Tugas 1 PKN Irma

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

NAMA : IRMA KHOLIFATUL LIZA

NIM : 856572353
MATAKULIAH : Materi Dan Pembelajaran Pkn Di SD (PDGK4401)

TUGAS 1
Perhatian
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas.
2. Semua jawaban ada dalam modul PDKG4401
3. Jangan copy paste jawaban teman, berakibat nilai nol (0)
4. Selamat bekerja

Soal
1. Bila ditampilkan dalam wujud program Pendidikan, paradigma baru menuntut empat
syarat pokok. Jelaskan ke empat syarat yang dimaksud !
Jawab :
Paradigma baru dalam pendidikan menuntut keberadaan empat syarat pokok yang
merupakan fondasi utama untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih holistik dan
inklusif. Berikut adalah penjelasan mengenai keempat syarat pokok tersebut:
1) Ketersediaan Akses dan Kesempatan yang Merata
 Syarat pertama adalah ketersediaan akses yang merata bagi semua individu
terhadap pendidikan. Ini berarti bahwa setiap individu, tanpa memandang latar
belakang ekonomi, sosial, atau geografisnya, harus memiliki akses yang sama
terhadap pendidikan berkualitas.
 Selain itu, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan juga harus merata, yang
berarti bahwa tidak boleh ada diskriminasi atau hambatan yang menghalangi
individu untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan potensi dan minatnya.
2) Relevansi dan Keterkaitan dengan Kehidupan Nyata
 Syarat kedua adalah pendidikan harus relevan dan terkait erat dengan kehidupan
nyata siswa. Artinya, kurikulum dan metode pembelajaran harus dirancang
sedemikian rupa sehingga siswa dapat melihat hubungan antara apa yang mereka
pelajari di sekolah dengan pengalaman dan konteks kehidupan sehari-hari mereka.
 Pendidikan yang relevan akan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar karena
mereka melihat nilai praktis dari apa yang dipelajari dan bagaimana itu dapat
memengaruhi kehidupan mereka di masa depan.
3) Pembelajaran Berpusat pada Siswa
 Syarat ketiga adalah pembelajaran harus berpusat pada siswa. Ini berarti bahwa
pendekatan pembelajaran harus memperhatikan kebutuhan, minat, dan
kemampuan individu siswa. Guru harus menjadi fasilitator pembelajaran yang
membimbing siswa dalam menjelajahi pengetahuan dan membangun pemahaman
mereka sendiri.
 Dengan pendekatan ini, siswa akan lebih aktif terlibat dalam pembelajaran, dan
mereka akan memiliki kontrol yang lebih besar atas proses pembelajaran mereka
sendiri.
4) Pendidikan untuk Pembelajar Seumur Hidup
 Syarat keempat adalah pendidikan harus dipandang sebagai proses yang
berkelanjutan sepanjang hidup. Ini mengakui bahwa pembelajaran tidak terjadi
hanya di dalam kelas atau sekolah, tetapi juga terjadi di mana pun dan kapan pun.
 Pendidikan seumur hidup menekankan pentingnya terus-menerus belajar,
mengembangkan keterampilan, dan memperoleh pengetahuan baru sepanjang
hidup, sehingga individu dapat mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi
tuntutan dalam dunia kerja yang terus berubah.
Dengan memenuhi keempat syarat pokok ini, pendidikan dapat menjadi lebih inklusif,
relevan, dan bermakna bagi semua individu, sehingga mereka dapat mengembangkan
potensi mereka secara optimal dan menjadi kontributor yang berarti dalam masyarakat.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan paradigma baru Pendidikan kewaerganegaraan ?


Jawab:
Paradigma baru dalam pendidikan kewarganegaraan merujuk pada pendekatan yang lebih
holistik dan inklusif dalam mengintegrasikan pembelajaran tentang kewarganegaraan
dalam konteks pendidikan. Paradigma ini menekankan pentingnya membentuk individu
yang tidak hanya memiliki pengetahuan tentang hak, kewajiban, dan nilai-nilai demokrasi,
tetapi juga memiliki keterampilan, sikap, dan komitmen untuk berpartisipasi aktif dalam
masyarakat.
Dengan menerapkan paradigma baru dalam pendidikan kewarganegaraan, tujuan utamanya
adalah untuk menciptakan warga negara yang terdidik, berempati, dan bertanggung jawab,
yang siap untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan
demokratis.

3. Meskipun wilayah Indonesia tersebar diantara pulau-pulau, tidak menjadikan


penduduknya bercerai berai. Hal ini disebabkan karena bangsa Indonesia telah memiliki
ikatan sejarah maupun juridis formal. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ikatan sejarah
dan yuridis formal yang dimaksud ?
Jawab:
"Ikatan sejarah" merujuk pada hubungan emosional, budaya, dan sejarah yang mengikat
bersama individu-individu dalam suatu masyarakat atau bangsa. Ini mencakup pengalaman
bersama, tradisi, nilai-nilai budaya, dan kenangan kolektif yang membentuk identitas
nasional. Dalam konteks Indonesia, ikatan sejarah dapat mencakup berbagai peristiwa
historis yang membentuk jati diri bangsa Indonesia, seperti perjuangan kemerdekaan,
keberagaman budaya, dan pencapaian bersama dalam membangun negara.

Sementara itu, "ikatan yuridis formal" mengacu pada struktur hukum dan lembaga-
lembaga formal yang mengatur kehidupan masyarakat dan negara. Ini termasuk konstitusi,
undang-undang, sistem peradilan, dan lembaga pemerintahan yang memberikan kerangka
kerja hukum bagi interaksi dan hubungan antara individu, kelompok, dan pemerintah.
Ikatan yuridis formal memberikan dasar hukum bagi pemeliharaan ketertiban sosial,
perlindungan hak-hak individu, dan penyelesaian konflik.

Dalam konteks Indonesia, ikatan yuridis formal mencakup Konstitusi Indonesia, peraturan
perundang-undangan, sistem peradilan, dan lembaga-lembaga pemerintahan yang
berfungsi untuk menjaga keutuhan negara, melindungi hak-hak warga negara, dan
memastikan keadilan sosial. Ikatan ini memberikan kerangka kerja hukum yang penting
dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan negara Indonesia. Dengan demikian, baik
ikatan sejarah maupun ikatan yuridis formal memiliki peran yang penting dalam
mempertahankan kesatuan dan keutuhan bangsa Indonesia meskipun wilayahnya tersebar
di antara pulau-pulau.

4. Pendidkan Kewarganegaraan (PKn) dalam konteks kurikulum persekolahan mempunyai


kedudukan yang amat penting dan strategis. Mengapa demikian jelaskan !
Jawab:
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki kedudukan yang sangat penting dan
strategis dalam konteks kurikulum persekolahan karena beberapa alasan utama:
1) Pembentukan Kewarganegaraan yang Bermartabat
PKn bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki kesadaran,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif
dalam kehidupan demokratis dan masyarakat. Ini termasuk pemahaman tentang hak
dan kewajiban kewarganegaraan, nilai-nilai demokrasi, pluralisme, toleransi, dan
keadilan sosial.
2) Penguatan Identitas Nasional
Melalui PKn, siswa diajak untuk memahami sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang
menjadi dasar identitas nasional. Ini membantu memperkuat rasa cinta dan bangga
terhadap negara serta meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan di antara beragam
kelompok masyarakat.
3) Pembentukan Keterampilan Sosial dan Kritis
PKn membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama,
komunikasi, dan toleransi, yang penting untuk kehidupan bermasyarakat yang
harmonis. Selain itu, PKn juga melatih siswa untuk berpikir kritis, menganalisis
informasi, dan membuat keputusan yang rasional dalam konteks kewarganegaraan.
4) Penanggulangan Konflik dan Ekstremisme
PKn memiliki peran dalam mencegah konflik sosial dan ekstremisme dengan
mengajarkan nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama dan
suku. Ini membantu mencegah terjadinya polarisasi sosial yang dapat membahayakan
stabilitas dan kedamaian masyarakat.
5) Penguatan Institusi Demokrasi
PKn juga berperan dalam memperkuat institusi-institusi demokrasi dengan
memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
keadilan sosial, dan sistem pemerintahan yang berkeadilan kepada siswa. Hal ini
penting untuk memastikan keberlangsungan demokrasi dan penegakan hukum yang
adil di negara.
Dengan demikian, PKn memiliki kedudukan yang amat penting dan strategis dalam
kurikulum persekolahan karena berperan dalam membentuk warga negara yang
berintegritas, bertanggung jawab, dan siap berkontribusi dalam membangun masyarakat
yang demokratis, inklusif, dan berkeadilan.

5. Model pembelajaran bermain peran sangat penting dan strategis dipakai dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Mengapa demikian Jelaskan !
Jawab:
Model pembelajaran bermain peran memiliki peran yang penting dan strategis dalam
proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) karena beberapa alasan utama:
1) Simulasi Situasi Kewarganegaraan
Model pembelajaran bermain peran memungkinkan siswa untuk terlibat langsung
dalam simulasi situasi-situasi kehidupan nyata yang berkaitan dengan
kewarganegaraan. Mereka dapat berperan sebagai warga negara, anggota masyarakat,
atau pejabat pemerintah dalam berbagai skenario, seperti pemilihan umum, rapat
umum, atau forum diskusi.
2) Pengalaman Praktis
Dengan bermain peran, siswa dapat mengalami secara langsung bagaimana proses
demokrasi, partisipasi masyarakat, dan pengambilan keputusan politik berlangsung
dalam konteks kehidupan nyata. Mereka dapat merasakan tanggung jawab dan
konsekuensi dari keputusan yang mereka buat dalam peran mereka.
3) Pengembangan Keterampilan Sosial dan Kritis
Model pembelajaran ini membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti
kerjasama, komunikasi, negosiasi, dan kepemimpinan. Mereka belajar untuk
mendengarkan dan menghormati pendapat orang lain, berargumentasi secara logis,
dan mencapai kesepakatan yang adil dalam konteks berbagai isu kewarganegaraan.
4) Memahami Perspektif yang Beragam
Dengan bermain peran, siswa dapat melihat masalah-masalah kewarganegaraan dari
berbagai perspektif yang berbeda. Mereka dapat memahami keragaman pendapat,
nilai-nilai, dan kepentingan yang ada dalam masyarakat dan belajar untuk menghargai
perbedaan tersebut.
5) Memperdalam Pemahaman Konsep-Konsep Kewarganegaraan
Melalui pengalaman bermain peran, siswa dapat memperdalam pemahaman mereka
tentang konsep-konsep kewarganegaraan, seperti hak dan kewajiban warga negara,
proses demokrasi, keadilan sosial, dan pluralisme. Mereka dapat mengaitkan konsep-
konsep tersebut dengan pengalaman langsung mereka dalam bermain peran.
Dengan demikian, model pembelajaran bermain peran menjadi penting dan strategis dalam
pembelajaran PKn karena memberikan pengalaman belajar yang mendalam, interaktif, dan
bermakna bagi siswa. Hal ini membantu mereka menjadi warga negara yang lebih sadar,
berempati, dan bertanggung jawab dalam partisipasi mereka dalam kehidupan demokratis
dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai