Proposal Bahasa Indonesia
Proposal Bahasa Indonesia
Proposal Bahasa Indonesia
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 7
B. Kerangka Pikir 19
C. Hipotesis Tindakan 19
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 20
B. Waktu dan Tempat Penelitian 20
C. Fokus Penelitian 21
D. Setting dan Subjek Penelitian 22
E. Prosedur dan Desain Penelitian 22
F. Teknik Pengumpulan Data 26
G. Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan 27
DAFTAR PUSTAKA 31
LAMPIRAN 33
iii
JUDUL : PENGGUNAAN VIDEO ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD INPRES CAMBAYA
1KOTA MAKASSAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kecakapan dasar yang dapat dimiliki oleh anak dalam waktu yang lebih
bahwa :
dipelajari siswa. Dalam jenjang ini salah satunya adalah mata pelajaran
peranan penting dalam dunia pendidikan sebagai salah satu bidang studi
1
yang diajarkan di sekolah dengan pembagian waktu yang banyak. Usaha-
1
2
tersebut memiliki hubungan yangsaling terikat antar satu sama lain dalam
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang harus dimiliki oleh setiap
siswa.
Menulis pada era modern saat ini telah terangkum dalam kegiatan
adalah kecakapan hidup yang wajib dimiliki oleh anak-anak usia sekolah
dasar ataupun untuk setiap orang karena literasi adalah hal penting yang
nantinya akan menentukan nasib bangsa kita. Literasi baca tulis menjadi
salah satu dari enam literasi dasar yang dicanangkanoleh GLN (Gerakan
23 Tahun 2015 tentang Budi Pekerti. Gerakan literasi merupakan hal yang
Salah satu aspek penting yang mendasari proses belajar setiap siswa
pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Sejalan dengan hal tersebut, Anisa (2016, h.1) menuturkan bahwa “menulis
pengalaman dan pengetahuan yang kurang dalam hal menulis, maka dapat
yang harus dimiliki oleh siswa kelas V SekolahDasar salah satunya yaitu
siswa terlebih dahulu mempelajari cara menulis karangan yang baik, agar
yang dipisah atau disambung, penulisan “ke” yang dipisah atau disambung,
pemakaian titik dan koma, beberapa tulisan disingkkat, pemilihan kata tidak
baku, beberapa kalimat kurang efektif. Mereka hanya bercerita tentang hal-
hal secara garis besar bukan mendetail. Maka dari itu peneliti akan
Video animasi yang digunakan berupa film dengan gambar yang menarik
dan mempunyai isi cerita yang dapat mendidik siswa. Dengan media ini,
siswa dapat menulis apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan.
siswa akan lebih mudah dan cepat dalam menentukan topik serta
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
6
1. Manfaat Teoritis
animasi.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, guru, dan
siswa.
a. Bagi Peneliti
media film kartun dalam kegiatan pembelajaran menulis narasi serta dapat
b. Bagi Guru
pembelajaran menulis narasi pada siswa di masa yang akan datang, dapat
membantu guru untuk menentukan suatu media yang kreatif yang dapat
bakat siswa.
c. Bagi Siswa
7
karangan narasi dengan baik dan lebih terampil dalam menulis narasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
8
9
10
motivasi. Media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis yaitu media visual,
media audio dan media audio visual. Namun, pada penelitian itu, penelitian
lebih memfokuskan pada media audio visual yang berupa video animasi.
kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri seperti slide yang
suara dan unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman viseo, slide,
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media audio- visual adalah media
suara dan gambar yang biasa dilihat dan didengarkan , misalnya rekaman
bantu visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai sarana yang dapat
teknologi audio, maka lahirlah media audio visual yang sampai sekarang
alat bantu belajar mengajar sehingga fungsi media sebagai peraga bergeser
yang kondusif.
12
d. Video Animasi
bergerak atau hanya berkesan hidup . Jadi animasi merupakan objek diam
dengan karakter yang dibuat dari beberapa kumpulan gambar yang berubah
menjelaskan suatu konsep atau proses yang sulit dijelaskan dengan media
diajarkan pada siswa sekolah dasar dan mampu meningkatkan daya tarik
13
belajar siswa.
secara nyata.
proses pembelajaran.
2. Karangan Narasi
a. Pengertian Karangan
karangan adalah hasil mengarang. Baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan
penulis. Penggunaan bahasa lisan maupun bahasa tulisan yang baik dan
dapat disampaikan dengan baik. Bahasa yang baik dan benar adalah
teratur dalam bahasa tulisan disebut karangan. Bahasa yang baik dan benar
pada sebuah karangan antara lain dapat dilihat dari segi pengembangan
yang baik dan benar pada karangan, diharapkan pesan atau informasi yang
atau dengan kata lain, pembaca dapat memahami apa yang menjadi
secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Setiap
karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi
b. Bentuk-bentuk Karangan
sebagai sejarawan atau tukang cerita, akan tetapi mempunyai maksud dan
dengan jalan menceritakan apa yang ia lihat dan ia ketahui. Karangan yang
termasuk jenis narasi atau cerita adalah cerpen, novel, roman, hikayat,
alasan yang dapat meyakinkan orang lain bahwa pendapat tersebut benar.
pembaca.
citra penulisnya. Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan
apa yang dilihat oleh pengarang. Untuk menulis satu deskripsi yang baik,
semua pancaindranya.
Karangan persuasi adalah jenis karangan yang mengandung bukti atau fakta,
c. Pengertian Narasi
pertanyaan “Apa yang terjadi?” Jadi yang perlu diperhatikan dalam narasi
atau cerita adalah : (a) cerita dapat khayalan dan kenyataan. Jika cerita
khayalan, pelaku cerita harus bertindak wajar, logis atau dapat diterima akal,
(b) urutan cerita dapat disusun secara kronologis atau urut waktu dan urut
lokasi, (c) alur cerita atau plot dapat alur lurus atau alur balik. Sorot balik
maksudnya bagian penutup diletakkan di depan, (d) cara bercerita dapat dari
yang tidak penting ke yang penting, atau dari yang penting ke yang tidak
penting. Dan topik cerita diambil dari pengalaman. Ahmadi (1991: 37)
jelas dan mudah dipahami, dan dengan menceritakan secara panjang lebar
(2008: 258) dijelaskan bahwa narasi adalah cerita dari suatu peristiwa.
adalah jenis wacana yang berisi cerita sesuai dengan kronologi tempat dan
waktu, baik itu berupa cerita kehidupan nyata (nonfiksi) maupun cerita
d. Jenis Narasi
terdiri atas wacana narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi yang
18
dua jenis wacana narasi, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
1) Narasi Eksposioris
dapat dilakukan oleh siapa saja. Contoh dari narasi ekspositoris yang
2) Narasi Sugestif
untuk berhayal dan berimajinasi sesuai dengan alur cerita. Contoh narasi
yaitu (1) alur, (2) penokohan, (3) latar, (4) sudut pandang, (5) amanat, dan (6)
tema (Sukirno, 2008: 40). Sedangkan menurut Sukirno (2008: 41) pada
dasarnya wacana narasi memiliki tiga bagian utama, yaitu awal, tengah, dan
akhir sehingga diperoleh struktur narasi yang lengkap. Keraf (1991: 139)
mengelompokkan struktur wacana narasi terdiri atas (1) alur, (2) tokoh dan
karakter tokoh, (3) latar, dan (4)sudut pandang. Tarigan (1993: 31) membagi
struktur wacana narasi mrnjadi tiga yaitu (1) bagian awal, (2) bagian tengah,
1) Tema
Secara etimologis, tema berasal dari kata tithnai (bahasa Yunani) yang
cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia; sesuatu yang
36).
2) Alur
peristiwa dalam sebuah cerita. Alur (plot) adalahunsur fiksi yang sangat
3) Tokoh
20
Raminah (1989: 20) tokoh adalah para pelaku cerita. Dalam cerita, ada
dapat dilihat dari cara berhias, kostum, ukuran fisik, pola pikir, cara bicara
dan kebiasaan- kebiasaan. Ada tokoh baik, tokoh jahat, tokoh yang
4) Latar
yang berlangsung. Latar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) latar
rumah, dan pasar, (2) latar waktu yang merujuk pada kapan terjadinya
peristiwa seperti siang, malam, atau pagi, dan (3) latar sosial menyaran
kebiasaan, adat istiadat dan tradisi Sugihastuti dan Irsyad (2007: 35).
5) Sudut Pandang
tempat kita dapat memahami setiap peristiwa dalam cerita Sugihastuti dan
Irsyad (2007: 53). Dari sisi tujuan, sudut pandang dibagi menjadi empat tipe,
terbatas, dan orang ketiga-tidak terbatas Sugihastuti dan Irsyad (2007: 53).
6) Amanat
21
pembaca KBBI (2008: 47). Amanat dapat tersurat dan tersirat di dalam
B. Kerangka Pikir
penting dalam suatu proses belajar mengajar adalah metode mengajar dan
halnya menulis. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, diperlukan rujukan dan
4. Hipotesis Penelitian
Meningkat.
III. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan penelitian
Dasar.
2. Jenis penelitian
apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan proses
23
Kecamatan Ujung tanah Kota Makassar, yaitu SD Inpres Cambaya 1 Kota
Makassar.
24
25
C. Fokus Penelitian
karangan narasi siswa kelas V dan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang dilihat dari skor penilaian dan tes hasil belajar yang diberikan.
perasaan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar yang
siswa. Hasil belajar siswa dianalisis melalui pelaksanaan tes pada setiap
akhir siklus.
dilakukan setelah dilakukan refleksi pada siklus I. Dalam siklus ini digunakan
1. Setting Penelitian
oleh peneliti, (b) Masih di temukan siswa yang sulit menemukan sendiri
jawaban dari persoalan yang dihadapi, (c) Adanya dukungan dari kepala
2. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Inpres Cambaya 1
Kota Makassar dengan jumlah siswa 24 yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan
Bahasa Indonesia.
Arikunto, karena mudah diterapkan oleh guru dan pada saat melakukan
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
kegiatan. Tiap siklus terdiri dari beberapa tahap kegiatan sesuai hakikat
1. Tahap Perencanaan.
1 Kota Makassar
Kota Makassar.
2. Tahap Pelaksanaan.
lembar jawaban kepada guru. Dalam hal ini, baik siswa yang selesai
3. Pengamatan
4. Refleksi
refleksi terhadap hasil yang telah dicapai pada setiap siklus. Refleksi
pelaksanaan tindakan .
proses dan saat selesai pembelajaran, yang terdiri atas aktivitas guru
maupun siswa jika hasil yang dicapai pada siklus I tidak sesuai indikator
1. Observasi
2. Tes
pemberian tindakan pada akhir setiap siklus. Dengan adanya tes tersebut
hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa dapat diketahui
3. Dokumentasi
penelitian seperti surat izin dari fakultas dan surat izin dari pemerintah
daerah setempat, lembar kerja siswa serta hasil tes akhir siklus siswa.
sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui respon
data yang telah dikumpulkan melalui observasi, selama tahapan siklus yang
telah dilewati. Data yang berkaitan dengan hasil belajar siswa nantinya akan
Indonesia.
2. Indikator keberhasilan
belajar siswa dan aktivitas belajar mengajar guru dapat diketahui melalui
siswa dapat diketahui melalui tes hasil belajar yang digunakan untuk
a. Indikator Proses
Kriteria Kategori
70 – 100 % Baik
34 – 69 % Cukup
0 – 33 % Kurang
3. Indikator Hasil
syarat pada tabel indikator ketuntasan dan keberhasilan hasil belajar siswa
siklus I, II, dan diukur dengan nilai KKM (75), maka kelas siswa yang berada
Nilai Kategori
75 – 100 Tuntas
0 – 74 TidakTuntas
No Nilai Kategori
2. 70-84 Baik
3. 55-69 Cukup
4. 40- 45 Kurang
Anisa, Eka Nur and Pulungan, Marwan and Anggraini, Betty (2016) UPAYA
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWAKELAS III SDN 147
PALEMBANG. Undergraduate thesis, SriwijayaUniversity.
31
32
Mutji, Elsye Jesti dan Suoth, Like (2021). Literasi Baca Tulis Kelas
Tinggi diSekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti. Vol. 8 No.
1.p-ISSN 2355-5106
Alfabeta.
33
LAMPIRAN