Tugas 1
Tugas 1
Tugas 1
NIM : 049628121
TUGAS 1
SOAL
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
Referensi : https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html
Hubban sendiri memiliki arti “cinta”. Sedangkan lillah memiliki arti “kepada Allah” jadi
dari arti kedua kata tersebut bisa disimpulkan perasaan cinta yang berasal dari
orang-orang beriman kepada Allah, dengan rasa sangat mendalam.
(ii) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
iman identik dengan kalimat asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan
atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban
berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya
kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap
(atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar
biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang
rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan
yang dituntut oleh Allah kepadanya.
b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
Referensi : https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
Pengertian iman kepada Allah SWT. menurut surat diatas yakni meyakini dengan
segenap hati, diamalkan melalui perbuatan dengan seluruh indera yang diciptakan
Allah SWT.
d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut?
Dari kedua ayat diatas dapat diartikan bahwa iman kepada Allah SWT berarti rasa
cinta atau kerinduan yang sangat mendalam kepada Allah SWT yang ditunjukkan
melalui kalbu, lalu diamalkan melalui perilaku dan perbuatan melalui semua indra
yang kita miliki dalam melakukan apapun yang diperintahkan Allah SWT dan
menjauhi larangannya.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non
fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini
diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191
dan Q.S. Qaaf (50) : 16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas
hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
ك َفقِ َنا َ ت ٰ َه َذا ٰ َبطِ اًل ُسب ٰ َْح َن ِ ْت َوٱَأْلر
َ ض َر َّب َنا َما َخلَ ْق ِ ُون فِى َخ ْل ِق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
َ وب ِه ْم َو َي َت َف َّكر َ ِين َي ْذ ُكر
ِ ُون ٱهَّلل َ قِ ٰ َيمًا َوقُعُو ًدا َو َعلَ ٰى ُج ُن َ ٱلَّذ
ار
ِ نَّ ٱل اب
َ َ َ
ذ ع
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Referensi : https://tafsirweb.com/37646-surat-ali-imran-ayat-190-191.html
Hakikat manusia menurut kedua ayat diatas yaitu bagaimana tujuan manusia
diciptakan berakal, disini diungkapkan bahwa penciptaan langit bumi pergantian
siang malam bukan hanya sekedar penciptaan yang sia-sia namun karena manusia
diciptakan berakal pastinya manusia tahu akan tanda-tanda atau arti dari penciptaan
oleh Allah SWT.
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut ayat tersebut!
َولَ َق ْد َخلَ ْق َنا ٱِإْلن ٰ َس َن َو َنعْ لَ ُم َما ُت َوسْ ِوسُ ِبهِۦ َن ْف ُسهُۥ ۖ َو َنحْ نُ َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه مِنْ َحب ِْل ْٱل َو ِري ِد
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.
Referensi : https://tafsirweb.com/9822-surat-qaf-ayat-16.html
Hakikat manusia menurut surat diatas dimana manusia diciptakan oleh Allah SWT.
yang memiliki isi hati dan isi pikiran mereka sendiri, namun Allah SWT. lebih
mengetahui apa yang manusia pikirkan dan apa yang manusia pikirkan lebih dari
manusia itu sendiri.
Hakikat manusia itu sempurna dikarenakan penciptaan yang ditonjolkan oleh Allah
SWT. karena diberi kelebihan non fisik yakni akal yang dapat digunakan untuk
berpikir. Fungsi Allah SWT memberikan akal pada manusia sendiri supaya manusia
paham akan ciptaan Allah SWT tidak ada satupun yang sia-sia. Allah SWT memberi
manusia akal, pikiran bahkan hati yang mereka kehendaki sendiri namun dibalik
semua itu Allah SWT lebih memahami segalanya dibanding manusia itu sendiri.
3, Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat:
QS. Al-Hujurat: 13
َ َأ ُّي َها ٱل َّناسُ ِإ َّنا َخلَ ْق ٰ َن ُكم مِّن َذ َك ٍر َوُأن َث ٰى َو َج َع ْل ٰ َن ُك ْم ُشعُوبًا َو َقبَٓاِئ َل لِ َت َع
ارفُ ٓو ۟ا ۚ ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم عِ ن َد ٱهَّلل ِ َأ ْت َق ٰى ُك ْم ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Referensi : https://tafsirweb.com/9783-surat-al-hujurat-ayat-13.html
QS. Az-Zhukhruf: 32
Referensi : https://tafsirweb.com/9228-surat-az-zukhruf-ayat-32.html
Dari kedua ayat diatas Allah SWT menciptakan manusia menjadi laki-laki dan
perempuan serta Allah kelompokkan manusia dalam kelompok yang berbeda-beda.
Tujuan Allah melakukan hal tersebut supaya kita akan saling mengenal dalam
perbedaan dan Allah muliakan orang-orang yang bertawakal kepada Allah. Allah
ciptakan perbedaan kelompok/masyarakat ini bukan tanpa alasan melainkan supaya
kita bisa dibedakan derajat kita berdasarkan apakah kita bisa memanfaatkan
pemberian Allah dengan sebaik-baiknya.
Masyarakat memiliki iman dan takwa yang kuat kepada Allah SWT, hal ini
yang menjadi landasan bagi masyarakat dalam membangun kehidupan yang
beradab dan sejahtera.
Keadilan sosial, terwujudnya kesamaan dan keadilan pada hak dan kewajiban
yang dimiliki oleh masing-masing individu dalam masyarakat.
Referensi :