LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM Tugas Kelompok - Compressed

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

MODUL 1

MAKHLUK HIDUP

( CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP, PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN


DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP)

DISUSUN OLEH:
NAMA : FITA WAHYUNINGTYAS
NIM : 856707554
KELAS :A
SEMESTER : I (SATU)
PROGRAM STUDI : S1 PGSD/MURNI
POKJAR : LUBUK LINGGAU 3
UPBJ : PALEMBANG
Tutor : LENI HENDRAINI, S.Si, M.Pd

UPBJJ (TULISKAN UPBJJ MAHASISWA)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Fita Wahyuningtyas


NIM : 856707554
Program Studi : PGSD – S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Lubuklinggau, ……. ……. 2022


Yang membuat pernyataan

Fita Wahyuning tyas


LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK-4107/MODUL 1 KP 1
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Pada Tumbuhan

a. Seismonasti dan Niktinasti


b. Gerak tropisme (geotropisme negatif)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Gerak Pada Tumbuhan

1. Mengamati gerak seismonasti


2. Mengamati gerak niktinasi
3. Mengamati gerakgeotropisme negatif pada tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN


Gerak Pada Tumbuhan

1) Seismonasti dan Niktinasti


a. Tanaman putri malu dalam pot satu buah
b. Kotak dari karton warna hitam /kardus dilapisi kertas hitam 1 buah/ ember
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah
d. Alat – alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Gerak pada tumbuhan

Tidak hanya manusia atau hewan yang dapat bergerak namun tumbuhan juga dapat
bergerak. Gerak pada tumbuhan di bagi menjadi tiga yaitu gerak endonom, gerak
higroskopis dan gerak esionom. Gerak endonom adalah gerak yang disebabkan adanya
rangsangan yang berasal dari dalam. Gerak endonom disebut juga gerak sepontan.
Gerak higroskopis gerak pada tumbuhan akibat adanya perubahan kadar air dalam sel
tubuh, sehingga menyebabkan penyusutn yang tidak merata pada bagain sel tumbuhan.
Contohnya membukanya kotak-kotak sporangium tumbuhan paku dan pecahnya buah
polong – polongan yang kering.
Gerak esionom adalah gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar tubuh atau fator
eksternal. Gerak esionom di bagi menjadi 3 yaitu :
1. Gerak tropisme merupakan gerak pada sebagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi
rangsarangan dari luar. Jika tumbuhan mendekati rangsangan disebut tropi positif,
apabila tumbuhan menjauhi rangsangan disebut tropi negative. Berdasarkan jenis
rangsangannya tropisme dibedakan menjadi 5 macam yaitu :

a. Fototropisme : gerak karena rangsangan cahaya. Fototropisme positif berarti tumbuhan


bergerak menuju cahaya, negative berarti menjauh dari cahaya.
b. Geotropisme : gerak karena rangsangan yang berupa gaya tarik bumi. Contoh
geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju ke dalam tanah dan
geotropism negative adalah batang tumbuh menjauhi pusat bumi.
c. Hidrotropisme : gerak rangsangan dari sumber air. Contohnya, pertumbuhan akar tanah
yang selalu menuju ke sumber air.
d. Tigmotropisme : gerak dengan rangsangan berupa persinggungan. Contohnya, sulur
markisa yang membelit dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
e. Kemotropisme : gerak pada tumbuhan dengan rangsangan berupa zat kimia.
2. Gerak Taksis
Gerak taksis adalah gerak seluruh tumbuhan karena adanya rangsangan dari
luar. Berdasarkan rangsangannya, taksis dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Fototaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa


cahaya. Contohnya, gerak Euglena sp yang selalu mendekati cahaya.
b. Kemotaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa
zat kimia. Contohnya, gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan
lumut.

3. Gerak Nasti
Gerak nansti yaitu gerak dari bagian tumbuhan yang arahnya tidak
bergantung pada arah datangnya rangsangan. Arah geraknya terjadi akibat
perbedaan tekanan turgor, dimana tekanan turgor menyebabkan tumbuhan
mengembung. Terdapat beberapa jenis gerak nasti antara lain:
a. Fotonasti yaitu gerak sebagai reaksi terhadap rangsangan berupa cahaya.
Contohnya bunga kembang sepatu yang mekar pada siang hari.
b. Seismonasti yaitu gerak dengan rangsangan berupa sentuhan. Contohnya, gerak
menutup daun putri malu.
c. Niktinasi yaitu gerak tidur dari tumbuhan karena adanya rangsangan berupa gelap.
Contohnya, menutupnya daun petai cina pada malam hari.
d. Termonasti yaitu gerak karena adanya rangsangan berupa suhu. Contohnya,
bunga tulip mekar jika suhu naik dan menutup jika suhu turun.
E. CARA KERJA
Gerak Pada Tumbuhan

a. Cara kerja seismonasti


 Menyediakan alat dan bahan yang digunakan.
 Siapkan tanaman putri malu, ketika tanaman sudah di siapkan lakukan sentuhan
kasar, sedang dan halus pada daun putri malu.
 Mengamati reaksi daun putri malu dan mencatat pada tabel pengamatan.
b. Cara kerja niktinasti
 Sediakan pot putri malu
 Pot putri malu diberi label A dan B.
 Pot A di letakan di luar/ di tempat terang.
 Simpan pot B di atas meja tutup menggunakan kotak berwarna hitam yang kedap
cahaya / ember dengan hati – hati agar tidak menyentuh nya.
 Biarkan pot B tertutup kurang lebih setengah jam
 Setelah di tutup kurang lebih setengah jam buka hati – hati( tidak menyentuh
tanamannya).
 Mengamati tanaman putri malu yang ada di pot A dan yang ada pada pot B kemudia
di bandingan apa yang terjadi.
 Mencatat pada tabel pengamatan.
c. Cara kerja gerak tropisme (geotropisme negtaif)
 Menanam kacang pada pot A dan pot B selama 1-2 minggu.
 Meletakan pot secara vertikal dan horizontal.
 Mengamati pertumbuhan kacang setiap hari.
 Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
Gerak Pada Tumbuhan

a. Seismonasti dan Niktinasti


Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
no Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
1 Halus Daun menutup lambat Daun cepat membuka
2 Sedang Daun menutup agak cepat Daun perlu waktu sekitar
2-3 menit untuk membuka
Kembali
3 Kasar Daun menutup dengan Cepat Daun perlu waktu 4-5
menit
untuk membuka kembali
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti

no Pot putri malu Reaksi daun putri malu


Mula – mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2 Ditutup dengan penutup Daun terbuka Daun tertutup
kedap cahaya

2. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotrpisme negatif

Jenis Pengamatan hari ke


Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
Pot A 1cm 1cm Batang tumbuh tegak
Pot B 1cm 1cm Batang tumbuh
mengikuti cahaya
matahari (Menjauhi
titik pusat bumi)

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
Gerak Pada Tumbuhan

1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan anda
memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah anda
lakukan ? jelaskan !
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebanarnya anda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah
yang terjadi ? jellaskan!

H. PEMBAHASAN
Gerak Pada Tumbuhan

a. Seimonasti

Gerak pada tumbuhan Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Jenis sentuhan yang
berbeda akan mengahsilkan reaksi yang berbeda juga, seperti Pada sentuhan halus daun putri
malu menutup dengan lambat, pada sentuhan sedang daun putri malu akan menutup agak cepat
dan pada sentuhan kasar daun putri malu menutup dengan cepat. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba karena ada bagian tertentu dari selnya yang kehilangan tekanan tugor tekanan
tugor yaitu tekanan pada dinding sel oleh air yang terdapat pada lubang – lubang sel daun sehingga
dapat menyebabkan daun menutup.

b. Niktinasti

Gerak nasti disebabkan oleh suasana gelap. Pot putri malu yang disimpan ditempat
tertutup yang tempatnya kedap cahaya tanaman putri malu akan mengatup daunnya. Hal ini
disebabkan perubahan tekanan turgor dalam persendian daun.

c. Geotropisme negatif

Geotropisme negatif yaitu dikarenakan menjauh dari tanah. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertical.

I. KESIMPULAN
Gerak Pada Tumbuhan

Kesimpulan dari gerak pada tumbuhan berupa gerak sesmonasti, niktinasti dan
geotropisme negatif yaitu pada pertama pertumbuhan Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan
yang dipengruhi oleh rangsangan berupa getaran atau sentuhan .Yang ke dua gerak Niktinasti
adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa gelap. Ke tiga Geotropisme gerak yang
dipengaruhi oleh gravitasi bumi.

J. JAWABAN PERTANYAAN
Gerak Pada Pertumbuhan

1. Dua jenis tanaman yang dapat melakukan niktinasti yaitu pertama tanaman putri malu,
tanaman putri malu ini dapat melakukan niktinasti apabila di malam hari tanaman putri
malu akan menutup daun nya dan pada siang hari daun putri malu akan membuka, ketika
di siang hari kita melakukan rangsangan berupa sentuhan terhadap tanaman putri malu
secara halus daun putri malu akan menutup secara perlahan, dan ketika rangsanan nya di
sentuh secara sedang daun putri malu akan menutup sedikit cepat dan ketika
senyuhannya kasar daun putri malu akan menutup secara cepat. Reaksi tersebut terjadi
karena perubahan secara tiba-tiba terhadap rangsangan yang di berikan kepada daun
putri malu sehingga menyebabkan daun menutup dengan cara yang berbeda – beda.
Yang ke dua tanaman petai cina, tanaman petai cina juga termasuk tanaman niktinasti
karena tanaman petai cina hampir sama dengan tanaman putri malu ketika malam hari
daun nya akan menutup dan ketika di siang hari daunnya akan membuka namun tanman
petai cina ketika daunya di sentuh tidak mengalami reaksi seperti tanaman putri malu.

2. Gerak niktinasti yaitu gerak yang di pengaruhi oleh gelap, contoh nya pada tanaman
putri malu yang sudah di tutup menggunakan kotak berwarna hitam yang kedap cahaya
atau menggunakan ember selama setengah jam maka daun putri malu akan menutup
karena di sebabkan perubahaan tekanan dalam persendian daun. Sedangkan gerakan
seismonasti yaitu gerakan yang di sebabkan karena rangsangan sentuh.

3. Geotropisme (pertumbuhan kacang merah) Pada percobaan geotropisme yang telah kami
lakukan juga membuktikan adanya gerak fototropisme karena pada percobaan gerak tumbuhan
menjauhi tanah atau pusat bumi dan gerakkanya berbelok menuju ke cahaya matahari. Pada
percobaan ini juga jenis fototropisme nya adalah fototropisme negatif karena tumbuhan
menjauhi arah datangnya rangsang.

K. DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta dkk (2020). Praktikum IPA di SD. Jakarta: CV. Karya Indonesi.
FOTO PRATIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN

A. SEISMONASTI

Sebelum di sentuh
Sentuhan halus

Senntuhan sedang Setuhan kasar


B. NIKTINASTI

Ditempat terang Ditempat tertutup

C. GEOTROPISME
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK-4107/MODUL 1 KP 3
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIIDUP

A. JUDUL
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
2. Prtumbuhan dan perkembangan hewan
3. Perkembang biakan vegetatif buatan
a. Okulasi (menempel)
b. Menyambung
c. Mencangkok

B. TUJUAN
1. Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan
Tujuan : Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
2. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Tujuan :
a. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
(Drosophila sp) daritelur sampai imago ( dewasa )
b. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

3. Perkembang biakan vegetatif buatan


Tujuannya:
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara okulasi,
menyambung dan mencangkok

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Alat dan bahan antara lain :
a. Biji kacang merah 6 buah
b. Aqua gelas 2 buah
c. Kertas saring/tisu secukupnya
d. Kertas lebel secukupnya
e. Gunting 1 buah
2. Pertumbuhan dan perkembangan Hewan
Alat dan bahan antara lain :
a. Plastik transparan pembukus ukuran besar 1 buah
b. Toples 3 buah
c. Pisang ambon secukupnya
d. Sendok makan 1 buah
e. Kertas saring secukupnya
f. Lalat buah ( Drosophila sp ) 5 ekor

3. Perkembangbiakan vegetatif buatan


Alat dan bahan antara lain :
a. Gunting
b. Pisau tajam
c. Tanah gembur dan humus
d. Plastik
e. sabut kelapa
f. Tanaman untuk keperluan okulasi/menempel, nyambung dan cangkok (pohon
alpokat, bunga kamboja dan pohon sawo )
g. Vaselin/ bawang merah.

D. LANDASAN TEORI
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran , volume , dan berat suatu
organisme . sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju
keadaan yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses – proses
diferensiasi sel. Perumbuhan dan perkembangan mahluk hidup selain ditentukan oleh faktor
ginetik juga ditentukan oleh kondisi lingkungan , seperti cahaya , air , makanan dan
temperatur.

Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri mahluk hidup guna kelangsungan


jenisnya. Perkembangbiakan pada hewan maupun tumbuhan ada dua yaitu
Perkembangbiakan generatif : terjadi melalaui proses perkawinan

Perkembang biakan vegetatif : terjadi melalaui berbagai cara seperti membelah diri,
bertunas, fragmentasi pada hewan rendah sedangkan pada tumbuhan menggunakan akar
rimpang , geragih dan umbi Selain itu perkembang biakan vegetatif buatan pada tumbuhan
dapat terjadi melalui stek , cangkok,dan menempel .
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah Perkembangbiakan secara buatan adalah
berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur tangan manusia perkembangbiakan
secara tidak kawin, yang dilakukan melalui bantuan manusia. Biasanya hanya tanaman
tertentu saja yang sengaja dikembangbiakkan dengan rekayasa. Hal itu bertujuan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Perkembangbiakan vegetatif buatan dapat dilakukan
dengan mencangkok, menempel (okulasi), menyambung. Hal ini biasa dilakukan pada pohon
buah-buahan, seperti mangga, kelengkeng, jeruk, salak hingga alpukat. Selain itu, jenis
tanaman hias, seperti melati,amboja,mawar. Kemudian menempel adalah termasuk cara yang
dilakukan dengan menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda. Namun, pastikan
tanaman yang ditempel sebaiknya yang kuat. Serta menyambung atau mengenten adalah
menggabungkan batang bawah dan atas dari tanaman yang berbeda sehingga diperoleh
tanaman baru. Namun, dua jenis tanaman yang disambung harus berasal dari satu keluarga.

E. PROSEDUR PERCOBAAN / CARA KERJA


a. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Cara kerja :
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
2. Kertas saring/tisu di lipat sehingga lebarnya setinggi dasar gelas plastic bening
3. Gulung kertas saring tersebut dan masukkan kedalam gelas plastik
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 kacang merah pada botol selai (aqua gelas). Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah ( kira – kira 1/ 10nya )
5. Simpan lah sedian ditempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang ( kertas saring mengering )
tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tapi permukaan air
tidak merendam biji .

6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji- biji tumbuhan dari sediaan


tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar , batang dan daun tumbuh, dan gambarlah hasilnya.

b. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Cara kerja :
1. Membuat medium lalat buah .
Untuk setiap botol lalat buah disiapkan 2 sendok makan penuh medium. Jadi
untuk percobaan ini diperlukan 6 sendok makan penuh medium . dengan
demikian anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat .
cara membuat medium lalat buah ikuti prosedur berikut :
a). Sediakan alat penumbuk / blender jika ada , pastikan alat- alat tersebut dalam
keadaan bersih
b). Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau blender.
c). Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan kedalam botol selai
,masing – masing 2 sendok makan dan ratakan.
d). Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat
kedalamsetiap botol kultur (botol selai).
2.Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat
rumah . Lalat buah biasanya banyak ditemukan ditempat sampah. Mereka bisa
berkerumun pada buah – buahan yang membusuk di tong sampah. Mungkin
karena itulah disebut lalat buah, untuk menangkapnya lakukan langkah-
langkah berikut:
a). Persiapkan botol selai dan tutuplah serta kantong plastik besar .
b). Pergilah ketempat dimana terdapat tong sampah / tumpukan sampah
c) Setelah ditempat sampah , kembangkan lah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian
arahkan mulut plastik kemulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan
dengan cara memukul atau mengguncang – guncang tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap kedalam
kantong plastik yang anda pegang. Setelah telihat anda yang terperangkap
tutuplah mulut kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat
buah sekarang terperangkap dalam kantong palstik.
3. Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan dengan cara berikut :
a) Masukkan lalat buah yang tertangkap kedalam plastik tadi dengan hati- hati
kedalam botol kultur, Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman
.Jika anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut
dengan ether / chloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas.
Setelah tampak terbius tumpahkan lah diatas sehelai kertas. Selagi terbius
masukkan kedalam botol kultur kurang lebih 5 ekor lalat buah hati – hati
jangan sampai terkena / terendam medium. Jadi sebaiknya diletakkan diatas
kertas saring .Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan
siuman.
b) sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan
ikatlahdengan karet gelang.
c) Tusuk – tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kulkturditempat yang teduh dan aman
e) Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap
jam 08.00 dan jam 18.00 . Pengamatan meliputi kapan timbul telur ,
larva,pupa, pupaberubah warna, dan keluarnya lalat dewasa ( imago )

c. Perkembangbiakan vegetatif buatan


a. Menempel
Cara menempel sebagai berikut:
a) Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel (alpokat aligator dengan
alpokat mentega).
b) Tentukan pula jenis tanaman (alpokat aligator dengan alpokat mentega)
yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking)
dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat,
untuk dijadikan batang bawah.
c) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah.
d) Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel
(alpokat aligator dengan alpokat mentega) dengan ukuran yang sama dengan
torehan pada batang bawah.
e) Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan
tutuplah celah- celah yang ada dengan vaselin/dengan bawang.
f) Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian
atas dari tanaman bawah.
b. Menyambung
Cara menyambung sebagai berikut:
a) Carilah tanaman bawah (root stock), kira- kira sebesar jari kelingking.
b) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.
c) Ambilah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat yang kita
inginkan dan ukuranya kira- kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kemiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
d) Sambungkan tangkai pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar
tidak terkena sinar matahari terlalu banyak dengan cara ikat menggunakan tali
plastik kemudia tuutp menggunakan plastik setengah kiloan.

c. Mencangkok
Cara mencangkok sebagai berikut:
a) Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya
memiliki cambium dan mudah anda jumpai
b) Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit
c) Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm
dari pangkal cabang
d) Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
e) Biarkan mongering selama 6-2 jam
f) Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur
dicampur kompos secukupnya
g) Kemudian tutup dengan sabut kelapa dan plastik kemuudia di ikat.
h) Melakuka pengamatan.

D. HASIL PENGAMATAN

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang
merah

Hari Gambar Panjang(mm)


ke Pertumbuhan Keterangan
Akar Batang
Kecamba kacang
Merah
0 Kondisi awal 0 0 Benih kacang belum tumbuh
1 Mulai kelihatan 1,1 cm 1cm Biji kacang mulai pecah
2 Akar mulai kelihatan 0,5 cm 1,5 cm Biji kacang naik keatas
Batang mulai tinggi , biji kacang
3 Terlihat batang 1 cm 2,5 cm
naik keatas
Tabel 1.11
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan lalat buah

Hari Waktu pengamatan


Kejadian / perubahan
Pagi Sore
ke
0 08.00 18.30 Tubuh berwarna kuning kehitaman
1 07.00 18.00 Tubuh berwarna kuning kehitaman
2 06.30 18.00 Mulai bertelur
Telur menetas menjadi larva instar 1( berwarna putih ,
3 07.30 18.30
bersegmen dan mirip belatung tapi sangat kecil )
Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek ,
4 07.00 18.00
berwarna putih dan tidak bergerak lagi (diam)

5 06.30 18.30 Sudah menjadi pupa

Seperti induknya . Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya


6 06.30 18.30
belum terbentang

Tabel 1.13
Tabel perkembangan menempel (Okulasi)
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-

1 Hari awal menempel

2 Belum ada perkembangan/ perubahan

3 Belum ada perkembangan/perubahan

4 Belum ada perkembangan

5 Belum ada perkembangan

7 Belum ada perkembangan


8 Belum ada perkembangan

9 Hasil okulasi (menempel) mulai layu

10 Hasil selama 2 pekan penelitian tumbuhan Layu

Tabel 1.14
Menyambung
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-

1 Hari awal menyambung

2 Belum ada perkembangan

3 Belum ada perkembangan

4 Belum ada perkembangan

5 Belum ada perkembangan

7 Batang mulai bertunas kecil

8 Batang semakin segar

9 Batang segar

10 Hasil menempel jadi namun belum kuat untuk di buk ikatannya

Tabel 1.15.
Mencangkok
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-

1 Awal pencangkokan

2 Masa penyesuaian tanaman yang dicangkok

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan


5 Belum ada perubahan

7 Belum ada perubahan

8 Belum ada perubahan

9 Belum ada perubahan

10 Belum ada perubahan

F. PERTANYAAN – PERTANYAAN

a. Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan


1. Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

Jawaban :Pada hari kedua

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian.
Jawaban : Tidak ada, karena pertumbuhan akar ke samping dan melingkar ke
dalam toples.

Pertumbuhan dan perkembangan Hewan

1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?


Jawaban : pada hari ke 2

2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?


Jawaban : pada hari ke 2 lalat meletakan telur dan kemudia pada sore hari telur menjadi
larva pada hari ke 3 masih menjadi larva kecil dan pada hari ke 4 larva nya berubah
menjadi ulat dan setelah menjadi ulat menjadi pupa dan drospilar kemudian menjadi
lalat kecil yang belum ada sayap.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi


dengan vaselin? Jelaskan !
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
3. Pada hari ke berapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung (enten) mengalami pertumbuhan?
4. Pada hari ke berapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
5. Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
6. pada hari ke berapa akar cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari
ke berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
7. Biarkan 2-3 minggu sampai tumbuh akar
8. Potong pangkal ranting yang sudah tumbuh akar dengan menggunakan gergaji agar
tidak mengganggu perakaran
9. Tanamlah pada tempat yang dikehendaki, siram dan pelihara sampai tumbuh
tanaman dengan baik.

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

1.karena dengan adanya vaselin untuk mempercepatpertumbuhan akar pada tanaman.


2. karena tanaman bawah rentan terkena udara sehingga dapat menyebabkan
terkenanya bakteri dapat menyebabkan kematian pada tanaman.
3. pada hari ke 7
4. 30-35 hari
5. karena agar kambium dalam batang tersebut tetap kering sehingga dapat
mempercepat tumbuhnya akar pada tanaman tersebut.
6. pada hari ke 30-35 hari.
7. iya , supaya akar yang tumbuh menjadi akar yang kat untuk ditanam.
8. iya, karena apabila menggangu perakaran kesehatan tanaman dapat terganggu.

G. PEMBAHASAN
a. Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan ( kacang merah )
Berdasarkan hasil pratikum setelah kacang merah direndam dan mulai
dimasukkan kedalam toples yang telah disiapkan, hari pertama akar mulai kelihatan
tumbuh serta biji kacang merah mulai pecah. Hari berikutnya akar mulai memanjang
dan batang mulai tumbuh. Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap
tumbuh lebih cepat karena peristiwa tidak terurainya hormon auksin, sehingga
akan memacu pertumbuhan batang kacang merah.

b. Pertumbuhan dan perkembangan hewan ( lalat buah )


Dari hasil pengamatan dimulai dari hari 0 dengan mengamati pertumbuhan dan
perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai imago atau
mengalami metamorfosis sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa
dan imago. Pengamatan dilakukan selama 2 kali sehari selama hari setiap pagi dan sore
. Dimana lalat buah disimpan dalam botol yang sudah ada makanannya kemudian
diletakkan diruangan yang teduh. Pada hari ke 0 sd 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning
kehitaman dan dihari kedua mulai ada bercak- bercak putih yang tidak lain adalah telur.
Kemudian dihari ke 3 bercak – bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang
berwarna putih mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terjadi
sampai hari ke 4 dan hari ke 5 larva mulai bergerak aktif ditandai dengan tubuhnya
yang menggeliat dan merayap. Tubuhnya bergerak semakin aktif dengan merayap keatas
botol dan ukurannya bertambah besar. Pada hari ke 6 bentuknya hampir menyerupai
pupa dimana tubuhnya mulai memendek, bewarna putih dan sudah tidak bergerak lagi
bahkan diam. Di hari 7 sampai dengan 8 sudah mencapai fase pupa berubah menjadi
lalat buah kecil dan tubuhnya mulai terlihat jelas. Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa tidak semua lalat mengalami perkembangan secara sempurna dengan
waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat buah pada umumnya mulai dari fase telur
sampai dewasa.

c. Perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan


1. Okulasi (Menempel)
Menempel adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara menempelkan
mata tunas pada bagian tanaman lain, sehingga menghasilkan tanaman baru. Okulasi
adalah teknik perkembangbiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas tanaman. Teknik perbanyakan vegetatif ini dilakukan dengan
cara menempelkan sepotong kulit pohon beserta mata tunas dari batang atas,
sehingga dapat tumbuh dan bersatu membentuk individu baru. Okulasi /menempel
dilakukan dengan beberapa tahapan mulai dari pengirisan batang bawah,
pengambilan dan penyisipan mata tunas (batang atas), pengikatan tempelan,
pelepasan ikatan, dan pemotongan batang bawah di atas tempelan. Keberhasilan
okulasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti waktu penempelan mata
tunas dan kebersihan penempelan tunas tersebut. Dalam pratikum menempel ini kami
menggunakan pohon alpokat aligator dan alpokat mentega. Mata tunas yang kami
ambil itu mata tunas pohon alpokat mentega lalu kami tempelkan di batang pohon
alpokat aligator lalu kami ikat dengan palstik. Namun praktik yang kami lakukan ini
mengalami kegagalan karena batangnya layu. Karena mungkin kami belum terlalu
paham teknik menempel yang benar.

2. Menyambung

Pada praktikum kali ini dibahas mengenai perkembangbiakan tanaman secara


sambung pucuk. Menyambung merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif
buatan. Menyambungan dapat diartikan sebagai teknik menyambung dua tanaman
hidup sehingga keduanya bergabung menjadi suatu individu baru. Prosedur
penyambungan yang pertama adalah memilih batang tanaman yang akan digunakan
sebagai batang bawah dan batang atas tanaman. Pada praktikum ini, kelompok
kami mengalami belum epenuh nya gagal dalam penyambungan bunga kamboja
berwarna merah dan berwarna putih karena ketika hari ke 7 batang yang sudah di
sambung daunya bersemi dan segar.

3. Mencangkok

Teknik mencangkok ini umumnya digunakan oleh masyarakat. Untuk praktik


mencangkok umumnya digunakan cabang yang tidak telalu tua maupun terlalu muda
yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus
cangkokkan kami menggunakan plastik untuk membungkus tanah sebagai media
perakaran. Teknik mencangkok Medium perakaran tanah dapat diganti dengan
gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat
selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga
dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Medium
yang digunakan dalam kelompok kami menggunakan tanah yang sudah dicampur
dengan pupuk kotoran hewan, warnanya hita lalu kami kasih sedikit air supaya agak
lengket. Praktik yang kami lakukan belum ada perubahan karena biasanya
mencangkok itu butuh waktu yang agak lama untuk melihat hasil cangkokannya.

H. KESIMPULAN
a. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ( kacang merah )
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kacang yang
telah direndam semalam kemudian kacang disisipkan kedalam toples ( gelok ) yang telah
diberikan kapas/ kasa dan air secukupnya akan mulai tumbuh dan lama – kelamaan air akan
mulai mengering karena terhisap kacang merah yang tumbuh normal akan tetapi batangnya
tidak terlalu kokoh mungkin dikarenakan kekurangan cahaya, suhu udara, kelembaban
udara, matahari dan nutrisi yang terdapat pada media tanaman kurang seimbang. Tanaman
kacang merah yang disiram dengan air yang banyak akan tumbuh lebih cepat. Sebab air
akan memacu energi tumbuhan tersebut.
b. Pertumbuhan dan perkembangan hewan ( lalat Buah )
Siklus hidup lalat buah pada tahap pertama yaitu telur, kemudian tahap kedua yaitu
larva selanjutnya pada tahap ketiga yaitu pupa dan tahap terakhirnya imago. Berdasarkan
hasil pengamatan diketahui bahwa tidak semua lalat mengalami perkembangan secara
sempurna dengan waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat buah pada umumnya mulai
dari fase telur sampai dewasa.

c. Perkembangan vegetatif buatan pada tumbuhan


Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan setiap tumbuhan
memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi diantara kesamaan
tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini dibahas masalah
perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan yaitu vegetatif, tapi kali ini kita hanya
membahas perkembangbiakan vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang
yaitu vegetatif buatan, dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman
memiliki berbagai cara untuk berkembang biak diantaranya mencangkok, menempel dan
menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak
hasil panen.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman (2020) Pratikum IPA di SD. Banten : CV.Dharmaputra Https://
www.ilmiahku .com 2019/05 Diakses pada 09 mei 2021 jam 05.30 WIB

Bohari, Mega. 2011. Laporan genetika pemeliharaan lalat buah.


http://megabohari.blogspot.com. Diakses pada tanggal 30 maret 2013 pukul 21.10
WITA.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


a. SARAN
Saran yang dapat diajukan jika ingin mendapatkan hasil pratikum yang baik
sebaiknya menggunakan waktu yang sebaik baiknya dan ketika melaksanakan pratikum
yang kita teliti hendaknya mendaptkan cahaya berupa sinar matahari agar tanaman bisa
tumbuh dengan baik dan subur.

b. MASUKAN
Sebaiknya dalam pelaksanaa pratikum kita gunakan waktu yang ditentukan
digunakan dengan sebaik- baiknya sehingga pratikum dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai yang diinginkan.
Foto Pratikum

a. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Tahap awal hari ke-2 akar sudah tumbuh

Hari ke 3 akar sudah 1,5 cm hari ke 4 akar sudah 2,5 cm

b. Pertumbuhan dan perkembangan hewan

Bahan dan alat menghaluskan pisang dan tape di


masukan kedalam toples
Ditutup menggunakan kertas saring ditutup menggunakan pastik dan di
ikat menggunakan karet

ditutup menggunakan pastik bertelur

dan di ikat menggunakan karet

Ulat pupa
Lalat kecil

c. Perkembang biakan vegetatif buatan

a. Menempel (batang alpokat aligator dan batang alpokat mentega)

Alat dan bahan mata tunas hasil

alpokat aligator

b. Menyambung (bunga kamboja warna merah dan putih)


c. Mencangkok

Anda mungkin juga menyukai