Pengaruh Pengangguran Dan PDRB Sebagai Penyumbang Masalah Kemiskinan Di Kota Besar
Pengaruh Pengangguran Dan PDRB Sebagai Penyumbang Masalah Kemiskinan Di Kota Besar
Pengaruh Pengangguran Dan PDRB Sebagai Penyumbang Masalah Kemiskinan Di Kota Besar
Abstract
The purpose of this study is to explore and review how big the impact of unemployment and gross regional
domestic product (GDP) is on the number of people who are in the poor category in big cities in provinces
on the island of Java. The categories that are the object of this research are all residents who are below the
poverty line in the State of Indonesia. The specimens taken in this study are groups of people who are below
the poverty line in six big cities on the island of Java. The data used is panel regression (pooled data) with a
total of thirty observational data. Processing in this study uses Eviews version 9 and Ms Excel. The selection
of the regression panel models includes the general effects estimation model, the fixed effects model, and the
random effects model. The results of the two statistical tests encouraged researchers to use the results of the
fixed effect estimation model to test the hypothesis. The results showed that unemployment had a significant
positive effect on poverty while gross regional domestic product P had a significant negative effect on
poverty in provincial capitals on the island of Java.
Keywords: Unemployment; Poverty; Random Effects Model; Fixed Effect Models; Effect Estimation Models
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendalami dan mengkaji kembali seberapa besar dampak yang
ditimbulkan oleh pengangguran dan produk domestik regional bruto(PDRB) kepada angka masyarakat yang
berada pada katagori tidak mampu di ibu kota besar pada provinsi di Jawa. Kategori yang menjadi obyek
penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan di Negara Indonesia.
Spesimen yang diambil pada pengkajian ini adalah golongan masyarakat yang berada dibawah garis
kemiskinan di enam kota besar di Pulau Jawa. Data menggunakan regresi panel (pooled data) dengan total
tiga puluh data observasi. Pengolahan dalam penelitian ini menggunakan Eviews versi9 dan Ms Excel.
Pemilihan model panel regresi meliputi model estimasi efek umum, model efek tetap, dan model efek acak.
Hasil dari kedua uji statistik tersebut mendorong para peneliti untuk menggunakan luaran dari model estimasi
efek tetap untuk menguji hipotesis. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengangguran berpengaruh signifikan
positif terhadap kemiskinan sedangkan produk domestik regional bruto berdampak signifikan negatif
terhadap kemiskinan di ibu kota provinsi di pulau Jawa.
Kata kunci: Pengangguran; Kemiskinan; Model Acak Umum; Model Efek Tetap; Model Estimasi Efek
PENDAHULUAN
Kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang untuk mencapai taraf hidup
kelompok dan ketidakmampuan untuk mengeluarkan energi secara mental atau fisik dalam
kelompok (Rafizar, 2019). Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan
individu atau kelompok, baik seorang laki-laki maupun seorang perempuan, untuk
memenuhi keperluan mendasarnya untuk bertahan hidup dan bertumbuh dalam kehidupan
yang berstatus. Hak dasar yang seharusnya didapatkan oleh manusia mencakup kebutuhan
akan pangan yang memadai, kesehatan tubuh dan psikis, pendidikan jenjang formal,
pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan, perumahan yang layak, akses ke air bersih,
tanah, sumber sumber factor produksi, dan lingkungan simbiotik, termasuk jaminan dari
peluang pengobatan atau ancaman. Untuk perilaku, kekerasan fisik dan mental, hak untuk
berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik. hak perempuan dan laki-laki. Untuk
mewujudkan hak-hak dasar mereka yang hidup di garis kemiskinan ini, Bappenas
109
Batara Daniel Bagana, Widhian Hardiyanti, Muhammad Ali Ma’sum
Pengaruh Pengangguran dan PDRB Sebagai Penyumbang Masalah Kemiskinan di Kota Besar
110
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 20, Issue 01, Januari 2023 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium
2. Kemiskinan Relatif
Masyarakat dapat digolongkan relatif miskin apabila mampu mencukupi
kebutuhan pokok hidup tetapi kondisinya dibawah ekonomi dari kondisi masyarakat
sekitarnya (Arsyad, 2010)
111
Batara Daniel Bagana, Widhian Hardiyanti, Muhammad Ali Ma’sum
Pengaruh Pengangguran dan PDRB Sebagai Penyumbang Masalah Kemiskinan di Kota Besar
domestik bruto daerah berdampak negatif terhadap kemiskinan (Astrini & Purbadharmaja,
2013). Dari penelitian tersebut, maka hipotesis dapat diajukan sebagai berikut :
H2 : PDRB berpengaruh negatif terhadap Kemiskinan.
Pengangguran (X1)
H1(+) Kemiskinan (Y)
PDRB (X2)
H2(-)
METODE
Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan berlokasi di Pulau Jawa.
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel (pooled data).
Pengolah data menggunakan perangkat lunak Ms Excel dan Eviews versi 9. Analisis data
merupakan gabungan data time series dan data cross sectional. Model data panel,
persamaan model menggunakan data cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh masyarakat miskin di Pulau Jawa, dan sampel dalam penelitian ini adalah
masyarakat miskin di ibukota provinsi diPulau Jawa. Antara lain, Ibu kota provinsi, DKI
Jakarta, Jawa Barat Bandung, Jawa Tengah Semarang, ibukota Jawa Timur Surabaya, serta
Daerah Istimewa Yogyakarta dan ibukota Serang Banten.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data sekunder yaitu
menggunakan data yang ada dari Badan Pusat Statistik.
Observations 30 30 30
Sumber : Eviews 9.
112
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 20, Issue 01, Januari 2023 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium
Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa terdapat 30 (tiga puluh) data
observasi. Jika variabel dependen dalam penelitian ini adalah Persentase Penduduk Miskin
(PPM), maka nilai rata-rata (mean) adalah 9,057 dan nilai standar deviasi adalah 3,700
yang berarti nilai standar deviasi lebih kecil dari mean (mean). Keadaan ini
mempresentasikan hasil di kategori baik karena nilai standar deviasi tidak memperlihatkan
adanya penyimpangan dari rata-rata.
Variabel Pengangguran (P) memiliki mean sebesar 5.999333 dan nilai standar
deviasi sebesar 2.216004 yang berarti nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean
(mean). Keadaan ini menunjukkan hasil yang baik karena nilai standar deviasi tidak
menggambarkan penyimpangan dari rata-rata. Variabel Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Daerah memiliki rata-rata (mean) sebesar 5,546 dan nilai standar deviasi sebesar
0,386 yang berarti nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata (mean). Keadaan ini
menunjukkan hasil yang baik karena nilai standar deviasi tidak menggambarkan
penyimpangan dari rata-rata
Chi-Sq. Chi-Sq.
Test Summary Statistic d.f. Prob.
Cross-section
random 80.681024 2 0.0000
Sumber : Eviews 9.
Berdasarkan hasil uji tabel 3 di atas nilai p-value random cross adalah 0,0000 yang
lebih kecil dari nilai α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa fixed-effect model
(FEM) lebih bagus untuk digunakan dalam penelitian.
113
Batara Daniel Bagana, Widhian Hardiyanti, Muhammad Ali Ma’sum
Pengaruh Pengangguran dan PDRB Sebagai Penyumbang Masalah Kemiskinan di Kota Besar
Berdasarkan gambar 2 nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai tabel Chi-Square,
maka data terdistribusi normal dari uji statistik.
Dari hasil uji pada Tabel 4 di atas nilai korelasi kurang dari 0,8 dan dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dengan variabel penelitian.
E
v
i
e
w
s
114
9
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 20, Issue 01, Januari 2023 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium
Dari hasil uji autokorelasi diatas dapat dilihat bahwa Prob. Chi-Square sebesar
0,1242 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dalam
model penelitian.
Sumber : Eviews 9.
Dari Tabel 7 terlihat bahwa nilai adjusted R-squared sebesar 0,967772 atau sekitar
96,77%. Nilai tersebut menerangkan variabel Tingkat Pengangguran (P) dan Produk
Domestik Bruto Daerah menjelaskan 96,77% variabel kemiskinan (PPM). Oleh karena
itu, sisanya sebesar 3,23% dijelaskan oleh variabel selain yang digunakan dalam penelitian
ini.
a. Nilai t-hitung pada variabel Pengangguran (P) sebesar 3,940880 dan signifikansi 0,0007
lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel Pengangguran (P)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan.
b. Nilai t-hitung pada variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar -
3,185408 dan signifikansi 0,0043 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kemiskinan.
115
Batara Daniel Bagana, Widhian Hardiyanti, Muhammad Ali Ma’sum
Pengaruh Pengangguran dan PDRB Sebagai Penyumbang Masalah Kemiskinan di Kota Besar
Pembahasan
1. Pengaruh Pengangguran (P) Terhadap Kemiskinan
Untuk variabel tingkat pengangguran (P), perhitungan uji t menghasilkan nilai
kurang lebih sebesar 3,94 dengan signifikansi 0,0007 jauh lebih kecil dari 0,05. Hasil
tersebut mampu menjelaskan bahwa variabel Tingkat Pengangguran (P) memiliki
pengaruh positif serta signifikan terhadap kemiskinan di ibukota povindi si Pulau Jawa.
Sesuai dengan hipotesis pertama (H1), dihipotesiskan bahwa pengangguran
berpengaruh positip terhadap kemiskinan, sehingga H1 diterima. Dari persamaan regresi
menunjukkan bahwa jika pengannguran bertambah 1% maka akan meningkatkan
kemiskinan sebesar 1.276558%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menunjukkan
bahwa pengangguran berdampak positif terhadap kemiskinan (Diah Retnowati, n.d.)
(Karisma & Soejoto, 2010).
2. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Kemiskinan
Untuk variabel Produk Regional Bruto (PDRB), uji t hitung memberikan nilai -
3,185 dan signifikansi 0,0043 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) memberikan pengaruh negatif
signifikan terhadap kemiskinan yang terjadi di ibukota provinsi di Pulau Jawa.
Hipotesis kedua (H2) mengatakan bahwa produk domestik bruto daerah berpengaruh
negatif terhadap kemiskinan, sehingga H2 diterima. Dari persamaan regresi
menunjukkan bahwa jika Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat 1%
maka akan menurunkan kemiskinan sebesar 1.240867%. Pernyataan mengenai dampak
negatif PDRB terhadap Kemiskinan sejalan dengan observasi sebelumnya, bahwa
produk domestik bruto daerah berdampak negatif terhadap kemiskinan (Cholili, 2014).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data panel dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Pengangguran dinyatakan mampu mempengaruhi kemiskinan secara positif dan
signifikan.
b. Produk Domestik Regional Bruto memberikan pengaruh negatif signifikan terhadap
tingkat kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan (Kelima). STIM YKPN.
Astrini, M., & Purbadharmaja, I. (2013). Pengaruh PDRB, Pendidikan dan Pengangguran
Terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan
Universitas Udayana, 2(8), 384–392.
116
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 20, Issue 01, Januari 2023 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium
Bappenas. (2012). Evaluasi Pelayanan Keluarga Berencana Bagi Keluarga Miskin. 48.
http://www.bappenas.go.id/view/laporan-akhir-evaluasi-28jan-2-
201105121225342-3040-1
BPS. (2020a). Profil Kemiskinan di Indonesia September 2019. Berita Resmi Statistik, 08,
1–12.
BPS. (2020b). Profil Kemiskinan di Indonesia September 2019. Berita Resmi Statistik, 08,
1–12. https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/01/15/1743/persentase-penduduk-
miskin-september-2019-turun-menjadi-9-22-persen.html
BPS. (2022). Perhitungan dana Analisi Makro Kemiskinan di Indonesia.
https://www.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=MDQxYjExYTU3Y
2U4ZmU2NzE2MzFmNjg0&xzmn=aHR0cHM6Ly93d3cuYnBzLmdvLmlkL3B1
YmxpY2F0aW9uLzIwMjIvMTEvMzAvMDQxYjExYTU3Y2U4ZmU2NzE2Mz
FmNjg0L3BlbmdoaXR1bmdhbi1kYW4tYW5hbGlzaXMta2VtaXNraW5hbi1tY
Wtyby1pbmRvbmVz
Cholili, F. M. (2014). Analisa Pengaruh Pengangguran, Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Jumlah Penduduk
Miskin (Studi Kasus 33 Provinsi di Indonesia). Jurnal Ekonomi. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB, 5(5), 557–577.
Diah Retnowati, D. (n.d.). PENGARUH PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT
KEMISKINAN DI JAWA TENGAH Oleh. 608–618.
Hervás, R. & Millares, P. (2004). No Title القوقعة. CWL Publishing Enterprises, Inc.,
Madison, 2004, 352.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/cbdv.200490137/abstract
Junjun, A. N. (2020). ِLingkaran Setan Kemiskinan di Kota Tasikmalaya dan Gagasan
Manajemen Zakat Produktif sebagai Solusi. La Zhulma : Ekonomi Syariah, 1(1),
61–98.
Karisma, A., & Soejoto, A. (2010). Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran Terhadap
Kemiskinan di Jawa Timur. Ekonomi Dan Bisnis, 1–15.
Mahdar. (2015). Potret Ketenagakerjaan, Pengangguran, dan Kemiskinan di Indonesia:
Masalah dan Solusi. Al-Buhuts, 11(1).
Marini, L., & Putri, N. T. (2020). Peluang Terjadinya Pengangguran Di Provinsi
Bengkulu : Seberapa Besar? Convergence: The Journal of Economic
Development, 1(2), 70–83. https://doi.org/10.33369/convergence-jep.v1i2.10900
Rafizar. (2019). Analisis Pelaksaan Program Keluarga Harapan Di Kecamatan Pulau
Merbau Kabupaten Pulau Meranti. UIN SUSKA, 1, 105–112.
Sen, A. (2001). Development as Freedom. Oxford University Press.
Sitirejo Tambakromo. (2021). Kategori atau Kriteria Fakir Miskin Menurut Keputusan
Menteri Sosial Nomor 146 / HUK / 2013.
https://3318032013.website.desa.id/berita/read/kategori-atau-kriteria-fakir-
miskin-menurut-keputusan-menteri-sosial-nomor-146-huk-2013-
3318032013/0#:~:text=Fakir Miskin adalah orang yang,kehidupan dirinya
dan%2Fatau keluarganya.
Statistik, B. P. (2021). Produk Domestik Regional Bruto.
https://www.bps.go.id/subject/52/produk-domestik-regional-bruto--lapangan-
usaha-.html#subjekViewTab1
Wahyudi, D., & Rejekingsih, T. W. (2013). Analisis kemiskinan di Jawa Tengah.
Diponegoro Journal of Economics, 2(1), 1–15.
Worldbank. (2015). Indonesia’s Rising Divide. Worldbank.
www.worldbank.org/en/news/feature/2015/12/08/%0Aindonesia-rising-divide
117
Batara Daniel Bagana, Widhian Hardiyanti, Muhammad Ali Ma’sum
Pengaruh Pengangguran dan PDRB Sebagai Penyumbang Masalah Kemiskinan di Kota Besar
118