TR Bab 1 PKN Dirga

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dirga Apriza Purba

NIM 6213111071
Kelas : PJKR IV-E
Matkul : Pendidikan

Kewarganegaraan TR 1 PKN

Refleksi

1. Apakah anda merasa bahwa Pendidikan Kewarganegaraan penting diselenggarakan


walaupun jurusan atau program studi yang Anda ambil tidak sesuai? Apa
manfaatnya bagi jurusan atau program studi yang sudah anda pilih?
 Ya sangat penting karna semua warga Negara Indonesia harus memiliki
peran, hak dan kewajiban dalam kewarganegaraan.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki banyak manfaat bagi program
studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR). Beberapa manfaat
tersebut antara lain:
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mahasiswa PJKR tentang
pentingnya berpartisipasi dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial
di masyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan mahasiswa PJKR dalam memahami dan
mengikuti perkembangan isu-isu sosial, politik, dan ekonomi yang
relevan dengan program studi mereka.
3. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa PJKR untuk belajar tentang
nilai-nilai dasar demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan sosial,
yang dapat diintegrasikan dalam pendekatan pembelajaran dan
pengajaran mereka.
4. Membantu mahasiswa PJKR memahami peran dan tanggung
jawab mereka sebagai warga negara dalam memperkuat demokrasi
dan menciptakan masyarakat yang lebih baik.
5. Meningkatkan keterampilan mahasiswa PJKR dalam
berkomunikasi, bekerja sama, dan mengambil keputusan dalam
situasi-situasi yang melibatkan perbedaan pandangan dan perspektif.
6. Mengembangkan sikap dan perilaku mahasiswa PJKR yang
menghargai keragaman budaya, toleransi, dan menghormati hak asasi
manusia.
Dengan demikian, PKn sangat penting bagi mahasiswa PJKR sebagai bekal
untuk menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab dalam
masyarakat.

2. Buatlah sebuah “life Map” alur atau peta kehidupan anda dari mulai apa yang sudah
anda kerjakan hingga impian dan sesuai hal yang ingin anda capai diikuti dengan
nilai atau sikap yang harus anda tempuh untuk melalui sebuah proses alur kehidupan
 .
3. Profesi yang ingin anda capai adalah sebuah keniscayaan. profesi seperti apa
yang anda inginkan? Bagaimana menjalankan profesi tersebut beriringan dengan
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dan Kewarganegaraan pada waktu yang akan
datang?
 Sebagai seorang guru, menjalankan profesi secara beriringan dengan
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan adalah suatu tuntutan
yang harus dipenuhi. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan agar guru
dapat menjalankan profesi dengan baik dan sekaligus memperkuat
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan pada waktu yang
akan datang:
1. Menerapkan pendekatan yang inklusif: Seorang guru harus menerapkan
pendekatan yang inklusif dalam mengajar agar seluruh siswa dapat
merasa dihargai dan diakui. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila
tentang kesetaraan dan keadilan.
2. Memberikan teladan yang baik: Guru harus menjadi teladan dalam
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan, seperti
menghargai perbedaan dan menunjukkan sikap positif dalam
berinteraksi dengan sesama.
3. Meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan
kewarganegaraan: Guru harus meningkatkan pemahaman siswa tentang
nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan dengan mengajarkan nilai-nilai
tersebut dalam pelajaran dan juga memberikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan kewarganegaraan: Guru
dapat mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan kewarganegaraan,
seperti kegiatan sosial, penggalangan dana, dan lain sebagainya. Hal ini
dapat memperkuat pemahaman siswa tentang pentingnya partisipasi dalam
masyarakat.
5. Menjaga kualitas pendidikan: Seorang guru harus menjaga kualitas
pendidikan dengan terus belajar dan mengembangkan diri, sehingga
dapat memberikan pengajaran yang berkualitas dan relevan dengan
kebutuhan siswa.
Dengan menerapkan hal-hal tersebut di atas, seorang guru dapat menjalankan
profesinya dengan baik dan sekaligus memperkuat pelaksanaan nilai-nilai
Pancasila dan kewarganegaraan pada waktu yang akan datang. Hal ini sangat
penting untuk membentuk generasi muda yang sadar akan nilai-nilai Pancasila
dan kewarganegaraan serta mampu berkontribusi dalam membangun
masyarakat yang lebih baik.

Uji Kemampuan

1. Perkembangan pendidikan kewarganegaraan mengalami dinamika dan


tantangan tersendiri dalam menghadapi permasalahan bangsa. Hal apa yang
melandasi penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
 Penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
didasarkan pada beberapa prinsip dan tujuan, yang melandasi
pelaksanaannya. Beberapa prinsip dan tujuan tersebut antara lain:
1. Prinsip demokrasi: Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
harus didasarkan pada prinsip demokrasi, yang menjamin partisipasi aktif
dan kesetaraan dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan.
2. Tujuan pendidikan kewarganegaraan: Tujuan pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membentuk warga
negara yang cerdas, kritis, kreatif, dan bertanggung jawab, yang mampu
berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi di
masyarakat.
3. Relevansi dengan kebutuhan bangsa: Pendidikan kewarganegaraan di
perguruan tinggi harus relevan dengan kebutuhan bangsa dan mampu
menghadapi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dan negara.
4. Keterpaduan dengan program studi: Pendidikan kewarganegaraan di
perguruan tinggi harus terintegrasi dengan program studi yang diambil
oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat memahami bagaimana
konsep-konsep dan nilai-nilai kewarganegaraan dapat diterapkan
dalam kehidupan profesional mereka.
5. Interdisiplin: Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi harus
interdisiplin, melibatkan berbagai disiplin ilmu yang saling terkait
untuk mencapai tujuan pembentukan warga negara yang baik.
Beberapa hal yang melandasi penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan
di perguruan tinggi antara lain:
1. Membangun rasa nasionalisme dan cinta tanah air: Pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi bertujuan untuk membentuk rasa
nasionalisme dan cinta tanah air pada mahasiswa. Hal ini penting
untuk membentuk identitas nasional yang kuat dan kecintaan pada
negara sehingga mahasiswa dapat membangun negara yang lebih baik.
2. Meningkatkan kesadaran sosial dan partisipasi masyarakat: Pendidikan
kewarganegaraan juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial
dan partisipasi masyarakat. Mahasiswa diharapkan mampu mengenali
permasalahan sosial dan turut berpartisipasi dalam mencari solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
3. Mengembangkan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai
warga negara: Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi juga
bertujuan untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa tentang hak
dan kewajiban sebagai warga negara. Mahasiswa diharapkan mampu
memahami bahwa setiap hak yang dimilikinya juga diimbangi dengan
kewajiban yang harus dilaksanakan.
4. Menumbuhkan semangat kebangsaan dan toleransi: Pendidikan
kewarganegaraan juga bertujuan untuk menumbuhkan semangat
kebangsaan dan toleransi pada mahasiswa. Mahasiswa diharapkan
mampu menghargai perbedaan dan memperkuat kebersamaan sebagai
warga negara yang satu.
Namun, penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya peran serta
mahasiswa dalam kegiatan kewarganegaraan, kurangnya dukungan dari pihak
perguruan tinggi dan juga kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan
kewarganegaraan. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama dari berbagai
pihak, baik dari perguruan tinggi, mahasiswa, pemerintah dan masyarakat
untuk memperkuat pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi.
Juga, terdapat beberapa tantangan dalam penyelenggaraan
pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi, di antaranya:
1. Terbatasnya waktu dan sumber daya: Mahasiswa di perguruan
tinggi memiliki banyak tuntutan dan kegiatan yang harus mereka
lakukan, sehingga waktu dan sumber daya yang tersedia untuk
pendidikan kewarganegaraan dapat terbatas.
2. Terjadinya polarisasi politik: Terkadang terjadi polarisasi politik yang
membuat pendidikan kewarganegaraan menjadi kontroversial dan
dapat memecah-belah masyarakat.
3. Kurangnya keterlibatan mahasiswa: Terkadang mahasiswa kurang
tertarik atau kurang berpartisipasi dalam pendidikan kewarganegaraan
karena mereka menganggapnya tidak relevan dengan program studi
atau tidak ada insentif yang cukup.
4. Tidak meratanya peluang pendidikan kewarganegaraan: Tidak semua
mahasiswa di perguruan tinggi memiliki akses yang sama terhadap
pendidikan kewarganegaraan, karena terdapat perbedaan dalam latar
belakang, pengalaman, dan minat mereka. Hal ini dapat
memperburuk ketimpangan sosial yang sudah ada di masyarakat.
Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan di perguruan
tinggi harus mempertimbangkan prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan tersebut,
serta mengatasinya.

2. Berikan penjelasan Anda bahwa Pendidikan Kewarganegaraan saat ini masih


relevan untuk dipelajari
 Pendidikan kewarganegaraan masih sangat relevan untuk dipelajari pada
masa kini. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendidikan
kewarganegaraan masih relevan:
1. Membangun kesadaran dan tanggung jawab sosial: Pendidikan
kewarganegaraan membantu membangun kesadaran sosial dan tanggung
jawab pada diri individu sebagai warga negara. Dalam pendidikan
kewarganegaraan, individu diajarkan untuk memahami hak dan
kewajiban sebagai warga negara serta bagaimana memperjuangkan hak
dan kepentingan bersama.
2. Memperkuat identitas nasional: Pendidikan kewarganegaraan membantu
memperkuat identitas nasional dan rasa cinta tanah air pada individu.
Hal ini sangat penting untuk membangun persatuan dan kesatuan dalam
masyarakat.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat: Pendidikan kewarganegaraan
dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan
politik. Dengan pemahaman yang baik tentang sistem politik dan hak-hak
warga negara, individu dapat menjadi agen perubahan dan berkontribusi
dalam masyarakat.
4. Menghargai keragaman budaya: Pendidikan kewarganegaraan juga
membantu individu memahami dan menghargai keragaman budaya
yang ada di masyarakat. Hal ini sangat penting untuk mendorong
toleransi, mengurangi konflik antar kelompok, dan memperkuat
persatuan dalam masyarakat.
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang cepat, penting bagi
individu untuk memahami peran mereka dalam masyarakat dan dunia.Oleh
karena itu, pendidikan kewarganegaraan masih sangat relevan untuk dipelajari
guna membentuk warga negara yang sadar, bertanggung jawab, dan aktif
dalam membangun negara dan masyarakat yang lebih baik.
3. Kemukakan permasalahan yang muncul dan pendidikan kewarganegaraan
memiliki peran dalam menanggulanginya
 Terdapat beberapa permasalahan yang muncul di masyarakat saat ini,
di antaranya adalah:
1. Radikalisme dan terorisme: Radikalisme dan terorisme masih menjadi
ancaman bagi keamanan dan stabilitas negara. Beberapa orang
cenderung terpengaruh oleh ideologi radikal yang dapat menyebabkan
tindakan kekerasan dan merugikan banyak orang.
2. Konflik antar kelompok: Konflik antar kelompok masih sering terjadi
di masyarakat. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan agama, suku,
ras, dan budaya.
3. Kesenjangan sosial: Kesenjangan sosial masih menjadi permasalahan
yang serius di masyarakat. Terdapat perbedaan ekonomi dan pendidikan
yang cukup signifikan antara kelompok masyarakat yang satu dengan
yang lain.
4. Kurangnya kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara: Terdapat
sebagian masyarakat yang kurang memahami hak dan kewajiban
sebagai warga negara. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya partisipasi
masyarakat dalam kegiatan politik dan sosial.
Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam
menanggulangi permasalahan-permasalahan tersebut, di antaranya adalah:
1. Membangun kesadaran sosial dan tanggung jawab: Pendidikan
kewarganegaraan dapat membantu individu membangun kesadaran sosial
dan tanggung jawab pada diri mereka sebagai warga negara. Hal ini
dapat mencegah terjadinya tindakan kekerasan dan meredakan konflik
antar kelompok.
2. Meningkatkan pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara:
Pendidikan kewarganegaraan dapat meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hal ini
dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik
dan sosial.
3. Mendorong toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan: Pendidikan
kewarganegaraan dapat mendorong toleransi dan penghargaan terhadap
perbedaan di masyarakat. Hal ini dapat mencegah terjadinya konflik
antar kelompok.
4. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya persatuan dan kesatuan:
Pendidikan kewarganegaraan dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam
membangun negara yang lebih baik.
Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang penting
dalam menanggulangi permasalahan-permasalahan yang ada di
masyarakat.Hal ini sangat penting untuk membentuk warga negara yang
sadar, bertanggung jawab, dan mampu berkontribusi dalam membangun
masyarakat yang lebih baik dan harmonis.

4. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib kurikulum yang bertujuan


untuk pengembangan kepribadian dan mempunyai posisi strategis dalam
menyiapkan
warga negara Indonesia yang diandalkan di masa depan. Uraikan peran pendidikan
kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib kurikulum untuk pengembangan
kepribadian
 Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib kurikulum
memiliki peran strategis dalam pengembangan kepribadian mahasiswa.
Berikut adalah beberapa peran pendidikan kewarganegaraan dalam
pengembangan kepribadian mahasiswa:
1. Menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air: Pendidikan
Kewarganegaraan dapat membantu mahasiswa untuk menumbuhkan rasa
nasionalisme dan cinta tanah air. Hal ini sangat penting dalam
membentuk kepribadian yang mencintai dan peduli pada bangsa dan
negara.
2. Meningkatkan pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara:
Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkatkan pemahaman
mahasiswa tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hal ini
dapat membantu mahasiswa untuk memahami peran dan tanggung jawab
mereka sebagai warga negara yang baik.
3. Mendorong toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan: Pendidikan
Kewarganegaraan dapat mendorong toleransi dan penghargaan
terhadap perbedaan di masyarakat. Hal ini dapat membantu mahasiswa
untuk menjadi individu yang toleran dan terbuka terhadap perbedaan
dalam masyarakat.
4. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan: Pendidikan
Kewarganegaraan dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan
keterampilan kepemimpinan. Mahasiswa dapat mempelajari cara-cara
memimpin dan berorganisasi dalam kegiatan-kegiatan sosial dan politik di
kampus maupun di masyarakat.
5. Meningkatkan kepedulian sosial: Pendidikan Kewarganegaraan dapat
meningkatkan kepedulian sosial mahasiswa. Mahasiswa dapat
mempelajari cara-cara membantu dan berkontribusi dalam
membangun masyarakat yang lebih baik melalui kegiatan-kegiatan
sosial dan kemanusiaan.
Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat
penting dalam pengembangan kepribadian mahasiswa. Mahasiswa yang
memiliki kepribadian yang nasionalis, toleran, memiliki keterampilan
kepemimpinan, dan peduli pada masyarakat akan menjadi warga negara
Indonesia yang diandalkan di masa depan.

5. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan proses pembelajaran yang berusaha untuk


membangun Civic Knowledge, Civic skills, dan Civic disposition, sehingga tujuan
untuk membentuk warga negara yang baik dapat terwujud. Berikan penjelasan
Anda terkait kompetensi Civic Knowledge, Civic skills, dan Civic disposition dan
bagaimana keterkaitannya?
 Civic Knowledge, Civic Skills, dan Civic Disposition adalah tiga
kompetensi yang menjadi fokus dalam pendidikan kewarganegaraan. Ketiga
kompetensi ini saling terkait dan saling mendukung satu sama lain. Berikut
adalah penjelasan singkat tentang ketiga kompetensi tersebut dan bagaimana
keterkaitannya:
1. Civic Knowledge: Civic Knowledge adalah pengetahuan tentang sistem
pemerintahan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan berbagai
isu sosial dan politik yang ada di masyarakat. Civic Knowledge
membantu
individu untuk memahami bagaimana sistem pemerintahan dan
masyarakat bekerja. Hal ini penting untuk membantu individu memahami
peran dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara yang baik.

2. Civic Skills: Civic Skills adalah keterampilan yang dibutuhkan


untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik dan sosial.
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berdebat dengan
argumen yang baik dan benar, berkolaborasi dalam tim, memimpin
dan berorganisasi, dan kemampuan untuk berbicara di depan umum.
Civic Skills membantu individu untuk menjadi aktif dan efektif
dalam berpartisipasi dalam masyarakat dan politik.

3. Civic Disposition: Civic Disposition adalah sikap dan nilai yang


mendorong individu untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik dan
sosial. Sikap dan nilai ini meliputi rasa tanggung jawab, rasa ingin
tahu, keberanian, empati, dan kepedulian sosial. Civic Disposition
membantu individu untuk memiliki motivasi dan semangat untuk
berpartisipasi dalam masyarakat dan politik.

Ketiga kompetensi ini saling terkait dan saling mendukung satu sama lain.
Civic Knowledge membantu individu memahami sistem pemerintahan dan
masyarakat, Civic Skills membantu individu untuk menjadi aktif dan efektif
dalam berpartisipasi dalam masyarakat dan politik, dan Civic Disposition
membantu individu memiliki motivasi dan semangat untuk berpartisipasi
dalam masyarakat dan politik. Dengan memiliki ketiga kompetensi ini,
individu dapat menjadi warga negara yang baik dan aktif dalam berpartisipasi
dalam membangun masyarakat dan negara yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai