Terubusan Tanaman Biomassa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

OPINIRIMBA

Terubusan Tanaman
Biomassa
Gamal
(Gliricidia sepium)
Penulis:
Tim Kelompok Peneliti Produksi, Industri & Pemasaran,
Departemen Riset & Inovasi Perhutani Forestry Institute (PeFI)

T
anaman Gamal (Gliricidia
Terubusan atau trubusan adalah teknik dan
sepium) adalah salah satu
jenis tanaman biomassa juga sistem silvikultur yang digunakan di bidang
yang dikembangkan di kehutanan, untuk menghasilkan pohon baru
Perum Perhutani. Gamal (Gliricidia
melalui pemeliharaan tunas yang muncul pada
sepium) dimanfaatkan dengan cara
dipanen bagian batang atasnya tunggak. Asal katanya adalah “terubus”, yang
untuk kemudian diproses atau berarti bertunas atau tumbuh tunas. Selain itu,
diolah untuk menjadi bahan baku
energi, dalam bentuk serpih kayu
terubus dalam bahasa Jawa artinya bersemi.
(wood chips), pelet kayu (wood Terubusan juga berarti tunasan atau cabang yang
pellet) ataupun serbuk kayu (wood muncul dari suatu batang pohon atau perdu
sawdust).
Pemanfaatan hutan
yang terpotong. Sistem silvikultur terubusan
seperti disebutkan dalam PK- (penerubusan) dikenal sebagai coppice system
SMPHT.02.1-004 tentang atau coppicing di negara-negara Barat; dan
pembuatan tanaman biomassa
Gamal dan Kaliandra Merah adalah tegakan hutannya disebut coppice.
kegiatan yang dilakukan untuk
memanfaatkan kawasan hutan, Pertumbuhan dan variabel diameter, basal area, tinggi,
memanfaatkan jasa lingkungan, Produktivitas Terubusan volume dan biomassa pohon dan
memanfaatkan hasil hutan kayu dan Gamal tegakan (Van Laar dan AkÇa, 2007).
hasil hutan bukan kayu yang ada Pertumbuhan dan riap Definisi riap yang dijelaksan oleh
dalam kelola perusahaan, secara merupakan hal yang saling Ruchaemi (2013) dalam Murtinah,
optimal untuk meningkatkan kinerja berkaitan. Pertumbuhan merupakan dkk. (2015), adalah pertambahan
dan nilai perusahaan, dengan proses biologis yang terjadi pada pertumbuhan dimensi pohon (tinggi,
tetap menjaga kelestariannya. organisme secara keseluruhan, diameter, bidang dasar, volume)
Dengan sistem panen memotong termasuk semua komponen pohon atau dari tegakan yang dihubungkan
bagian batang atas dan kemudian (batang, cabang, akar dan daun). dengan umur dalam satuan luas
memelihara terubusannya, maka Dan riap menjelaskan tentang tertentu.
diharapkan kelestarian sumber pertumbuhan organisme yang Produktivitas terubusan Gamal
bahan baku akan terjamin tanpa diamati selama periode tertentu pada umur terubusan 1 tahun, 2
perlu dilakukan penanaman kembali. dan secara normal diterapkan pada tahun dan 3 tahun pada kondisi

86 DUTA Rimba NO. 100 • TH. 17 • JANUARI - FEBRUARI • 2023


TERUBUSAN Umur 2 Tahun;
Rerata Produktivitas Terubusan
Eksisting 5.04 kg/phn

2020 2021 2022

TERUBUSAN Umur 1 Tahun; TERUBUSAN Umur 3 Tahun;


Rerata Produktivitas Terubusan Rerata Produktivitas Terubusan
Eksisting 2.94 kg/phn Eksisting 9.38 kg/phn

Gambar 2. Produktivitas eksisting terubusan Gamal

H A S I L
No Parameter Uji Satuan PADAS MLIWANG 13 TEPUSAN 14 B TEPUSAN 14 J TEPUSAN 15 B TEPUSAN 15 J MLIWANG 16 B MLIWANG 16 J

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 C-Organik % 0,93 SR 1,64 R 1,69 R 1,55 R 1,47 R 1,62 R 1,42 R 1,23 R

2 K tersedia ppm 80 ST 70 ST 65 ST 98 ST 91 ST 116 ST 94 ST 57 T

3 P2O5 ppm 6 SR 4 SR 14 R 0,5 SR 4 SR 1 SR 3 SR 12 R

4 KTK cmol(+)kg-1 19,54 S 30,73 T 28,57 T 15,03 R 15,39 R 17,89 S 29,14 T 58,82 ST

Kejenuhan
5 % >100 ST 98,56 ST >100 ST >100 ST >100 ST >100 ST 97,6 ST 57,7 T
Bas

STATUS KESUBURAN RENDAH SEDANG SEDANG RENDAH RENDAH RENDAH SEDANG SEDANG

6 pH (H2O) 7,29 8,08 8,29 8,27 8,39 8,24 8,11 7,51

7 pH (KCl) 5,95 7 7 9 7 5 7,04 5,82

8 N-Total % 0,07 0,19 0,13 0,13 0,18 0,18 0,2 0,09

9 Al-dd me/100g 0 0 0 0 0 0 0 0

10 H-dd me/100g 0,31 0,13 0,26 ttd 0,13 ttd ttd 0,36

11 Ca-dd cmol(+)kg-1 29,27 29,36 35,98 31,05 34,78 34,52 22,32 25,77

12 Mg-dd cmol(+)kg-1 3,36 0,78 0,99 2,11 3,15 3,07 5,66 7,5

13 K-dd cmol(+)kg-1 0,28 0,17 0,22 0,26 0,29 0,4 0,29 0,25

14 Na-dd cmol(+)kg-1 0,08 -0,02 -0,02 0 0,37 0,03 0,17 0,42

Tabel 1. Sifat kimia tanah pada lokasi penelitian

eksisting seperti pada Gambar 1, setara dengan 46,25 ton/Hektare, pendugaan volume dengan
menunjukkan peningkatan seiiring pada kondisi normal tanaman menggunakan tabel volume pohon
dengan pertambahan umur. Rerata jarak tanam 2 x 1 m dengan persen merupakan model pendugaan
produktivitas volume terubusan tumbuh terubusan 100%. Secara volume yang secara teoritis adalah
umur 3 tahun secara keseluruhan moderate seperti disebutkan yang paling baik untuk melakukan
adalah 0,0081 m3/pohon atau setara oleh Elevitch dan Francis (2006), inventarisasi masa tegakan
dengan 9,38 kg/pohon. Konversi produksi tahunan terubusan Gamal (Soeranggadjiwa, 1967, dalam Meya,
dari volume meter kubik menjadi di Filipina yaitu 23-40 m3/Hektare 2011).
kilogram menggunakan angka yang dipanen setiap 2-3 tahun Parameter pohon yang
konversi 0,41 m3 setara dengan 472 sekali. mempunyai arti penting dalam
kg/m3 (Gunawan, I., dkk. 2020 dan Kegiatan inventarisasi hutan pengumpulan data tentang potensi
2021). dapat dipermudah dengan hutan untuk keperluan pengelolaan,
Dengan produktivitas per pohon penyusunan tabel volume pohon antara lain adalah diameter batang,
9,38 kg/pohon, maka produktivitas yang disusun berdasarkan tinggi pohon, tinggi batang pokok
per hektare pada terubusan tahun pengukuran satu atau beberapa (tinggi batang bebas cabang),
ke-3 adalah 40,18 m3/Hektare atau parameter pertumbuhan. Model diameter tajuk, dan volume (Simon,

NO. 100 • TH. 17 • JANUARI - FEBRUARI • 2023 DUTA Rimba 87


OPINIRIMBA

2007,, dalam Sulistiono dan pertumbuhan tanaman. Dari lokasi dengan status kesuburan
Rohmatiah, 2016). keadaan tanah yang diamati pada sedang, menunjukkan nilai kalor
Model penduga pada penelitian lokasi penelitian tersebut, terdapat yang lebih tinggi dibandingkan
ini adalah model penduga beberapa faktor pembatas yang dengan tanaman dengan
produktivitas terubusan dengan perlu ada usaha perbaikan untuk pertumbuhan lebih kecil yang
satuan meter kubik per batang (m3/ meningkatkan produktivitas lahan, tumbuh pada lokasi dengan status
batang) yang dapat digunakan yang secara umum terbagi dalam kesuburan rendah.
adalah sebagai berikut : 2 (dua) kategori karakteristik, yaitu
dapat diperbaiki dengan masukan Kesimpulan
Y = -0,008 + 0,001T + 0,218D sesuai dengan tingkat pengelolaan Pembangunan hutan tanaman
Dimana: yang akan diterapkan dan tidak energi masih terus dilakukan di
Y = Volume batang terubusan Gamal (m3/
batang) dapat diperbaiki (Abdillah, 2015). wilayah kelola Perum Perhutani,
T = Tinggi atau panjang batang (m)
D = Diamater batang terubusan
pengamatan terubusan tanaman
Gamal pada ketinggian 30 cm dari Hubungan Produktivitas Gamal umur 3 (tiga) tahun di lokasi
permukaan tanah (m)
Terubusan, Kalor Kayu dan penelitian menunjukkan bahwa
Kondisi Tapak produktivitas; nilai kalor; dan status
Kondisi Tapak Tanaman Gamal Di dalam budi daya tanaman, kesuburan tanah atau lahan; memiliki
Tanah merupakan sumber daya keadaan tanah dan pengelolaan irisan yang positif. Produktivitas
fisik wilayah utama yang sangat merupakan faktor penting yang dan nilai kalor yang lebih baik
penting untuk diperhatikan dalam menentukan pertumbuhan dan hasil diperoleh dari lokasi dengan status
perencanaan tata guna lahan, tanaman yang diusahakan (Prabowo kesuburan tanah atau lahan sedang
bersama dengan iklim, topografi, dan Subantoro, 2018). Pada dibandingkan pada lokasi dengan
geologi dan lainnya. Sifat tanah Gambar 2, dapat dilihat irisan antara status kesuburan tanah atau lahan
menentukan potensinya untuk produktivitas, nilai kalor, dan status rendah.
berbagai jenis penggunaan. Tanah kesuburan pada lokasi penelitian. Upaya pengelolaan untuk
sangat diperlukan manusia sebagai Secara kualitatif dan kuantitatif, meningkatkan produktivitas,
tempat mendirikan bangunan pada lokasi dengan status dengan status kesuburan tanah
tempat tinggal, dan juga tempat kesuburan sedang, produktivitas dan kesesuaian lahan pada
bercocok tanam untuk memenuhi dengan parameter volume (m3/btg), lokasi penelitian dengan faktor
kebutuhan pokok (Hardjowiegeno menunjukkan nilai yang lebih tinggi pembatas reaksi tanah agak alkalis,
dan Widiatmaka, 2015). dibanding dengan produktivitas ketersediaan P yang rendah dan
Pada penelitian ini, seperti terlihat batang pada lokasi dengan status C-organik rendah serta kedalaman
pada Tabel 1, dari parameter sifat kesuburan rendah serta keterkaitan efektif dan drainase, arahan strategis
kimia yang menjadi dasar dalam dengan produktivitas tanaman dan mengatasi faktor pembatas tersebut
menentukan status kesuburan tanah, juga status kesuburan. Pada lokasi adalah dengan aplikasi bahan
diketahui bahwa status kesuburan dengan pertumbuhan baik pada organik seperti pupuk kandang atau
tanah pada lokasi penelitian pupuk hijau dan pengelolaan lahan
adalah rendah hingga sedang. secara intensif baik secara mekanis
Kesuburan tanah menurut PPT maupun manual.
(1995) dikategorikan berdasarkan
parameter sifat kimia tanah, yaitu Rekomendasi Implementasi
C-organik, K-tersedia, P2O5, Operasional
kapasitas tukar kation dan kejenuhan Kesatuan Pemangkuan
basa. Hutan (KPH) pengelola tanaman
Hardjowigeno, 2007; Rayes, 2007 biomassa sangat disarankan untuk
dalam Abdillah, 2015; menyebutkan melaksanakan prosedur penanaman
bahwa sifat kimia tanah seperti reaksi dan pemeliharaan tanaman biomassa
tanah, P-tersedia, N-total, kation sesuai dengan PK-SMPHT.02.1-004
tertukar, serta parameter pendukung Gambar 2. tentang pembuatan tanaman
Hubungan antara produktivitas, nilai
lainnya merupakan beberapa kalor dan status hara terhadap tegakan
biomassa Gamal dan Kaliandra
parameter faktor pembatas terubusan Gamal Merah. • DR

88 DUTA Rimba NO. 100 • TH. 17 • JANUARI - FEBRUARI • 2023

Anda mungkin juga menyukai