Filsafat Pendidikan Menurut Pandangan para Ahli
Filsafat Pendidikan Menurut Pandangan para Ahli
Filsafat Pendidikan Menurut Pandangan para Ahli
Dosen Pengampu
Disusun oleh
Jusmawati
A 501 22 041
UNIVERSITAS TADULAKO
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah filsafat
pendidikan
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat digunkan
sebaik-baiknya. kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah
sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan
untuk pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan
Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................7
3.2 Saran...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu, pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua manusia, manusia yane
melupakan pendidikan bagaikan orang buta yang berjalan tampa tongkat di tangannya.
Pendidikan memberikan banyak arti bagi kehidupan manusia di dalam kehidupannya.
Karena itulah manusia mempelajari filsafat pendidikan. landasan filsafat pendidikan
perlu di kuasai oleh para pendidik. karena pendidikan bersifat normative. Selain itu.
pendidikan tidak hanya di pahami melalui pendekatan ilmiah yang bersifat parsial dan
deskriptif saja, melainkan perlu dipandang secara holistik, adapun kajian pendidikan
secara holistik dapat dilakukan melalui pendekatan filosofis.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia, yang berarti cinta akan
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis. Filsafat dalam
pengertian tersebut menunjukkan bahwa manusia tidak pernah secara sempurna
memiliki pengertian menyeluruh tentang segala sesuatu yang dimaksudkan
kebijaksanaan, namun terus menerus harus mengejarnya. Filsafat adalah pengetahuan.
yang dimiliki rasio manusia yang menembusi dasar-dasar terakhir dari segala sesuatu.
Sedangkan istilah pendidikan dalam bahasa Inggris education berakar dan bahasa Latin
educare yang dapat diartikan pembimbingan berkelanjutan. Jika diperluas, arti
etimologis itu mencerminkan keberadaan pendidikan yang berlangsung dari generasi ke
generasi sepanjang eksistensi kehidupan manusia.
Sementara itu, istilah pendidikan dalam terminology agama kita disebut dengan
tarbiyah, yang mengandung arti dasar sebagai pertumbuhan, peningkatan, atau membuat
sesuatu menjadi lebih tinggi. Karena makna dasarnya pertumbuhan atau peningkatan,
maka hal ini mengandung asumsi bahwa setiap diri manusia sudah terdapat bibit-bibit
kebaikan. tugas para orang tua dan para pendidik untuk mengembangkan bibit-bibit
positif anak-anak didik mereka dengan sebaik-baiknya.
Menurut Al-Syaibany dalam Jalaludin & Idi (2007. 19) filsafat pendidikan
adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk
mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan Artinya filsafat
pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan
untuk mencapainya. Dalam hal ini filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusiaan
merupakan faktor yang integral. Filsafat pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai
kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek
pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan
3
kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan
persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.
Sementara Dewey dalam Jalaludin & Idi (2007:20) menyampaikan bahwa filsafat
pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik
yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju
tabiat manusia.
4
Lebih jauh Bamadib (Jalaludin & Idi. 2007:20), menyatakan bahwa filsafat
pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan dalam bidang pendidikan Baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi
sesuatu analisis filosofis terhadap bidang pendidikan.
Lebih jauh, Alwasilah (2008: 15) menyatakan bahwa filsafat pendidikan dapat
didefinisikan sebagai teori yang mendasari alam pikiran ibwal pendidikan atau suatu
kegiatan pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas dapat kita tarik pengertian bahwa filsafat pendidikan
sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-
kaidah norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan
oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.
5
bahagia didunia dan hakikat isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan,
kesenian dan segala hal yang menggerakkan kehendak manusia itu sendiri.
3. Aliran perenialisme
Aliran yang mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang teguh pada nilai
dan norma yang bersifat kekal abadi. Perenialisme berpendapat mencari dan
menemukan arah tujuan yang jelas merupakan tujuan yang utama dari filsafat
4. Aliran rekonstruksionisme
Suatu aliran yang berusaha merombak atas susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern. Aliran ini berkeyakinan bahwa tugas menyelamatkan dunia
adalah tugas semua manusia. Karenanya pembinaan kembali daya intelektual
dan spiritual sehat melalui pendidikan yang tepat.
5. Aliran idealisme
Aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran
tertinggi adalah ide. Aliran idealisme merupakan suatu aliran yang
menganggungkan jiwa.
6. Aliran eksistensialisme
Pada hakikatnya aliran inu merupakan aliran filsafat yang bertujuan
mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi,
yang dimiliki serta dihadapinya.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia, yang berarti cinta akan
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis. Filsafat dalam
pengertian tersebut menunjukkan bahwa manusia tidak pernah secara sempurna
memiliki pengertian menyeluruh tentang segala sesuatu yang dimaksudkan
kebijaksanaan, namun terus menerus harus mengejarnya. Filsafat adalah pengetahuan.
yang dimiliki rasio manusia yang menembusi dasar-dasar terakhir dari segala sesuatu.
Sedangkan istilah pendidikan dalam bahasa Inggris education berakar dan bahasa Latin
educare yang dapat diartikan pembimbingan berkelanjutan. Jika diperluas, arti
etimologis itu mencerminkan keberadaan pendidikan yang berlangsung dari generasi ke
generasi sepanjang eksistensi kehidupan manusia. Sementara itu, istilah pendidikan
dalam terminology agama kita disebut dengan tarbiyah, yang mengandung arti dasar
sebagai pertumbuhan, peningkatan, atau membuat sesuatu menjadi lebih tinggi. Karena
makna dasarnya pertumbuhan atau peningkatan, maka hal ini mengandung asumsi
bahwa setiap diri manusia sudah terdapat bibit-bibit kebaikan. tugas para orang tua dan
para pendidik untuk mengembangkan bibit-bibit positif anak-anak didik mereka dengan
sebaik-baiknya.
Menurut Al-Syaibany dalam Jalaludin & Idi (2007. 19) filsafat pendidikan
adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk
mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan Artinya filsafat
pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan
untuk mencapainya. Dalam hal ini filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusiaan
merupakan faktor yang integral.
3.2 SARAN
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan sarannya agar kami
7
bisa membuat makalah lebih baik lagi dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua.
8
DAFTAR PUSTAKA
Noor Syam. Mohammad. 1986. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan
Pancasila Surabaya: Usaha Nasional
Press
9
1.4 Ketika berbicara
pendidikan maka kita
akan berbicara
mengenai definisi
1.5 pendidikan. Pendidikan
merupakan aktifitas
rasional yang
membedakan manusia
1.6 dengan makhluk hidup
lainnya. Hewan juga
“belajar” tetapi lebih
ditentukan oleh
1.7 instingnya. Manusia
belajar dengan otaknya
10
melalu rangkaian
kegiatan menuju
1.8 pendewasaan untuk
mencapai kehidupan yang
lebih berarti.
1.9 Pendidikan merupakan
pilar utama terhadap
perkembangan manusia
dan
1.10 masyarakat bangsa
tertentu. Karena itu
diperlukan sejumlah
landasan dan asas-asas
11
1.11 tertentu dalam
menentukan arah dan
tujuan pendidikan.
Beberapa landasan
pendidikan
1.12 yang sangat memegang
peranan penting dalam
menentukan tujuan
pendidikan adalah
1.13 landasan filosofis,
sosiologis, dan kultural,
Selanjutnya landasan
ilmiah dan teknologi
12
1.14 akan mendorong
pendidikan untuk
menjemput masa depan.
1.15 Selain itu, pendidikan
merupakan kebutuhan
bagi semua manusia,
manusia yang
1.16 melupakan pendidikan
bagaikan orang buta yang
berjalan tanpa tongkat di
tangannya.
1.17 Pendidikan memberikan
banyak arti bagi
13
kehidupan manusia di
dalam kehidupannya.
1.18 Karena itulah manusia
mempelajari filsafat
pendidikan, landasan
filsafat pendidikan
1.19 perlu di kuasai oleh para
pendidik, karena
pendidikan bersifat
normative. Selain itu,
1.20 pendidikan tidak hanya di
pahami melalui
pendekatan ilmiah yang
bersifat parsial dan
14
1.21 deskriptif saja, melainkan
perlu dipandang secara
holistik, adapun kajian
pendidikan
1.22 secara holistik dapat
dilakukan melalui
pendekatan filosofis
1.23 Ketika berbicara
pendidikan maka kita
akan berbicara
mengenai definisi
1.24 pendidikan. Pendidikan
merupakan aktifitas
15
rasional yang
membedakan manusia
1.25 dengan makhluk hidup
lainnya. Hewan juga
“belajar” tetapi lebih
ditentukan oleh
1.26 instingnya. Manusia
belajar dengan otaknya
melalu rangkaian
kegiatan menuju
1.27 pendewasaan untuk
mencapai kehidupan yang
lebih berarti.
16
1.28 Pendidikan merupakan
pilar utama terhadap
perkembangan manusia
dan
1.29 masyarakat bangsa
tertentu. Karena itu
diperlukan sejumlah
landasan dan asas-asas
1.30 tertentu dalam
menentukan arah dan
tujuan pendidikan.
Beberapa landasan
pendidikan
17
1.31 yang sangat memegang
peranan penting dalam
menentukan tujuan
pendidikan adalah
1.32 landasan filosofis,
sosiologis, dan kultural,
Selanjutnya landasan
ilmiah dan teknologi
1.33 akan mendorong
pendidikan untuk
menjemput masa depan.
1.34 Selain itu, pendidikan
merupakan kebutuhan
18
bagi semua manusia,
manusia yang
1.35 melupakan pendidikan
bagaikan orang buta yang
berjalan tanpa tongkat di
tangannya.
1.36 Pendidikan memberikan
banyak arti bagi
kehidupan manusia di
dalam kehidupannya.
1.37 Karena itulah manusia
mempelajari filsafat
pendidikan, landasan
filsafat pendidikan
19
1.38 perlu di kuasai oleh para
pendidik, karena
pendidikan bersifat
normative. Selain itu,
1.39 pendidikan tidak hanya di
pahami melalui
pendekatan ilmiah yang
bersifat parsial dan
1.40 deskriptif saja, melainkan
perlu dipandang secara
holistik, adapun kajian
pendidikan
20
1.41 secara holistik dapat
dilakukan melalui
pendekatan filosofis
21