PANDUAN Gerontik B24
PANDUAN Gerontik B24
PANDUAN Gerontik B24
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
1
LEMBAR PENGESAHAN
Panduan Praktek Pendidikan Profesi Ners Keperawatan
Gerontik Mahasiswa Program Reguler A18
Program Studi Ners
Semester Genap, Tahun Akademik 2022/2023
Disiapkan oleh
PJMK Profesi Keperawatan Gerontik
Diperiksa
oleh KPS
Ners
Harmayetty, S,Kp.,M.Kes
NIP. 197004102000122001
Disetujui Oleh
Wakil Dekan I
2
PRAKTIK PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWATAN GERONTIK
I. Pendahuluan
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Proses menua merupakan proses yang
terus menerus secara alamiah, dimulai sejak lahir dan umumnya dialami oleh semua mahluk hidup.
Klien lansia mengalami kemunduran kerja fisik, berkurangnya kelenturan badan, melambatnya waktu
untuk bereaksi, penurunan respons tubuh terhadap perubahan atau stress baik yang datang dari luar
tubuh maupun yang berasal dari dalam tubuh sendiri sehingga mempunyai kecenderungan kejadian
gangguan kesehatan.
Berdasarkan hasil survei penduduk, jumlah penduduk Indonesia diatas 60 tahun mencapai
21,4 juta jiwa (BPS, 2015). Mengingat jumlah lansia yang semakin tinggi jika tidak diberikan
intervensi kesehatan yang tepat maka angka kesakitan pada lansia akan tinggi. Oleh karena itu perawat
harus berpartisipasi dalam meningkatkan kesehatan lansia dengan memberikan asuhan keperawatan
khususnya pada pasien geriatri di Rumah Sakit dan lansia yang tinggal di panti werdha.
3
Keterampilan Umum
4
KU1 Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan
memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja
profesinya;
KU2 Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
KU3 Mampu mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat
bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat dipertang-gungjawabkan
secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
KU4 Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
KU5 Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui
pelatihan dan pengalaman kerja;
KU6 Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidang profesinya;
KU7 Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi
dan kliennya;
KU8 Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya;
KU9 Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;
KU10 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengaman-kan, dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja
profesinya.
KETRAMPILAN KHUSUS
KK1 Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang
menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan
berdasarkan perencanaan keperawatan
KK2 Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area keperawatan dasar, keperawatan
klinik, keperawatan komunitas, sesuai dengan delegasi dari ners spesialis
KK3 Mampu memberikan obat oral, topikal, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar
pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan
KK4 Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk
menetapkan prioritas asuhan keperawatan
KK5 Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai
standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai
keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat
KK6 Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang
tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan
kepada penanggung jawab perawatan
KK7 Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler
dengan/atau tanpa tim kesehatan lain
KK8 Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi
yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat untuk
mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya
KK9 Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan
evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya
KK10 Mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan
keperawatan
KK11 Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan,
melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok
masyarakat
untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang
sehat.
PENGETAHUAN
5
P1 Mendemonstrasikan teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan dan praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada bidang keilmuan
keperawatan dasar, keperawatan klinik, keperawatan komunitas, dan keperawatan
bencana
P2 Mendemonstrasikan prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier
P3 Mendemonstrasikan pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan keperawatan
dan kesehatan
P4 Mendemonstrasikan prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners, keselamatan
pasien dan perawatan berpusat atau berfokus pada pasien
6
V. Metode
1. Pre -Post Conference
2. Bed side teaching
3. Preceptorship
4. Praktek lapangan
5. Seminar
6.Ujian Kasus
VI. Strategi
1. Peserta
Peserta Praktek Profesi Keperawatan Gerontik adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan program regular A18 berjumlah 89
mahasiswa, yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok B1 dan B2 (Daftar
kelompok terlampir)
2. Praktek Profesi di UPT Griya Werdha Jambangan Surabaya
Praktek Profesi di UPT Griya Werdha Jambangan dilaksanakan selama 3 minggu.
Periode 1 tanggal 8 Mei – 27 Mei 2023 = Kelompok D2 (40 mahasiswa)
Periode 2 tanggal 29 Mei – 17 Juni 2023 = Kelompok D1 (40 mahasiswa)
Periode 3 tanggal 19 Juni – 8 Juli 2023 = Kelompok D3 (40 mahasiswa)
Pelaksanaan:
a. Mahasiswa melakukan orientasi ke panti UPT Griya Werdha Jambangan
b. Mahasiswa akan ditempatkan di ruangan di panti sesuai pembagian oleh
Pembimbing Panti.
c. Mahasiswa akan berdinas dalam 3 shif;
Pagi : Jam 07.00 – 14.00 WIB
Sore : Jam 14.00 – 21.00 WIB
Malam : Jam 21.00 – 07.00 WIB
VII. Tugas
1. Mahasiswa Menyusun LP tentang model Konsekuensi fungsional (Carrol A
Miller) dan salah satu topik kasus Geriatric atau Geriatric syndrome sesuai
pembagian kasus oleh Pembimbing Panti
2. Mahasiswa menghubungi pembimbing klinik dan atau pembimbing akademik
untuk melakukan preconference di awal minggu atau post conference di akhir
minggu praktek.
7
3. Mahasiswa melakukan 2 asuhan keperawatan pada lansia kelolaan (Pengkajian,
Diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi)
4. Setiap kelompok melakukan 2 kali TAK dan PKRS.
5. Ujian dilaksanakan di akhir minggu Ke-3 praktek di Panti ( jadwal sesuai dengan
kesepakatan dengan dosen pembimbing). Bila ada mahasiswa yang tidak Lulus
Ujian, maka mahasiswa dapat mengulang Ujian pada keesokan harinya (Sesuai
dengan kesepakatan dengan Penguji)
6. Mahasiswa melaksanakan presentasi akhir praktek pada minggu terakhir.
7. Mahasiswa mengumpulkan laporan kasus ke pembimbing akademik maksimal 1
minggu setelah praktek selesai.
VIII. Evaluasi
Penilaian praktek Profesi Keperawatan Gerontik :
Laporan Pendahuluan 20%
Askep Individu 40%
Tugas Kelompok 20%
Ujian 20%
Softskill 10%
Batas lulus minimal Nilai B
SKOR NILAI HURUF KONVERSI BOBOT
86-100 A 4,0
78 - < 86 AB 3,5
70 - < 78 B 3,0
62 - < 70 BC 2,5
54 - < 62 C 2,0
40 - < 54 D 1,0
<40 E 0,0
8
DAFTAR KELOMPOK BIMBINGAN PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK
PERIODE I : KELOMPOK D2 (40 Mahasiswa)
9
PERIODE II : KELOMPOK D1 ( 40 Mahasiswa)
Tanggal 29 Mei – 17 Juni 2023
KELOMPOK NAMA MAHASISWA FASILITATOR
1 Tirta Muhammad Rizki Elida Ulfiana, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Syafira Dhea Fitra Ningtyas
Amalia Bella Fernanda
Rizky Bagoes Alfian
Monica Agustine
Fitri Millenia
Poni Vivin Lestari
2 Nadia Nur Labibatun Naim Dr.Retno Indarwati,
Mutiara Handasari
Ni'ma Safrotul Mafruchah S.Kep.,Ns.,M.Kep
Clarita Maharani
Devina Nada Dwi Putriary
Indah Choirun Nisa
Wendi Genta Perkasa
3 Andi Warda Khumairah Idris Dr. Joni Haryanto, S.Kp.,M.Si
Eka Swastika Putri
Fanda Raka Aridianto
Nurika Dian Meirani
Nadilla Salsabilla
Siti Aisyah Noor Afifah
4 Purwestri Dyah Kinanti Dianis Wulansari,
Rona Meilynasari
S.Kep.,Ns.,MNg.,PhD
Annisa Ramadhani
Wulandari
Ahmad Junaidi
Realvan Margaret Eindhitya
Fhauzhy Yosshy Pratama
5 Siti Alfiyah Wahyantika Dr. Makhfudli,
Yohana Tri Pangesthi
S.Kep.,Ns.,M.Ked.,TRop
Achmad Ferdynan Thomas Irwana
Meilina Juwaranti
Listia Cahya Amini
Nisa Anindya Nismara
6 Dewi Retno Ningsih Dr. Eka
Gifri Nur Haritsa H.
Fadilah Ramadhan Mush'ab Rahman Mishbahatul,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Videa Alvi Nurohmah
Kiki Damasari Millenia
Anjelpi
Lidia Lestiawati
10
Periode 3 tanggal 19 Juni – 8 Juli 2023 = Kelompok D3 (40 mahasiswa)
11
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER
Nama wisma : Tanggal Pengkajian :
1. IDENTITAS :
KLIEN
Nama : ...................................................................................................................................
Umur : ...................................................................................................................................
Agama : ...................................................................................................................................
Alamat asal : ...................................................................................................................................
Tanggal : .......................................... Lama Tinggal di Panti ...................................................
datang
2. DATA :
KELUARGA
Nama : ..................................................................................................................................
Hubungan : ..................................................................................................................................
Pekerjaan : ..................................................................................................................................
Alamat : ...................................................................Telp : ...................................................
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
Keluhan utama:
Riwayat, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan:
Obat-obatan:
2. Integumen Ya Tidak
Lesi / luka :
Pruritus :
Perubahan pigmen :
Memar :
Pola penyembuhan lesi :
KETERANGAN :
12
3. Hematopoetic Ya Tidak
Perdarahan abnormal :
Pembengkakan kel limfe :
Anemia :
KETERANGAN :
4. Kepala Ya Tidak
Sakit kepala :
Pusing :
Gatal pada kulit kepala :
KETERANGAN :
5. Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan :
Pakai kacamata :
Kekeringan mata :
Nyeri :
Gatal :
Photobobia :
Diplopia :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN :
6. Telinga Ya Tidak
Penurunan pendengaran :
Discharge :
Tinitus :
Vertigo :
Alat bantu dengar :
Riwayat infeksi :
Kebiasaan membersihkan telinga :
Dampak pada ADL :
KETERANGAN :
13
8. Mulut, Ya Tidak
tenggorokan
Nyeri telan :
Kesulitan :
menelan
Lesi :
Perdarahan gusi :
Caries :
Perubahan rasa :
Gigi palsu :
Riwayat Infeksi :
Pola sikat gigi : ........................................................................................................
KETERANGAN :
9. Leher Ya Tidak
Kekakuan :
Nyeri tekan :
Massa :
KETERANGAN :
14
13. Perkemihan Ya Tidak
Dysuria :
Hesitancy :
Urgency :
Hematuria :
Poliuria :
Oliguria :
Nocturia :
Inkontinensia :
Frekuensi : ...........................................................................................................
Pola BAK : ...........................................................................................................
KETERANGAN :
15
Seizures :
Syncope :
Tic/tremor :
Paralysis :
Paresis :
Masalah memori :
KETERANGAN :
...........................................................................................................................
Dampak pada ADL
:...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Spiritual
Aktivitas ibadah :...........................................................................................................................
............................................................................................................................
Hambatan :...........................................................................................................................
…………………………………………………………………...……………
KETERANGAN
:.......................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
6. RISK FAKTOR :
Riwayat Penyakit yang diderita:
…………………………………………………………………………………………………………
Pengobatan yang sedang dijalani :
…………………………………………………………………………………………………………
Efek samping pengobatan :
…………………………………………………………………………………………………………
Paparan Stresor fisik atau psikologis :
…………………………………………………………………………………………………………
16
Lingkungan :
Kamar/tempattidur
..................................................................................................................................
Kamar mandi
:.............................................................................................................................
Dalam rumah/.wisma
:..................................................................................................................
Luar rumah
:.................................................................................................................................
1. Kemampuan ADL :
2. Aspek Kognitif :
3. Tes Keseimbangan :
4. GDS :
5. Status Nutrisi :
6. Fungsi social lansia :
7. Risiko Jatuh :
8. Hasil pemeriksaan Diagnostik :
No Jenis pemeriksaan Tanggal Hasil
Diagnostik Pemeriksaan
17
Lampiran
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
18
2. MMSE (Mini Mental Status Exam)
Nama :
Tgl/Jam:
Tahun : ..........................................
Hari :...............................................
Musim : ..........................................
Bulan : ...........................................
Tanggal :........................................
2 Orientasi 5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara: …………..........……..….…
Panti : ……………………….…..…..
Propinsi: …………………................
Wisma : …………………………......
Kabupaten/kota : ……………….….
3 Registrasi 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja,
kertas), kemudian ditanyakan kepada klien,
menjawab :
Jawaban :
1). 93 2). 86 3). 79 4). 72 5). 65
ATAU
Klien menjawab :
........................................................
19
4) Ambil kertas ditangan anda
5) Lipat dua
6) Taruh dilantai.
Total nilai 30
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :…………………………………………………………………………………..
20
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
Interpretasi hasil
Hasil pengamatan
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
≤13,5 detik Tidak ada resiko jatu
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet:
2007: Podsiadlo & Richardson:1991)
21
4. GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0
Jumlah
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological
Nursing, 2006)
Interpretasi :Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
22
5. Status Nutrisi
24
6. Pengkajian kualitas tidur (PSQI)
25
TOTAL SKOR Jumlah skor komponen 1-7
INTERPRETASI:
JIKA TOTAL SKOR = ≤5 menunjukkan kualitas tidur klien
yang BAIK,
JIKA TOTAL SKOR = >5-21 menunjukkan kualitas tidur
klien yang BURUK
26
ANALISA DATA
Tanggal Data DiagnosaKeperawatan
27
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NamaKlien :
Wisma/ Ruang:
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi /NIC
Keperawatan Kriteria Hasil / NOC
(di Panti)
28
CATATAN KEPERAWATAN (SOAPIE)
NamaKlien :
Wisma/ Kamar :
Hari/ Diagnosa
SOAPIE Ttd
Tanggal Keperawatan
29
(Untuk di Poli Geriatri) FORMAT IMPLEMENTASI & EVALUASI
Nama Klien :
3
FORMAT AGENDA PENDAMPINGAN LANSIA
3
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PENGKAJIAN GERONTIK
1. Identitas : berisi nama, umur, dan alamat pasien sesuai kartu identitas. Tanggal datang di panti
dan lama tinggal. Dapat dilihat dari rekam medik milik panti.
2. Data Keluarga : berisi identitas anggota keluarga klien yang bertanggung jawab terhadap diri
klien dalam pengambilan keputusan terkait pembiayaan, tindakan medis dan perawatan.
3. Status kesehatan sekarang:
- Keluhan utama : keluhan yang dirasakan paling mengganggu oleh klien
- Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan: informasi mengeni
pengobatan, aktifitas dan terapi dalam mengatasi keluhan yang telah diketahui atau
dilakukan oleh klien
- Obat-obatan : obat-obatan, herbal dan jamu yang dikonsumsi oleh klien dalam kurun waktu
2 minggu terakhir dan pada saat pengkajian dilakukan
4. Age Related Changes: perubahan terkait proses penuaan. Perubahan yang terjadi meliputi aspek
fisik, psikososial dan psipiritual. Pengisian pada aspek fisik menggunakan 2 pilihan yatiu “YA”
dan “TIDAK”, perawat dapat memilih pilihan yang sesuai dengan kondisi klien dengan
menggunakan tanda “centang” (√). Berikut ini adalah penjelasan terhadap aspek fisik, yaitu:
A. Kondisi Umum
Kelelahan :kondisi yang ditandai oleh kapasitas berkurang untuk beraktifitas, biasanya disertai
dengan perasaan letih dan lemah. Kelelahan dapat akut dan datang mendadak atau kronis.
Perubahan BB : kenaikan atau penurunan berat badan klien dibandingkan berat badan sekarang
dengan berat badan sebelum pengkajian
Perubahan nafsu makan : perubahan preferensi sesorang terhadap jenis makanan tertentu yang
ingin dikonsumsi.
Gangguan tidur :suatu kumpulan kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan dalam jumlah,
kualitas, waktu tidur pada seorang individu sesuai dengan kebutuhan tidur lansia yaitu 6-7 jam
per hari
Kemampuan ADL : diisi dengan uraian efek kelelahan, perubahan BB, perubahan nafsu makan
dan gangguan tidur terhadap kegiatan sehari-hari klien.
B. Integumen
Lesi / luka : kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh yang lain
(Kozier, 1995).
Pruritus : rasa gatal merupakan keluhan yang paling sering terdapat pada penderita dengan penyakit
kulit, dapat didefinisikan sebagai sensasi yang menyebabkan keinginan untuk
menggaruk(Djajakusumah, 2011).
Perubahan pigmen :
Memar : Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler
dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul ( (Budiyanto, 1997).
Pola penyembuhan lesi :
C. Hematopic
Perdarahan abnormal : apabila klien mengalami perdarahan abnormal dalam hal jumlah, frekuensi
dan lama maka data keterangan diisi dengan jumlah, frekuensi dan lama perdarahan
Pembengkakan kel. Limfe : pembengkakan yang terjadi pada kelenjar limfe,pada palpasi temuan
normal kelenjar limfe adalah tidak teraba
Anemia : penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass ) sehingga tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer
(penurunan oxygen carrying capacity). Anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin,
hematokrit atau hitung eritrosit ( red cell count )(Bakta, 2006).
D. Kepala
3
Sakit kepala: rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu
sampai kedaerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk)(Sjahrir, 2008).
Pusing: sensasi rasa berat, berputar (“nggliyeng) pada kepala.
Gatal pada kulit kepala: sudah jelas
E. Mata
Perubahan penglihatan : apabila klien mengalami penurunan ketajaman penglihatan, dapat dikaitkan
dengan penyakit katarak, presbiopi, miopi, rabun senja, astigmatisma, kebutaan.
Pakai kacamata :pada kolom keterangan diisi dengan tipe lensa kacamata dan kekuatan lensa
apabila klien menggunakan kacamata
Kekeringan mata :kondisi ini terjadi karena produksi air mata yang tidak normal dan tidak dapat
melubrikasi permukaan bagian depan kornea. Disertai gejala: mata pedih, penglihatan buram, tidak
bisa mengeluarkan air mata saat menangis, ‘beleken’, mata merah(Silaen, 2014).
Nyeri : Nyeri pada area mata, dapat dikaitkan dengan adanya infeksi pada mata dan peningkatan
tekanan intra okuler. Pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST.
Gatal : Gatal pada area mata apat dikaitkan ada benda asing dan infeksi
Photobobia :rasa tidak nyaman, takut, bahkan nyeri pada saat cahaya terang. Kondisi ini dapat
disebabkan karena gangguan, trauma, infeksi pada mata, gangguan pada saraf, ataupun gangguan
kejiwaan(Digre, 2006). Pada kolom keterangan apabila terdapat photopobia perawat dapat mengisi
keterangan lebih lanjut mengenai kapan, dimana, dan perasaan yang muncul pada saat melihat
cahaya.
Diplopia : apabila klien mengalami penglihatan ganda
Riwayat infeksi : Diisi apabila klien pernah mengalami infeksi pada area mata dalam kurun waktu
3 bulan terakhir.
Dampak ADL : Uraian yang berisi efek dari perubahan penglihatan dan gangguan mata pada
aktivitas setiap hari, misal: klien mengalami kesulitan mencari benda, klien menjadi sering jatuh,
tidak bisa membaca lama, buram melihat jalan, dll.
F. Telinga
Penurunan pendengaran : terjadi penurunan pada ketajaman pendengaran lansia, dapat diketahui
dengan tes bisik, tes detik jarum jam, atau menggunakan garpu tala.
Discharge : ditemukan cairan (darah, pus, kotoran telinga) yang berasal dari telinga tengah dan atau
dalam
Tinitus :klien merasa mendengar suara dari telinga atau kepala, namun sumber suara tidak
jelas(American Tinnitus Association, 2010). Klien sering mengeluh telinga berdenging.
Vertigo : Perasaan seolah-olah bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda disekitarnya bergerak
atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.
Alat bantu dengar : apabila klien menggunakan alat bantu dengar pada kolom keterangan diuraikan
lama pemakaian alat pendengaran
Riwayat infeksi :infeksi pada area telinga yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu 3
bulan terakhir.
Kebiasaan membersihkan telinga : Apabila ada kebiasaan memebersihkan telinga, pada klom
keterangan dapat dijelaskan alat yang digunakan dan frekuensi membersihkan telinga
Dampak pada ADL : Uraian yang berisi efek dari penurunan pendengaran dan gangguan telinga
pada aktifitas setiap hari, misal: klien mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, klien
mengalami
gangguan keseimbangan.
G. Hidung Sinus
Rhinorrhea: Keluarnya cairan dari hidung, cairan yang seringkali keluar adalah cairan serebrospinal.
Discharge : Sekret yang keluar dari hidung, pada kolom keterangan tambahkan uraian mengenai
warna sekret. Discharge ini dapat mengindikasikan adanya sinusitis, rhinitis alergi.
Epistaksis :atau dikenal dengan mimisan, keluarnya darah akibat pecahnya pembuluh darah hidung.
Kondisi ini dapat mengidikasikan trauma/benturan pada hidung dan hipertensi.
Obstruksi : sumbatan pada hidung karena benda asiang, polip, sinusitis, atau influenza.
Pemeriksaan dilakukan dengan uji kepatenan lubang hidung.
Snoring : terdengar bunyi mengorok, snoring muncul akibat jalan nafas tersumbat pangkal lidah
yang
jatuh ke belakang.
3
Alergi : Adalah reaksi imunologik yang disebabkan karena interaksi antara antibodi/sel limfosit yang
spesifik terhadap alergen yang masuk (SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unair RSU Dr. Soetomo,
3
1999). Pada kolom keterangan disebutkan klien alergi terhadap jenis makana, debu atau benda lain,
serta reaksi alergi yang muncul pada pernafasan (hidung tersumbat, discharge, bersin, sesak nafas)
Riwayat infeksi : infeksi pada area hidung yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu 3
bulan
terakhir
H. Mulut, Tenggorakan
Nyeri telan : sudah jelas
Kesulitan menelan : sudah jelas
Lesi : lesi pada daerah mulut dan tenggorokan.
Perdarahan gusi : perdarahn gusi yang terjadi baik karena trauma, kondisi metabolik, kekurangan
vitamin C ataupun karena proses penuaan. Pada kolom keterangan tuliskan letak perdarahn, jumlah
dan waktu terjadi perdarahan.
Caries : gigi berlubang
Perubahan rasa: rasa hilang total / tidak dapat merasakan (ageusia), rasa yang hilang sebagian
(hypogeusia), rasa yang terdistorsi (dysgeusia) seperti merasakan logam, atau rasa yang tidak
menyenangkan atau memuakkan (cacogeusia).
Gigi palsu : sudah jelas
Riwayat Infeksi: infeksi pada area hidung yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu 3
bulan terakhir
Pola sikat gigi: diisi penjelasan kebiasaan menyikat gigi lansia, frekuensi menyikat gigi, alat, dan
jenis pasta gigi yang digunakan.
Keterangan: Pada kolom keterangan dapat ditambahkan kebiasaan klien yang dapat mempengaruhi
kesehatan mulut dan tenggorokan, misal merokok, atau mengunyah daun sirih.
I. Leher
Kekakuan : sudah jelas
Nyeri tekan : nyeri tekan pada kelenjar limfe di area leher.
Massa : sudah jelas
J. Pernafasan
Batuk : sudah jelas, pada kolom keterangan kaji lebih lanjut mengenai lama dan jenis batuk, serta
usaha (pengobatan) yang telah dilakukan oleh lansia
Nafas pendek :merupakan salah satu tanda adanya gangguan pada pernafasan
Hemoptisis : batuk berdarah, pada kolom keterangan kaji lebih lanjut mengenai warna darah, lama
batuk, serta waktu terjadi hemoptisis
Wheezing : bunyi “ngik” nyaring pada saat ekspirasi, karena penyempitan salauran nafas atas.
Asma : penyakit inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan
nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak
nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari.
K. Kardiovaskuler
Chest pain: nyeri dada yang khas pada pasien PJK. Kaji lebih kanjut pada kolom keterangan
mengenai PQRST nyeri dada
Palpitasi : perasaan berdebar. Peningkatan denyut jantung atau kehilangan iramanya atau juga
iramanya bertambah cepat tanpa sebab dapat mengakibatkan pingsan atau perasaan pingsan, tetapi
biasanya pa lpitasi hanya menimbulkan rasa tidak enak dan rasa takut (Petch, 1995).
Dipsnoe : keluhan susahbernafas dengan disertai salah satu tanda peningkatan usaha nafas (Nafas
cuping hidung, peningkatan frekuensi nafas, dan tarikan otot bantu nafas). Pada kolom keterangan
jika didapatkan klien mengalami dispnoe lengkapi dengan tanda/gejala peningkatan usaha nafas,
serta suara nafas klien.
Paroximal nocturnal : Pada malam hari klien mengeluh sesak nafas.
Orthopnea : keluhan sesak nafas pada saat berbaring, berkurang dengan duduk dan berdiri.
Seringkali
muncul pada pasien dengan gagal jantung.
Murmur : suara jantung tambahan atau abnormal yang terdengar pada saat auskultasi. Murmur
dapat menjadi indikasi penyakit katup jantung(National Heart Lung and Blood Isntitute, 2012).
Edema: bengkak, diakibatkan penumpukan cairan ekstraseluler. Pada klien gagal jantung kanan
sering ditemui manifestasi edema tungkai. Pada klien gagal jantung kiri manifestasi yang muncul
adalah edema paru dg keluahan sesak nafas. Pada kolom keterangan tuliskan letak edema yang
dialami lansia
3
L. Gastrointestinal
3
Disphagia:Kesulitan menelan
Nausea / vomiting: sudah jelas
Hemateemesis: muntah darah, pada kolom keterangan tambahkan uraian mengenai, jumlah,
frekuensi, warna dan jenis muntahan.
Perubahan nafsu makan : perubahan preferensi sesorang terhadap jenis makanan tertentu yang ingin
dikonsumsi.
Massa : apabila ditemukan benjolan pada daerah abdominal baik melelu observasi maupun palpasi.
Apabila ada temuan ini pada kolom keterangan perawat menjelaskan lebih lanjut mengenai letak
dan
karakteristik benjolan.
Jaundice : warna kekuningan yang terlihat pada sklera, kulit dan membran mukosa karena
peningkatan bilirubin indirect diatas 3 mg per dL(Roche, 2004).
Perubahan pola BAB : diisi apabila ada perubahan frekuensi, waktu, cara (jongkok, duduk, diatas
tempat tidur, dll) BAB dan konsistensi feses
Melena : Buang air besar berwarna hitam seperti ter atau aspal
Hemorrhoid : merupakan dilatasi varises pleksus vena submukosa anus dan perianus. Dilatasi ini
sering terjadi setelah usia 50 tahun yang berkaitan dengan peningkatan tekanan vena di dalam
pleksus
hemoroidalis(Robbins, 2007).
Pola BAB : Penjelasan mengenai waktu, cara (jongkok, duduk, diatas tempat tidur, dll) BAB dan
konsistensi feses
M.Perkemihan
Dysuria: rasa nyeri, terbakar dan tidak nyaman selama berkemih. Dysuria dapat mengindikasikan
gangguan pada perkemihan, tersering adalah infeksi saluran kencing (ISK) (Ballentine, 2014).
Frekuensi: diisi berapa kali dalam 1 hari klien berkemih.
Hesitancy: kesulitan memulai berkemih atau pancaran kencing tidak stabil. Kondisi ini sering
terjadi pada lansia laki-laki dengan pembesaran prostat (Dugdale, 2011).
Urgency: rasa ingin berkemih secara tiba-tiba dan tidak tertahankan untuk menhan kencing, kondisi
ini berkaitan dengan ketidakmampuan otot dinding kandung kemih berkontraksi.
Hematuria : kencing berwana merah darah. Kondisi ini dapat diindikasikan dengan trauma
uretra/ginjal, batu pada salauran kencing.
Poliuria : peningkatan pengeluaran urine ± 2,5-3 L/hari atau 40 ml/Kg/hari. Poliuri dapat disebabkan
oleh stres, ansietas, hipertiroid, demam, hipermetabolic, hiperparatiroid, Diabetes Mellitus (Sarma,
2014)
Oliguria :penurunan pengeluaran urine hingga <500 ml/hari. Oliguria dapat menjado indikasi awal
adanya gangguan fungsi ginjal (Klahr dan Miller, 1998).
NocturiaPoliuria: peningkatan pengeluaran urine terutama terjadi pada malam hari karena gangguan
pengeluaran arginin vasopresin (Sarma, 2014).
Inkontinensia :pengeluaran urine yang tidak terkendali,karena gangguan urologi, neurologis,
psikologis, dan lingkungan. Serin terjadai pada lansia terutama karena kelemahan sfingter uretra
internal (Fernandes, 2010)
Pola BAK : Penjelasan mengenai waktu, cara (jongkok, duduk, berdiri, dengan menggunakan
kateter,
diatas tempat tidur, dll) BAK dan warna urine.
N. Reproduksi
Laki-laki
Lesi : lesi pada daerah perianal, penis dan scrotum
Disharge: sekresi cairan abnormal pada penis, misal: darah, nanah, cairan yang berbau
Testiculer pain: nyeri pada testis, baik nyeri tekan ataupun spontan
Testiculer massa: benjolan pada testis
Perubahan gairah sex : sudah jelas
Impotensi : ketidakmampuan yang persisten dalam mencapai atau mempertahankan fungsi ereksi
untuk aktivitas seksual yang memuaskan.
Perempuan
Lesi : lesi pada daerah perianal dan vagina
Discharge : sekresi cairan abnormal pada vagina, misal: darah, nanah, cairan keputihan yang berbau
Postcoital bleeding : perdarahan yang keluar setelah coitus, dapat mengindikasikan cancer cervix.
Nyeri pelvis : Nyeri pada panggul, disebabkan karena gangguan pada tulang pelvis (fraktur,
osteoporosis, dislokasi sendi panggul, dll)
3
Prolaps organ panggul : Kondisi ini menunjukkan penonjolan atau penurunan satu atau lebih organ
panggul ke dalam atau keluar dari vagina. Organ panggul terdiri atas rahim, vagina, usus, dan kand-
ung kemih. Prolaps organ panggul muncul karena kelemahan otot dan fascia.
Riwayat menstruasi : dijelaskan apabila klien masih menstruasi (lama menstruasi, teratur atau
tidak), apabila sudah menopouse dikaji sejak kapan menopouse terjadi.
Aktifitas seksual : diisi “ya” apabila klien masih melakukan hubungn seksual
Pap smear : sudah jelas. Apabila sudah pernah dilakukan pada olom keterangan ditambahkan hasil
pap smear terakhir.
O. Muskuloskeletal
Nyeri Sendi : sudah jelas, pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST
Bengkak : sudah jelas, pada kolom keterangan dijelaskan letak dan karakteristik bengkak
Kaku sendi : sudah jelas, pada kolom keterangan dijelaskan letak dan waktu kaku sendi
Deformitas : Kelaina bentuk pada tulang, dapat mengindikasikan adanya fraktur, dekompresi,
osteoporosis
Spasme: merupakan kontraksiotot yang tidak disadari, sehingga otot tidak dapat berelaksasi.
Kram : Spasme otot yang terjadi terus menerus, seringkali menimbulkan nyeri. Kram otot dapat
diketahui melalui meraba atau melihat ada pengerasan otot.
Kelemahan otot : sudah jelas, ukur kekuatan otot dengan Manual Muscle Testing, pada kolom
keterangan tambahkan skor yang didapatkan
Masalah gaya berjalan : lihat postur tubuh, kelainan pada saat klien berjalan.
Nyeri punggung : sudah jelas, pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST
Pola latihan : Jelaskan kapan dan lama aktifitas fisik yang selama ini dilakuakn oleh lansia (olahraga,
rehab mediak, senam)
Dampak ADL : Jelaskan dampak gangguan muskuloskeletal pada aktivitas lansia, misal berjalan
menjadi terseok, dll
P. Persyarafan
Seizures: kejang, pada kolom keterangan jelaskan karakteristik kejang (lama, kapan, gambaran
kejang).
Syncope : kehilangan kesadaran sementara dan disertai kehilangan/ketidakmapuan untuk mengontrol
postural tone (postur tubuh), dapat mengindikasikan kondisi hipoglikemia, hipotensi, penurunan
curah jantung dan ketdakseimbangan cairan dan elektroli.
Tic/tremor :gerakan berayun/bergerak secara tidak sadar pada ekstremitas atau seluruh tubuh,
kondisi
ini mengindikasikan penyakit parkinson.
Paralysis : kelumpuhan, fungsi otot dan sarafmotorik/sensoris menghilang pada bagian
tubuh/seluruh tubuh. Pada kolom keterangan jelaskan bagian tubuh yang mengalami paralysis
Paresis : kelemahan, fungsi otot dan saraf motorik menurun pada bagian tubuh/seluruh tubuh. Pada
kolom keterangan jelaskan bagian tubuh yang mengalami paresis.
Masalah memori : tidak dapat mengingat kejadian masa lampau, benda kecil, atau peristiwa yang
bru saja terjadi
3
Spiritual
3
Aktivitas ibadah : isi dengan penjelasan mengenai aktivitas ibadah klien, dimana dan
kapan dilakukan, serta apakah klien dapat melakukan aktivitas sesuai dengan ketentuan
agama.
Hambatan :isi dengan penjelasan mengenai kondisi yang menghalangi klien untuk
melakukan ibadah, meliputi hambatan ketiadaan tempat, alat, ataupun dari diri klien
sendiri,
misal klien tidak mengetahui/lupa cara untuk beribadah
6. LINGKUNGAN
Kamar : isi dengan penjelasan mengenai penataan, lantai, pencahayaan siang/malam,
ventilasi, jarak kamar dan kamar mandi, pegangan dinding
Kamar mandi : Jenis wc, bak mandi, pegangan, lantai, keset, pencahayaan.
Dalam rumah wisma : Pemanfaatan ruang, jenis perabot/fasilitas lansia, pencahayaan, lantai.
Luar rumah : Tangga apabila ada, pegangan lansia, dataran/menanjak, pagar.
4
Daftar Pustaka
American Tinnitus Association. (2010, - -
).http://ata.org/sites/ata.org/files/pdf/ATA_Tinnitus_Information_Sheet_2012.pdf. Retrieved
Maret 17, 2015, from American Tinnitus Association:
http://ata.org/sites/ata.org/files/pdf/ATA_Tinnitus_Information_Sheet_2012.pdf
Ballentine, J. R. (2014, Mei 29). Dysuria (Painful Urination, Urination Discomfort). Retrieved Maret
20, 2015, from emedicinehealth:
http://www.emedicinehealth.com/dysuria/article_em.htm#dysuria_overview
Digre, K. B. (2006, - -). Shedding Light on Photophobia. Retrieved Maret 20, 2015, from -:
http://content.lib.utah.edu/utils/getfile/collection/ehsl-nam/id/746/filename/747.pdf
Dugdale, D. C. (2011, September 16). Urination - difficulty with flow. Retrieved Maret 20, 2015, from
University of Maryland Medical Center:
http://umm.edu/health/medical/ency/articles/urination-difficulty-with-flow
Fernandes, D. N. (2010, Januari 18). HubunganAntara Inkontinensia Urin dengan Derajat Depresi
pada Wanita Usia lanjut. Skripsi Tidak dipublikasikan. Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia:
Universitas Sebelas Maret.
Mayo Clinic Staff. (2014, Februari 21). Mayo CLininc. Retrieved Maret 23, 2015, from Depressions
(major Depressive Disorder): http://www.mayoclinic.org/
National Heart Lung and Blood Isntitute. (2012, Februari -). What is a heart murmur? Retrieved
Maret 20, 2015, from NIH-National Heart Lung and Blood Institute:
http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/heartmurmur
Roche, S. P. (2004, - -). Jaundice in the Adult Patient. Retrieved Maret 20, 2015, from Americ an
Family Physician : www.aafp.org/afp.
Sarma. (2014). Apiindia. Retrieved Maret 23, 2015, from Algorithmic Approach for the Diagnosis of
Polyuria: http://www.apiindia.org/medicine_update_2013/chap69
Silaen, K. H. (2014, - -). Rumah Sakit PGI CIkini. Retrieved Maret 18, 2015, from Dry Eye (Mata
Kering): http://www.rscikini.com/article/dry-eye-mata-kering
4
FORMAT
(Laporan Pendahuluan & Askep Lansia Kelolaan)
4
FORMAT PRE PLANNING KEGIATAN
PRE PLANNING..................................*
(*Diisi nama kegiatan, misal Seminar)
Hari/Tanggal :.................................................................................................................
Tempat :.................................................................................................................
Waktu :.................................................................................................................
Kegiatan :.................................................................................................................
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Plan Of Action
1. Rencana Strategis
2. Tindakan
3. Pengorganisasian Kelompok
4. Sasaran
5. Media
6. Metode
7. Susunan Acara
No. Waktu Kegiatan Kegiatan PJ
Peserta Pelaksanaan
8. Susunan Tempat
D. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Surabaya,......................................
4
FORMAT RESUME KEGIATAN
RESUME KEGIATAN....................................*
(*Diisi nama kegiatan, misal Seminar)
Hari/Tanggal :.................................................................................................................
Tempat :.................................................................................................................
Waktu :.................................................................................................................
Kegiatan :.................................................................................................................
B. PelaksanaanKegiatan
C. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Surabaya,......................................
Mengetahui,
Pembimbing (Klinik/Akademik) Ketua Kelompok,
4
FORMAT LAPORAN
I. Halaman Judul
- Sampul
- Lembar Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
II. Proposal
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan (Tujuan Umum & Khusus)
1.3 Manfaat Kegiatan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
(Proses Penuaan, Masalah pada lansia, Kebutuhan Lansia, Perawatan dan
Pelayanan untuk lansia, Peran & Tanggung Jawab Perawat Gerontik, Batasan
Lansia, Profil Panti, dan sebagainya)
BAB 3 HASIL PENGKAJIAN
a. Pengkajian kelompok lansia ( Biopsikososiospiritual, sindrom geriatric) dan
observasi
b. Analisa Data
BAB 4 PLANNING OF ACTION (POA)
DAFTAR PUSTAKA
BAB 6 PENUTUP
6.1 Simpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
FORMAT PENILAIAN UJIAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
KETERANGAN:
1. 5 = Baik sekali
2. 4 = Baik
3. 3 = Cukup
4. 2 = Kurang
5. 1 = Kurang sekali
Surabaya, ………………………
Fasilitator,
(………………………….)
4
FORMAT PENILAIAN LAPORAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
KETERANGAN:
1. 5 = Baik sekali
2. 4 = Baik
3. 3 = Cukup
4. 2 = Kurang
5. 1 = Kurang sekali
Surabaya, ………………………
Fasilitator,
(………………………….)
4
FORMAT PENILAIAN PKRS
Nama Mahasiswa/Kel. :
NIM :
KETERANGAN:
1. 5 = Baik sekali
2. 4 = Baik
3. 3 = Cukup
4. 2 = Kurang
5. 1 = Kurang sekali
Surabaya, ………………………
Fasilitator,
(………………………….)
4
4