Pers Yeni Wulandari
Pers Yeni Wulandari
Pers Yeni Wulandari
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pers merupakan sebuah media dalam menyampaikan informasi, dalam
suatu negara Indonesia sistem pemerintahan dan sistem Pers berjalan seiringan.
Dimana sistem pers menjadi media komunikasi antara pemerintahan dan juga
Oleh kana itu dibutuhkan peran Pers yang mampu menjalankan tugas dan
Indonesia?
2.2 Tujuan
2.1. PERS
2.1.1 Definis Pers
Pengertian Pers Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara
harfiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak
atau publikasi secara dicetak. Pengertian pers menurut Rachmadi (1990), dibatasi
pada pengertian luas dan pengertian sempit. Dalam pengertian luas, pers
mencakup semua media komunikasi massa, seperti radio, televisi, dan film yang
atau perasaan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain. Berdasarkan
Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pers dalam arti
percetakan, seperti surat kabar harian, majalah mingguan, majalah tengah bulanan
dan sebagainya yang dikenal sebagai media cetak. Pers atau media massa lahir
untuk menjembatani komunikasi antar massa. Massa adalah masyarakat luas yang
heterogen, tetapi saling bergantungan satu sama lain. Ketergantungan antar massa
menjadi penyebab lahirnya media yang mampu menyalurkan hasrat, gagasan, dan
kepentingan antar individu agar diketahui dan dipahami oleh orang lain. Pers juga
Terdapat empat teori Pers jika dilihat dari buku Fred Siebert, Theodore
Peterson, danWilbur Schramm yang berjudul Four Theories of the Press. Yaitu
Teori Otoriter, Teori Liberal, Teori Tanggung Jawab Sosial, dan Teori Otoriter
larangan di medi kepimilikan media, dan perbedaan utama. Berikut ini adalah
Teori ini lahir pada abad ke-16 di Inggris disaat masih banyaknya negara
otoriter pada masa itu. Pada teori Pers seperti ini, Pers tidak boleh mengkritik alat-
alat negara dan penguasa. Rakyat tidak memiliki hak penuh dalam
Dalam teori Pers ini, fungsi pers hanya sekadar menyampaikan apa yang
dipegang oleh kerajaan. Intinya, setiap hal yang berkaitan dengan Teori Otoriter
Pada teori seperti ini, Pers menuntut kebebasan yang seluas-luasnya. Hal
ini bertujuan untuk membantu manusia dalam mencari kebenaran tanpa harus
dikekang oleh pihak yang berkuasa. Teori pers ini berpandangan bahwa
pendapat.
tidak tunduk kepada negara karena kepemilikan berada di tangan individu atau
Pada teori ini, pers menjadi forum yang dijadikan sebagai tempat untuk
bahwa media massa khususnya televisi dan radio merupakan milik publik. Jadi,
apabila media massa dijadikan kendaraan politik suatu partai atau orang maka
jwab sosial individu berikut institusi pers dalam menyatakan pendapat. Media
harus mengemban tugas tanggung jawab sosial, bila tidak suatu pihak harus
memaksanya. Tujuan pokok teori ini terletak pada W.E Hocking tentang
selama bertanggung jawab. Karena peran sosial yang besar, maka teori ini
Pada teori ini, pers merupakan alat pemerintah dan harus tunduk serta
melakukan yang terbaik terhadap pemerintah. Upaya yang dilakukan pers akan
Pada teori ini, pers bukan merupakan milik pribadi sehingga masyarakat
memiliki hak untuk mencegah dan menghukum pers apabila dinilai tidak sesuai
atau melanggar ketentuan yang telah menjadi komitmen nilai bersama dalam
dannilai ekonomi tindakan politis pemerintah. Karena itu pula teori ini
Sebagaimana telah dijelaskan pada awal, sistem pers senantiasa tunduk dan
Indonesia dapat dilihat dari masa perjuangan hingga era reformasi saat ini
1. Masa Perjuangan
Indonesia.
kabar yang tumbuh pada akhir abad ke 19 hingga awal abad berikutnya, juga
pada bulan mei 1908, pers merupakan sarana komunikasi yang utama untuk
Indonesia.
2. Masa Kemerdekaan
hingga menjelang Orde Baru tahun 1966, kehidupan politik, terutama dunia
sebagian pers memilih pola pers bebas seperti di negara liberal, dengan
kadar kebebasan dan persepsi tanggung jawab yang banyak ditentukan oleh
Terpimpin yang pada hakikatnya telah dimulai sejak tahun 1964 tatkala
dan terarah.
media di Indonesia pada rezim Orde Baru tidak pernah berhasil mengangkat
dirinya sebagai pilar keempat demokrasi. Satu hal lainnya adalah struktur
modal dan kelompok usahanya – mau tidak mau membuat media harus
tunduk kepada aturan main di dalam perusahaan yang kerap mencerminkan
4. Era Reformasi
Pada tahun 1998, lahir gerakan reformasi terhadap rezim Orde Baru.
Penanda itu terletak antara lainPenanda itu terletak antara lain pada pasal 15
termasuk sistem pers bebas dan tidak bertanggung jawab, yaitubahwa sistem
dapat dipisahkan, dimana sistem Pers yang digunakan dalam suatu negara
masyarakat dengan pemerintah, oleh karna itu Pers lah yang menjadi jembatan
Begitu pula diIndonesia, dimana Pers lah yang menjadi meda komunikasi
ada, oleh karna itu Pers harus menjadi media yang Netral dalam menyampaikan
tugasnya, yaitu :
e. Pers juga harus mampu melihat dirinya seniri sebagai partisipan dalam
proses pemerintahan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
masyarakat dengan pemerintah, oleh karna itu Pers lah yang menjadi
sistem Sistem Pers tidak dapat luput dari sistem Pemerintahan. Mulai dari