Ulfah Ramadhanti, 150207061, FTK, PBL, 081375522897
Ulfah Ramadhanti, 150207061, FTK, PBL, 081375522897
Ulfah Ramadhanti, 150207061, FTK, PBL, 081375522897
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
ULFAH RAMADHANTI
NIM. 150207061
Kata Kunci: Tipe Ekor, Ikan Laut, dan Praktikum Zoologi Vertebrata
v
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh Sebagai Penujang Referensi Praktikum
penulis hantarkan kepada panutan umat, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabat yang telah membawa manusia dari zaman jahiliah ke zaman
islamiyah.
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Penulis
memberi nasehat, dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
3. Bapak Samsul Kamal, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi
vi
4. Bapak Mulyadi M,Pd selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Biologi Fakultas
Bangun yang selalu berdoa, memberi nasihat dan mendukung penulis dari
awal hingga terselesaikan skripsi ini dengan baik. Kepada bibik Evayanti
skripsi ini.
7. Teman-teman dari Murisna 12B, khususnya Randomly News kak Eka, kak
Ori, Widia, Ayu, Suci, Ana, Fitri yang selalu memberi semangat, nasehat dan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan skripsi ini dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhirul kalam, kepada Allah
jualah penulis berserah diri semoga selalu dilimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
vii
DAFTAR ISI
A. Ikan ...................................................................................................... 11
B. Morfologi Ikan .................................................................................... 13
C. Bentuk-bentuk Tubuh Ikan ................................................................. 15
D. Letak Mulut Ikan ................................................................................. 16
E. Bentuk Sisik Ikan ................................................................................ 17
F. Organ Gerak (Sirip) ............................................................................ 18
G. Tipe Ekor Ikan (Sirip Caudal) ............................................................. 20
H. Deskripsi Lampulo .............................................................................. 22
I. Penunjang Pratikum Zoologi Vertebrata ............................................ 23
J. Penerapan Identifikasi Tipe-tipe Ekor Ikan Laut sebagai Penunjang
Praktikum ............................................................................................ 24
viii
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 28
A. Kesimpulan ....................................................................................... 74
B. Saran ................................................................................................... 74
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
hewan yang memiliki tulang belakang. Zoologi vertebrata adalah salah satu mata
kuliah yang dipelajari oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-raniry pada semester IV (genap) dengan beban SKS
3(1), yang terdiri dari 2 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Pada matakuliah ini
vertebrata. Salah satu sub materi pada sub filum Vertebrata adalah Superkelas
Pisces.1
Ikan merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air. Ikan
dalam taksonomi kedudukannya ialah sebagai pisces. Pisces mempunyai dua kelas
yaitu Kelas Osteichtyes disebut juga ikan bertulang sejati dan Kelas Chondrichytes
disebut juga bertulang rawan. Super kelas pisces merupakan salah satu materi yang
dipraktikumkan untuk melihat struktur dan morfologi ikan secara umum. Pisces
terdiri dari 3 kelas yaitu Agnata, Chondrichthyes dan Osteichthyes. Salah satu yang
diamati dalam materi tersebut yaitu tipe ekor. Tipe-tipe ekor ikan tersebut diamati
____________
1
Sadiman, A., Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008
2
secara makroskopis, namun pada praktikum tersebut hanya diamati dari dua jenis
ikan laut saja, sedangkan tipe-tipe ekor pada ikan lainnya tidak.2
Ciri-ciri umum pada ikan mempunyai bagian tubuh yang jelas antara kepala,
badan dan ekor, tubuh ikan diselimuti oleh sisik atau kulit, serta memiliki ukuran
yang bervariasi mulai dari kecil sampai yang besar. 3 Ikan mempunyai rangka
bertulang sejati dan bertulang rawan, mempunyai sirip tunggal atau berpasangan dan
mempunyai operculum.4 Sirip-sirip pada ikan umumnya ada yang berpasangan dan
ada yang tidak. Sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur disebut sirip tunggal atau
sirip tidak berpasangan. Sirip dada dan sirip perut disebut sirip berpasangan. Macam-
macam sirip ekor dapat dibedakan berdasarkan bentuk sirip dan perkembangan arah
beradasarkan bentuk sirip tersebut. Bentuk sirip ekor ikan yang simetris, apabila sirip
ekor bagian dorsal sama besar dan sama bentuk dengan lembar bagian ventral, ada
pula bentuk sirip ekor yang simetris yaitu bentuk kebalikannya. 5 Pada ikan sirip ekor
4
Siagian, C, Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan Serta Keterkaitannya dengan Kualitas
Perairan di Danau Toba Balige Sumatera Utara, Tesis, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara Medan, 2009, h. 4
5
Hesti Wahyu Ningsih, dkk, Buku Ajar Ikhtiologi (Medan: Departemen Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU, 2006), h. 15
3
Sedangkan berdasarkan bentuk luar sirip ekor, maka ekor ikan di bagi menjadi 7
terumbu karang.7 Manusia bukan salah satu spesies laut tetapi manusia adalah bagian
besar dari jaring-jaring makanan. Manusia mengonsumsi dalam jumlah besar ikan
laut, hal ini merupakan sumber protein hewan terbesar di dunia yang melebihi
Adapun tentang ikan ini sudah dijelaskan pada Q.S Al-Fatir ayat 12 :
ۖ
ۖ
Artinya :
“Dan tiada (di antara) dua laut, yang ini tawar, segar, sedap diminum dan
yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan
daging yang segar dan kamu dapat menghasilkan perhiasan yang dapat kamu
____________
6
Edi Rudi, dkk, Ikan Karang Perairan Aceh dan Sekitarnya, (Bandung: Lubuk Agung,
2011), h. 19
7
Edi Rudi, Nur Fadli, Komunitas Ikan Karang Herbivore di Perairan Aceh Bagian Utara,
Jurnal Depik, Vol. 1, No. 1, 2012
4
Ayat ini menjelaskan tentang laut yang menghasilkan banyak ikan dan
memiliki segudang manfaat untuk manusia yang ada di permukaan bumi, sehingga
perlu mengetahui struktur, morfologi pada ikan serta manfaatnya, sehingga dengan
mempelajari tentang ikan diharapkan kita dapat lebih bersyukur atas nikmat Allah
SWT yang ada di muka bumi ini serta mempergunakan sebaik-baiknya dan menjaga
lingkungan alam.
bahwa masih kurangnya materi penunjang praktikum tentang tipe-tipe ekor ikan
tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa angkatan 2015 dan 2016
yang telah mengambil mata kuliah praktikum zoologi vertebrata, diperoleh informasi
bahwa mahasiswa pernah melakukan praktikum melihat tipe ekor ikan pada ikan hiu
dengan tipe ekor Heterocercal dan ikan mujair dengan tipe ekor Homocercal dilihat
secara makrokropis namun mahasiswa tidak mengetahui tipe ekor jenis ikan yang
ikan tersebut. Ekor dapat digunakan sebagai bahan untuk praktikum dalam bentuk
awetan. Hasil identifikasi tipe-tipe ekor ikan laut juga dibuatkan dalam bentuk modul
sebagai penunjang praktikum dan atlas. Sehingga peneliti ingin melihat tipe-tipe ekor
____________
8
Q.S Fathir [35} : 12
5
ikan pada jenis ikan laut yang lainnya untuk informasi sebagai penujang praktikum di
Zoologi Vertebrata.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu oleh Syawal Syah Fitrah Dkk, tentang
Aceh Besar ditemukan bahwa bentuk sirip ekor dari jenis-jenis ikan yang ditemukan
di perairan Laguna Gampoeng Pulot adalah Ikan Merah Mata (Caranx melampygus),
(Diodon liturosus), Ikan Tanda (Lutjanus russelli), Ikan Kerapu (Epinephelus suillus)
Penelitian serupa juga dilakukan oleh D.Bhagawati dkk, tentang Fauna Ikan
yang didapatkan hasil bahwa ikan Mystus nigriceps memiliki bentuk sirip ekor
bercagak. Ikan Mystus gulio memiliki nama lokal ikan lundu, memiliki bentuk sirip
ekor bercagak. Ikan Hemibagrus nemurus dengan nama lokal ikan baung memiliki
bentuk sirip ekor bercagak. Ikan Mystus micracanthus memiliki bentuk sirip ekor
____________
9
Syawal Syah Fitrah Dkk, Identifikasi Jenis Ikan Di Perairan Laguna Gampoeng Pulot
Kecamatan Leupung Aceh Besar, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 2016,
Vol.1, No.1, h.66-81
6
bercagak. Ikan Hemibagrus planiceps memiliki bentuk ekor bercagak. Ikan Clarias
Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Lampulo salah satu tempat kegiatan sistem
berlabuh, dan bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan, dimana banyak jenis ikan yang
dihasilkan, mulai dari berbagai jenis, bentuk dan ukuran ikan yang berbeda-beda.11
Oleh karena itu TPI ini dapat menjadi laboratorium alam yang menjadi bahan media
Aceh diperoleh informasi bahwa terdapat 10 ekor data jenis ikan yang mendominasi
di pelabuhan lampulo pada tahun 2019, yaitu ikan cakalang dengan rata-rata
perolehan perbulan 497.658 ekor, ikan layang 334.103 ekor, ikan tuna (yellow fin)
174.897 ekor, ikan tongkol krai 84.953, ikan lisong 25.130 ekor, ikan kambing-
kambing 16.364 ekor, ikan sunglir 7.461 ekor, ikan selar 4.422, ikan tongkol komo
____________
10
D.Bhagawati dkk, Fauna Ikan Siluriformes dari Sungai Serayu, Banjaran, dan Tajum di
Kabupaten Banyumas, Jurnal MIPA, 2013, Vol. 36, No. 2, h. 112-122
11
Sumaryono, Analisis Pengelolaan Perikanan Pantai Lampulo Banda Aceh dalam Rangka
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), 2014 https://jurnal.repository.ut.ac.id.ac.id diakses
pada tanggal 16 desember 2019
7
3.666 ekor, ikan siro 1.990 ekor. Bentuk-bentuk ekor yang didapatkan saat observasi
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik
Zoologi Vertebrata”.
B. Rumusan Masalah
1. Tipe ekor ikan apa saja yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Lampulo
dan atlas dari hasil penelitian tipe ekor ikan laut pada Pelabuhan Perikanan
C. Tujuan Penelitian
Vertebrata dan atlas dari hasil penelitian tipe ekor ikan laut pada
____________
12
Dinas Kelautan Dan Perikanan UPTD Lampulo Banda Aceh
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
belajar.
2. Manfaat praktik
menambah wawasan mengenai tipe-tipe ekor ikan pada jenis ikan laut
E. Defenisi Operasional
yaitu:
1. Identifikasi
penelitian ini adalah meneliti, dan mencatat tipe ekor ikan yang terdapat di
dapat bergerak ke arah kiri dan kanan. Ekor ikan dapat dibedakan atas
sirip ekor, maka ekor ikan di bagi menjad (rounded, Truncate, pointed, Wedge
3. Ikan
poikilotermis, memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya
serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya.14 Ikan yang
diamati dalam penelitian ini adalah ikan yang terdapat di Pelabuhan Perikanan
____________
13
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo, Fresh Water Fishes of
Western Indonesia and Sulawesi, (Jakarta: Periplus Editions Limited, 1993), h. 178
14
Syawal Syah Fitrah, Identifikasi Jenis Ikan di Perairan Laguna Gampoeng Pulot
Kecamatan Leupung Aceh Besar, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Dan Perikanan Unsyiah, Vol. 1,
No. 1, H. 67, 2016
10
beli ikan dan tempat kapal perikanan berlabuh yang besar di banda aceh.
Aceh.
____________
15
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada 16 November 2019
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ikan
Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis,
memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada
bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air dan secara sistematik ditempatkan
pada Filum Chordata dengan karakteristik memiliki insang yang berfungsi untuk
mengambil oksigen terlarut dari air dan sirip digunakan untuk berenang. Ikan hampir
dapat ditemukan hampir di semua tipe perairan di dunia dengan bentuk dan karakter
tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari
terbanyak di antara vertebrata lain memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar
25,988 jenis yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian
besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis)
dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat
____________
16
Syawal Syah Fitrah, Identifikasi Jenis Ikan di Perairan Laguna Gampoeng Pulot
Kecamatan Leupung Aceh Besar, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Dan Perikanan Unsyiah, Vol. 1,
No. 1, H. 67, 2016
12
dimengerti karena hampIr 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya
Ikan itu merupakan vertebrata akuatis dan bernapas dengan insang (beberapa
ikan bernapas melalui alat tambahan yang merupakan modifikasi dari gelembung
udara). Memiliki otak yang terbagi atas regio-regio. Otak tersebut dibungkus oleh
Kecuali ikan-ikan siklostomata, mulut ikan itu disokong oleh rahang (Agnata = tidak
Ikan termasuk hewan yang bersifat poikiloterm, serta selalu membutuhkan air
untuk hidupnya, karena ikan merupakan hewan air yang mengalami kehidupan sejak
lahir atau menetas dari telurnya sampai akhir hidupnya di air. Selanjutnya dijelaskan
bahwa air merupakan habitat ikan yang erat kaitannya dengan pembentukan struktur
Secara umum, ikan dapat dibagi menjadi empat kelas yaitu ikan yang tidak
Kelas Osteichthyes terbagi menjadi tiga super ordo, yaitu Chondrostei; Holostei dan
Teleostei. 20
Ikan merupakan biota akuatik yang bersifat nekton yang hidup di perairan
sungai, payau, ataupun lautan. Dengan sifatnya yang nekton, dalam batas tertentu
ikan dapat memilih bagian perairan yang layak bagi kehidupannya. Ikan-ikan
tertentu akan menghindarkan diri dari kondisi perairan yang mengalami perubahan
asam atau sulfida, tetapi tidak menghindar pada perairan yang mengandung
ammonia dan tembaga. Akan tetapi, ikan mempunyai kemampuan yang terbatas
untuk memilih daerah yang aman bagi kehidupannya, karena hal tersebut tergantung
B. Morfologi Ikan
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar
ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari
jenis-jenis ikan. Pada umumnya tubuh ikan terbagi atas tiga bagian, yaitu:
1. Caput : bagian kepala, yang mulai dari ujung moncong terdepan sampai
dengan ujung tutup insang paling belakang. Pada bagian kepala terdapat mulut,
____________
20
Sharifuddin, Iktiologi, (Makasar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin, 2011),
21
Melati Ferianita Fachrul, Metode Sampling Bioekologi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h.
115
14
rahang atas, rahang bawah, gigi, sungut, hidung, mata, insang, tutup insang,
2. Truncus : bagian badan, yaitu mulai dari ujung tutup insang bagian belakang
sampai dengan permulaan sirip dubur. Pada bagian badan terdapat sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, serta organ-organ dalam seperti hati, empedu,
3. Caudal : bagian ekor, yaitu mulai dari permulaan sirip dubur sampai dengan
ujung sirip ekor bagian paling belakang. Pada bagian ekor terdapat anus, sirip
____________
22
Sharifuddin, Iktiologi, (Makasar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin, 2011), h. 32
23
Bond, C.E., Biology of Fishes, (Philadelphia : W.B. Saunders Company, 1979)
15
Bentuk tubuh ikan biasanya berkaitan dengan tempat dan cara mereka hidup.
Secara umum, tubuh ikan setangkap atau simetris bilateral, yang berarti jika ikan
tersebut dibelah pada bagian tengah-tengah tubuhnya (potongan sagittal) akan terbagi
menjadi dua bagian yang sama antara sisi kanan dan sisi kiri.Selain itu, ada beberapa
jenis ikan yang mempunyai bentuk nonsimetris bilateral, yang mana jika ikan tersebut
dibelah secara melintang (cross section) maka trdapat perbedaan antara sisi kanan dan
____________
24
Sharifuddin, Iktiologi, (Makasar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin, 2011), h. 34
25
Sharifuddin, Iktiologi, (Makasar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin, 2011), h. 35
16
Mulut pada ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari
kebiasaan makan dan kesukaan pada makanannya (feeding dan foot habits). Bentuk
2. Subterminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung hidung agak ke bawah.
____________
26
Sharifuddin, Iktiologi, (Makasar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin, 2011), h. 32
27
Sharifuddin, Iktiologi, (Makasar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin, 2011), h. 32
17
Sisik pada hewan, secara struktur umumnya merupakan bagian darai sistem
integumen, yakni penutup luar tubuh hewan. Ikan dengan sisik keras biasanya
ditemukan pada ikan primitive, sedangkan pada ikan modern sisiknya sudah fleksibel.
Hal tersebut dipengaruhi oleh jenis bhana yang dikandungnya. Sisik ikan mempunyai
bentuk dan ukuran yang beraneka macam, yaitu sisik Ganoid merupakan sisik besar
dan kasar, sisik Sikloid dan Stenoid merupakan sisik yang kecil, tipis atau ringan
hingga sisik Placoid merupakan sisik yang lembut. Umumnya tipe ikan perenang
cepat atau secara terus menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe
sisik yang lembut, sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak
berenanng secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai tipe
sisik yang kasar. Sisik Sikloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan rata
Placoid, merupakan sisik tonjolan kulit, banyak terdapat pada ikan yang
____________
28
Hesti Wahyu Ningsih, dkk, Buku Ajar Ikhtiologi (Medan: Departemen Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU, 2006), h. 18
18
Ctenoid, berbentuk seperti sisir, ditemukan pada ikan yang berjari-jari sirip
keras.29
Ikan seperti pada hewan lain, melakukan gerakan dengan dukungan alat gerak.
Pada ikan, alat gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam air adalah
sirip. Sirip ikan juga dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena
setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan
oleh evolusi. 30
Sirip pada ikan terdiri dari beberapa bagian yang dinamakan sesuai dengan letak
Adalah sirip yang berada di bagian dorsal tubuh ikan dan berfungsi dalam
____________
29
Sharifuddin, Iktiologi, (Makasar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin, 2011), h. 35
30
Edi Rudi, dkk, Ikan Karang Perairan Aceh dan Sekitarnya, (Bandung: Lubuk Agung,
2011), h. 17
19
operculum atau pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsi
sirip ini adalah untuk pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem).
3. Pinna ventralis (ventral fin) adalah sirip yang berada pada bagian perut. ikan
dan berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain itu,
juga berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu
kedalaman.
4. Pinna analis (anal fin) adalah sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di
daerah posterior anal. Fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitas
berenang ikan.
5. Pinna caudalis (caudal fin) adalah sirip ikan yang berada di bagian posterior
tubuh dan biasanya disebut sebagai ekor. Pada sebagian besar ikan, sirip ini
berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai
6. Adipose fin Adalah sirip yang keberadaannya tidak pada semua jenis ikan.
Letak sirip ini adalah pada dorsal tubuh, sedikit di depan pinna caudalis 31
____________
31
Edi Rudi, dkk, Ikan Karang Prairan Aceh dan Sekitarnya, (Bandung: Lubuk Agung, 2011),
h. 17
20
tersebut. Bentuk sirip ekor ikan yang simetris, apabila sirip ekor bagian dorsal sama
besar dan sama bentuk dengan lembar bagian ventral, ada pula bentuk sirip ekor yang
simetris yaitu bentuk kebalikannya. 32 Pada ikan sirip ekor berkembang dan berfungsi
dikelompokan menjadi 4:
1. Protocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris dimana columna
vertebralis terakhir mencapai ujung ekor. Ekor seperti ini biasanya ditemukan pada
2. Diphycercal
3. Heterocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung ventral
33
Edi Rudi, dkk, Ikan Karang Prairan Aceh dan Sekitarnya, (Bandung: Lubuk Agung, 2011),
h. 19
21
4. Homocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang berlekuk atau tidak dan ditunjang oleh
Berdasarkan bentuk luar sirip ekor, maka ekor ikan dibagi menjadi:
3. Bentuk meruncing (pointed), ujung meruncing dan bertemu dengan sirip anal dan
dorsal.
____________
34
prateek, " animal kingdom", https://www.meritnation.com/ask-answer/question/is-caudal-
fin-of-whale-shark-homocercal/animal-kingdom/12993259 (diakses pada 15 Desember 2020, pukul
11.10)
22
6. Bentuk bercabang dua (forked/branched), bagian atas dan bawah yang bercabang
dua secara jelas dan ujung posterior setiap lobus relatif lurus.
7. Bentuk lekuk dalam (lunate), sanagat cekung dengan cuping sempit atau apabila
ujung dorsal dan ujung ventral sirip ekor melengkung ke luar, runcing,
dalam.35
H. Deskripsi Lampulo
baru berkembang dari Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) yang berlokasi di Desa
Lampulo Kota Banda Aceh. Kapal purse seine yang beroperasi di Lampulo menurut
Chaliluddin (2010), memiliki ukuran yang beragam mulai dari ukuran kapal 8 – 50
Gross Tonnage (GT) dan alat tangkap purse seine yang digunakan juga beragam
____________
35
Edi Rudi, dkk, Ikan Karang Perairan Aceh dan Sekitarnya, (Bandung: Lubuk Agung,
2011), h. 30
36
Edi Rudi, dkk, Ikan Karang Perairan Aceh dan Sekitarnya, (Bandung: Lubuk Agung,
2011), h. 30
23
mulai dari panjang 850 - 1200 meter. Kompleks Pelabuhan Perikanan Lampulo terdiri
dari bebarapa bagian, yakni tempat pelelangan ikan (TPI), pasar ikan, dermaga,
kolam.37 Lampulo salah satu tempat penelitian berbagai jenis bidang ilmu dari
ekonomi, kedokteran hewan, perikanan serta bidang ilmu biologi, lampulo juga salah
satu tempat penghasilan berbagai jeni-jenis ikan. Gambaran umum lokasi penelitian
dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang didapatkan dalam teori yang telah
____________
dipelajari pada mata kuliah Zoologi Vertebrata yang mempelajari tentang pemahaman
meliputi integumen, otot, rangka, sistem peredaran darah dan pernapasan, sistem
pencernaan makanan, sistem reproduksi, sistem ekskresi, sistem syaraf dan indera,
serta sistem endokrin yang meliputi phylum chordata terdiri atas 2 superclass yaitu
pisces dan tetrapoda. Praktikum ini mendorong mahasiswa untuk melatih daya ingat,
pengetahuan, dan keterampilan, sehingga mahasiswa tidak hanya menerima apa yang
Hasil penelitian ini dibuat dalam bentuk modul, atlas dan preparat ekor ikan
yang akan dipakai oleh mahasiswa untuk digunakan pada saat praktikum
____________
39
EM Zul Fajri, Ratu Apprilia Senja, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Difa Publisher,
2008), h. 668.
40
Yusra, “Struktur Komunitas Tumbuhan Herba di Bawah Tegakan Vegetasi Pinus (Pinus
Merkusii) di Tahura Pocut Meurah Intan sebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan”, (Skripsi),
Banda Aceh: Prodi Pendidikan Biologi, 2017, h. 30
25
1. Modul
kebutuhan mahasiswa dan materi dari teori yang biasanya telah ditempuh
bersamaan.
c. Alat dan bahan yang dibawa oleh praktikan untuk kelancaran sebuah
41
Nurul Akbari, Skripsi (Keanekaragaman Coleoptera di Hutan Kota BNI Banda Aceh
Gampong Tibang sebagai Penunjang Praktikum Matakuliah Entomologi), (Banda Aceh : UIN Ar-
raniry, 2016), h. 23
26
praktikum.
g. Pembahasan dan kesimpulan, yang berisi hasil pengamatan serta inti sari
2. Atlas
koheren dalam bentuk analog maupun digital 43. Atlas pada umumnya
merupakan bahan ajar yang terdiri atas kumpulan peta-peta dan digunakan
____________
42
Asna Susanti,Analisis Vegetasi Herba di Kawasan Daerah Aliran Sungai Krueng Jreue
Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar sebagai Referensi Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan,
Skripsi, (2016), h.30-31.
43
Omerling, Kartografi Visualisasi Data Geospasial, (Yogyakarta: Gadjah Mada Unviversity
press, 2007), h. 16
27
atlas tidak hanya digunakan untuk mempelajari ilmu social, namun saat ini
atlas juga digunakan dalam ilmu sains khususnya biologi dan kedoktoran.
Salah satu contoh atlas yang digunakan dalam ilmu biologi adalah atlas
tumbuhan obat, atlas keanekaragaman, flora dan fauna, dan atlas histologi.
sebagai bahan ajar harus memiliki kompenan yang mudah dipahami oleh
berikut :44
2. Daftar isi, seluruh sub judul harus tercantum dan terdapat daftar seluruh
3. Isi atlas, barisi tentang semua informasi yang ingin disampaikan disertai
4. Indeks, berisi daftar informasi mengenai halaman kata atau istilah penting
____________
44
Pranita, dkk, Invetarisasi Tumbuhan Paku Kelas Filicinae di Kawasan Watu Ondo Sebagai
Media Belajar Mahasiswa, Seminar Nasional pendidikan dan Saintek 2016 (ISNN: 2557-533X),
Universitas Sebelas Maret, h. 20
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
yaitu untuk melihat jenis ikan laut yang ada di pelabuhan perikanan lampulo. Metode
survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah. 46
____________
45
Asep Zainal Mutaqin, “Studi Anatomi Stomata Daun Mangga Imangifera indica)
Berdasarkan Perbedaan Lingkungan”, Jurnal Biodjati, Vol.1, No.1, (2016), h.14
46
Masri, Singarimbun, dkk., Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 2006), h. 4.
29
1. Populasi
penelitian ini adalah semua jenis ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan
2. Sampel
satu ekor individu spesies ikan untuk setiap jenis ikan di Pelabuhan Perikanan
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
Tabel 3.1. Alat yang Digunakan pada Penelitian Identifikai Tipe Sirip Ekor Ikan
No Alat Fungsi
1 Kamera Untuk mengambil gambar
2 Alat tulis Untuk mencatat hal-hal yang diperlukan
dalam pengamatan
3 Nampan bedah Untuk tempat meletakkan ikan
____________
47
Suharsimi Arikunto, Proedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (), h. 173
48
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 85
30
Tabel 3.2 Bahan yang Digunakan pada Penelitian Identifikasi Tipe Sirip Ekor Ikan
No Bahan Fungsi
1 Kertas label Untuk menulis kode sampel
2 Tisu Untuk membersihkan sampel
E. Parameter Penelitian
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah melihat tipe-tipe ekor ikan
yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Lampulo Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda
Aceh.
metode survei eksploratif, yaitu untuk melihat jenis ikan dengan mendata
b. Pengambilan sampel
____________
49
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 85
31
sampel ekor ikan menggunakan metode Hand Sorting. Metode Sortir Tangan
pada lokasi titik sampel yang sudah ditetapkan. ekor ikan yang sudah di data
Sampel ekor ikan yang telah dikumpulkan untuk dilihat tipe ekornya.
Setelah mengetahui tipe ekor ikan, lalu gunakan buku determinasi ikan untuk
mengidentifikasi jenis ikan. Karena jenis ikan dapat dilihat dari ekor ikan.
bertujuan untuk mengontrol isi media pembelajaran agar tetap sesuai dengan
hasil dari data penelitian ini dibentuk dalam bentuk modul praktikum dan
atlas. Modul praktikum dan atlas yang telah dibuat kemudian akan di validasi
____________
50
Yusron Aminullah, Dkk., Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi
Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi
SMA, Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol. 1, No.2, 2015
32
oleh dua orang validator, yaitu dosen dari Pendidikan Biologi Fakultas
G. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
ini bersifat eksploratif dan observasi data yang dicatat terdiri atas waktu dan
tanggal, lokasi penelitian, nama lokal, nama ilmiah, kelas, dan tipe ekor.
2. Lembar Validasi
penilaian kelayakan dari suatu ouput yang dihasilkan dari suatu penilitan.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif yaitu suatu teknik
mendeskripsikan data yang diperoleh sehingga lebih jelas dan dapat dibedakan satu
dengan yang lainnya.51 Analisis uji kelayakan modul dan atlas menggunakan lembar
____________
51
Sukardi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 81
33
Nilai = × 100%. 52
____________
52
Anas Sujino, Pengantar Statistic Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafidi Persada, 2001), h.
43.
53
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 1989), h. 49.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Lampulo Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, ditemukan 3 tipe ekor ikan yang
terdapat pada Lampulo dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Tipe Ekor Ikan yang Terdapat di Lampulo Kecamatan Kuta Alam Kota
Banda Aceh
No Nama Lokal Nama Ilmiah Tipe Ekor
1 Rambe (merah mata) Caranx ignobilis Homocercal
2 Bandeng Laut Chanos chanos Homocercal
3 Jeunara Rastreliger kanagurta Homocercal
4 Bayam-bayam Scarus ovifrons Homocercal
5 Tongkol Sisik Euthynnus affinis Homocercal
6 Dencis Sardinella albella Homocercal
7 Pisang-pisang Caesio xanthonota Homocercal
8 Rambeu Carangoides ferdau Homocercal
9 Cirik Leiongnathus equulus Homocercal
10 Alu-alu Sphyraena barracuda Homocercal
11 Tenggiri Acanthocybium solandri Homocercal
12 Rengginan Myripristis chryseres Homocercal
13 Lemadang Coryphaena hippurus Homocercal
14 Tuna sirip kuning Thunnus albacares Homocercal
15 Kerapu kayu Epinephelus macrospilos Homocercal
16 Kompele Plectorhincus lineatus Homocercal
17 Hiu Squalus hemipinnis Heterocercal
35
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas didapatkan 21 spesies ikan terdiri dari 2 kelas
yaitu Osteichthyes dan Condrichytes, dari kelas tersebut memiliki 3 tipe ekor, yaitu
20
15 16 Homocercal
3 Heterocercal
10
Protocercal
2
5
Perikanan Lampulo memiliki 3 tipe ekor dengan jumlah tipe ekor homocercal (16
menujukkan bahwa jumlah tipe ekor yang paling banyak ditemukan adalah tipe ekor
a. Klasifikasi jenis dan tipe ekor ikan di Lampulo Kecamatan Kuta Alam Kota
Banda Aceh.
1. Famili Scombridae
(a) (b)
Gambar 4.1 Rastreliger kanagurta (a) foto hasil penelitian (b) foto tipe
ekor homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Scombriformes
Famili : Scombridae
Genus : Rastreliger
Spesies : Rastreliger kanagurta
Ikan jeunara memiliki panjang tubuh 23 cm, tubuh ramping, bagian dorsal
sedikit gelap dengan bintik-bintik kecil. Bagian ventral lebih terang dengan
garis-garis berwarna merah muda. Bagian mata sedikit berlemak. Ikan ini
(a) (b)
Gambar 4.2 Euthynnnus affinis (a) foto hasil penelitian (b) foto tipe ekor
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Genus : Eutynnus
Spesies : Euthynnnus affinis
putih keabuan. Ikan ini memiliki sirip di bagian punggung, dubur, perut dan
dada. Tipe ekor ikan tongkol sisik ini adalah tipe ekor homocercal.
38
(a) (b)
Gambar 4.3 Acanthocybium solandri (a) foto penelitian (b) foto tipe
ekor homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Scombriae
Genus : Acanthocybium
Spesies : Acanthocybium solandri
cm, bentuk tubuh memanjang. Bagian dorsal gelap kehijauan dengan garis-
mulut lebar dengan ujung runcing, bagian rahang berwarna putih keperakan.
39
(a) (b)
Gambar 4.4 Thunnus albacares (a) foto penelitian (b) foto tipe ekor
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Genus : Thunnus
Spesies : Thunnus albacares
Ikan tuna sirip kuning memiliki panjang lebih dari 50 cm. Tubuh bulat
dan besar. Bagia dorsal berwarna biru gelap sedangkan bagian ventral
berwarna keperakan. Memiliki sirip punggung dan sirip anal yang bertekstur
keras. Sirip punggung, sirip anal dan juga finlet yang terdapat pada ikan ini
berwarna kuning cerah yang menjadikan ciri khas dari ikan ini. Ekor ikan tuna
2. Famili Carangidae
(a) (b)
Gambar 4.5 Caranx ignobilis (a) foto hasil penelitian (b) foto tipe ekor ikan
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Carangidae
Genus : Caranx
Spesies : Caranx ignobilis
Ikan Caranx ignobilis memiliki tubuh lebar dan pipih. Dengan panjang
tubuh sekitar 60 cm. Bagian dorsal lebih gelap berwarna hitam keabu-abuan
hitam keabuan. Terdapat sisik duri pada bagian yang lurus dengan garis rusuk.
(a) (b)
Gambar 4.6 Carangoides ferdau (a) foto penelitian (b) foto tipe ekor
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Carangidae
Genus : Caranginae
Spesies : Carangidae ferdau
gepeng dan lebar. Tubuh berwarna putih terang keperakan. Sirip berwarna
hitam keabuan. Bagian moncong bundar. Terdapat sisik duri dibagian tubuh.
3. Famili Chanidae
(a) (b)
Gambar 4.7 Chanos chanos (a) foto penelitian (b) foto tipe ekor
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Gonorynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
Ikan bandeng laut ini memiliki bentuk tubuh lonjong dan agak ramping.
Tubuh di tutupi oleh sisik berwarna keperakan terang dibagian ventral dan
sisik berwarna perak kehitaman. Bagian moncong lebar. Sirip berwarna hitam
4. Famili Scaridae
(a) (b)
Gambar 4.8 Scarus ovifrons (a) foto hasil penelitian (b) foto tipe ekor
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Labriformes
Famili : Scaridae
Genus : Scarus
Spesies : Scarus ovifrons
Ikan bayam (Scarus ovifrons) merupakan ikan dari family Scaridae yang
memiliki panjang 33 cm. Bentuk tubuh bulat berisi, tubuh berwarna biru
5. Famili Clupeidae
(a) (b)
Gambar 4.9 Sardinella albella (a) foto penelitian (b) foto tipe ekor
homocercal
kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Clupeiformes
Famili : Clupeidae
Genus : Sardinella
Spesies : Sardinella albella
Ikan dencis memiliki panjang 29 cm. Bentuk tubuh panjang dan ramping.
Tubuh ikan dencis dilapisi oleh sisik berwarna keperakan terang dengan garis
hijau kebiruan. Pada dorsal warna tubuh agak lebih gelap. Ikan dencis
6. Famili Caesinidae
(a) (b)
Gambar 4.10 Caesio xanthonota (a) foto hasil penelitian (b) foto tipe
ekor homocercal
Kingdom :Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Caesinidae
Genus : Caesioninae
Spesies : Caesio xanthonota
panjang dan agak pipih. Warna tubuh kuning di bagian dorsal sirip punggung
ke sirip ekor dan warna putih keperakan di bagian ventral. Sirip berwarna
kuning kemerahan, begitu pula dengan warna ekor nya. Ikan ini memiliki tipe
ekor homocercal.
46
7. Famili Leiongnathidae
(a) (b)
Gambar 4.11 Leiognathus equulus (a) foto penelitian (b) foto tipe ekor
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Leiognathidae
Genus : Leiognathus
Spesies : Leiognathus equulus
panjang 22 cm. Bentuk tubuh ikan ini bulat dan pipih. Ikan ini memiliki tubuh
berwarna putih keperakan. Sirip pada ikan ikan ini berwarna putih kecoklatan.
8. Famili Sphyraenidae
(a) (b)
Gambar 4.12 Sphyraena barracuda (a) foto hasil penelitian (b) foto ekor
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Sphyraenidae
Genus : Sphyraena
Spesies : Sphyraena barracuda
Ikan alu-alu atau ikan barakuda memiliki panjang sekitar 53 cm. Bentuk
tubuh panjang dan ramping. Ikan alu-alu ini memiliki tubuh berwarna gelap di
bagian dorsal dan warna terang keperakan di bagian ventral. Sirip berwarna
9. Famili Holocentridae
(a) (b)
Gambar 4.13 Myripritis chryseres (a) foto penelitian (b) foto tipe ekor
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Beryciformes
Famili : Holocentridea
Genus : Myripritis
Spesies : Myripritis chryseres
Tubuh ikan ini ditutupi oleh sisik berwarna merah. Memiliki sirip dan ekor
berwarna kuning cerah. Moncong bebentuk bundar. Ikan ini memiliki tipe
ekor homocercal.
49
(a) (b)
Gambar 4.14 Coryphaena hippurus (a) foto penelitian (b) foto tipe ekor
heterocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Coryphaenidae
Genus : Coryphaena
Spesies : Coryphaena hippurus
Tubuh nya meramping dari kepala ke ekor. Ikan lemadang memiliki warna
tubuh biru dan hijau keemasan di bagian bawah, akan tetapi ketika sudah
ditangkap akan memudar dan menjadi warna abu-abu. Ikan ini memiliki
(a) (b)
Gambar 4.15 Epinephelus macrospilos (a) foto penelitian (b) foto tipe
ekor homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Serranidae
Genus : Epinephelus
Spesies : Epinephelus macrospilos
Ikan kerapu pesek memiliki panjang 27 cm. Bentuk tubuh ikan kerapu
pesek ini bulat dan pipih. Tubuh ikan berwarna putih keabuan dengan bintik-
bintik bulat berwarna cokalt tua yang posisi nya tidak beraturan. Bagianperut
berwarna putih. Ikan kerapu pesek ini memiliki tipe ekor homocercal.
51
(a) (b)
Gambar 4.16 Plectorhinchus lineatus (a) foto penelitian (b) foto tipe ekor
homocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Haemulidae
Genus : Plectorhinchunae
Spesies : Plectorhinchus lineatus
pipih. Warna dasar tubuh adalah putih keperakan. Tubuh juga terdapat garis
coklat horizontal dari ujung mulut hingga tulang ekor. Bibir ikanberdaging
dan sedikit bengkak. Sirip dan ekor berwarna coklat muda dengan bintik-
bintik bulat coklat yang tidak beraturan. Ikan kompele ini memiliki tipe ekor
homocercal.
52
(a) (b)
Gambar 4.17 Centrophorus moluccensis (a) foto penelitian (b) foto tipe
ekor heterocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Condrichytes
Ordo : Squaliformes
Famili : Squalidae
Genus : Squalus
Spesies : Squalus hemipinnis
Ikan hiu adalah ikan dari kelas chondrichytes yang memiliki panjang 65
cm. Bagian dorsal berwarna biru keabuan sedangkan bagian ventral berwarna
putih. Sirip memiliki warna biru keabuan dan sedikit gelap. Memiliki
moncong yang runcing serta rahang dengan gigi yang tajam. Ikan hiu
(a) (b)
Gambar 4.18 Rhynchobatus australiae (a) foto penelitian (b) foto tipe
ekor heterocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Rhinopristiformes
Famili : Rhinidae
Genus : Rhynchobatus
Spesies : Rhynchobatus australiae
Ikan pari kekeh memiliki panjang sekitar 50 cm. Tubuh berwarna coklat.
Tubuh berbentuk bulat panjang dengan bagian kepala gepeng lebar. Memiliki
sirip punggung. Sirip dada lebar dan bersatu dengan kepala dan memiliki
klesper dibawah sirip dada Ikan pari kekeh ini memiliki tipe ekor
heterocercal.
54
(a) (b)
Gambar 4.19 Tylosurus acus (a) foto penelitian (b) foto tipe ekor
heterocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Synentognathi
Famili : Belonidae
Genus : Tylosurus
Spesies : Tylosurus acus
panjang dan ramping. Bagian dorsal berwarna hitam gelap dan bagian ventral
berwarna terang keperakan. Moncong panjang dengan gigi yang banyak. Ikan
(a) (b)
Gambar 4.20 Dasyatis kuhlii (a) foto hasil penelitian (b) foto tipe ekor
protocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Chondrichthyes
Ordo : Myliobatiformes
Famili : Dasyatidae
Genus : Dasyatis
Spesies : Dasyatis kuhlii
Ikan pari merupakan salah sati ikan dari kelas chondrichthyes yang
memiliki tubuh bulat pipih dan lebar. Ikan pari memiliki sirip dada yang
Tubuh ikan pari berwarna coklat pada bagian dorsal dengan bintik-bintik biru.
Sedangkan pada bagian ventral berwarna putih. Ekor ikan pari berbentuk bulat
ujung. Ekor ikan pari ini merupakan tipe ekor ikan protocercal.
56
(a) (b)
Gambar 4.21 Drepane punctate (a) foto hasil penelitian (b) foto tipe ekor
protocercal
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichthyes
Ordo : Perciformes
Famili : Drepaneidae
Genus : Drepane
Spesies : Drepane punctate
bintik-bintik hitam kecil yang tidak beraturan disekitar tubuhnya. Ikan ini
memiliki warna sirip coklat keabuan. Ekor ikan ketang-ketang ini merupaka
sebagai referensi praktikum Zoologi Vertebrata berupa atlas dan modul yang dapat
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai yang paling tinggi terdapat
pada aspek pengembangan dan komponen kelayakan kegrafikan dengan poin yang
diperoleh 4,3 dan nilai yang terendah pada aspek kelayakan penyajian dengan poin di
bawah 4. Kevalidan atlas praktikum yang telah ditentukan oleh validator diperoleh
rata-rata 4 dengan bobot tertinggi tiap pernyataan yaitu 4 maka diperoleh persentase
yaitu 80% dengan kriteria layak direkomendasikan sebagai salah satu penunjang yang
dapat digunakan sebagai salah satu media belajar pada praktikum Zoologi Vertebrata.
oleh ahli materi. Adapun yang menjadi indikator uji kelayakan modul praktikum
58
pengembangan. Hasil dari uji kelayakan yang telah dilakukan dapat dilihat pada
Tabel 4.3
Tabel 4.3. Hasil Uji Kelayakan Modul Praktikum Tipe-tipe Ekor Ikan
No Indikator Skor Kategori
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai tertinggi terdapat pada aspek
nilai yang terendah pada aspek kelayakan isi dengan poin 3,4. Kevalidan modul Tipe-
tupe Ekor Ikan yang telah ditentukan oleh validator diperoleh rata-rata 3,85 dengan
bobot tertinggi tiap pernyataan yaitu 4 maka diperoleh persentase yaitu 76% dengan
kriteria layak direkomendasikan sebagai salah satu penunjang yang dapat digunakan
sebagai bahan praktikum Zoologi Vertebrata. Hasil penilaian dari validator ahli dan
bidang tersebut menunjukkan modul praktikum dan atlas Tipe-tipe Ekor Ikan layak
a. Atlas
Atlas merupakan informasi mendasar dan mendalam tetapi terbatas hanya ada
satu objek tertentu yang digunakan sebagai acuan. Komponen yang ada di dalam atlas
59
yaitu: judul atlas yang mencerminkan isi, daftar isi, petunjuk pengguna atlas da nisi
atlas berisi tentang semua informasi yang ingin disampaikan disertai gambar. Contoh
b. Modul
Vertbrata yang memuat antara lain: judul praktikum, tanggal praktikum, tujuan,
dasar teori, alat dan bahan, prosedur kerja, hasil pengamatan, pembahasan,
kesimpulan, daftar pustaka. Ukuran modul yang dibuat adalah ukuran A4(29,7 x
B. Pembahasan
terdapat 3 tipe ekor ikan dari 22 jenis ikan yang digolongkan ke dalam 2 kelas
yaitu Osteichthyes dan Condrichytes. Jenis tipe ekor yang paling banyak
ditemukan dari semua jenis ikan yang telah diamati adalah tipe ekor homocercal
dengan jumlah 16 jenis ikan, yaitu Caranx ignobilis, Chanos chanos, Rastreliger
Sedangkan pada tipe ekor protocercal hanya didapatkan 2 jenis ikan, yaitu
Drepane punctata dan Taeniura lymma. Tipe ekor heterocercal hanya didapatkan
autraliae.
samudera yang lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak jauh sampai
ke perairan ZEEI ( Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia) dan laut lepas, yang di
Lampulo pada umumnya merupakan ikan yang berada di lautan lepas dan ikan
yang habitatnya di kawasan indo pasifik. Oleh karena itu ikan yang terdapat di
lampulo umumnya memiliki tipe ekor homocercal hal ini dikarenakan ikan yang
memiliki tipe ekor homocercal merupakan ikan yang habitat nya hidup di
perairan pesisir, terumbu karang, atau tepian yang kedalamannya tidak lebih dari
50 m. Ikan yang memiliki tipe ekor homocercal ini juga lebih banyak ditemukan
di perairan indonesia dan samudera pasifik. Ikan yang memiliki tipe ekor
homocercal juga tergolong jenis ikan perenang cepat. Sedangkan untuk tipe ekor
pantai dan terumbu karang. Ikan dengan tipe ekor protocercal merupakan ikan
yang menghuni sekeliling karang dan perairan dangkal, itu sebabanya ikan
tongkol lainnya yaitu terdapat garis garis serong melengkung berwarna hitam
diatas garis rusuk dan terdapat titik-titik hitam diantara sirip dada dan perut.
Ciri lainnya adalah bentuk badan bulat memanjang, mempunyai dua sirip
tongkol hidup di perairan lepas dan pada umumnya berada di permukaan sampai
tubuhnya, tubuh pipih agak berbentuk segiempat. Memiliki tipe ekor Protocercal.
Sirip punggung ikan ini memanjang mulai dari belakang kepala hingga sirip
ekor. Termasuk golongan ikan pelagis besar yang dapat ditemukan hampir di
____________
54
Thomas Hidayat, dkk., “Biologi Ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis) di Laut Jawa”,
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis, Vol. 2, No. 1, 2018, h.30
55
https://www.fishbase.se/summary/speciesSummary.php?id=454&lang=bahasa
63
seluruh dunia baik tropis maupun subtropis. Ikan ini biasanya ditemukan di
bawah benda mengapung, misalnya di bawah perahu. Ikan ini memiliki tipe ekor
homocercal.56
Ikan Rhynchobatus australiae atau disebut juga pari kekeh ialah ikan yang
Mendiami perairan pantai dan dekat terumbu karang. Ikan betina bisa mencapai
panjang 300 cm di Thailand dan ikan jantan bisa mencapai 120 cm. Memberi
makan pada krustasea dasar, moluska dan ikan yang hidup di dasar. Merupakan
Carangoides ferdau dibedakan dengan area tanpa sisik yang terpisah di dada dan
sirip dada dasar. Memiliki moncong bundar tegak, memiliki tipe ekor
Ikan Caranx ignobilis memiliki tipe ekor homocercal. Spesies ini dikenali
dengan beberapa karakteristik, yaitu bagian samping tubuh yang polos, khas
dengan bintik kecil hingga besar di bagian sisik dada, warna saat dewasa, kepala
dan tubuh berwarna abu-abu perak dan hitam pada bagian atas, biasanya
berwarna pucat pada bagian bawah tubuh. Sirip secara seragam berwarna abu-
abu hingga hitam. Ikan yang berasal dari perairan pantai berlumpur sering
berwarna kuning pada siripnya, sirip dubur yang biasanya lebih terang. Ikan
kuwe berhabitat di perairan laut, daerah payau, dan berasosiasi dengan terumbu
____________
56
Hety Hartaty, dkk, “Karakteristik Perikanan Lamedang (Coryphaena hippurus) Sebagai
Hasil Tangkapan Sampingan Perikanan Tuna di Sendang Biru”, Jurnal Prosiding Seminar Nasional,
Vol. 1, No. 8
57
Gerry Allen, Marine Fishes Of Southeast Asia, ( Jakarta : Periplus, 1999) , h. 112
64
karang; berada pada kedalaman sekitar 10 – 188 m. Ikan ini termasuk dalam
Ikan bandeng (Chanos chanos) dikenal dengan nama lainnya yaitu milkfish
dan memiliki karakteristik tubuh langsing berbentuk seperti puluru dengan sirip
ekor tipe homocercal sebagai petunjuk bahwa ikan ini adalah tipe perenang yang
cepat. Ciri umum ikan bandeng ini memiliki tubuh yang memanjang agak
gepeng, mata tertutup lapisan lemak, pangkal sirip perut dan dubur tertutup sisik.
Tipe sisiknya ialah cycloid lunak warna hitam kehijauan dan keperakan. Di alam,
ukuran ikan bandeng dikatakan dapat mencapai 1 meter. Namun untuk ikan
ramping memanjang, memipih dan agak tinggi. Di depan dan belakang mata
terdapat pelupuk mata berlemak. Ikan kembung atau jenara biasanya hidup di
wilayah dekat pantai dan membentuk gerombolan besar. Daerah penyebaran ikan
Sumatera, Laut Jawa, dan Selat Malaka. Ikan kembung cenderung menderung
berenang mendekati permukaan air pada waktu malam dan pada siang hari turun
____________
58
Gerry Allen, Marine Fishes Of Southeast Asia, ( Jakarta : Periplus, 1999) , h. 112
59
M. Arif Nasution, dkk., “Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan Kembung (Rastrelliger
kanagurta) yang Didaratkan di PPN Pelabuhan Ratu”, Jurnal Perikanan Tropis, Vol. 2, No. 1, 2015, h.
44-45.
65
ditutupi oleh sisik yang halus, bagian perut berwarna putih keperakan, terdapat
bercak hitam di sepanjang garis lateral, tipe sisik cycloid dan memiliki tipe ekor
terumbu karang. Ikan bayam (Scarus ovifrons) memiliki tubuh berwarna biru,
bersirip merah, sirip ekor berwarna biru kehijauan dengan garis-garis berwarna
merah dan tipe sisik cycloid dan memiliki tipe ekor homocercal. Habitat di
berwarna gelap dan memiliki tipe sisik placoid. Tipe ekor heterocercal.
Tuna sirip kuning (Thunnus albacares) adalah ikan komersial penting dan
ikan ini hidup di perairan tropis dan subtropis. Untuk tuna, ukuran panjang yang
sudah dapat dianggap dewasa atau sudah matang gonad adalah ikan berukuran
Ikan dencis (Sardinella albella) memiliki bentuk tubuh pipih dan bersisik.
Ikan ini dapat memiliki panjang tubuh maksimal 13 cm. Tubuh ikan dencis
memiliki warna hijau yang dominan untuk mengapit warna perak pada tubuhnya,
serta bagian dasar pda sirip dorsal sampai ujung sirip caudal berwarna gelap
____________
60
Nebuchadnezzar Akbar, Dkk., “Keragaman Genetik Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus
Albacares) dari Dua Populasi dilaut Maluku, Indonesia”, Jurnal Biologi, Vol.3, No.1, 2014.
66
kehitaman. Tipe ekor homocercal. ikan dencis ini banyak ditemukan pada laut
besar, tinggi, agak memanjang dan pipih. Mulutnya kecil dan terdapat sedikit
gigi pada rahang. Sirip dada dan perut berwarna kemerahan. Sirip ekor dan
punggung berwarna kuning, sisi bagian bawah dan kepala merah. Tipe ekor
Ikan Pari (Taeniura lymma) pada umumnya memiliki bentuk tubuh yang
seperti cakram, sirip dadanya hampir selalu sangat lebar menyerupai sayap, yang
sisi depannya bergabung secara mulus di kepalanya. Sirip perut dan dua claspers
dibawahya terletak diujung belakang sirip dada. Ekor ikan pari pada umumnya
panjang dan merupakan tipe protocercal. Habitat yang disenangi ikan pari adalah
dasar perairan pantai yang dangkal dengan substrat pasir dan lumpur, dekat
dengan rataan terumbu karang, laguna, teluk, muara sungai dan air tawar.63
bertambahnya usia, sisik ctenoid (kasar saat disentuh), sirip ekor agak membulat
____________
61
Prasiska Wahyuningtias, “Identifikasi Stok Ikan Melaui Pendekatan Morfologi dan
Morfometri Pada Ikan Tembang di Bulu, Tuban dan Prigi, Trenggalek”, Skripsi, 2017
62
M. Fahmi Zuhdi, Hawis Madduppa., “Identifikasi Caesio Sp Berdasarkan Karakterisasi
Morfometrik dan DNA Barcording yang didaratkan di Pasar Ikan Muara Buru, Jakarta” , Jurnal
Kelautan tropis, Vol. 23, No. 2, 2020, h.201
63
Nurdin Manik, “Beberapa Catatan Mengenai Ikan Pari” , Jurnal Oseana, Vol. 28, No. 4,
2003
67
pada remaja, terpotong pada dewasa dan memiliki tipe ekor homocercal. Warna
remaja dengan sedikit coklat tua horizontal sampai agak miring yang terbagi
seiring bertambahnya usia sampai tubuh tampak seperti coklat gelap diatasnya,
dengan garis putih halus di atas dan belakang, bagian perutnya putih. Bagian
bibir dan sirip kuning cerah, sirip dubur dan ekor bertitik hitam dan sirip dada
dengan percikan merah terang atau merah tua di pangkalnya. Ikan rengginan
ikan ini sangat pipih berwarna keperakan, memiliki kulit berlendir, mulut yang
kedalam kurang dari 40 m. Habitat ikan ini tersebar dari perairan Indo Pasifik,
Ikan tenggiri memiliki mulut lebar dengan ujung runcing, gigi pada rahang
gepeng dan tajam. Pada individu dewasa terdapat garis berwarna abu-abu pada
keperakan, sirip punggung pertama berwarna biru terang sampai biru gelap dan
____________
64
Gerry Allen, Marine Fishes Of Southeast Asia, ( Jakarta : Periplus, 1999) , h. 68
65
Hendrayani, dkk., “Pertumbuhan Ikan Petek (Leiognathus equulus) di Ekosistem Mangrove
Perairan Kabupaten Tegal”, Jurnal Pendidikan Ilmiah Pancasakti, Vol. 2, No. 2, 2017, h. 138
68
sirip dada berwarna abu-abu keperakan sampai biru gelap. Ukuran panjang tubuh
dapat mencapai 200 cm dan biasanya 60-90 cm. Ikan kerapu kayu (Epinephelus
macrospilos) sirip badan ditandai dengan bercak hitam besar, lebih lanjut
ditandai dengan warna keabu-abuan pucat. Bagian kepala, badan dan sirip
ditandai dengan bintik-bintik coklat tua sampai coklat jingga dengan jarak yang
tidak sama. Bagian sirip punggung, dubur, dan ekor lembut dengan tepi putih
sampai kuning sempit. Bagian bawah kepala dan dada dengan bercak putihsisik
tubuh sikloid kecuali ctenoid di daerah bawah di bawah sirip dada. Memiliki tipe
ekor homocercal. Habitatdi terumbu karang dan biasanya berada pada kedalaman
44 m. 66
Pajang tubuh ikan ini dapat mencapai 100 cm. Sirip ekor bercabang dalam dan
memiliki tipe heterocercal. Ikan remaja memiliki lobus hitam yang tinggi di
bagian posterior sirip punggung. Rahang yang lebih panjang dengan gigi yang
Bentuk hasil dari penelitian ini akan dijadikan sebagai penunjang praktikum
Zoologi Vertebrata berupa modul praktikum dan Atlas. Modul Praktikum dan
____________
66
Gerry Allen, Marine Fishes Of Southeast Asia, ( Jakarta : Periplus, 1999) , h. 90
Suniati Mokodompit, dkk., “Pengaruh Jenis Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Ikan
67
Cendro (Tylosurus sp) dengan Pancing Layang-layang” , Jurnal Aquatic, Vol. 3, No. 1, h. 15
69
Perikanan Lampulo dimasukan ke dalam bab praktikum “Pisces”, selama ini bab
tentang Praktikum Pisces hanya membahas tentang morfologi ekor ikan dari 2
tipe ekor saja. Dengan adanya penelitian ini akan menambah wawasan bagi
mahasiswa untuk mempelajari tipe-tipe ekor ikan lainnya yang berguna dalam
pengkalsifikasian ikan.
kelayakan isi terdiri dari tiga komponen yaitu cakupan materi, keakuratan
materi dan kemutakhiran materi dan skor yang paling tertinggi dari keempat
aspek yang didapatkan dari validaor adalah aspek penyajian, aspek kegrafikan
dan aspek pengembangan dengan jumlah poin yan didapatkan adalah 4 dan nilai
yang terendah adalah aspek kelayakan isi skor yang didapatkan adalah di bawah
poin 4. Kelayakan isi diperoleh skor 3,4 dari validator dengan kategori cukup
dengan katagori cukup valid. Kelayakan penyajian terdiri dari dua sub komponen
70
Sumber data uji kelayakan isi modul berupa lembar data validasi, data uji
coba terbatas, data uji skala luas, data pencapain nilai kompetensi sikap, dan
dari dimensi sikap spritual dan sosial, dimensi pengetahuan dan dimensi
keterampilan.68
kesesuaian dan ketetapan ilustrasi dengan materi dan ketetapan pengetikkan dan
pemilihan gambar.69
dengan katagori valid. Komponen kelayakan kegrafikan terdiri dari dua sub
komponen yaitu artistik, estetika dan pendukung penyajian materi. Dari validator
aspek yang perlu diperhatiakan yaitu ukuran modul, desain cover, huruf dan
____________
68
Wiji Hastuti ,dkk“ Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Masalah Dengan Tema
Pencemaran Lingkungan”, Jurnal Inkuiri ISSN 2252-7893, Vol. 4, No. 3, (2015), h. 115-116.
69
Tita Juwita, dkk,”Analisis kelayakan buku teks siswa IPA kurikulum 2013 pada materi sistem
pencernaan kelas VIII untuk digunakan dalam peroses pembelajaran ditinjau dari relevansi isi,
ketepatan dan kompleksitas, jurnal bio educatio, vol 2, No 1. (2017), h 65
71
kategori valid. Komponen pengembangan terdiri dari dua sub komponen yaitu
80% dengan kategori layak. Hasil persentase yang diperoleh untuk modul
praktikum dari hasil uji kelayakan dari kedua validator yaitu rata-rata 3,85
____________
70
Farida Nurlaila Zunaidah dan Mohamad Amin, Pengembangan Bahan Ajar Matakuliah
Bioteknologi Berdasarkan Kebutuhan Dan Karakter Mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri,
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol. 2, No.1, (2016), h. 21-24.
71
Tejo Nurseto, Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik, Jurnal Ekonomi dan
Pendidikan, Vol.8, No.1, (2011), h.19-35
72
tujuan agar media yang dihasilkan dapat dimanfaatkan mahasiswa sesuai dengan
menggunakan instrumen yang diisi oleh dosen yang menjadi validator. Sebelum
memberikan masukan dan saran agar lebih baik. Instrumen menguji tingkat
sampai 5. Hasil penilaian dari ahli media pembelajaran sesuai dengan kategori
yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 0-40% berarti kurang layak, layak, 41-60%
berarti cukup layak, 61-80% berarti layak dan 81-100% berarti sangat layak.72.
Penilaian atlas atlas Tipe-tipe Ekor Ikan terdiri dari empat aspek. Adapun
empat aspek tersebut diantaranya yaitu aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian,
komponen kelayakan kegrafikan dengan poin 4,3 dan nilai yang terendah pada
aspek kelayakan penyajian dengan poin di bawah 4. Aspek kelayakan isi buku
diperoleh skor 4 dari validator dengan persentase dari validator adalah 80%
dengan kategori sangat layak untuk aspek kelayakan isi. Aspek kelayakan
penyajian diperoleh skor 3,75 dari validator dengan persentase 75% yang
memiliki kategori layak. Dan selanjutnya ada aspek keagrafikan skor yang
diperoleh dari validator adalah 4,3 dengan persentase 86% yang memiliki
____________
72
Windu Erhansyah, dkk., “Pengembangan Web Sebagai Media , h. 24.
73
kategori sangat layak untuk aspek kegrafikan. Terakhir ada aspek pengembangan
skor yang diperoleh dari validator adalah 4,1 dengan persentase 83% yang
Rata-rata yang diperoleh dari skor yang diberikan oleh validator adalah
memperluas wawasan khususnya tentang Tipe-tipe Ekor Ikan. Buku ajar dalam
penelitian ini berisikan gambar dari tubuh dan ekor ikan, serta lengkap dengan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh terdapat 3 tipe Ekor, yaitu tipe
ekor homocercal adalah 14 spesies ikan, sedangkan pada tipe ekor protocercal
spesies ikan.
2. Hasil uji kelayakan dari validator untuk modul yang dihasilkan dalam
penelitian ini mendapatkan nilai 76% dengan kriteria layak dan untuk atlas
B. SARAN
Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan dan masih banyak hal -hal
yang perlu dikaji dan dikembangkan kembali. Peneliti memilki saran untuk
1. Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang tipe-tipe ekor ikan
yang terdapat pada air tawar atau pada wilayah perairan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, dkk. 2015. “Karakteristik Asam Amino dan Jaringan Daging Ikan Barakuda
(Sphyraena Borealis)”. Jurnal Prosiding Nasional Ikan. Vol. 1. No. 8
Akbar Nebuchadnezzar, Dkk., 2014. “Keragaman Genetik Ikan Tuna Sirip Kuning
(Thunnus Albacares) dari Dua Populasi dilaut Maluku, Indonesia”. Jurnal
Biologi. Vol.3. No.1
D.Bhagawati dkk, Fauna Ikan Siluriformes dari Sungai Serayu, Banjaran, dan Tajum
Di Kabupaten Banyumas. Jurnal MIPA. 2013, Vol. 36. No. 2.
Dinas Kelautan Dan Perikanan UPTD Lampulo Banda Aceh
EM Zul Fajri, dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publisher
Fitrah, S.S., dkk, 2016. Identifikasi Jenis Ikan di Perairan Laguna Gampoeng Pulot
Kecamatan Leupung Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan
Perikanan Unsyiah. Vol.1. No.1.
Ganesa Abdul. 2009. Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Air Laut. Jakarta : Renaka Cipta
Hidayat Thomas. dkk., 2018. “Biologi Ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis) di
Laut Jawa”. Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis. Vol. 2. No. 1
http://aceh.tribunnews.com/2014/02/06/pelabuhan-lampulo-masih-banyak-kendala
76
https://pengertianahli.id/2019/04/pengertian-pisces-atau-ikan.html
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo. 1993. Fresh Water
Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Jakarta: Periplus Editions Limited
Manik Nurdin. 2003. “Beberapa Catatan Mengenai Ikan Pari”. Jurnal Oseana. Vol.
28. No. 4
Mariana Diana. 2007. Inventarisasi Ikan di Danau Bengaris Desa Bukit Pinang
Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Skripsi. Palangka Raya:UNPAR,
Ningsih W.H, dkk, 2006. Buku Ajar Ikhtiologi. Medan: Departemen Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU
Novi Marliani. 2015. Spesies Ikan Bertulang Keras (Ostheichethes) Hasil Tangkapan
Nelayan di Kawasan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya. Prosiding Seminar
Nasional Biotik
Nurul Akbar. 2016. Keanekaragaman Coleoptera di Hutan Kota BNI Banda Aceh
Gampong Tibang sebagai Penunjang Praktikum matakuliah Entomologi.
Skripsi. Banda Aceh: UIN Ar-Raniry,
Odum, E. P. 1996. Dasar Ekologi. Yogyakarta: University Gadjah Mada press
Pranita, dkk. Invetarisasi Tumbuhan Paku Kelas Filicinae di Kawasan Watu Ondo
sebagai Media Belajar Mahasiswa, Seminar Nasional pendidikandan Saintek
2016 (ISNN: 2557-533X), Universitas Sebelas Maret,
Resmayeti, 1994. Identifikasi ikan, Fakultas Sains dan Teknik. Universitas jendral
Soedirman Purwokerto
Rudi Edi, dkk. 2011. Ikan Karang Perairan Aceh dan Sekitarnya. Bandung: Lubuk
Agung,
Rudi Edi, dkk. 2012. Komunitas Ikan Karang Herbivore di Perairan Aceh Bagian
Utara. Jurnal Depik. Vol. 1. No. 1
Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional