1. Seorang wanita bernama Ny. D datang ke puskesmas untuk mengikuti tes HIV setelah mengalami keluhan keputihan dan suaminya meninggal karena HIV.
2. Konselor memberikan penjelasan tentang proses konseling VCT yang terdiri dari pre-test, tes, dan post-test serta menjelaskan tentang HIV dan cara pencegahannya.
3. Hasil tes Ny. D positif HIV dua kali. Konselor memberikan dukungan dan penjelasan tentang pen
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan5 halaman
1. Seorang wanita bernama Ny. D datang ke puskesmas untuk mengikuti tes HIV setelah mengalami keluhan keputihan dan suaminya meninggal karena HIV.
2. Konselor memberikan penjelasan tentang proses konseling VCT yang terdiri dari pre-test, tes, dan post-test serta menjelaskan tentang HIV dan cara pencegahannya.
3. Hasil tes Ny. D positif HIV dua kali. Konselor memberikan dukungan dan penjelasan tentang pen
1. Seorang wanita bernama Ny. D datang ke puskesmas untuk mengikuti tes HIV setelah mengalami keluhan keputihan dan suaminya meninggal karena HIV.
2. Konselor memberikan penjelasan tentang proses konseling VCT yang terdiri dari pre-test, tes, dan post-test serta menjelaskan tentang HIV dan cara pencegahannya.
3. Hasil tes Ny. D positif HIV dua kali. Konselor memberikan dukungan dan penjelasan tentang pen
1. Seorang wanita bernama Ny. D datang ke puskesmas untuk mengikuti tes HIV setelah mengalami keluhan keputihan dan suaminya meninggal karena HIV.
2. Konselor memberikan penjelasan tentang proses konseling VCT yang terdiri dari pre-test, tes, dan post-test serta menjelaskan tentang HIV dan cara pencegahannya.
3. Hasil tes Ny. D positif HIV dua kali. Konselor memberikan dukungan dan penjelasan tentang pen
Seroang wanita Ny. D berusia 32 tahun datang ke puskesmas Ijen untuk
periksa tentang keluhannya. (Tok..tok..) Pasien : Pemisi bu Konselor : Silahkan duduk mbak.. saya buter Rini. Ada yang bisa saya bantu ? Paisen : Saya ingin mengikuti tes HIV ini bu Konselor : Boleh saya tahu mengapa anda ingin mengikuti kegiatan tes ini ? Pasien : Selama satu minggu ini saya mengalami keputihan secara terus menerus bu, timbul perlahan-lahan, sangat gatal, cairannya berwarna putih bergumpal seperti buu basi, agak berbau. Keluhan ini sangat mengganggu, sudah saya cuci dengan betadine yang disemprote ke vagina masih belum ada reaksi juga. Dua bulan yang lalu suami saya meninggal karena terkena HIV. Oleh karena itu saya juga ingin memeriksakan juga. Konselor : Baik, jadi untuk konseling VCT ini dilakuakan tiga tahap ibu. Yang pertama adalah sesi konseling pretest HIV yang saat ini ibu lakukan dan yang kedua adalah sesi test HIV dan yang ketiga adalah konseling posttest HIV untuk mendiskusikan bersama-sama hasil tesnya. Untuk testnya akan dilakukan secara dua kali. Kami akan mengambil sampel darah ibu pada 3 bulan setelah ibu berhubungan sex dan test kembali setelah 3 bulan berikutnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyiapkan ibu baik dari segi mental maupun fisik untuk menerima segala hasil yang nantinya akan ibu terima, sehingga ibu bisa lebih siap menerima segala hasilnya. Untuk waktunya tergantung dengan pasien, kurang lebih 15-30 menit. Bagaimana ibu? Apakah ibu setuju ? Pasien : Baik bu. Saya setuju. Konselor : Sebelumnya ibu tahu apa yang dimaksud dengan penyakit HIV, cara penularannya dan bagaimana mencegahnya ? Pasien : Tidak begitu paham. Yang saya tahu itu penyakit yang tidak bisa sembuh. Dan penularannya bisa dari narkoba atau seks bebas. Saya kurang tahu bagaimana cara pencegahannya bu. Konselor : Baik saya akan memberitahu ibu tentang HIV/AIDS yaa bu (sambil memberikan leaflet ke pasien) Konselor : jadi HIV adalah kepanjangan dari Human Immuno-deficiency Virus). Penyakit ini menyerang ke sistem kekebalan tubuh. Sehingga orang tersebut dapat mudah terserang penyakit apapun karena imunnya sudah menurun. Penularannya melalui tiga cara yaitu hubungan seks, transfusi darah atau menggunakan jarum suntik secara bergantian dan melalui ibu hamil yang mengidap HIV. HIV ini tidak akan menular melalui hidup serumah dengan orang HIV, berenang, berjabat tangan, makan bersama, berpelukan, berciuman maupun karena gigitan nyamuk/serangga. Gejalanya biasanya kehilangan BB secara drastis, diare yang terus-menerus, ada pembengkakan pada leher, batuk secara terus menerus, dan lain-lain. Pencegahannya bisa melalui ABC. A adalah absen dari seks bila jauh dari pasangan. B berlaku saling setia. C cegah dengan kondom. Ibu bisa baca-baca dulu ya leafletnya. Bagaimana bu? Apakah ada yang kurang jelas ? Pasien : Sudah jelas bu. Konselor : Sebelum saya menanyakan tentang kesediaan ibu mengikuti test HIV ini, saya ingin memberitahukan apa positif dan negatif dari test ini. Untuk positifnya, yaitu: 1. Testnya cepat dan sederhana yaitu selama dua kali seperti yang sudah saya jelaskan diawal tadi 2. Bila nanti hasilnya positif, maka kita bisa segera memberikan pengobatan ARV yang harus diminum setiap hari untuk menekan perkembangan virus HIV didalam tubuh 3. Kalau kita tahu bahwa kita hidup dengan penderita HIV, maka kita bisa mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah orang yang kita sayangi tertular HIV 4. Untuk membantu kita menghentikan epidemi AIDS atau penyakit lanjutan/komplikasi dari HIV. Untuk negatifnya adalah memang kita harus siap dengan segala ketentuan hasil dari test darah ibu agar ibu bisa siap dan menyiapkan diri menjalani hari-hari selanjutnya ibu. Pasien : oh iya mbak saya paham. Konselor : kalau boleh tahu sekarang kegiatan sehari-hari ibu apa dan tinggal dengan siapa ya? Pasien : saya tinggal dengan orang tua saya bu. Kebetulan saya baru dua tahun menikah dan belum memiliki anak. Jujur alm. suami saya dulu pernah ketahuan selingkuh dengan PSK di tempat kerjanya karena jaraknya yang cukup jauh dengan saya. Ia bekerja di batu bara Kalimantan sedangkan saya ada di Jawa bu. Konselor : waah begitu ya bu. Saya turut berduka cita ya bu. Baik, saya beri ibu waktu berpikir secara matang dan menyiapkan diri untuk mengikuti test HIV ini. Bila ibu setuju ibu bisa kembali kesini lagi dan menandatangani form persetujuan ini. Bagaimana bu? Pasien : untuk biaya test nya bagaimana bu? Konselor : biayanya gratis ibu. Namun saran saya, lebih cepat lebih baik ibu. Pasien : baik bu kalau begitu saya test sekarang saja bu. Biar saya bisa cepat mengetahui hasilnya Konselor : Bik kalau begitu ibu mengisi form persetujuan ini dulu ya, saya akan membuat surat rujukan ke laboratorium.
Beberapa menit kemudian
Pasien : sudah bu Konselor : Baik bu, surat rujukannya juga sudah selesai. Setelah ini saya akan mengantar ibu ke laboratorium. Satu minggu lagi ibu kembali kesini lagi dan kita lihat hasilnya bersama-sama yah bu. Pasien : iya bu. Terimakasih bu Konselor : sama-sama bu. Setelah pasien melakukan dua kali test, test pertama hasilnya positif dan pasien datang kembali ke puskesmas untuk mengecek hasil test kedua. Pasien : (Tok..tok...) Konselor : silahkan masuk ibu. Silahkan duduk Pasien : baik bu, terimakasih Konselor : sama-sama. Baik bu, bagaimana kabar hari ini ? sehatkah atau ada keluhan lain bu? Pasien : sehat kok bu. Namun semalam saya kurang bisa tidur. Saya terus kepikiran hasil test hari ini. Konselor : tapi sudah siap atau belum bu untuk mengetahui hasil hari ini? Pasien : siap tidak siap bu. Tapi insyaAllah saya sudah siapkan mental kok bu Konselor : sebelumnya, saya menghimbau apapun yang terjadi saya meminta ibu tarik napas dulu ya sambil banyak banyak beristighfar agar ibu bisa lebih tenang dan rileks. Ibu harus ikhlas ya bu... Pasien : baik bu Konselor : baik saya baca dulu ya hasilnya hari ini. (Konselor membaca hasil laboratorium) Konselor : baik ibu, bagini. Menurut data analisa darah ibu. Hasilnya adalah reaktif yang artinya positif. Ibu sudah melakukan dua kali test dan hasilnya keduanya reaktif, artinya ibu positif HIV. Ibu yang sabar ya bu. Mohon untuk bersabar dan ikhlas ya bu. Semua masalah pasti ada hikmahnya dan pasti ada jalannya Pasien : iya bu. Apakah kemungkinan saya tertular suami saya ya bu? Konselor : saya tidak bisa memastikan namun menurut cerita ibu, kemungkinan terbesar bisa jadi seperti ibu bu. Ibu harus sabar ya. Ibu harus kuat. InsyaAllah semua ada hikmahnya ibu. Pasien : lalu pengobatannya bagaimana bu ? Konselor : untuk pengobatan sendiri belum ada yang bisa menyembuhkan HIV, namun ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virusnya bu. Obatnya adalah ARV atau antiretroviral. Obat ini harus dikonsumsi satu kali sehari setiap hari. Apabila ibu lupa, ibu bisa minum secepatnya bila ingat. Namun bila terlupa cukup lama, ibu segera kunjungi dokter untuk berkonsultasi kembali. Obat ini memiliki beberapa efek samping yaitu diare, mual muntah, mulut kering, kerapuhan tulang, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, pusing, buah tidur dan tubuh terasa lelah. Oleh karena itu ibu harus bisa menyeimbangi kesehatan ibu dengan pola hidup sehat seperti istiahat cukup, penuhi asupan nutrisi, hindari stress, rutin berolahraga, dan minum obat secara rutin. Sudah jelas ibu ? atau ada yang mau ditanyakan kembali ? Pasein : sudah sangat jelas bu. Terimakasih banyak ya bu. Konselor : sama-sama ibu. Ibu harus tetap semangat dan tidak boleh kalah dengan penyakitnya. Ingat, yang mengendalikan tubuh ibu adalah ibu sendiri, bukan penyakitnya. Jadi ibu harus mau berpola hidup sehat dan selalu berpikir positif ya bu. Pasien : iyaa bu. Saya usahakan bu Konselor : bila ada yang mau ditanyakan silahkan datang lagi kesini ya bu Pasien : baik bu, terimakasih bu. Saya permisi dulu ya bu Konselor : sama-sama ibu. Hati-hati dijalan ya bu Pasien : iya bu