MAKALAH-Peran Perawat Dalam Promosi Kesehatan
MAKALAH-Peran Perawat Dalam Promosi Kesehatan
MAKALAH-Peran Perawat Dalam Promosi Kesehatan
Oleh :
Nama : Vanessa Gracia Karamoy
NIM : 20061006
Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan
makalah ini bisa di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai penyusun saya merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….1
1. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………….1
2. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………1
3. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………………………..1
4. MANFAAT PENULISAN…………………………………………………………………………..1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………………..2
A. DEFINISI PERAN PERAWAT……………………………………………………………………..3
B. PROMOSI KESEHATAN…………………………………………………………………………..4
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………………9
A. PERAN PERAWAT DALAM TATANAN INDIVIDU DAN KELUARGA…………………..9
B. PERAN PERAWAT DALAM TATANAN SARANA
KESEHATAN,INTSTITUSI PENDIDIKAN, TEMPAT KERJA
DAN TEMPAT UMUM…………………………………………………………………………9
C. PERAN PERAWAT DALAM TATANAN ORGANISASI……………………………………11
KEMASYARAKATAN/ORGANISASI PROFESI/LSM/MEDIA MASSA…………………...12
D. PERAN PERAWAT DALAM TATANAN PROGRAM/PETUGAS KESEHATAN………….13
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………….15
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………….15
B. SARAN………………………………………………………………………………………….15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan kewenangan melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan
keperawatan ( Undang-undang Kesehatan No 23. 1992 ).Saat ini dunia keperawatan semakin
berkembang. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan
dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.Saat ini
perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Fungsi utama perawat
adalah membantu klien mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui layanan
keperawatan. Intervensi keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai wewenang, tanggung jawab, etika profesi
keperawatan yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan
produktif. Dari penjelasan tersebut terlihat jelas bahwa peran perawat sangatlah penting
dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Peran perawat yang utama meliputi pelaksanan layanan keperawatan (care provider),
pengelola (manager), pendidik (educator), dan peneliti (researcher). Terkait dengan peran
perawat sebagai pendidik, perawat dituntut mampu untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui kegiatan promosi kesehatan. Melalui promosi
kesehatan perawat dapat memberikan edukasi pada masyarakat secara luas terkait dengan
masalah Kesehatan
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian perawat itu?
2. Apa definisi dari peran?
3. Peran utama dari perawat itu apa?
4. Peran perawat dalam tatanan Individu dan Keluarga
5. Peran perawat dalam tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja
dan tempat umum
6. Peran perawat dalam tatanan Organisasi kemasyarakatan/organisasi
profesi/LSM/Media massa
7. Peran perawat dalam tatanan Program/petugas kesehatan
8. Peran perawat dalam tatanan Lembaga pemerintahan/politisi/swasta
3. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai peran perawat.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang promosi Kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. PROMOSI KESEHATAN
1. Definisi
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan
kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan masyarakat
(public health). Menurut Lawrence Green (1984) definisi promosi kesehatan adalah
segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan
ekonomi , politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku
dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Batasan promosi kesehatan yang lain dirumuskan oleh Yayasan Kesehatan
Victoria (Victorian Health Foundation Australia, 1997) bahwa promosi kesehatan adalah
suatu program perubahan perilaku masyarakat yang menyeluruh dalam konteks
masyarakatnya, bukan hanya perubahan perilaku(within people), tetapi juga perubahan
lingkungannya. Menurut Piagam Ottawa (Ottawa Charter, 1986) bahwa promosi
kesehatan adalah suatu proses untuk memampukan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka. Untuk mencapai keadaan fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial, individu atau kelompok harus mampu mengidentifkasi dan
mewujudkan aspirasi untuk memenuhi kebutuhan dan untuk mengubah atau mengatasi
lingkungan (Notoatmodjo, 2005).
Sesuai dengan perkembangan promosi kesehatan tersebut diatas, WHO
memberikan pengertian promosi kesehatan sebagai “ the procces of enabling individuals
and communities to increase control over the determinants of health and thereby improve
their health “ (proses mengupayakan individu-individu dan masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya).
Bertolak dari pengertian yang dirumuskan WHO tersebut di Indonesia pengertian
promosi kesehatan dirumuskan sebagai berikut : “ upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
4
publik yang berwawasan kesehatan” (Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan ,
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1193/MENKES/SK/X/2004 -
Jakarta, Departemen Kesehatan RI, 2005)
2. Tujuan
Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah meningkatnya kemampuan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya
kesehatan yang bersumber masyarakat, serta terciptanya lingkungan yang kondusif untuk
mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.
Tujuan khususnya adalah :
1. Individu dan keluarga
a. Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran baik langsung maupun
media massa
b. Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
c. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menuju keluarga atau
rumah tangga yang sehat
d. Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader kesehatan bagi
keluarganya
e. Berperan aktif dalam upaya/ kegiatan kesehatan
2. Tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan tempat umum
a. Masing-masing tatanan mengembangkan kader-kader kesehatan
b. Mewujudkan tatanan yang sehat menuju terwujudnya kawasan sehat
3. Organisasi kemasyarakatan/ organisasi profesi/ LSM dan media massa
a. Menggalang potensi untuk mengembangkan perilaku sehat masyarakat
b. Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat
c. Menciptakan suasana yang kondisuf untuk mendukung perubahan perilaku
masyarakat
4. Program/ petugas kesehatan
a. Melakukan integrasi promosi kesehatan dalam program dan kegiatan kesehatan
5
b. Mendukung tumbuhnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, khususnya
melalui pemberdayaan individu, keluarga, dan atau kelompok yang menjadi
kliennya
c. Meningkatkan mutu pemberdayaan masyarakat dan pelayanan kesehatan yang
memberikan kepuasan kepada masyarakat
5. Lembaga Pemerintah/ politisi/ swasta
a. Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan
lingkungan dan perilaku sehat
b. Membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan
dampak di bidang kesehatan (Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan , Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1193/MENKES/SK/X/2004 -
Jakarta, Departemen Kesehatan RI, 2005)
3. Manfaat
a. Mempererat kerjasama dengan berbagai pihak
b. Meningkatkan hubungan terhadap program kesehatan
c. Meningkatkan percaya diri terhadap kesehatan
d. Meningkatkan pembangunan lingkungan, sistem dan kebijakan kesehatan
4. Sasaran
Sasaran promosi kesehatan diarahkan pada individu/ keluarga; tatanan kesehatan ,
institusi pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum; organisasi kemasyarakatan/ organisasi
profesi/ LSM/ dan media massa; program/ petugas kesehatan; dan lembaga pemerintah/
politisi/ swasta.
Menurut Weiss (1991), program promosi dikembangkan pada tiga daerah utama
yaitu sekolah, tempat kerja dan kelompok/ masyarakat. Dalam pelaksanaan program
promosi kesehatan, telah terbukti bahwa promosi kesehatan di masyarakat, sekolah dan
tempat kerja cenderung paling efektif (Carleton, 1991). Kolbe (1988) menambahkan sasaran
lain dalam promosi kesehatan adalah pelayanan medis dan media.
Agar lebih spesifik sasaran promosi kesehatan dibagi menjadi sasaran primer,
sekunder, dan tersier. Sasaran primer adalah sasaran yang mempunyai masalah, yang
diharapkan mau berperilaku sesuai harapan dan memperoleh manfaat paling besar dari
6
perubahan perilaku tersebut. Sasaran sekunder adalah individu atau keompok yang memiliki
pengaruh oleh sasaran primer, dan diharapkan mampu mendukung pesan-pesan yang
disampaikan kepada sasaran primer. Sasaran tersier adalah para pengambil kebijakan,
penyandang dana, pihak-pihak yang berpengaruh di berbagai tingkatan (pusat, propinsi,
kabupaten, kecamatan dan kelurahan ).
5. Strategi
Penerapan promosi kesehatan dalam program kesehatan pada dasarnya merupakan
bentuk penerapan strategi global, yang dijabarkan dalam berbagai kegiatan. Berdasarkan
rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global terdiri dari 3 hal yaitu :
1. Advokasi
Upaya pendekatan pada pimpinan atau pengambil keputusan supaya dapat
memberikan dukungan, kemudahan, pada upaya pembangunan kesehatan. Dukungan
tersebut dapat berupa kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang,
peraturan pemerintah, surat keputusan, dan sebagainya. Kegiatannya bisa secara
formal dan informal. Secara formal misalnya presentasi atau seminar tentang issu atau
usulan program yang ingin dimintakan dukungan. Secara informal misalnya datang
kepada pejabat untuk minta dukungan dalam bentuk dana atau fasilitas lain.
2. Dukungan sosial
Suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat
(toma) baik formal maupun infromal. Bentuk kegiatannya berupa pelatihan para
toma, bimbingan pada toma.
3. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)
Upaya memandirikan individu, kelompok dan masyarakat agar berkembang
kesadaran , kemauan, dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Bentuk kegiatannya yaitu penyuluhan kesehatan, pelatihan.(Heri M, 2009)
7
Bahwa pemerintah atau pengelola tempat umum harus menyediakan fasilitasyang
mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat.
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services)
Bahwa penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta harus
melibatkan dan memberdayakan masyarakat.
4. Ketrampilan individu (Personnel Sklill)
Dengan memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat tentang cara
memelihara kesehatan, mencegah penyakit , mencari pengobatan.
5. Gerakan masyarakat (Community Action)
Promosi kesehatan harus mendorong dan memacu kegiatan di masyarakat dalam
mewujudkan kesehatan mereka.(Notoatmodjo, 2005)
Berdasarkan Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan (2004), strategi peningkatan
promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan Kebijakan Promosi Kesehatan daerah
2. Peningkatan Sumber daya Promosi Kesehatan
3. Pengembangan Organisasi Promosi Kesehatan
4. Integrasi dan Sinkronisasi Promosi Kesehatan
5. Pendayagunaan Data dan Pengembangan Sistem Informasi Promosi Kesehatan
6. Peningkatan kerjasama dan kemitraan
7. Pengembangan Metode, Teknik dan Media
8. Fasilitasi Peningkatan Promosi Kesehatan
8
9
BAB III
PEMBAHASAN
11
Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik dalam upaya promosi kesehatan
tidak kalah besarnya. Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun selalu ada dimasukkan
pengajaran tentang simulasi pendidikan baik setting individu, kelompok bahkan komunitas
pada tahap pendidikan akademik. Di keadaan nyata mahasiswa serta dosen keperawatan
sering kali melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang umumnya juga
menggambarkan upaya promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan pada kelompok
tertentu dan penyuluhan pada masayarakat umum.
Di lingkungan kerja peran perawat sangat diharapkan karena keterbatasan pengetahuan
yang dimiliki para pekerja, misalkan upaya promosi kesehatan dalam tatanan Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3). Lingkungan pabrik yang umumnya mempunyai paparan terhadap
debu, polusi serta risiko adanya cidera sangat penting bagi perawat dalam memberikan
pemahaman baik dengan cara pendidikan kesehatan maupun penyuluhan mengenai
pemakaian Alat Pelindung Diri (APD). APD yang mereka pakai diharapkan dapat
melingdungi dari segala risiko yang mungkin terjadi pada para pekerja.
Di tempat umum peran perawat tidak kalah penting dalam upaya promosi kesehatan
karena disana masyarakat sering berkumpul, bercengkrama bahkan melakukan aktivitas.
Beberapa contoh tempat umum antara lain Pasar, Halte Bus, Terminal, Stasiun, Pelabuhan
bahkan Bandara yang semuanya sangat diharapkan tidak terdapat kegiatan ataupun perilaku
yang merugikan bahkan membahayakan orang lain. Merokok di tempat umum sebagai
contoh sangat dilarang karena dapat menyebabkan polusi udara. Peran perawat untuk
mensosialisasikan peraturan tentang pelarangan kegiatan merokok di tempat umum
merupakan salah satu upaya dalam promosi kesehatan.
12
dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melakukan perlaku
yang diperkenalkan (aspek practise).
Agar terjalin kerja sama yang baik maka peran perawat pada tatanan ini adalah
memberikan advokasi, hal ini penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari
sasaran advokasi. Pada tatanan ini umumnya advokasi dapat beberapa tahap antara lain :
Menyadari adanya suatu masalah, Tertarik untuk ikut mengatasi masalah, Pedulu terhadap
pemecahan masalah dengan mempertimbangkan beberapa alternatif pemecahan masalah,
Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif dan memutuskan
tindak kanjut kesepakatan. Dengan demikian advokasi harus dilakukan secara terencana,
cermat dan tepat.
D. PERAN PERAWAT DALAM TATANAN PROGRAM/PETUGAS KESEHATAN
Kegiatan yang dilakukan terintegrasi sesuai fungsi manajemen meliputi perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan pengendalian dan penilaian, yang dilakukan
diberbagai tingkat administrasi baik dipusat, propinsi maupun kabupaten/ kota. Kegiatan
tersebut memuat stategi promosi kesehatan yaitu pemberdayaan masyarakat, bina suasana
dan advokasi.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengkajian yang dimaksud untuk mendapatkan informasi tentang besaran masalah
dan penyebabnya, potensi yang dapat didayagunakan dalam pemecahan masalah.
2. Menggalang komitmen dan dukungan dari lintas program dan sektor dalam
pelaksanaan integrasi melalui pertemuan lintas program dan sektor terkait dalam
promosi kesehatan.
3. Menyusun perencanaan integrasi promosi kesehatan dan program kesehatan
b. Penggerakan pelaksanaan
1. Melaksanakan integrasi promosi kesehatan dalam program kesehatan di
kabupaten/kota sesuai rencana yang telah disepakati bersama.
2. Melaksanakan pertemuan koordinasi lintas program dan sektor secara berkala untuk
menyelaraskan kegiatan.
c. Pengawasan, pengendalian dan penilaian
Pengawasan, pengendalian dan penilaian dilakukan disetiap tahap fungsi manajemen.
13
1. Pengawasan untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan sesuai rencana yang telah
ditetapkan.
2. Pengendalian dilakukan agar kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan arah
dan tujuan, mengantisipasi masalah/ hambatan yang mungkin terjadi.
3. Penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilan pelaksanaan integrasi `pada akhir
kegiatan.
4. Mendokumentasikan kegiatan integrasi, untuk bahan pembelajaran perbaikan
program integrasi mendatang.
5. Memberikan umpan balik kepada lintas program dan sektor terkait untuk perbaika
kegiatan integrasi selanjutnya.
Kegiatan integrasi promosi kesehatan
Kegiatan yang dilakukan dalam berbagai tatanan rumah tangga, bina suasana dan
advokasi yang meliputi :
a. Integrasi promosi kesehatan dengan program KIA dan Anak
b. Integrasi promosi kesehatan dengan program gizi masyarakat
c. Integrasi promosi kesehatan dengan program lingkungan sehat
d. Integrasi promosi kesehatan dengan program jaminan pemeliharaan kesehatan ( JPK ).
e. Integrasi promosi kesehatan dengan program pencegahan dan penanggulangan
penyakit tidak menular (P2PTM).
(Pusat promosi kesehatan departemen kesehatan RI, tahun 2006)
14
36 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa, setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Dalam UU
tersebut pasal 16 dinyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan
sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Perawat mempunyai banyak peran dimana dalam setiap perannya bertujuan untuk
mensukseskan dan mendukung program pemerintah, antara lain mendukung dalam
program :
1. Integrasi dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak
2. Integritasi dengan program jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK).
3. Integrasi dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
(P2PTM)
(Panduan Integrasi Promosi Kesehatan, 2006)
Sesuai dengan tujuan promosi kesehatan, pemerintah dapat peduli dan mendukung
upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan lingkungan dan perilaku sehat. Selain itu,
membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan dampaknya
dibidang kesehatan. Dukungan yang optimal dari berbagai pihak seyogyanya dapat
memecahkan masalah kesehatan dan dapat membantu tenaga kesehatan terutama dalam hal
promosi kesehatan. Perawat diharapkan menjadi lini terdepan dalam upaya promosi
kesehatan untuk mempengaruhi semua sasaran yang ada.
15
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
2. Promosi kesehatan adalah komponen penting dalam praktek keperawatan dan
merupakan suatu cara berpikir yang bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Kesehatan
3. Promosi kesehatan secara garis besar mendorong masyarakat agar mau dan mampu
memelihara dan meningkatkan Kesehatan
4. Peran perawat dalam promosi kesehatan ada di beberapa lingkup antara lain; individu
atau keluarga, tempat kerja, institusi pendidikan,pemerintah. Dalam pelaksanaan
promosi kesehatan peran perawat antara lain sebagai educator, role model,
fasilitator maupun educator.
B. SARAN
Peran perawat dalam promosi kesehatan masih belum optimal. Salah satu diantaranya
adalah kurang adanya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya mengenal nilai-nilai
kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa langkah dapat dilakukan oleh perawat
antara lain dengan memahami pentingnya promosi kesehatan dan melakukan program
pemberdayaan masyarakat agar dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menerima berbagai program kesehatan.
Daftar Pustaka
Kesehatan: Makalah Peran Perawat dalam Pendidikan dan Promosi Kesehatan (anitad105.blogspot.com)
(DOC) Analisa Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan | herry setiawan - Academia.edu
https://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/keperawatan-sebagai-
profesi/
https://jodenmot.wordpress.com/2012/12/29/teori-peran-pengertian-definisi/
https://lubbna.wordpress.com/2012/11/07/optimalisasi-kan-peran-perawat-komunitas-dalam-upaya-
promosi-kesehatan/
https://www.scribd.com/mobile/document/265622814/Analisa-Peran-Perawat-Dalam-Promosi-
Kesehatan
www.academia.edu/8888530/Analisa_Peran_Perawat_dalam_Promosi_Kesehatan