Bab 1-3 Health Education Suharini
Bab 1-3 Health Education Suharini
Bab 1-3 Health Education Suharini
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali
lingkungan bersifat akut dan dapat disertai dengan gejala yang lainnya
aspek “personal hygiene”. Bila personal hygiene buruk akan berpotensi dalam
pengetahuan ibu tentang personal hygiene kurang baik, maka pola asuh pada
jelas dan 2 pasien (20%) mengaku sama sekali tidak mendapatkan informasi
kesehatan.
1
2
kejadian gastroenteritis pada anak di dunia mencapai 1 miliar kasus tiap tahun,
tiap tahun terdapat 20-35 juta kasus gastroenteritis dan 16,5 juta diantaranya
gastroenteritis ini sekitar 3,2 juta setiap tahun (Depkes RI, 2010). Data
403.611 adalah penderita balita (Dinkes Jatim, 2011). Menurut data Dinas
pada balita pada tahun 2011 sebanyak 1.644 kasus. Sedangkan data jumlah
personal hygiene anak tidak baik, antara lain: kuku tangan tidak bersih,
telapak kaki anak tidak bersih, dan gigi anak kurang terawat kebersihannya.
keluargalah pola hidup seseorang terbentuk. Dalam hal ini peran perawat
dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan karena personal hygiene akan
meliputi mandi, kebersihan kulit, gigi, mulut, mata, hidung, telinga, rambut,
kaki, kuku, dan genitalia (Effendy, 1997 dalam Pertiwi, 2008). Dengan pola
gastrointeritis.
gastroenteritis pada balita ini (Murti, 2003). Aspek yang perlu disoroti adalah
dalam bentuk cetak dan leaflet (Depkes RI, 2008). Sedangkan dalam
perawat yang pada saat itu sedang menangani asuhan keperawatan pasien
gastroenteritis anak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Nganjuk.
2. Tujuan Khusus
Nganjuk.
Nganjuk.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Perawat
4. Bagi Responden
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
materi atau teori dari seseorang ke orang lain, akan tetapi perubahan
tersebut terjadi karena adanya kesadaran dari dalam diri individu, atau
proses perkembangan atau perubahan kearah yang lebih tahu dan lebih
baik pada diri individu. Pada kelompok masyarakat dari tidak tahu
6
7
masalah kesehatan.
pendukung ada dua macam yaitu fasilitas fisik dan fasilitas umum.
2000).
9
harus memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai- nilai
(Notoatmodjo, 2000).
lain adalah pengajar, tehnik belajar dan materi atau bahan pelajaran.
(Notoatmodjo, 2003).
10
permainan peran.
(Notoatmodjo, 2003).
meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan
pakaiannya.
1) Perawatan kulit
adalah pasien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan,
perawatan kulit.
2) Mandi
dan segar.
3) Hygiene
yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Hygiene
hidung, dan telinga selama pasien mandi. Secara normal tidak ada
menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata
hidung, dan telinga pasien akan bebas dari infeksi, dan pasien akan
hari.
5) Perawatan rambut
fisik, penuaan, infeksi dan penyakit tertentu atau obat obatan dapat
rambut dan kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan
pasien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut,
7) Perawatan genitalia
yang sama jenis kelamin dengan pasien dalam ruangan pada saat
kebersihannya.
18
2) Praktik sosial
4) Pengetahuan
5) Kebudayaan
kebersihan mulut.
punggung.
1) Dampak fisik
2) Dampak psikososial
3. Konsep Gastroenteritis
a. Pengertian Gastroenteritis
pada lambung dan usus yang di tandai berak-berak encer 5 kali atau
lebih. Gastroenteritis adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali
perhari dapat atau tanpa lender dan darah (Murwani. 2009). Penyebab
adalah:
1) Faktor infeksi
2) Faktor malabsorbsi:
b) Malabsorbsi lemak
c) Malabsorbsi protein
3) Faktor makanan
4) Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang tetapi dapat terjadi pada anak yang
lebih besar).
c. Patofisiologi
1) Gangguan sekresi
2) Gangguan osmotik
rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang
d. Manifestasi Klinik
8) Malaise
26
e. Penatalaksanaan
1) Pemberian cairan
a) Pemberian cairan
b) Cairan Parenteral
kg BB /oral.
kg BB /hari.
27
2) Obat- obatan
b) Obat spasmolitik
c) Antibiotic
bronkopeneumonia.
28
B. Kerangka Konseptual
Orang tua pasien
gastroenteritis anak
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
one group pre test post test desain yaitu mengungkapkan hubungan sebab
Responden O1 P O2
Keterangan:
29
30
C. Kerangka Kerja
Populasi
Seluruh pasien gastroenteritis di Ruang Anggrek RSUD Nganjuk
dengan rata-rata Juli-September 2012 sebanyak 20 pasien
Sampling
Consecutive Sampling
Sampel
Sebagian pasien gastroenteritis di Ruang Anggrek RSUD Nganjuk yang
memenuhi kriteria inklusi
Analisa Data
Editing, coding, scoring, tabulating, dan analyzing dengan
Uji Mc Nemar pada α (0,05)
Kesimpulan
Ada pengaruh health education ibu terhadap personal hygiene pasien anak
dengan gastroenteritis di Ruang Anggrek RSUD Nganjuk
1. Populasi
bulan Desember 2012. Adapun sebagai acuan jumlah pasien anak dengan
2. Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
3. Sampling
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
(Sugiyono, 2002).
E. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
1. Variabel Independen
education.
2. Variabel Dependen
gastroenteritis.
F. Definisi Operasional
atas suatu variabel dalam bentuk yang diukur. Peneliti dapat dengan bebas
Variabel Definisi
Parameter Alat Ukur Skala Skor
Penelitian Operasional
Variabel Usaha atau Materi personal - - -
Independen: kegiatan untuk hygiene tentang:
Helath membantu 1. Perawatan kulit
education individu, keluarga 2. Hygiene
atau masyarakat 3. Perawatan mata,
dalam hidung, dan
meningkatkan telinga
kemampuan untuk 4. Perawatan
mencapai rambut
kesehatan secara 5. Perawatan kaki
optimal. dan kuku
6. Perawatan
genitalia
Variabel Hasil dari upaya 1. Perawatan kulit Observasi Nominal Terpenuhi: Bila
Dependen : seseorang dalam 2. Hygiene gigi semua aspek bersih
Personal memelihara 3. Perawatan mata,
hygiene kebersihan dan hidung, dan Tidak terpenuhi:
kesehatan dirinya telinga Bila ada sebagian
untuk 4. Perawatan atau semua aspek
memperoleh rambut tidak bersih.
kesejahteraan 5. Perawatan kaki
fisik dan dan kuku
psikologis 6. Perawatan
genitalia
1. Pengumpulan Data
sebagai berikut:
2. Analisa Data
a. Editing
dengan kriteria yang telah ditentukan. Dalam kegiatan ini data yang
b. Coding
c. Scoring
dengan kriteria:
Skor 0 (Tidak terpenuhi) : Bila ada sebagian atau semua aspek tidak
bersih.
d. Tabulating
e. Analysing
2) Bila nilai signifikansi > α (0,05), maka Ha ditolak, berarti tidak ada
berikut:
1) Seluruhnya = 100 %
2) Hampir seluruhnya = 76 % - 99 %
4) Setengahnya = 50 %
6) Sebagian kecil = 1% - 25 %
H. Etika Penelitian
menolak.
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
2009).
3. Confidentility (Kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
DAFTAR PUSTAKA
Alwi dan Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta:
Pusat Bahasa, DEPDIKNAS Balai Pustaka.
Aziz Alimul Hidayat. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba
Medika.
Betz, Cecilly L. 2004. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Ed.3. Jakarta: EGC.
Bhisma, Murti. 2003. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: UGM
Press
Hidayat. 2009. Metode Penelitian dan Tehnik Analisis Pada Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Iqbal Mubarak Wahid dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas
Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medikal.
40
40
Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Tarwoto & Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proes Keperawatan.
Edisi 4. Jakarta : EGC.
Widjaja, M.C. 2003. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Jakarta:
Kawan Pustaka.
41
Lampiran 1
Oleh :
SUHARINI
Peneliti
SUHARINI
NIM. 11120342
42
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
……………….
43
Lampiran 3
KUESIONER
Judul : Pengaruh Health Education Ibu terhadap Personal Hygiene Pasien Anak
dengan Gastroenteritis di Ruang Anggrek RSUD Nganjuk
No. Responden :
3. Pekerjaan ibu
Ibu rumah tangga
PNS
Swasta
Wiraswasta
44
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
Berilah tanda cheklist (√) pada yang tersedia sesuai dengan yang anda amati!
Sebelum diberi Sesudah diberi
Health Health
No. Personal Hygiene Education Education
Tidak Tidak
Bersih Bersih
Bersih Bersih
Kebersihan Kulit Anak
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. EVALUASI
1. Memberi pertanyaan lisan
2. Observasi
48
MATERI PENYULUHAN
PERSONAL HYGIENE
b. Hygiene
Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung
terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian penting
yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai
kuman dapat masuk. Hygiene mulut membantu mempertahankan status
kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari
partikel – partikel makanan, plak, bakteri, memasase gusi, dan mengurangi
ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman.
Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya
menstimulasi nafsu makan.
Tujuan perawatan hygiene mulut pasien adalah pasien akan
memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk mencegah
penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus,
hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan
tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan
mampu melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar.
c. Perawatan mata, hidung, dan telinga
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, hidung, dan
telinga selama pasien mandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus
yang diperlukan untuk mata karena secara terus menerus dibersihkan oleh
air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing
kedalam mata. Perawatan hidung dilakukan dengan cara membersihkan
secret pada hidung. Pasien dengan serumen yang terlalu banyak telinganya
perlu dibersihlkan baik mandiri pasien atau dilakukan oeh perawat dan
keluarga. Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman
pendengaran.
Tujuan perawatan mata, hidung, dan telinga adalah pasien akan
memiliki organ sensorik yang berfungsi normal, mata, hidung, dan telinga
pasien akan bebas dari infeksi, dan pasien akan mampu melakukan
perawatan mata, hidung, dan telinga sehari – hari.
50
d. Perawatan rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari
cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau
ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara perawatan
rambut sehari-sehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-cara
dasar higienis perawatan rambut, distribusi pola rambut dapat menjadi
indikator status kesehatan umum, perubahan hormonal, stress emosional
maupun fisik, penuaan, infeksi dan penyakit tertentu atau obat obatan
dapat mempengaruhi karakteristik rambut.
Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan
kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan
harga diri, dan pasien dapat berpartisifasi dalam melakukan praktik
perawatan rambut.
e. Perawatan kaki dan kuku
Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk
mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Menjaga kebersihan
kuku penting dalam mempertahankan personal hygiene karena berbagai
kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku.
Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit
utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih,
pasien akan memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku
dengan benar.
f. Perawatan genitalia
Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien
yang paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang
beresiko terbesar memperoleh infeksi. Perawatan genitalia dapat dilakukan
dengan cara menyeka bagian genitalia, dan membersihkan BAK/BAB
anak.
Tujuan perawatan genitalia adalah untuk mencegah terjadinya
infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia, meningkatkan kenyamanan
serta mempertahankan personal hygiene.