Kelompok 1 Pasar Modal
Kelompok 1 Pasar Modal
Kelompok 1 Pasar Modal
Pengertian Pasar Modal, Peranan Pasar Modal, Macam-Macam Pasar Keuangan dan
Pasar Modal, Manfaat Pasar Modal, Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal
Dosen Pengampu : Dr. I Wayan Kartana,S.E.,M.Sc
Nama Kelompok :
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, pasar di mana efek-efek
yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar sekunder memberikan
kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang
tercatat di Bursa setelah terlaksananya penawaran pada pasar perdana. Di pasar ini,
transaksi pembelian dan penjualan efek sudah tidak terjadi di antara investor dengan
perusahaan, tapi antara investor yang satu dengan investor yang lain.
Setelah tercatat di bursa saham, artinya saham perusahaan tersebut bisa bebas
ditransaksikan oleh publik. Misalnya saja investor yang sudah memiliki saham hasil
transaksi di pasar perdana, biasanya akan menjual saham tersebut di pasar sekunder
untuk memperoleh capital gain. Contoh transaksi di pasar sekunder adalah
transaksi saham yang sering kita lakukan menggunakan software online
trading saham ini merupakan transaksi pasar sekunder atau aktivitas perdagangan
saham sehari-hari.
Berbeda dengan pasar perdana yang harga sahamnya tetap, pada pasar sekunder
harga saham mengalami fluktuasi berupa kenaikan maupun penurunan, hal ini
terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Penawaran
dan permintaan tersebut terjadi karena banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik
atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut
bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi,
nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan
faktor lainnya. Dalam dunia keuangan, kenaikan dan penuruan harga saham
berbanding lurus dengan kinerja fundamental perusahaan.
Pada pasar sekunder, dana jual beli investor sudah tidak masuk ke perusahaan
yang mengeluarkan efek tersebut melainkan berpindah tangan dari investor yang
satu ke investor yang lain.
Dalam melakukan transaksi di pasar sekunder, investor dikenakan biaya
transaksi berupa komisi kepada pialang. Biaya komisi dari transaksi akan dikenakan
PPN sebesar 10% dari nilai transaksi yang dibebankan kepada investor. Khusus
untuk transaksi penjualan saham, investor dikenakan pajak transaksi sebesar 0,1%.
Berikut ilustrasi skema transaksi di pasar perdana :
Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kalinya Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN/MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan
langsung dengan pasar modal, yaitu fatwa nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang
Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah. Selanjutnya, instrumen
investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi
Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002 ini merupakan Obligasi Syariah
pertama dan akad yang digunakan adalah akad mudharabah. Pada tanggal 14 Maret
2003, MoU menunjukkan adanya kesepahaman antara Bapepam dan DSN-MUI
untuk mengembangkan pasar modal berbasis syariah di Indonesia (Bapepam-LK).
Selanjutnya pada 2004 pengembangan pasar modal syariah masuk dalam struktur
organisasi Bapepam-LK, dan dilaksanakan oleh unit setingkat eselon IV yang
secara khusus mempunyai tugas dan fungsi menggembangkan pasar modal syariah.
Pada tahun 2006 unit eselon IV yang ada sebelumnya ditingkatkan menjadi unit
setingkat eleson III.
Pada tanggal 23 November 2006, Bapepam-LK menerbitkan paket Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan Efek Syariah dan Nomor
IX.A.14 tentang akad yang digunakan dalam penerbitan Efek Syariah di Pasar
Modal. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 2007 Bapepam-LK Nomor-LK
Nomor II.K.1 tentang kriteria dan penerbitan Daftar Efek Syariah dan ikuti dengan
peluncuran Daftar Efek Syariah pertama kali oleh Bapepam dan LK pada tanggal
12 September 2007.
Perbedaan antara Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) adalah Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan
keseluruhan dari saham syariah yang ada di BEI, saat ini jumlahnyapun sudah
mencapai 315 perusahaan sedangkan Jakarta Islamic Index (JII) merupakan bagian
dari saham syariah yang ada di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang hanya
terdiri dari 30 perusahaan.
Dalam perjalanannya perkembangan pasar modal di Indonesia telah mengalami
kemajuan, di antaranya telah diterbitkan 9 (Sembilan) fatwa Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Nasional (DSN-MUI) yang berkaitan dengan industri
pasar modal.
Investasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan
memanfaatkan pasar modal. Pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi
ekonomi dan fungsi keuangan. Di pasar moda,l ada beberapa instrumen yang menjadi
perhatian, yaitu saham, right, dan Obligasi. Selain instrumen pasar modal, dalam berinvestasi
di pasar modal harus mengetahui jenis risiko seperti risiko daya beli, risiko bisnis, risiko tingkat
bunga, risiko pasar, dan risiko likuiditas. Pemahaman beberapa jenis risiko di pasar modal akan
memungkinkan membuat strategi, misalnya mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu
portofolio, membeli di pasar perdana dan dijual begitu dicatatkan di bursa, beli dan simpan,
beli saham tidur, strategi berpindah saham, konsultasi pada industri tertentu, dan reksa dana.
DAFTAR PUSTAKA