester terakhir pada satuan
pendidikan.
2. Memiliki laporan lengkap penilaian akhir belajar pada suatu jenjang pendidikan di
satuan pendidikan tertentu mulai semester I sampai dengan semester V untuk
jenjang SDLB sederajat.
3. Peserta sekolah yang tidak bisa mengikuti Ujian Satuan Pendidikan utama dapat
mengikuti Ujian Satuan Pendidikan susulan dengan menyampaikan bukti yang sah
berupa surat keterangan dokter bagi yang sakit atau surat keterangan izin dari
orang tua/wali murid bagi siswa yang berhalangan hadir karena alasan tertentu
yang yang dapat diterima.
4. Peserta didik yang mengikuti Ujian Satuan Pendidikan diatur dalam POS Ujian
Satuan Pendidikan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dan dilaporkan kepada
kepala dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
B. Pendaftan peserta ujian
1. Satuan pendidikan penyelenggara Ujian Satuan Pendidikan melaksanakan
pendataan calon peserta.
2. Peserta yang tidak lulus Ujian Satuan Pendidikan pada tahun tahun pelajaran
2021/2022 berhak mengikuti Ujian Satuan Pendidikan pada Tahun Ajaran
2022/2023 dengan mendaftar disekolah asal atau sekolah lain yang ditetapkan
sebagai penyelenggara Ujian Satuan Pendidikan.
3. Kepala sekolah penyelenggara Ujian Satuan Pendidikan menerbitkan kartu tanda
peserta ujian dan menandatangi serta membubuhkan stempel pada kartu peserta
Ujian Satuan Pendidikan yang telah ditempel foto peserta.

VI. BAHAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN


A. Kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan
1. Kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan tahun ajaran 2022/2023 disusun oleh masing-
masing guru atau kelompok guru mata pelajaran berdasarkan kriteria pencapaian
standar kompetensi lulusan, standar isi dan ruang lingkup materi pada kurikulum
yang berlaku.
2. Kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan memuat level kognitif dan ruang lingkup materi
dari Kelas IV, V dan VI untuk jenjang SDLB.
B. Penyusunan Naskah Soal Ujian Satuan Pendidikan
Penyelenggara Ujian Satuan Pendidikan menyusun soal berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Standar Kompetensi Minimal Ujian Satuan Pendidikan Tahun
Ajaran 2022/2023 dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diujikan sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 5 tahun 2022;
2. Menyusun kisi-kisi dan soal dengan melibatkan guru dan pengawas sekolah. Kisi-
kisi soal Ujian Satuan Pendidikan mencakup; identitas (tahun ajaran, satuan
pendidikan, mata pelajaran, kurikulum acuan, alokasi waktu, jumlah soal dan
penulis) dan uraian yang berupa tabel (No, SKL, materi, bahan kelas, indikator
soal, bentuk soal dan nomor soal). Kisi-kisi Ujian Satuan Pendidikan Tahun Ajaran
2022/2023 disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan
kurikulum yang berlaku pada lingkup materi yang sama;
3. Menyusun spesifikasi soal yang memuat identitas (Mata Pelajaran, Kelas, Jumlah
Soal, Bentuk Soal, nama pembuat soal dan NIP, Bentuk Ujian (praktik/tertulis) dan
uraian (SKL, materi, indikator, nomor soal, rumusan soal, dan kunci jawaban serta
pedoman penskoran);
4. Bentuk soal Ujian Satuan Pendidikan terdiri dari pilihan ganda, dan uraian;
5. Jumlah soal setiap mata pelajaran maksimal 30 nomor (komposisi soal
pengetahuan 50%, Aplikasi 30% dan penalaran 20%);
6. Prosentase materi soal Ujian Satuan Pendidikan dari materi yang diajarkan di
kelas IV (20%), V (30%), VI (50%), sesuai Kompetensi Dasar masing- masing mata
pelajaran dan mempertimbangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skill);
7. Soal dibuat sebanyak dua paket dengan kode soal 01 untuk soal utama, kode 02
untuk soal susulan;
8. Melakukan pengemasan naskah ujian dan menyimpan naskah Ujian Satuan
Pendidikan ditempat yang aman;
9. Melakukan serah terima naskah soal dari seksi penggandaan ke seksi penyelenggara.
C. Penyiapan Bahan Ujian Satuan Pendidikan
Mata pelajaran yang diujikan meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan sampai
dengan kelas IV, sesuai kurikulum yang dilaksanakan di sekolah. Ujian Satuan
Pendidikan dilaksanakan secara tertulis dan/atau praktik sesuai karakteristik mata
pelajaran yang diujikan sebagai berikut:
1. Penyelenggara Ujian Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) atau
sederajat membuat
master copy naskah soal dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Bentuk Soal Bentuk Soal
(KI -3) (KI -4)
Waktu

Praktik
No Mata Pelajaran

Jumlah
Uraian

Tulis
(Menit)

PG
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90' 40 5 45 √ -
2 Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan 90' 40 5 45 √ -
3 Bahasa Indonesia 120' 40 5 45 √ -
4 Matematika 120' 30 5 35 √ -
5 Ilmu Pengetahuan Alam 120' 35 5 40 √ -
6 ilmu Pengetahuan Sosial 120' 40 5 45 √ -
7 Seni Budaya dan Keterampilan 90' 40 5 45 √ -
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 90' 40 5 45 √ -
Catatan : *) Nilai Ujian Satuan Pendidikan Praktik diperoleh dari hasil rerata penilaian
keterampilan kelas VI semester I dan 2 berdasarkan Kompetensi Dasar keterampilan
masing-masing mata pelajaran :

a. Penyiapan naskah soal ujian mencakup: 1).penyusunan kisi-kisi, 2).penyiapan


naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), 3).penyiapan master
copy, dan 4).penggandaan naskah soal ujian.
b. Perangkat bahan ujian terdiri atas: 1).naskah soal, 2).kunci jawaban, 3).lembar
jawaban, 4).pedoman penilaian/penskoran, 5).blanko penilaian, 6).blanko daftar
hadir dan 7).blanko berita acara.
c. Penyiapan perangkat naskah soal ujian dilakukan oleh tim penyusun dari sekolah
penyelenggara dan/atau kelompok sekolah berdasarkan kurikulum yang
digunakan dan kaidah penulisan soal.
d. Tim penyusun perangkat naskah soal memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan:
2) Mempunyai kemampuan menyusun naskah soal ujian dan diutamakan guru
yang sudah mengikuti pelatihan di bidang peniliaian pendidikan
3) Memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan
dapat memegang teguh kerahasiaan.
D. Penggandaan Bahan Ujian Satuan Pendidikan
1. Penggandaan naskah soal Ujian Satuan Pendidikan dilakukan oleh satuan
pendidikan masing-masing;
2. Pengawasan penggandaan dilakukakn oleh Pengawas Satuan Pendidikan.

VII. PENGAWAS UJIAN SATUAN PENDIDIKAN


1. Pengawasan dilakukan oleh guru yang memiliki sikap perilaku jujur,
bertanggungjawab, disiplin, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.
2. Pengawas ruang Ujian Satuan Pendidikan adalah guru mata pelajaran yang
ditugaskan.
3. Tugas pengawas Ujian Satuan Pendidikan:
a. melaksanakan pemeriksaan meliputi: pemeriksaan ruang ujian, tempat duduk,
keamanan ruangan sesuai dengan aturan yang berlaku;
b. membacakan tata tertib untuk peserta ujian;
c. menerima dan memeriksa bahan ujian yang terdiri naskah, lembar jawab,
daftar hadir, dan berita acara;
d. menunjukkan sampul naskah dalam keadaan utuh kepada peserta
sebelum digunakan;
e. membuka sampul dan membagi naskah kepada peserta ujian;
f. memberi tahu peserta ujian tentang tanda waktu mulai, kurang 5 menit, dan
waktu telah selesai dalam mengerjakan soal ujian;
g. mengisi dan menandatangani berita acara ;
h. mengisi dan menandatangani daftar hadir pengawas ujian;
i. mengumpulkan dan menyerahkan lembar jawab peserta naskah yang telah
dimasukkan ke dalam amplop tersendiri yang telah disediakan oleh panitia ujian
tingkat sekolah.
4. Pengawas ujian tidak diperkenankan menjelaskan materi soal kepada peserta USP.
5. Pengawas ujian wajib ikut serta menjaga ketenangan selama ujian berlangsung.

VIII. TATA TERTIB PENGAWAS UJIAN SATUAN PENDIDIKAN


1. Ruang Sekretariat pengawas Ujian Satuan Pendidikan
a. Pengawas ruang Ujian Satuan Pendidikan wajib mematuhi protokol kesehatan
(melakukan pengukuran suhu, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga
jarak).
b. Dua puluh lima (25) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang telah hadir di
ruang sekretariat pengawas Ujian Satuan Pendidikan.
c. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua penyelenggara
Ujian Satuan Pendidikan.
d. Pengawas ruang menerima bahan Ujian Satuan Pendidikan untuk ruang yang akan
diawasi, berupa naskah soal Ujian Satuan Pendidikan, Lembaran Jawaban Ujian
Satuan Pendidikan, amplop Lembaran Jawaban Ujian Satuan Pendidikan, daftar
hadir, dan berita acara pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan, serta lem.
e. Pengawas ruang menandatangani Pakta Integritas.
2. Ruang Ujian Satuan Pendidikan
a. Pengawas ruang dilarang membawa alat komunikasi/elektronik ke dalam ruang
Ujian Satuan Pendidikan.;
b. Pengawas masuk ke dalam ruang Ujian Satuan Pendidikan lima belas (15) menit
sebelum waktu pelaksanaan ujian untuk:
1) memeriksa kesiapan ruang ujian, meminta peserta untuk memasuki ruang
ujian dengan menunjukkan kartu peserta, dan menempati tempat duduk
sesuai nomor yang telah ditentukan;
2) memastikan setiap peserta tidak membawa tas, buku atau catatan lain, alat
komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang kecuali alat tulis
yang akan digunakan;
3) membacakan tata tertib;
4) meminta peserta Ujian Satuan Pendidikan menandatangani daftar hadir;
5) membagikan lembar soal/ Lembaran Jawaban Ujian Satuan Pendidikan kepada
peserta dan memandu serta memeriksa pengisian identitas peserta;
6) memastikan peserta telah mengisi identitas dengan benar;
7) setelah seluruh peserta selesai mengisi identitas, pengawas ruang membuka
amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop
tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh
peserta ujian; dan
8) membagikan naskah soal dengan cara meletakkan di atas meja peserta dalam
posisi tertutup (terbalik). Peserta ujian tidak diperkenankan menyentuhnya
sampai tanda waktu dimulai.
c. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang:
1) mempersilakan peserta untuk mengecek kelengkapan soal;
2) mempersilakan peserta untuk mulai mengerjakan soal; dan
3) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab
soal.
d. Kelebihan naskah soal selama Ujian Satuan Pendidikan berlangsung tetap
disimpan di ruang ujian dan pengawas ruang tidak diperbolehkan membacanya.
e. Selama Ujian Satuan Pendidikan berlangsung, pengawas ruang wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang Ujian Satuan
Pendidikan;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan; dan
3) melarang orang lain memasuki ruang Ujian Satuan Pendidikan.
f. Pengawas ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun
kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal yang diujikan.
g. Lima menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang memberi peringatan kepada
peserta Ujian Satuan Pendidikan bahwa waktu tinggal lima menit.
h. Setelah waktu Ujian Satuan Pendidikan selesai, pengawas ruang:
1) mempersilakan peserta untuk berhenti mengerjakan soal;
2) mempersilakan peserta meletakkan naskah soal dan Lembaran Jawaban Ujian
Satuan Pendidikan di atas meja dengan rapi;
3) mengumpulkan Lembaran Jawaban Ujian Satuan Pendidikan dan naskah soal;
4) menghitung jumlah Lembaran Jawaban Ujian Satuan Pendidikan sama dengan
jumlah peserta;
5) mempersilakan peserta meninggalkan ruang ujian; dan
6) menyusun secara urut Lembaran Jawaban Ujian Satuan Pendidikan dari
nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop Lembaran
Jawaban Ujian
Satuan Pendidikan disertai dengan dua lembar daftar hadir peserta, dua
lembar berita
7) acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan dilem serta ditandatangani oleh
pengawas ruang Ujian Satuan Pendidikan di dalam ruang ujian.
i. Pengawas Ruang Ujian Satuan Pendidikan menyerahkan Lembaran Jawaban Ujian
Satuan Pendidikan dan naskah soal Ujian Satuan Pendidikan kepada Panitia Ujian
Satuan Pendidikan disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu
lembar berita acara pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan; dan
j. Pengawas yang melanggar tata tertib diberi teguran, peringatan oleh kepala
sekolah dan/atau sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

IX. TATA TERTIB PESERTA UJIAN SATUAN PENDIDIKAN


1. Peserta memasuki ruang ujian setelah tanda masuk dibunyikan (lima belas menit
sebelum ujian dimulai).
2. Peserta dilarang membawa catatan dalam bentuk apa pun ke dalam ruang ujian.
3. Peserta wajib membawa alat tulis yang diperlukan sendiri.
4. Peserta ujian wajib mengisi daftar hadir.
5. Peserta mengerjakan soal sesuai batas waktu yang ditentukan.
6. Peserta yang memerlukan penjelasan dapat bertanya kepada pengawas.
7. Peserta yang datang terlambat hanya diperbolehkan mengikuti ujian setelah
mendapat izin dari Kepala Sekolah dan tidak diberi perpanjangan waktu untuk
mengerjakan.
8. Peserta yang meninggalkan ruang selama ujian berlangsung harus mendapat izin dari
pengawas ujian dan tidak melakukannya berulang kali.
9. Peserta dilarang meminta, memberi bantuan, dan atau bekerjasama dengan peserta
lain dalam mengerjakan soal ujian.
10. Peserta yang telah selesai mengerjakan soal ujian sebelum batas waktu habis
diperkenankan meninggalkan ruang ujian serta meletakkan lembar jawab dan naskah
soal ujian di atas meja.
11. Peserta harus berhenti mengerjakan soal ujian setelah ada tanda berakhirnya waktu
ujian.
12. Naskah soal dan lembar jawab ujian disatukan dan ditinggalkan di atas meja masing-
masing peserta.
13. Semua peserta meninggalkan ruang ujian dengan tenang dan tertib setelah tanda
waktu selesai mengerjakan dibunyikan.
14. Peserta yang melanggar tata tertib ujian akan mendapat sanksi berupa teguran,
peringatan, atau dikeluarkan dari ruang ujian dengan mendapat nilai nol (nol).
X. PELAKSANAAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN
1. Ujian Satuan Pendidikan dilakukan satu kali, yang terdiri atas Ujian Satuan
Pendidikan Utama dan Ujian Satuan Pendidikan Susulan
2. Ujian Satuan Pendidikan Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau
berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah;
3. Ujian Satuan Pendidikan dilaksanakan secara serentak
4. Jadwal pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan Utama dan Susulan adalah sebagai berikut:
1. SDLB Sederajat.
JADWAL PELAKSANAAN UJIAN SATUAN PENDIDIKAN UTAMA

No Hari dan tanggal Waktu Mata pelajaran Ket


08.00 – 10.00 Pendidikan Agama Islam
Senin, 13 Maret
1 10.00 - 10.30 Istirahat
2023
10.30 – 12.30 Bahasa Indonesia
08.00 – 10.00 Matematika
Selasa, 14 Maret 10.00 - 10.30 Istirahat
2
2023 Pendidikan
10.30 – 12.30
Kewarganegaraan
08.00 – 10.00 IPA
Rabu, 15 Maret
3 10.00 - 10.30 Istirahat
2023
10.30 – 12.30 IPS
XI. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Pengumpulan Hasil Ujian
1. Ketua Penyelenggara Ujian Satuan Pendidikan mengumpulkan amplop Lembaran
Jawaban Ujian Satuan Pendidikan yang telah dilem/dilak oleh pengawas ruang
Ujian Satuan Pendidikan
2. Ketua Penyelenggara Sekolah menyimpan amplop Lembaran Jawaban Ujian Satuan
Pendidikan dalam lemari dan ruangan yang aman dan disegel. Pemeriksaan
Lembaran Jawaban Ujian Satuan Pendidikan
B. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Lembaran Jawaban Ujian Satuan Pendidikan dilaksanakan setelah
pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan selesai;
2. Pelaksanaan dilakukan secara serempak untuk semua mata pelajaran dan
dikoordinir oleh Ketua Penyelenggara Ujian Satuan Pendidikan;
3. Pemeriksaan Lembaran Jawaban Ujian Satuan Pendidikan dilakukan oleh dua
orang korektor, kemudian rata-rata nilai dari keduanya dijadikan sebagai nilai
akhir Ujian Satuan Pendidikan. Jika terjadi perbedaan skor hasil pemeriksaan
kedua pemeriksa 20,00 (untuk rentang nilai 0–100), diperlukan pemeriksa ketiga
rata-rata dari ketiganya dijadikan nilai akhir;
4. Nilai Ujian Satuan Pendidikan dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai
dengan 100 (seratus)
5. Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru mata pelajaran yang
bersangkutan
6. Nilai Ujian Satuan Pendidikan merupakan penggabungan antara Nilai Ujian Tulis
dan Ujian Praktik dengan pembobotan sesuai karakteristik mata pelajaran;
7. Pelaksanaan pemeriksaan dan penilaian hasil ujian dilakukan secara objektif.
C. Pengolahan Hasil Ujian
1. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Agama yang merupakan bagian dari
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia sebagai berikut:
a. Penilaian akhir mempertimbangkan penilaian oleh pendidik;
b. Nilai Sekolah aspek sikap spiritual atau aspek afektif akhlak mulia diperoleh
dari hasil pengamatan pendidik mata pelajaran pendidikan agama, pendidik
mata pelajaran lain dari konselor;
c. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai akhir setiap
peserta didik pada kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia.
2. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan
bagian dari kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian sebagai
berikut:
a. Penilaian akhir mempertimbangkan penilaian oleh pendidik
b. Nilai Sekolah mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan diperoleh dari Ujian
Tulis dengan memperhatikan Penilaian akhir sikap sosial atau aspek afektif
Kepribadian yang mencakup dua komponen yaitu aspek kepribadian dan aspek
perilaku berkepribadian diperoleh dari pengamatan aspek kerpribadian
(tanggungjawab, percaya diri, saling menghargai, bersikap santun dan
kompetitif) dan aspek prilaku berkepribadian (terlibat dalam berbagai
kegiatan sosial, mematuhi tata aturan sosial, memanfaatkan lingkungan secara
produktif, mengembangkan diri secara optimal, memanfaatkan fasilitas
teknolgi informasi, memberdayakan diri dengan belajar, gemar membaca dan
menulis, menjaga kesehatan jasmani dan menghargai karya-karya estetika);
c. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai akhir setiap
peserta didik pada kelompok mata pelajaran.
3. Pengolahan nilai mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai berikut:
a. Nilai Ujian Satuan Pendidikan merupakan penggabungan nilai Ujian Tulis (UT)
dan Ujian Praktik (UP) dengan pembobotan mata pelajaran bahasa 50% (UT) :
50% (UP); mata pelajaran IPA 50% (UT): 50% (UP) dan mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Prakarya, Mulok 30% (UT): 70%
(UP)
b. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan kelulusan dari
Ujian Satuan Pendidikan
4. Pengolahan nilai mata Seni Budaya dan Bahasa sebagai bagian dari kelompok
pelajaran kelompok mata pelajaran estetika sebagai berikut:
a. Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran estetika mencakup Mata
Pelajaran Seni dan Bahasa (aspek sastra) dilakukan dengan
mempertimbangkan penilaian pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku peserta
didik;
b. Penilaian akhir mata pelajaran Seni Budaya mencakup aspek kompetensi apresiasi
(A) dan kreasi/rekreasi (K) seni (seni rupa, music, tari, atau teater);
c. Nilai akhir Ujian Satuan Pendidikan Seni Budaya diperoleh dari penggabungan
50% Nilai Ujian Tulis dan 50% Nilai Ujian Praktik
d. Penilaian akhir mata pelajaran Bahasa mencakup aspek kompetensi
mendengarkan (D), berbicara (B), membaca (C), dan menulis (T) sastra;
5. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan
sebagai berikut:
a. Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan dilakukan berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik;
b. Kompetensi psikomotor yang mencakup kesegaran jasmani (J), kelincahan (L), dan
koordinasi (K)
c. Kompetensi kognitif mencakup aplikasi teknik dan taktik, pengetahuan tentang
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
d. Kompetensi afektif mencakup sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis. Kompetensi afektif yang berkaitan
dengan perilaku hidup sehat menjadi catatan khusus dan digunakan sebagai
pertimbangan kelulusan.

XII. KRITERIA KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN


Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan menggunakan kriteria berdasarkan Surat Edaran Nomor 1 tahun 2021 Tentang
Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidikan sebagai
berikut:
1. Menyelesaikan semua program pembelajaran yang dibuktikan dengan rapor tiap
semester, mengikuti Ujian Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Satuan
Pendidikan dan memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan Memperoleh
nilai sikap/perilaku minimal baik dengan Kriteria Kelulusan Minimal Baik, yakni:
1. Memperoleh nilai minimal baik untuk Kompetensi Dasar Kelompok I (spiritual)
dan Kompetensi Dasar Kelompok II (sosial) sesuai dengan Kriteria Kelulusan
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
2. Memperoleh nilai minimal baik pada kelompok Kompetensi Dasar III
(pengetahuan) dan IV (ketrampilan), nilai akhir yang memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan itulah yang
disebut ‘baik’;
2. Penetapan Kelulusan
Penetapan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan melaui Rapat
Dewan Guru.
3. Pelaporan
1) Pendidik melakukan analisis kulaitas soal Ujian Satuan Pendidikan yang
mencakup Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektifitas Pengecoh;
2) Pendidik mengoleksi soal dalam bank soal yang memenuhi hasil analisis kualitas
dan analisis kuantitas soal. Untuk meningkatkan kulaitas lulusan, tidak
diperkenankan mengoleksi butir soal yang tingkat kesukarannya lebih besar dari
0,8;
3) Pengiriman nilai rapor semester 1–6 dan nilai Ujian Satuan Pendidikan ke Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat paling lambat dua minggu sebelum Ujian
Satuan Pendidikan menggunakan aplikasi dari Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat.
4) Nilai Ujian Satuan Pendidikan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti yang soalnya
dari Kementerian Agama RI Provinsi Sumatera Barat, rekapitulasi nilai aslinya
dikirim ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dalam bentuk soft dan hard
copy nya untuk disampaikan ke Kementerian Agama Kabupaten dan Provinsi
dibuat rangkap tiga, ditandatangani kepala sekolah dan cap sekolah dengan
format sebagai berikut :
5) Semua satuan pendidikan wajib mentaati batas waktu (deadline) waktu yang telah
ditentukan demi suksesnya Penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan Tajun jaran
2022/2023.
4. Pemantauan
1) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat melakukan koordinasi, pemantauan,
supervise dan evaluasi pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan di Tingkat Satuan
Pendidikan;
2) Pemantauan dan supervise dilakukan dengan membentuk tim, menyusun
instrument, melaksanakan dan melaporkan hasil.
5. Evaluasi
1) Evaluasi berdasarkan data hasil pemantauan dan supervisi;
2) Evaluasi dilakukan oleh Satuan Pendidikan di Provinsi Sumatera Barat
3) Evaluasi menyangkut aspek persiapan, pelaksanaan dan penilaian yang
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Satuan Pendidikan di
Provinsi Sumatera Barat
4) Menyusun langkah-langkah evaluasi yang mencakup; menentukan petugas,
instrument, melaksanakan, mengolah dan menyusun laporan.
5) Berdasarkan hasil evaluasi Satuan Pendidikan dan Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat melakukan tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Satuan Pendidikan dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
6. Sanksi
1) Peserta Ujuan Sekolah yang melanggar tata tertib diberi peringatan oleh pengawas
ruang ujian. Apabila peserta Ujian Satuan Pendidikan telah diberi peringatan dan
tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka pengawas ruang ujian mencatat
dan mengusulkan peserta ujian tersebut untuk dinyatakan gagal ujian dan ditulis
dalam berita acara;
2) Pengawas ruang Ujian Satuan Pendidikan yang melanggar ketentuan POS dibebas
tugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak diikut sertakan dalam kegiatan
Ujian Satuan Pendidikan berikutnya;
3) Sekolah Pelakasana Ujian Satuan Pendidikan yang melanggar ketentuan diberi
sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
4) Semua jenis pelanggaran harus dituangkan dalam berita acara.

VII. BIAYA UJIAN SATUAN PENDIDIKAN


Biaya penyelenggaran, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan Ujian Satuan Pendidikan tahun
2022/2023 sepenuhnya berasal dari dana BOSP yang telah diatur dalam RKAS
(Rencana Kerja Anggaran Sekolah).

VIII. PENULISAN DAN PENERBITAN IJAZAH


1. Ijazah berupa blanko ijazah yang diterbitkan oleh pemerintah, diisi atau ditulis
oleh petugas dari satuan pendidikan/sekolah.
2. Penulisan Blanko Ijazah menggunakan pedoman yang diterbitkan oleh pemerintah.
3. Ijazah diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah penyelenggara ujian
dan dibubuhi foto peserta ujian.
IX. PENUTUP
1. Semua Satuan Pendidikan hendaknya melaksanakan Petunjuk Teknis Ujian Satuan
Pendidikan ini sebagai referensi formal dalam penyelenggaraan Ujian Satuan
Pendidikan.
2. Jika Pedoman ini belum mengakomodasi kebutuhan sekolah, maka sekolah bisa
menentukan berbagai hal terkait Ujian Satuan Pendidikan sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan, namun tidak mementahkan hal-hal urgen yang telah ditetapkan
berdasarkan yuridis formal penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan
3. Jika ada hal yang perlu dikonsultasikan, bisa menghubungi: (a). Kasi Kurikulum, dan
Penilaian Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.; (b). Pengawas Pembina
Wilayah; dan (c) Tim Pengembangan Kurikulum Provinsi Sumatera Barat.
4. Dengan mengharapkan ridho Allah SWT mudah-mudahan pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidikan Tahun Ajaran 2022/2023 dapat berjalan lancar dan menghasilkan
lulusan berkualitas.
5. Apabila di kemudian hari terdapat kesalahan-kesalahan yang bertentangan dengan
perundang-undangan yang berlaku akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Singkarak
Pada Tanggal : 6 Maret 2023
Kepala Sekolah

IRMA SYURIANI, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai