Tugas ISU PERAN DAN FUNGSI BIDAN (Ibu ANA)
Tugas ISU PERAN DAN FUNGSI BIDAN (Ibu ANA)
Tugas ISU PERAN DAN FUNGSI BIDAN (Ibu ANA)
SEMESTER I
DOSEN PENGAMPU :
HAIRIANA KUSVITASARI, M.Keb
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
1. Hidayati (NIM : 11194862211557)
2. Hilwa (NIM : 11194862211558)
3. Israwaty Puluhulawa (NIM : 11194862211561)
4. Indah Octaviyani (NIM : 11194862211559)
5. Isiria Ekaristi H (NIM : 11194862211560)
6. Janurih (NIM : 11194862211562)
7. Jeliana (NIM : 11194862211563)
8. Juniarti Hasni (NIM : 11194862211564)
9. Kamini (NIM : 11194862211565)
10. Lidya (NIM : 11194862211566)
Dalam hal ini, bidan mempunyai pandangan nilai tersendiri dalam menjalankan
tugasnya. Menurut Guilland and Pairman, filosofi kebidanan meliputi empat
aspek yaitu hamil, bersalin, dan masa nifas adalah peristiwa alamiah dan fisiologis
(normal). Selanjutnya, kelanjutan perawatan atau continuity of care juga perlu
diberikan untuk menjamin kesehatan ibu dan bayi dengan baik.
Filosofi tersebut berguna untuk memberikan cara pandang bagi setiap bidan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai petugas kesehatan. Dengan
filosofi terebut, bidan dapat mengemban tugas mulia untuk membantu masyarakat
umum mendapatkan kesehatan yang baik dan layak, terutama bagi ibu dan anak.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, terdapat peran dan fungsi bidan yang
dilakukan secara khusus. Peran dan fungsi bidan ini tidak lain sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik, dan peneliti kesehatan. Di setiap peran dan fungsi terdapat
beberapa tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang bidan.
Dengan peran dan fungsi bidan ini bisa menjadi sarana untuk mewujudkan
kesehatan masyarakat yang semakin baik. Bukan hanya itu, melalui peran dan
fungsi ini, bidan sebagai petugas kesehatan bisa mengembangkan ilmu dan
teknologi yang ada untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI BIDAN
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesiaadalah
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah
dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk di register, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.(Eko & Yanti,
2010;54).
B. PERAN BIDAN
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam suatu sistem. Dalam
melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik, dan peneliti. (Niken,dkk,2021)
1. Peran sebagai Pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas
mandiri,
tugas kolaborasi, dan tugas ketergantungan.
a. Tugas mandiri
Tugas-tugas Mandiri bidan, yaitu :
(1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
yang diberikan
(2) Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan
melibatkan
mereka sebagai klien. Membuat rencana tindak lanjut tindakan /
layanan bersama klien.
(3) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
(4) Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien / keluarga
(5) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
(6) Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien / keluarga
(7) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
(8) Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopaus
(9) Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan keluarga dan pelaporan asuhan.
b. Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:
(a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
(b) Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi
(c) Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
(d) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan risiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
dengan melibatkan klien dan keluarga
(e) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan
risiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama
klien dan keluarga
(f) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko
tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
(g) Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
b. Tugas ketergantungan
Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:
(a) Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
(b) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
kasus kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
(c) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada
masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan
keluarga.
(d) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
ibu dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan
kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
(e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan
dengan melibatkan keluarga.
(f) Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan
tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan
dengan melibatkan klien/keluarga.
C. FUNGSI BIDAN
Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya.
Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi
bidan adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup hal-hal sebagai berikut
a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga,
serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal,
kehamilan dengan risiko kasus patologis tertentu, dan kehamilan
dengan tinggi.
c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
d. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko
tinggi.
e. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
h. Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan
sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal
dan menopause sesuai dengan wewenangnya.
2. Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan
unit kerjanya
c. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
d. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang
terkait dengan pelayanan kebidanan
e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup
kesehatan serta keluarga berencana.
b. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai
dengan bidang tanggung jawab bidan.
c. Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di
klinik dan di masyarakat.
d. Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang
keahliannya.
4. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang
dilakukan sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan
kebidanan.
b. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
c. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
d. Menyusun rencana kerja pelatihan
e. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
f. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
g. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
h. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan
BAB III
PEMBAHASAN
B. SARAN
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal.
Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu
dan anak. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai
prosedur yang sudah ditentukan baik it, pelayanan, penyuluhan dan lainnya
sesuai profesi bidan.
Dengan ini diharapkan seorang bidan tidak di bebankan tugas di luar peran
dan fungsi bidan agar pelayanan yang diberikan bidan dilakukan secara
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Mufdlilah, dkk, 2012, Konsep Kebidanan Edisi Revisi, Nuha Medika, Yogyakarta
https://www.google.co.id/books/edition/Konsep_Dasar_Kebidanan/
HUpTEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover
http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=%2F8658%2Fcourse
%2Foverviewfiles%2FKonsep%20Kebidanan%28%29.pdf&
%3Bforcedownload=1#:~:text=Asuhan%20kebidanan%20adalah%20penerapan
%20fungsi,wanita%20dan%20pelayanan%20kesehatan%20masyarakat .