PENGERTIAN PARIWISATA - Docx XBR
PENGERTIAN PARIWISATA - Docx XBR
PENGERTIAN PARIWISATA - Docx XBR
Menurut Ensiklopede Nasional Indonesia Jilid 12 bahwa pariwisata adalah kegiatan perjalanan
seseorang atau seerombongan orang dari tempat tinggal asalnya ke suatu tempat di kota lain atau di
negara lain dalam jangka waktu tertentu. Tujuan perjalanan dapat bersifat pelancongan, bisnis,
keperluan ilmiah, bagian kegiatan agama,
Defenisi pariwisata menurut Yoeti (1996:108) adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk
sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain, dengan maksud bukan untuk
berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati
perjalanan hidup guna bertamasya dan rekreasi atau memenuhi keinginan yang beranekaragam.
Robert Mc.Intosh bersama Shashiakant Gupta mengungkapkan bahwa pariwisata adalah gabungan
gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta
masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan ini serta para
pengunjung lainnya (Pendit, 1999:31).
The Ecotourism Society (1990) mendefinisikan pariwisata sebagai berikut: “Pariwisata adalah suatu
bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan
melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat”.
Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut
kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir
orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia.
Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang.
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha
membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar
negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah (Pendit,
2002).
Definisi wisatawan menurut Norval (Yoeti, 1995) adalah setiap orang yang datang
dari suatu Negara yang alasannya bukan untuk menetap atau bekerja di situ secara
teratur, dan yang di Negara dimana ia tinggal untuk sementara itu membalanjakan
uang yang didapatkannya di lain tempat, sedangkan menurut Soekadijo (2000),
wisatawan adalah pengunjung di Negara yang dikunjunginya setidak-tidaknya
tinggal 24 jam dan yang datang berdasarkan motivasi:
Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu negara lain
yang bukan merupakan Negara di mana ia biasanya tinggal. Wisatawan asing disebut juga
wisatawan mancanegara atau disingkat wisman.
Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas, dan
melakukan perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia tinggal. Misalnya, staf kedutaan
Belanda yang mendapat cuti tahunan, tetapi ia tidak pulang ke Belanda, tetapi melakukan
perjalanan wisata di Indonesia (tempat ia bertugas).
Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah
negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Misalnya warga negara Indonesia
yang melakukan perjalanan ke Bali atau ke Danau Toba. Wisatawan ini disingkat wisnus.
Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya berada di luar
negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya
sendiri. Misalnya, warga negara Perancis yang bertugas sebagai konsultan di perusahaan
asing di Indonesia, ketika liburan ia kembali ke Perancis dan melakukan perjalanan wisata di
sana. Jenis wisatawan ini merupakan kebalikan dari Domestic Foreign Tourist.
1. Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh individu atau kelompok
mengunjungi suatu tempat dan bertujuan untuk rekreasi, pengembangan pribadi, atau
untuk mempelajari keunikan daya tarik suatu tempat wisata yang dikunjungi dalam
waktu sementara.
2. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai
layanan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah.
3. Daerah tujuan wisata dapat disebut juga dengan destinasi pariwisata adalah kawasan
geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrasi yang di dalamnya
terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesbilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
Leiper (dalam Gde Pitana, 2005: 99) mengemukakan bahwa suatu daerah tujuan wisata
(destinasi wisata) adalah sebuah susunan sistematis dari tiga elemen. Seorang dengan
kebutuhan wisata adalah inti/pangkal (keistimewaan apa saja atau karekteristik suatu tempat
yang akan mereka kunjungi) dan sedikitnya satu penanda (inti informasi). Seseorang
melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menjadi daya tarik yang
membuat seseorang rela melakukan perjalanan yang jauh dan menghabiskan dana cukup
besar. Suatu daerah harus memiliki potensi daya tarik yang besar agar para wisatawan mau
menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata.
Menurut Jackson (dalam Gde Pitana, 2005: 101) suatu daerah yang berkembang menjadi
sebuah destinasi wisata dipengaruhi oleh beberapa hal yang penting, seperti.
Salah satu yang menjadi suatu daya tarik terbesar pada suatu destinasi wisata adalah sebuah
atraksi, baik itu berupa pertunjukan kesenian, rekreasi, atau penyajian suatu paket
kebudayaan lokal yang khas dan dilestarikan. Atraksi dapat berupa keseluruhan aktifitas
keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan
berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi aktif seperti belajar tari, bahasa, membatik
seperti yang ada di Desa Wisata Krebet, memainkan alat musik tradisional, membajak sawah,
menanam padi, melihat kegiatan budaya masyarakat setempat, dan lain-lain (Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata, 2011: 13).
Atraksi merupakan komponen yang sangat vital, oleh karena itu suatu tempat
wisata tersebut harus memiliki keunikan yang bisa menarik wisatawan. Fasilitas-
fasilitas pendukungnya juga harus lengkap agar kebutuhan wisatawan terpenuhi,
serta keramahan masyarakat tempat wisata juga sangat berperan dalam menarik
minat wisatawan. Faktor-faktor tersebut harus dikelola dengan baik, sehingga
menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata dan wisatawan rela melakukan
perjalanan ke tempat tersebut.
Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di
daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan
pengembangannya meliputi lima unsur:
Daya tarik wisata juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong
kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Menurut Suwantoro dalam
bukunya Dasar-dasar Pariwisata (1997:19) mengatakan bahwa objek dan daya tarik wisata
dikelompokkan atas :
Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dari pembangunan objek
wisata tersebut.
Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk
membangun suatu objek wisata juga akan memilki dampak sosial ekonomi secara regional,
dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dapat meningkatkan devisa dan sebagainya.
2. Layak Teknis
Pembangunan objek wisata harus dapat dipertanggung-jawabkan secara teknis dengan
melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk membangun suatu
objek wisata apabila daya dukung oleh wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata
akan berkurang atau bahkan hilang bila objek wisata tersebut membahayakan keselamatan
para wisatawan.
3. Layak Lingkungan
PRASARANA PARIWISATA
Prasarana wisata adalah sumberdaya alam dan sumberdaya buatan manusia yang mutlak
dibutuhkan oleh wisatawan perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air,
telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain sebagainya. Untuk kesiapan objek-objek wisata
yang akan dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu
dibangun dengan disesuaikan lokasi dan kondisi objek wisata yang bersangkutan (Suwantoro,
1997: 21).
Yang dimaksud dengan prasarana adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses
perekonomian, dalam hal ini adalah sektor pariwisata dapat berjalan dengan lancar
sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi
fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan
sebagaimana mestinya.
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumberdaya manusia yang mutlak dibutuhkan
oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air,
telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya. Suwantoro (2004:21)
Prasarana khusus bagi pariwisata dapat dikatakan tidak ada. Pembagunan prasarana wisata
yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan daya tarik obyek wisata itu
sendiri. Disamping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan wisatawan
yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti bank, apotik. Untuk lebih
jelasnya Prasarana dibagi atas tiga komponen :
1. Prasarana Umum
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian. Adapun
yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya ialah :
Segala bentuk badan usaha atau organisasi yang kegiatannya khusus untuk mempersiapkan
kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata, yaitu :
SARANA PARIWISATA
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani
kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Pembangunan sarana wisata di
daerah tujuan wisata maupun objek wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan
wisatawan baik seecara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun dapat
menentukan tuntutan sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di
daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah
makan serta sarana pendukung lainnya. Tidak semua objek wisata memerlukan sarana yang
sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan
wisatawan.
1. Sarana Ketangkasan
2. Perlengkapan wisata atau fasilitas rekreasi dan olah raga air.
3. Sarana Penunjang Kepariwisataan (supporting tourism superstructure)
1. Karaoke/ Entertaint
2. Ruang Atraksi Wisata