Sekripsi Kuanti Tatif
Sekripsi Kuanti Tatif
Sekripsi Kuanti Tatif
FATIMAH AZZAHRO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serta teknologi di era global yang semakin cepat juga membawa pengaruh di
segala bidang kehidupan manusia. Oleh sebab itu diperlukan kesiapan Sumber
global yang semakin ketat dengan negara- negara lain. Kualitas sumber daya
manusia. Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari sejauh mana
1
yang lebih berkualitas.
mana dari yang bersifat sentralistik yaitu pengelolaan yang diatur oleh
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang dibutuhkan oleh masing-
yang sesuai dengan paradigma dari suatu daerah yaitu konsep pendidikan yang
apa yang dimiliki. Dengan demikian, sekolah memiliki wewenang yang sangat
2
haruslah diarahkan pada pemberdayaan sekolah sebagai upaya untuk mencapai
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
Pendidikan
dimaknai sebagai upaya untuk membantu manusia mencapai realitas diri dengan
1 Syaiful Bahari Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
200),hal. 53
2
Moh. Shofyan, Pendidikan Berpradigma Proyektif, (Yogyakarta: IrciSod, 2004), hal. 17
3
pesertadidik ini secara periodik harus dilaporkan kepada orang tua, sebagai
Tujuan pendidikan agar bisa tercapai, salah satu usahanya yaitu dengan
didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya
efektif dan efisien dalam rangka inilah tumbuh kesadaran akan pentingnya
Cipta,2004), hal. 74
5
Hendyat Suetopo, Wasti Soearto, Pengantar Operasional Administrasi
Pendidikan,(Surabaya: Buana Offset, 1982), hlm.98.
2003), hlm.20.
4
Sementara itu Mulyono, dalam manajemen administrasi dan organisasi
kontiniu terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar
mengajar secara efektif dan efesien, mulai dari penerimaan peserta didik hingga
keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.8 Kegiatan lain yang berhubungan
ditetapkan.
dimiliki oleh setiap peserta didik. Oleh karena itulah, peserta didik perlu
tidak hanya belajar, selain itu peserta didik juga dituntut untuk mengamalkan
5
ilmunya di masyarakat untuk mengajar, dan membimbing masyarakat. 9
zaman dan tuntutan perkembangan masyarakat, maka para peserta didik juga
harus terus berupaya membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
administrasi, agar berjalan sesuai dengan pola dan rencana yang dibuat
hanya kepala sekolah tanpa didukung oleh aparatur sekolah yang ada di
masyarakat.
strategis dan sentral dalam layanan pendidikan, baik dalam latar belakang
6
Sejalan dengan peningkatan sumber daya manusia, Departemen
bakat, minat dan kreativitas peserta didik itu sendiri. Sementara di satusisi,
prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang dikerjakan.13Jadi prestasi
kepada peserta didik sebagai indikasi sejauh mana peserta didik telah
individu, sebaliknya bila tidak terjadi perubahan dalam diri individu, maka
7
mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai aktivitas dalam
tertentu, karena pada dasarnya setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran baik guru sebagai pengajar maupun oleh siswa sebagai pelajar
didik baru, yang hal ini memang para pendidik / guru di SD Integral
saja para pendidik / para guru ini terlibat dalam pengelolaan di bidang
kesiswaaan.
Nasional.
3. OSIS disekolah ini juga sangat bagus karena seluruh perangkat OSIS
8
mandiri, tidak ketergantungan dengan guru, hal ini terlihat ketika ospek
oleh OSIS.
peserta didik mengembangkan diri. Upaya itu akan sempurna jika peserta didik
program yang di lakukan sekolah. Oleh karena itu sangat penting menciptakan
dan memahami kondisi dan situasi agar peserta didik dapat mengembangkan
yang bermutu bagi sekolah tersebut. Sehingga peserta didik dapat tumbuh dan
B. Rumusan Masalah
9
rumusan masalah sebagai berikut:9
Kabupaten Bone?
C. HIPOTESIS
sementara dari penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang signifikan antara
Kabupaten Bone”.
D. Defenisi Operasional
1. Manajemen Kesiswaan
9
MU YAPPI, Manajemen Pengembangan Pondok Pesantren, (Jakarta: Media
Nusantara, 2008), hlm. 104
10
Manajemen kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan yang
kepada peserta didik agar dapat mengikuti proses pembelajaran secara efektif
dan efisien melalui dari penerimaan peserta didik sampai kepada keluarnya
didik yang berupa pembinaan sekolah secara kontiniu yang di mulai dari
peserta didik berada di sekolah, agar terciptanya suasana yang kondusif bagi
peserta didik dan dapat mengikuti proses pembelajaran secara efektif dan
efisien di sekolah.
luas. Oleh karena itu perlu dibatasi agar tetap focus pada rumusan masalah.
Batasan-batasantersebut meliputi:
b. Ekstrakurikuler
11
diluar jam pelajaran untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya
manusia (SDM) yang dimulai peserta didik, baik yang berkaitan dengan
c. OSIS
OSIS adalah suatu organisasi yang dibentuk dari siswa yang dibina oleh
kesiswaan, yang manasiswa akan dilatih untuk disiplin, tanggung jawab, serta
melatih kecakapan.
dilakukan agar pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada
peserta didik.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “prestasi” adalah hasil yang telah
12
Prestasi belajar yang di bahas kali ini adalah melingkupi tingkat
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
belajar mengajar.
1. Tujuan Penelitian
Bone.
2. Kegunaan Penelitian
b. Secara praktis, yakni dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk dapat
13
c. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi para pengelola sekolah,
10
Syaiful Sagala, Manajemen Strategi dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2007), h. 94
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Kesiswaan
sampai pada peserta didik melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap
kepada peserta didik agar dapat mengikuti proses pembelajaran secara efektif
dan efisien melalui dari penerimaan peserta didik sampai kepada keluarnya
11
Farida Tasriroh, Studi Tentang Manajemen dan Konseling di SMA Unggulan Pondok
Pesantren Nurul Islam Mijen Semarang.
15
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwamanajemen
dengan peserta didik yang ada di sekolah mulai dari proses penerimaan peserta
didik sampai pada keluarnya (tamat) peserta didik tersebut dari sekolah.
16
intelektual,dan/atau berhak memperoleh pendidikan khusus.
dasar hukum
agar kegiaan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur, serta
wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik
aspirasinya, segi kebutuhannya dan segi potensi peserta didik yang lainnya.9
Jadi tujuan dan fungsi manajemen kesiswaan ialah sebagai wahana bagi
17
pesertadidik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin.
a. Peserta didik harus diberlakukan sebagai subjek dan bukan objek, sehingga
b. Keadaan dan kondisi peserta didik sangat beragam, ditinjau dari kondisi
karena itu, diperlukan wadah atau wahana yang beragam untuk dapat
c. Pada dasarnya peserta didik hanya akan termotivasi belajar, jika mereka
akan tetapi juga menyangkut dengan rana afektif dan psikomotorik peserta
didik.10
18
c. Menghormati tenaga kependidikan.
d. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta ketertiban dan kebersihan serta
tidaklepas dari tugas tersebut, mengapa demikian karena meskipun ada wakil
penting karena keputusan akhir setiap kegiatan ada pada kepala sekolah.
kepuasan kerja guru, Internal Customer dan kepuasan peserta didik serta orang
19
pengaturan peserta didik dalam kelompok-kelompok, pembinaan peserta didik,
a. Perencanaan Kesiswaan
1) Sensus Sekolah
akan masuk sekolah atau calon peserta didik. Sensus sekolah akan lebih
lengkap apabila pencatatan itu tidak saja menghasilkan jumlah calon peserta
didik, akan tetapi juga dilengkapi dengan kemana mereka ingin melanjutkan
sekolah.12
12
Peraturan Pemerinta RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
(Jakarta: Bp. Caipta Jaya 2005), h. 27.
20
2)). Batas daerah penerimaan siswa di suatu
pertumbuhan penduduk.
perlu dilaksanakan dengan harapan tahun ajaran yang akan datang dapat
sangat tergantung pada jumlah kelas atau fasilitas suatu tempat duduk yang
besar peserta didik yang akan meninggalkan sekolah adalah peserta didik yang
duduk di kelas terakhir, dan sedikit atau bahkan tidak ada dari kelas di
bawahnya.
21
yang wajib diperhatikan, karena kebijakan-kebijakan tersebut akan menjadi
rupa, sehingga kegiatan pembelajaran sudah dapat dimulai pada hari pertama
pendaftaran.
masuk, yaitu siapa yang diterima dari calon peserta didik yang mendaftar,
batas lulus untuk dijadikan patokan bagi peserta didik dari berbagai
22
pensyaratan, bagi calon yang mendapatkan nilai tertinggi dari hasil tes, maka
akan dinyatakan lulus dan berhak masuk atau menempati posisi sebagai peserta
didik di sekolah.
Oleh karena itu dibentuk khusus untuk itu dan dibubarkan setelah kegiatan
guru yang ditunjuk untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan yaitu:
kurang aktif dan lain sebagainya. Semua akan dikelola sampai kepada tahap
B. Prestasi Belajar
23
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “prestasi” adalah hasil yang telah
dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam
angka rapor, angka dalam ijazah atau kemampuan meloncat setelah latihan.
mempunyai cakupan makna yang lebih luas dari prestasi belajar. Prestasi
belajar seringkali dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai seperti tertuang
dalam angka rapor atau angka dalam ijazah. Sedangkan hasil belajar tidak
hanya dilihat dari nilai atau skor saja, melainkan mencakup penilaian secara
terlebih dahulu diuraikan pengertian pada kata tersebut satu persatu. Abd.
Qahar dalam bukunya Djamari mengatakan bahwa prestasi adalah apa yang
telah diciptakan, hasil yang diciptakan, hal yang menenangkan hati, yang
Dari pengertian belajar beberapa ahli dilihat bahwa belajar adalah suatu
24
perilaku, dimana pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik,
keterampilan, pengetahuan dan sikap, serta belajar juga dibentuk oleh individu
dan individu melakukan interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar
tidak akan lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri
peserta didik maupun dari luar seperti lingkungan keluarga atau masyarakat.
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini prestasi belajar merupakan
belajar.
tercakup tiga aspek yatiu: aspek kognitif (penguasaan intelektual), aspek afektif
hubungan hirarki.
25
Sedangkan Harahap mengemukakan bahwa prestasi adalah:
Penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan
dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai
yang terdapat dalam kurikulum.
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai dari
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
kecakapan dan kemampuannya dan lain- lain aspek yang ada pada individu.
Oleh sebab itu belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah proses yang
13
Hasbullah, Otronomi Pendidikan: kebijaka otomi daerah dan implikasinya terhadapa
penyelenggaraan pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 121-122.
26
adalah proses melihat, mengalami dan memahami seseatu.
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
Salah satu ciri khas pada manusia adalah hasrat tahu dan setelah
27
disusul dengan kecenderungan untuk ingin lebih tahu, dan seterusnya, karena
akan lebih baik, kalau sisubjek belajar itu mengalami atau melakukannya.
prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta
bagi subjek didik. Teori semacam ini boleh jadi diterima, dengan suatu alasan
proses interaksi antara diri manusia (id – ego – super ego) dengan
bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada
pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses
28
latihan dan pengalaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan
dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar
29
Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang
mengenal yang ada hubungannya dengan gejala. Dalam fase aplikasi siswa
pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran
30
meliputi halberikut:
Sehubungan dengan faktor intern ini ada tingkat yang perlu dibahas
1) Faktor Jasmani
Dalam faktor jasmani ini dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor
a) Faktor kesehatan
31
Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa,
b) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta, setengah buta,
2) Faktor Psikologis
a) Intelegensi
Intelegensi atau kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk
menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dan cepat efektif
b) Perhatian
semata- mata kepada suatu benda atau hal atau sekumpulan obyek. Untuk
menjamin belajar yang lebih baik maka siswa harus mempunyai perhatian
32
terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi
kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa belajar dengan baik,
c) Bakat
Bakat adalah the capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah
d) Minat
siswa yang seoptimal mungkin karena siswa yang memiliki minat terhadap
tarik bagiannya.
e) Motivasi
dalam belajar, didalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan
33
tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi
penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau
pendorongnya.
f) Kematangan
Berdasarkan pengertian diatas, maka kematangan adalah suatu organ atau alat
sehingga dalam belajarnya akan berhasil jika anak itu sudah siap atau matang
g) Kesiapan
memberikan respon atau reaksi. Jadi, dari pendapat diatas dapat diasumsikan
prestasi belajar siswa, dengan demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak
positif bilamana siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima suatu
3) Faktor Kelelahan
34
Ada beberapa faktor kelelahanyang dapat mempengaruhi prestasi
belajarsiswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
mempengaruhi prestasi belajar dan agar siswa belajar dengan baik haruslah
tubuhnya. Juga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan rohani
berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan
minat dan perhatian. Ini semua besar sekali pengaruhnya terhadap pencapain
Penyusunan alat ukur dilakukan dengan data yang telah diperoleh, dan
35
dari evaluasi dalam bentuk ujian, yang menyerupai tes untuk mengetahui
apakah pelajaran yang disajikan itu berhasil dipelajari oleh siswa atau tidak.
tidak dapat ditinggalkan. Menilai merupakan salah satu proses belajar dan
didik tersebut berhasil atau gagal dalam suatu mata pelajaran. Sumadi
diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar peserta didiknya
dan hasilnya dipakai untuk menentukan apakah siswa dapat dinyatakan lulus
atau tidak dalam program pendidikan tersebut. Dengan kata lain penilaian
berfungsi untuk
36
b. Penilaian berfungsi diagnostik
Fungsi penilaian ini selain untuk mengetahui hasil yang dicapai peserta
masing siswa. Jika guru dapat mendeteksi kelemahan siswa, maka kelemahan
penggunaan nilai rapor SMA kelas XI menentukan jurusan studi di kelas XII.
tingkat dasar dan menengah dapat dipakai untuk mengetahui apakah program
pendidikan yang telah diterapkan berhasil diterapkan atau tidak pada siswa
tersebut.35
Rapor biasanya mengambil nilai dari angka 1 sampai 10, terutama pada
siswa SD sampai SMA, tetapi dalam kenyataannya nilai terendah dalam rapor
yaitu 5 dan nilai tertinggi 9. Nilai-nilai dibawa 6 berarti tidak baik atau buruk,
37
sedangkan nilai- nilai diatas 6 berarti cukup baik, baik dan sangat baik.
22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet. I; Bandung: Rosda Karya, 2005,
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
39
harus betul-betul representatif (mewakili).
mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti seluruh elemen yang
menjadi objek penelitian.3 Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi kurang
pengambil sampel dari seluruh peserta didik ada di Kelas 5 SMA Negeri
yang dianggap mempunyai kriteria sebagai suatu riset dan sarat dengan nilai
40
kebenarannya.
1. Angket
dari hasil angket yang telah dijawab oleh responden diberi angka/bobot nilai
responden.
Sangat Setuju SS 4 1
Setuju S 3 2
Kurang Setuju KS 2 3
Tidak Setuju TS 1 4
2. Dokumentasi
41
penelitian meliputi buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Instrument penelitian juga akan
diuji dengan dua teknik, yaitu teknik analisis desktriptif dan teknik analisis
inferensial.
1. Angket
didik. Oleh karena itu, yang menjadi responden dalam angket ini adalah Peserta
memperoleh data yang dibutuhkan maka dalam penelitian ini digunakan teknik
angket.
secara langsung kepada orang yang diperlukan datanya maupun secara tidak
42
langsung dengan cara melalui orang lain yang mengetahui diri orang yang akan
di data.
2. Dokumentasi
document yang dipakai adalah Rapor dari semua Peserta Didik Kelas 5 di SD
atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau
kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
43
sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
a. Range
b. Mean skor
Skor rata-rata atau mean dapat diartikan sebagai kelompok data dibagi
5
Sugiyono. Metode Penelitian pendidikan pendekatan kualitatif,kuantitatif dan
R&D, h. 89
6
Ridwan,dkk, Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan,
𝑥
Χ=
𝑁
Keterangan :
X = Mean.
X = Frekuensi.
N = Banyaknya data.7
44
berikut:K = 1+ 3,3 Log n15
Keterangan :
Log = Logaritma
d. Panjan
Kelas P
=𝑅
𝐾
Keterangan :
P = Panjang kelas
R = Rentang
e. Standar deviasi
( x )
2
x2 − N
SD =
15
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian Edisi Baru (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h.
134.
45
N 1
keterangan :
7
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), h.43.
SD : Standar Deviasi.
x
: Total Skor Siswa.
x2
N : Populasi.
Keterangan:
Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Bilangan Konstan
46
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, Bila b (-) maka
terjadi penurunan16
menggunakan persamaan:
(Ʃ𝒀)(𝑿𝟐)−(Ʃ𝑿)(Ʃ𝑿𝒀)
a=
𝒏Ʃ𝑿²−(Ʃ𝑿)²
8
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian,(Bandung: Alfabeta, 2003), h.45.
9
Sugiyono.Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003).h.244.
𝒏𝑿𝒀−(Ʃ𝑿)(𝒀)
b=
𝒏Ʃ𝑿²−(Ʃ𝑿)²
Keterangan:
n = Jumlah populasi
b. Uji normalitas
16 7
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), h.43.
47
Ʃ(𝑓𝑜−𝑓ℎ)27
X2hitung =
𝑓ℎ
Keterangan:
X2 = NilaiChi-kuadrat Hitung
𝑓ℎ = Frekuensi harapan
independen terhadap variable dependen. Hasil uji t ini pada output SPSS dapat
dilihat coefficient.
kecil dari
0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sebaliknya jika p- value lebih besar
48
1) H0 : µ = 0 artinya X secara parsial tidak berpengaruh terhadap Y
17
Sugiyono.Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003).h.244.
49
DAFTAR PUSTAKA
50
Gunawan Ary, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan
Mikro,(Jakarta: PTRineka Cipta, 1996),
67
51
2005),
52
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: PT. Alfabeta, 2003),
Tim penyusun kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997),
53