SNI 7942 2013 Getah Jelutung
SNI 7942 2013 Getah Jelutung
SNI 7942 2013 Getah Jelutung
ICS 65.020.99
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
© BSN 2013
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: [email protected]
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI 7942:2013
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Daftar isi
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata ..................................................................................................................................... ii
1 Ruang lingkup................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif ................................................................................................................. 1
3 Istilah dan definisi ............................................................................................................. 1
4 Klasifikasi.......................................................................................................................... 1
5 Persyaratan ...................................................................................................................... 2
6 Pengambilan contoh ......................................................................................................... 2
7 Cara uji ............................................................................................................................. 2
8 Pencetakan....................................................................................................................... 6
9 Penyimpanan.................................................................................................................... 6
Bibliografi ................................................................................................................................. 7
© BSN 2013 i
SNI 7942:2013
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) getah jelutung disusun karena diperlukan persyaratan
mutu getah jelutung dalam rangka mengikuti perkembangan pasar yang cukup tinggi.
Maksud dan tujuan penyusunan RSNI ini adalah sebagai acuan (pedoman) dalam
perdagangan sehingga terjadi persamaan persepsi tentang mutu getah jelutung.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 65-02 Hasil Hutan Bukan Kayu. Standar ini telah
dibahas dan disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 8 Juli 2013 di Bogor yang
dihadiri oleh wakil-wakil dari pemerintah, produsen, konsumen, tenaga ahli, balai penguji dan
institusi terkait lainnya.
Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 19 Juli 2013 sampai tanggal
18 September 2013 dengan hasil akhir RASNI.
© BSN 2013 ii
SNI 7942:2013
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Getah jelutung
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan klasifikasi, persyaratan, cara uji, getah jelutung dari jenis Dyera
polyphylla Miq.Steenis dan Dyera costulata Hook.f.
2 Acuan normatif
Untuk acuan tidak bertanggal, berlaku yang terakhir (termasuk revisi dan atau
amandemennya), yaitu:
SNI 7636,Gondorukem
Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini digunakan.
3.1
getah jelutung
cairan pekat berwarna putih hasil eksudat dari pohon jelutung
3.2
kadar abu
banyaknya sisa pembakaran getah pada suhu (625±5) °C
3.3
kadar air
jumlah air yang terdapat dalam getah yang terikat secara emulsi maupun yang terlarut dalam
getah
3.4
kadar kotoran
banyaknya benda lain yang tercampur di dalam getah yang tidak larut dalam terpentin
3.5
kadar nitrogen
banyaknya nitrogen yang terdapat dalam getah
3.6
kadar resin
material yang terekstraksi oleh pelarut aseton
4 Klasifikasi
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
5 Persyaratan
6 Pengambilan contoh
6.2 Ujilaboratorium
7 Cara uji
7.1.1 Warna
7.2.1.1 Prinsip
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Bahan yang digunakan adalah:
- getah jelutung contoh
7.2.1.3 Prosedur
100%
Keterangan:
KA adalah kadar air, dinyatakan dalam persen (%);
A adalah bobot contoh awal, dinyatakan dalam gram (g);
B adalah bobot contoh awal + cawan, dinyatakan dalam gram (g);
C adalah bobot contoh akhir + cawan, dinyatakan dalam gram (g).
7.2.2.1 Prinsip
Persentase bobot residu contoh uji yang tak larut dalam terpentin terhadap bobot awal.
7.2.2.3 Prosedur
a) Timbang getah seberat 5 g (A) dan masukkan ke dalam erlenmeyer berisi terpentin,
kemudian panaskan dan aduk agar dapat mempercepat pelarutan.
b) Setelah larut sempurna, saring larutan dengan kertas saring yang telah diketahui
bobotnya (B).
c) Keringkan kertas saring berikut kotoran dengan menggunakan oven pada suhu
(95±5) °C selama 1 jam, kemudian timbang (C).
d) Kadar kotoran dihitung dengan persamaan:
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
100%
Keterangan:
KK adalah kadar kotoran, dinyatakan dalam persen (%);
A adalah bobot contoh, dinyatakan dalam gram (g);
B adalah bobot kertas saring, dinyatakan dalam gram (g);
C adalah bobot kertas saring berikut kotoran, dinyatakan dalam gram (g).
7.2.4.1 Prinsip
7.2.4.3 Prosedur
a) Timbang contoh uji seberat 0,1 g (W) dan masukkan ke dalam labu mikro kjeldahl serta
tambahkan (3-5) mL asam sulfat dan 0,65 g campuran katalis.
b) Didihkan larutan dan bahan sampai timbul warna hijau atau tak berwarna selama 1 jam,
selanjutnya dinginkan dan encerkan dengan 10 mL air suling.
c) Masukkan larutan dingin ke dalam alat destilasi yang sebelumnya telah dialiri uap panas
selama 30 menit.
d) Masukkan 10 mL asam boraks dan (2-3) tetes indikator BCG dalam erlenmeyer 10 mL.
e) Masukkan ujung kondensor destilasi ke dalam erlenmeyer tersebut.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
f) Tambahkan 10 mL natrium hidroksida 67% ke dalam alat destilasi dan aliri alat destilasi
dengan uap panas selama 5 menit hingga destilat mulai keluar.
g) Segera titrasi destilat dengan larutan standar asam sulfat 0,01 N (V1)dan titik akhir titrasi
ditandai dengan perubahan warna dari hijau menjadi ungu muda.
h) Untuk membuat blanko lakukan cara yang sama dengan prosedur a-g tanpa contoh uji
(V2).
i) Kadar nitrogen bahan dihitung dengan persamaan:
0,0140
100%
Keterangan:
KN adalah kadar nitrogen, dinyatakan dalam persen (%);
V1 adalah volume asam sulfat yang digunakan untuk titrasi larutan berisi contoh, dinyatakan
dalam mililiter (mL);
V2 adalah volume asam sulfat yang digunakan untuk titrasilarutan blanko, dinyatakan dalam
mililiter (mL);
N adalah normalitas H2SO4;
W adalah bobot contoh, dinyatakan dalam gram (g);
0,0140 adalah bobot molekul nitrogen dalam gram setara.
7.2.4.4Pernyataan hasil
7.2.4.5Laporan hasil
7.2.5.1 Prinsip
7.2.5.3 Prosedur
a) Timbang contoh uji seberat 2 g (A) dan bungkus dengan menggunakan kertas saring.
b) Masukkan kertas saring berisi contoh uji ke dalam soxhlet dan ekstraksi dengan
menggunakan larutan aseton selama 6 jam-7 jam.
c) Masukkan filtrat ke dalam wadah yang sudah diketahui bobotnya (B).
d) Keringkan wadah yang berisi filtrat menggunakan oven dengan suhu (70±5) °C hingga
bobot konstan (C).
e) Kadar resin dihitung dengan persamaan:
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
100%
Keterangan:
KR adalah kadar resin, dinyatakan dalam persen (%);
A adalah bobot contoh, dinyatakan dalam gram (g);
B adalah bobot wadah kosong, dinyatakan dalam gram (g);
C adalah bobot wadah berisi ekstrak, dinyatakan dalam gram (g).
8 Pencetakan
9 Penyimpanan
Bibliografi
7 dari 7
SNI 1903:2011Karet spesifikasi teknis
© BSN 2013